Anda di halaman 1dari 35

Prof. DR. Dr. Sarah M.

Warouw, SpA(K)
DEFINISI
DIARE
 Perubahan bentuk, konsistensi tinja
melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi BAB lebih
dari biasa (> 3 kali/hari WHO) dan tidak
disertai darah dan lendir.

DIARE AKUT
 Diare berlangsung < 7 hari
DIARE KRONIK
 Diare berlangsung > 2 Mgg Etiologi
: Non Infeksius

DIARE PERSISTEN
 Diare berlangsung > 2 Mgg Etiologi
: Infeksi
Bakteri  Shigella, Salmonella, E.Coli, Gol. Vibrio
Bacillus cereus, Clostridium perfringes, Staph. aureus,
Campylobacter Aeromonas, Yersinia
Infeksi
(ENTERNAL) Virus  Rotavirus, Norwalk + Norwalk like aget, Adenovirus, parvo virus

Parasit  Protozoa, E.histolytica, Giardia lamblia, Balantidium coli, malaria


 Cacing perut,Ascaris, Trichuris, Strongyloydes
 Jamur, Candida

Penyebab MALABSORBSI
Penyakit
Diare
ALERGI
Keracunan bahan-bahan kimia
KERACUNAN Keracunan oleh racun  Jasad Renik Algae
Yang dikandung & di produksi Ikan, buah-buahan,
Sayur-sayuran
IMUNO DEFISIENSI
Infeksi PA-renteral : Otitis media, Tonsilofar.,m Bronkhopneumonia,
Meningitis, Ensefalitis

SEBAB – SEBAB LAIN


Penggunaan : Ampisilin, Clindamisin
Antibiotika
PATOGENESIS DIARE AKUT KARENA INFEKSI
` TEMPAT MEKANISME
INFEKSI PATOGENESIS
ROTA VIRUS USUS HALUS MERUSAK SEL RADANG

E. COLI USUS HALUS PRODUKSI ENTEROTOKSIN


ENTEROTOK
SIGENIK

V. CHOLERA USUS HALUS PRODUKSI ENTEROTOKSIN

E. COLI USUS HALUS Penetrasi Epitel


+ USUS
BESAR KOLON
Salmonela Ileum & Kolon Penetrasi Epitel
Shigela Ileum Distal & Kolon Penetrasi Epitel

Gray DKK 1979


PATOGENESIS DIARE OLEH INFEKSI ENTERAL
Virus (Rota V. Cholera Shigella
Entero, E. Coli
Adenon)
dsb

Menembus Tidak menembus Menembus


Dinding usus Dinding usus Dinding usus

Kerusakan Kerusakan
Enterotoksin Jaringan
Sel

Infeksi lokal ATP - cAMP Berlipat ganda


Dalam sel epitel

Diare Diare sekretorik


Infeksi lokal dan
sistemik
Tinja
Sel; darah (-)
Sel darah +

Eritrosit +
Monosit ++
Diare Akut
I. Patogenesis : (Etio. Virus)
1. Virus ke Tr. Digestivus bersama makanan / minuman
2. Virus berkembang biak diusus halus
3. Virus masuk epitel usus halus  merusak apikal vili
4. Sel apikal diganti sel kripta yang belum matang  tidak
berfungsi untuk menyerap air + makanan  diare osmotik
5. Vili usus memendek  untuk penyerapan dan pencernaan
makanan
6. Sel retikulum melebar
7. Infiltrasi sel limfosit dari lamina propria
II. Patogenesis : (Etio. Bakteri)
1. Bakteri ke Tr. Digestivus  berkembang biak
2. Pengeluaran toksin oleh bakteri
3. Toksin merangsang epitel usus  peningkatan aktivitas
enzim adenil siklase (labile toksin) atau enzim guanil siklase
(stabile toksin)
4. Peningkatan siklik adenosine monofosfat atau siklik
guanosine monofasfat.
 Merangsang sekresi klorida, natrium, air dari dalam sel ke
lumen usus
 Menghambat absorpsi natrium, klorida, air dari lumen usus
ke dalam sel.
 Peningkatan tekanan osmotik di dalam lumen usus
(hiperosmolar )
5. Terjadi hiperperistaltik usus untuk pengeluaran cairan yang
lebih dalam lumen usus  cairan dapat dialirkan dari lumen
usus halus ke lumen usus besar

