Anda di halaman 1dari 32

CURRICULUM VITAE

Praktik pemeriksaan
mikroskopis TB di masa
pandemi covid-19
Vitri Hadiyani Rahayu, Amd. AK
24 Januari 2021
Permenkes no 67 tahun 2016 tentang
penanggulangan tuberkulosis
Menurut permenkes 67 tahun 2016, pemeriksaan
bakteriologis TB terdiri dari:

▪ Pemeriksaan dahak mikroskopis langsung


Pemeriksaan dahak selain berfungsi untuk menegakkan diagnosis, juga untuk menentukan
potensi penularan dan menilai keberhasilan pengobatan. Pemeriksaan dahak untuk
penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan 2 contoh uji dahak yang
dikumpulkan berupa dahak Sewaktu-Pagi (SP)
▪ Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) TB
Pemeriksaan tes cepat molekuler dengan metode Xpert MTB/RIF. TCM merupakan sarana
untuk penegakan diagnosis, namun tidak dapat dimanfaatkan untuk evaluasi hasil
pengobatan.
▪ Pemeriksaan Biakan
Pemeriksaan Biakan Pemeriksaan biakan dapat dilakukan dengan media padat (Lowenstein-
Jensen) dan media cair (Mycobacteria Growth Indicator Tube) untuk identifikasi
Mycobacterium tuberkulosis (M.tb).
Faktor faktor risiko pada petugas TB di
era pandemi covid-19

▪ pembukaan pot sputum


▪ Proses coiling
▪ Fiksasi
Protokol pelayanan TBC Selama pandemi
covid- 19
Anjuran who tentang keamanan kerja Lab
TB

▪ Petugas Laboratorium memakai APD


▪ Petugas yang membawa specimen tahu
prosedur penanganan sampel dan
dekontaminasi
▪ ID pasien jelas, tanggal lahir, dalam
permintaan tertulis suspek covid
Tata Ruang Laboratorium TB

▪ Tempat pengambilan dahak


▪ Ruang administrasi
▪ Ruang kerja laboratorium:
– Ventilasi dan pencahayaan baik
– Aliran udara mengalir searah dari tempat bersih ke tempat kotor (arah dari belakang
pekerja

Program Penanggulangan TB Nasional 8


Pengambilan sputum
Sputum booth
Ruang kerja laboratorium

▪ Bio safety cabinet, jika tidak ada biosafety cabinet


pastikan arah aliran udara berasal dari belakang
petugas
▪ Dekontaminasi permukaan rutin
▪ Hand washing
▪ Ruang dengan ventilasi baik
Persiapan pemeriksaan BTA

▪ Pastikan petugas sudah memakai APD


▪ siapkan alat dan tempat kerja, dekontaminasi alat dan tempat kerja
▪ Dekontaminasi permukaan pot sputum dengan menggunakan
alkohol 70%
▪ Buka tutup pot sputum tidak terlalu besar untuk menghindari aerosol
▪ Lakukan pemeriksaan
▪ Setelah selesai melekukan pemeriksaan, bersihkan, dan
dekontamiasi kembali (BSC tutup dan UV)
Alat pelindung diri

▪ Masker N95
▪ Sarung t angan
▪ Face shield
▪ Apron tahan air
METODE PEWARNAAN ZIEHL-NEELSEN

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 14


Prinsip pewarnaan ZN
▪ M. tuberculosis mempunyai lapisan dinding lipid (Mycolic acid) yang tahan
terhadap asam.
▪ Proses pemanasan mempermudah masuknya Carbol Fuchsin ke dalam dinding
sel.
▪ Dinding sel tetap mengikat zat warna Carbol Fuchsin walaupun didekolorisasi
dengan asam alkohol.

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 15


Peralatan Pewarnaan Ziehl Neelsen

▪ Rak pewarnaan
▪ Pinset/ Penjepit kayu
▪ Air mengalir/ botol semprot air
▪ Lambu spritus/ sulut api / LPG
▪ Rak pengering
▪ Pengatur waktu
▪ Reagensia ZN

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 16


Pewarnaan
▪ Atur sediaan diatas rak jangan terlalu
rapat, buat jarak

 Tuangkan Carbol Fuchsin 0,3%


hingga menutupi seluruh
permukaan sediaan

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 17


Pemanasan
▪ Panaskan sediaan dengan api
sampai keluar uap (jangan
sampai mendidih), dinginkan
selama minimal lima menit

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 18


Pencucian
▪ Buang CF perlahan-lahan
satu per satu

Bilas dengan air



mengalir mulai dari
frosted

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 19


Dekolorisasi
▪ Tuangkan Asam alkohol 3%
sampai tidak tampak warna
merah

 Bilas dengan air


mengalir

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 20


Pewarnaan Latar
▪ Tuangkan 0.3% methylene blue hingga menutupi
seluruh sediaan dan biarkan 10-20 detik

 Buang MB satu per satu


sediaan

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 21


Pencucian

▪ Bilas dengan air mengalir

 Keringkan sediaan pada rak


pengering

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 22


Tips pewarnaan BTA yang baik

▪ Pastikan pembuatan preparat yang baik, rata dengan ketebalan pas,


tidak dikeringkan dengan api, keringkan di udara, fiksasi dengan baik
▪ Warnai dengan carbol fuchsin, kemudian panaskan sampai menguap,
tidak sampaimendidih
▪ Decolorisasi sediaan dengan asam alkohol harus sampai hilang warna
fuchsin nya
▪ Kemudian warnai dengan methylen blue tidak terlalu lama, agar
mendapatkan latar belakang pada pemeriksaan mikroskopis tidak
terlalu biru, sehingga warna BTA akan terlihat jelas
Kualitas Pewarnaan Ziehl Neelsen
Pewarnaan yang baik

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 24


Kualitas Pewarnaan Ziehl Neelsen
Pewarnaan yang jelek

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 25


PEMBACAAN SEDIAAN DAHAK

Penggunaan mikroskop

• Gunakan lensa objektif 10X


untuk menentukan fokus

• Teteskan minyak imersi 1 tetes


- Putar lensa objektif 100X

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 26


Karakteristik BTA

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 27


SKALA IUATLD
▪ Negatif : Tidak ditemukan BTA minimal dalam
100 lapang pandang
▪ Scanty: 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
(Tuliskan jml BTA yang ditemukan)
▪ 1+ : 10 – 99 BTA dlm 100 lapang pandang
▪ 2+ : 1 – 10 BTA setiap 1 lapang pandang
(periksa minimal 50 lapang pandang)
▪ 3+ : ≥ 10 BTA dl 1 lapang pandang
(periksa minimal 20 lapang pandang)

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 28


Pembacaan sediaan dahak

▪ Pembacaan mulai dari ujung kiri ke ujung kanan minimal 100 lapang pandang,
pada garis horisontal terpanjang

Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Nasional 29


Kualitas Dahak (Mikroskopis)

Spesimen dahak berkualitas baik jika ditemukan :


– PMN > 25 per LP 10 x 10 →

– Makrofag pada LP 10 x 100 →

Program Penanggulangan TB Nasional 30

Anda mungkin juga menyukai