Warouw, SpA(K)
DEFINISI
DIARE
Perubahan bentuk, konsistensi tinja
melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi BAB lebih
dari biasa (> 3 kali/hari WHO) dan tidak
disertai darah dan lendir.
DIARE AKUT
Diare berlangsung < 7 hari
DIARE KRONIK
Diare berlangsung > 2 Mgg Etiologi
: Non Infeksius
DIARE PERSISTEN
Diare berlangsung > 2 Mgg Etiologi
: Infeksi
Bakteri Shigella, Salmonella, E.Coli, Gol. Vibrio
Bacillus cereus, Clostridium perfringes, Staph. aureus,
Campylobacter Aeromonas, Yersinia
Infeksi
(ENTERNAL) Virus Rotavirus, Norwalk + Norwalk like aget, Adenovirus, parvo virus
Penyebab MALABSORBSI
Penyakit
Diare
ALERGI
Keracunan bahan-bahan kimia
KERACUNAN Keracunan oleh racun Jasad Renik Algae
Yang dikandung & di produksi Ikan, buah-buahan,
Sayur-sayuran
IMUNO DEFISIENSI
Infeksi PA-renteral : Otitis media, Tonsilofar.,m Bronkhopneumonia,
Meningitis, Ensefalitis
Kerusakan Kerusakan
Enterotoksin Jaringan
Sel
Eritrosit +
Monosit ++
Diare Akut
I. Patogenesis : (Etio. Virus)
1. Virus ke Tr. Digestivus bersama makanan / minuman
2. Virus berkembang biak diusus halus
3. Virus masuk epitel usus halus merusak apikal vili
4. Sel apikal diganti sel kripta yang belum matang tidak
berfungsi untuk menyerap air + makanan diare osmotik
5. Vili usus memendek untuk penyerapan dan pencernaan
makanan
6. Sel retikulum melebar
7. Infiltrasi sel limfosit dari lamina propria
II. Patogenesis : (Etio. Bakteri)
1. Bakteri ke Tr. Digestivus berkembang biak
2. Pengeluaran toksin oleh bakteri
3. Toksin merangsang epitel usus peningkatan aktivitas
enzim adenil siklase (labile toksin) atau enzim guanil siklase
(stabile toksin)
4. Peningkatan siklik adenosine monofosfat atau siklik
guanosine monofasfat.
Merangsang sekresi klorida, natrium, air dari dalam sel ke
lumen usus
Menghambat absorpsi natrium, klorida, air dari lumen usus
ke dalam sel.
Peningkatan tekanan osmotik di dalam lumen usus
(hiperosmolar )
5. Terjadi hiperperistaltik usus untuk pengeluaran cairan yang
lebih dalam lumen usus cairan dapat dialirkan dari lumen
usus halus ke lumen usus besar
1. Tanpa dehidrasi
2. Dehidrasi ringan – sedang :
- D. Ringan : 4 – 5 % kehilangan B.B
- D. sedang : 6 - 9 % kehilangan B.B
3. Dehidrasi Berat : > 10 % kehilangan B.B
PATOFISIOLOGI DIARE AKUT
2. Defisiensi K +
- Kelemahan otot-otot
- Ileus paralitik (Destensi Abdomen)
- Cardiac arrhytmia – C. arrest
4. Ukur suhu
tubuh
5. Timbang bila Kehilangan Kehilangan Kehilangan > 100
memungkinkan < 25 untuk 100 g untuk g untuk tiap kg
tiap kg SB tiap kg BB BB
6. Tetapkan : Penderita tidak rencana Bila Bila penderita
ada tanda-tanda penderita mempunyai 2/lebih
dehidrasi mempunyai tanda berarti
2/lebih tanda dehidrasi berat
berarti
dehidrasi
sedang
Gunakan Gunakan rencana
Gunakan pengobatan C
rencana rencana
pengobatan A pengobatan B
TATALAKSANA
40 ml /kg/ 70 ml /kg/
2 jam i.v. 5jam i.v.
3 jam
40 ml /kg/ Setelah 3-4 jam
3 jam i.v beri :
5 ml/kg/jam oral
Tiap 1-2 jam
Rehidrasi
diulangi lagi
UMUR PEMBERIAN I PEMBERIAN II
>12 Bulan 100 ml/kg/ 3 jam 30 ml/kg/
½ - jam