III. Bakteri Non – patogen normal dalam lumen usus halus


(sering disebut sebagai flora – usus)  Bakteri tumbuh lipat
ganda (overgrowth) bakteri Anaerob (Bakteriodes,
Laktobasilus, Clostridium) terjadi akibat statis – usus,
obstruksi, malnutrisi.
BEBERAPA ETIOLOGI YANG POTENSIAL
MENIMBULKAN KLB DIARE

KUMAN MASA GEJALA CARA PENULARAN


TUNAS
1. V. Cholera Beberapa Mencret mendadak Melalui makanan dan
jam sampai kadang-kadang minuman yang
5 hari muntah, asidosis & terkontaminasi
biasanya 2-3 shock
hari
2. V. Parahaemolyticus Diare sakit perut, Ikan (makanan ) laut
mual. Muntah, yang terkontaminasi
demam- demam,
sakit kepala
kadang-kadang
seperti disentri
3. Stap. Aureus 2 - 6 jam Muntah – muntah, Daging telur, makanan
sakit perut, kaleng dan roti
mencret, suhu
badan dingin
KUMAN MASA GEJALA CARA
TUNAS PENULARAN

4. Salmonella spp 12-24 jam Mencret, demam, Daging, unggas, susu


sakit perut dan telur yang
terkontaminasi

5. Clostridium Perfrigens 8-22 jam Mencret, sakit Daging, makanan


Biasanya perut, mual jarang kaleng
12-18 jam
6. Bacillus cereus 8-16 jam Mencret – Bubur kaleng puding
Biasanya mencret muntah, panili
1-6 jam mual-mual
mendadak
7. Shigella spp 2 – 3 hari Mencret, sakit Makanan saus dan
perut tenesmus, makanan kaleng yang
tinja berlendir + terkontaminasi
berdarah
8. Sreptococcus Faecalis 5 – 20 Jam Mual, muntah, Makanan yang
mencret terkontaminasi

9. Enterococcus 2 -18 jam Mual, muntah Makanan kaleng yng


mencret terkontaminasi
PENYEBAB DIARE DITINJAU DARI
PATOFISIOLOGI DIBAGI DALAM 2 GOLONGAN:

1. Diare sekresi (secretory diarrhea) oleh sebab :


A. Infeksi virus, kuman patogen / apatogen
B. Hiperperistaltik usus halus, o/s bahan kimia,
makanan, gangguan. psikis, gangguan saraf,
hawa dingin, alergi.
C. Defisiensi imun tu. Secretory Immunoglobulin A
 Akibatkan bakteri berlipat ganda dalam flora
usus dan jamur
2. Diare osmotik (osmotic diarrhea) disebabkan
oleh :
A. Malabsorbsi makanan
B. KKP
C. BBLR dan bayi baru lahir
DEHIDRASI :
- Berdasarkan Tonisitas darah :
1. D. Isotonik : T.A. Perubahan
2. D. Hipotonik : Konsentrasi Elektrolit Darah
3. D. Hipertonik : Konsentrasi Elektrolit Darah

- Berdasarkan kadar natrium :


1. Isonatremia : 130 – 150 MEQ/L
2. Hiponatremia : < 130 MEQ/L
3. Hipernatremia : > 150 MEQ/L
- Berdasarkan derajat :

1. Tanpa dehidrasi
2. Dehidrasi ringan – sedang :
- D. Ringan : 4 – 5 % kehilangan B.B
- D. sedang : 6 - 9 % kehilangan B.B
3. Dehidrasi Berat : > 10 % kehilangan B.B
PATOFISIOLOGI DIARE AKUT

