Anda di halaman 1dari 11

Dynamical analysis of a prey-predator model

with Beddington-Deanggelis type function


response incorporoting a prey refuge
Jai Prakhas tripathi – Syed Abbas - Manoj

Miya Rizkiya Ulkhak


15610126
Pendahulan
Model matematika yang disajikan adalah model predator-prey
fungsi respon Beddington-DeAnggelis dengan perlindungan mangsa.
Fungsi respon ini sebenarnya sama dengan model holling Tipe II tapi
tambahan pemberian campur tangan manusia.
Model muncul karena keprihatinan terhadap ketidakeimbangan
predator dan prey , tidak ada tempat perlindungan mangsa sehingga
populasi predator semakin meningkat dan populasi prey mati secara
alami
Model Holling tipe II menggambarkan bahwa kepadatan pupulasi
mangsa rendah sehingga tingkat pemangsaan atau tingkat konsumsi
prey berada pada titik jenuh karena pemangsa hanya dapat memakan
sejumlah kecil mangsa.
 Model Matematika

Kemudian untuk mengurangi jumlah parameter dan


mempermudah hitungan maka di lakukan
penskalaan sebagai berikut
 Penskalaan

Maka, didapatkan model


  
Keterangan :

Kepadatan Prey pada waktu t


Kepadatan Predator pada waktu t
Laju pertumbuhan intrinsik perkapita
= daya dukung lingkunagn masing-masing untuk mangsa
= Tingkat kematian alami untuk Predator
faktor konfersi ( menunjukkan predator yang baru lahir untuk setiap
mangsa yang ditangkap)
Efek penanganan waktu untuk predator
Jumlah maksimum mangsa yang dapat dimangsa oleh predator dalam
satuan waktu (Laju Serangan)
Kepadatan mangsa dimana tingkat serangan setengah jenuh
Mengukur besarnya gangguan antar predator
Intepretasi model
• Laju pertumbuhan populasi prey terhadap waktu t tumbuh
dengan laju pertumbuhan logistik sebesar R dengan
kapasitas sebesar K dan berkurang karena adanya interaksi
predator dan prey yaitu ketika prey diburu predator selain
itu prey bertambah karena adanya perlindungan mangsa.

• Laju pertumbuhan populasi predator terhadap waktu t


tumbuh karena kelahiran alami predator dan berkurang
karena adanya interaksi antara predator dan prey serta prey
bertambah karena adanya perlindungan mangsa dan
berkurang karena kematian alami predator
Analisis Dinamik Orde Fraksional
 Mengubah SPDB ke bentuk SPDF
 Mencari Titik Tetap Persamaan
 Analisis Kestabilan Persamaan
 Simulasi Numerik
Mengubah SPDB ke SPDF
   Kalkulus Fraksional timbul dengan dasar pemikiran
bahwa orde bilangan asli dapat diperluas kedalam orde
bukan bilangan asli. Gagasan ini pertama kali
dikemukakan oleh L’Hopital (1695) Gagasanya yakni
bagaimana menentukan turunan dan integral dari orde
fraksional.
Pengubahan bentuk SPDB ke SPDF menggunakan
definisi turunan caputo yakni dengan mengganti orde
turunan pertama dari persamaan dengan dimana
bernilai .
Mengubah SPDB ke SPDF
 Maka, model menjadi
Turunan Caputo
Turunan
  Fraksional Caputo dengan orde
didefinisikan sebagai berikut

 Keuntungan :
1. Untuk menyelesaikan persamaan tidak perlu
mendefinisikan kondisi awak orde fraksional
2. Turunan Caputo dengan konstanta adalah nol
atau
Titik Tetap
Menggunakan bantuan Maple diketahui
bahwa model memiliki tiga titik tetap yaitu
1. [0,0]
2. [0.9999999 , 0]
3. [0.86855727078 , 81,7890258]

Anda mungkin juga menyukai