A. Kehilangan Air + Elektrolit


Gangguan asam basa  dehidrasi, asidosis metab,
hipokalemi.
B. Gangguan Sirkulasi Darah 
Renjatan Hipovolemik
C. Gangguan Gizi
- Keluar cairan >> oleh diare muntah
- Pemberian makanan kurang
- Makanan diencerkan
- Hipoglikemi  Edema Otak
AKIBAT (EFEK ) DEHIDRASI
Kehilangan cairan tubuh (air):
1. Kehilangan turgor kulit
2. Denyut nadi lemah (tiada)
3. Takikardia
4. Mata cekung
5. Ubun-ubun besar cekung
6. Suara parau
7. Kulit dingin
8. Sianosis (jari-jari)
9. Selaput lendir kering
10. Anuria – Uremia
Kehilangan elektrolit – elektrolit tubuh

1. Defisiensi bikarbonat /Asidosis :


- Muntah – muntah
- Pernafasan cepat dan dalam
- Cardiac reserve menurun
- Defisiensi K + intrasel

2. Defisiensi K +
- Kelemahan otot-otot
- Ileus paralitik (Destensi Abdomen)
- Cardiac arrhytmia – C. arrest

3. Hipoglikemia (lebih sering terjadi pada anak-anak


malnourished dan bayi-bayi kecil)
GEJALA –GEJALA DEHIDRASI: ISOTONI,
HIPOTONIK DAN HIPERTONIK
GEJALA HIPOTONIK ISOTONIK HIPERTONIK
Rasa haus - + +
Berat Menurun Menurun Menurun
Badan Sekali
Turgor Menurun Menurun Tidak jelas
Kulit Sekali
Kulit
Selaput Basah Kering Kering sekali
Lendir
Gejala SSP Apatis Koma Irritable, kejang 2
hiperrefleksi
Sirkulasi Jelek sekali Jelek Relatif masih baik
Nadi Sangat lemah Cepat & lemah Cepat & keras
Tekanan darah Sangat rendah Rendah Rendah
Banyaknya 20-30 % 70 % 10-20 %
Kasus
CARA MENILAI PENDERITA
UNTUK DERAJT DEHIDRASI
A B C
1. Tanyakan ttg
- Diare - < 4xb.a.b cair - 4-10x b.a.b - > 10 x b.a.b
sehari cair sehari Cair sehari
- Muntah - Sedikit - Beberapa - Sangat kering
kali
- Rasa haus - Normal -(+) ada - Tidak dapat
minum
- Urin - Normal - Sedikit - Tidak ada urin
gelap selama 6 jam
2. Periksa
- K.U - Sehat, aktif - Tampak - Sangat
sakit, mengantuk mengantuk,
tidak sadar lemah
- Air mata - Ada - Tidak ada - Tidak ada
- Mata - Normal - Cekung - Kering dan
cekung
- Mulut/lidah - Basah - Kering - Sangat Kering
- Nafas - Normal - Agak Cepat - Cepat & dalam
3. Raba
- Kulit - Kembali - Kembali - Kembali
(dicubit) cepat Lambat Sangat lambat
- Denyut Nadi - Normal - Agak cepat - Sangat cepat,
lemah tidak
teraba
- Ubun-ubun - Normal - Cekung - Sangat Cekung

4. Ukur suhu
tubuh
5. Timbang bila Kehilangan Kehilangan Kehilangan > 100
memungkinkan < 25 untuk 100 g untuk g untuk tiap kg
tiap kg SB tiap kg BB BB
6. Tetapkan : Penderita tidak rencana Bila Bila penderita
ada tanda-tanda penderita mempunyai 2/lebih
dehidrasi mempunyai tanda berarti
2/lebih tanda dehidrasi berat
berarti
dehidrasi
sedang
Gunakan Gunakan rencana
Gunakan pengobatan C
rencana rencana
pengobatan A pengobatan B
TATALAKSANA

Lima Lintas Tatalaksana Diare, yaitu :


1. Rehidrasi
2. Dukungan nutrisi
3. Suplementasi Zinc
4. Antibiotik selektif
5. Edukasi orang tua
RENCANA PENGOBATAN A UNTUK
MENGOBATI DIARE

Terangkan ketiga cara pengobatan diare di


rumah :

1.Beri anak anda lebih banyak cairan dari


pada biasa untuk mencegah dehidrasi

2.Beri anak anda makan


3. Bawa anak anda kepada petugas kesehatan
bila anak menderita sebagai berikut :
- Buang air besar beberapa kali
- Sangat kurus
- Mata menjadi cekung
- Demam
- Tidak mau makan atau minum seperti biasa
- Kelihatannya tidak bertambah baik
- Ajari ibu bagaimaa menggunakan larutan oralit dirumah
Bila : ibu tidak dapat kembali sedangkan diarenya
bertambah berat.

Perlihatkan kepada ibu bagaimana mencampur dan


memberikan oralit.

Perlihatkan kepada ibu berapa banyak yang harus


diberikan :
- 50 – 100 ml (1/4 – ½ gelas besar) larutan oralit
setiap B.A.B untuk anak < 2 tahun
- 100 – 200 ml ( ½ - 1 gelas besar) larutan oralit
setiap B.A.B untuk anak > 2 tahun

Katakan kepadanya bila anak muntah, tunggu 10 menit.


Kemudian teruskan memberikan larutan tetapi lebih
lambat, sesendok makan tiap 2-3 menit.
Beri ibu beberapa bungkus oralit yang
cukup untuk 2 hari
Catatan :
Sementara anak mendapat oralit, dia harus
ASI atau makanan dari susu yang
diencerkan dan harus diberi makan.
Makanan encer atau larutan garam gula
tidak boleh diberikan sebagai campuran
oralit.
2. DEHIDRASI RINGAN –SEDANG :
(Rencana-B)
- Oralit : sesuai usia dan B.B. harus diberikan dalam 3 jam
pertama  dilanjutkan dirumah = 75 ml /kg.
- Makanan tetap diberikan
- Setelah 3 jam  periksa kembali
- Beritahu ibu untuk membawa anak kembali ke petugas
kesehatan bila anak menunjukkan tanda – tanda :
- 3 tanda dehidrasi (BAB >>, haus, mata cwg)
- Demam
- Tidak bertambah baik
- Makan & minum tidak seperti biasa
Terapi B (Dehidrasi RIngan – Sedang)
Oralit : 75 ml/kg/ 3 jam
Atau :
Umur 2 4 6 8 10 12 18 2 3 4 6 8 15 dewasa
Penderita (………bulan……….) (……..tahun……..)
Berat 3–5 7–9 11-13 15 – 20 30 – 40 50
badan
Dalam Kg
Cairan 3 200-400 400-600 600-800 800-1000 1000-2000 2000-4000 ml
jam

Umur < 1th 1-5 th > 5 th


Di lapangan /
Jumlah oralit 300 ml 600 ml 1.200 ml puskes
TERAPI – C ( DEHIDRASI BERAT)
- RINGER LAKTAT IV : 100 ML/KG :
UMUR PEMBERIAN I PEMBERIAN II
< 12 Bln 30 ml/kg/ 30 ml/kg
1 jam i.v 1 jam i.v

40 ml /kg/ 70 ml /kg/
2 jam i.v. 5jam i.v.
3 jam
40 ml /kg/ Setelah 3-4 jam 
3 jam i.v beri :
5 ml/kg/jam oral
Tiap 1-2 jam
Rehidrasi
 diulangi lagi
UMUR PEMBERIAN I PEMBERIAN II
>12 Bulan 100 ml/kg/ 3 jam 30 ml/kg/
½ - jam

Mula –mula beri 70 ml/kg


secepat mungkin 2 ½ - 3 Jam
sampai nadi
mudah teraba 1-2 jam  5
ml/kg/jam
(oral)
BILA IV (-)
 Pipa nasogastrik : 10 ml/kg/jam selama
6 jam (total : 120 ml/kg) oralit
 Pipa nasogastrik (-)  penderita bisa
minum  10 ml / kg jam selama 6 jam
(total : 120 ml/kg)
Suplementasi Zinc
• Menurunkan tingkat keparahan diare dan
lamanya diare
• Menurunkan insiden terjadinya diare pada
2-3 bulan berikutnya
• Dosis Zinc (diberikan selama 10-14 hari)
– < 6 bulan : 10 mg, 1x/hari
– > 6 bulan : 20 mg, 1 xhari

Anda mungkin juga menyukai