Anda di halaman 1dari 23

1

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

PENANGGULANGAN PTM TERPADU DI FKTP


( PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK & ASMA )
DR AS’AD ZAINUDIN M.H
BAPELKES SEMARANG 04-05-2021
CV: KEPALA PUSKESMAS SAPEKEN 2008-2013
KEPALA PUSKESMAS GULUK-GULUK 2013-2018
KEPALA PUSKESMAS GILI GENTING 2018 (MERANGKAP PKM GULUK-GULUK )
KEPALA PUSKESMAS GAPURA 2018-SEKARANG
PENDAMPING AKREDITASI DINKES KABUPATEN 2015- SEKARANG
FASILITATOR PANDU PTM 2019 - SEKARANG

ORGANISASI : IDI : WAKIL KETUA IDI CABANG SUMENEP ( SAMPAI SEKARANG )


PDUI : SEKRETARIS UMUM PDUI KOMISARIAT SUMENEP ( SAMPAI SEKARANG )
PENANGGULANGAN PTM TERPADU DI FKTP
( PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK & ASMA )

 Terdapat beberapa penyakit pada paru yang


menimbulkan gejala yang sama pada penyakit paru
obstruktif kronik dan asma, seperti sesak dan batuk,
sehingga membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut

 Penegakan diagnosis dapat di tegakkan berdasarkan


algoritma di bawah ini
 Eksaserbasi PPOK terbagi menjadi derajat ringan, sedang,
dan berat
 Penatalaksanaan Derajat ringan bisa di atasi di pelayanan
rawat jalan
 Penatalaksanaan Derajat sedang dapat di berikan obat-
obatan perinjeksi kemudian di lanjutkan dengan per oral, bisa
di atasi di UGD atau di rawat inap
 Penatalaksanaan Derajat berat , obat- obatan di berikan
intra vena untuk kemudian di rujuk ke rumah sakit setelah
kondisi darurat teratasi
TATA LAKSANA PPOK DI FKTP
1. Penata laksanaan PPOK Stabil
a) Obat- obatan ( bronkodilator, kortikosteroid, ekspektoran,
mukolitik, antitusif )
b) Edukasi, untuk mencegah bertambah beratnya penyakit
c) Nutrisi yang baik dan tidak boleh kekuranga kalori
d) Rehabilitasi
e) Rujukan ke spesialis paru atau ke rumah sakit
TATA LAKSANA PPOK DI FKTP
2. Penata laksanaan PPOK eksaserbasi
( lihat alur di bawah ini )
ALUR PENATA LAKSANAAN PPOK
EKSASERBASI
 PPOK eksaserbasi di tegakkan dengan

1. di temukan gejala sesak yang bertambah

2. Produksi sputum / dahak yang bertambah

3. Perubahan warna sputum ( kuning kehijauan atau


purulent )
 Asma eksaserbasi di tegakkan dengan

1. di temukan dengan meningkatnya gejala antara lain

a) Sesak nafas
b) Batuk
c) Mengi
d) Rasa berat di dada
e) Kombinasi gejala tersebut di atas
f) APE menurun
 Kegawat daruratan sesak nafas bisa di temukan pada
PPOK eksaserbasi ataupun pada asma eksaserbasi
 Bila diagnosis kedua penyakit tersebut masih ragu dapat
menggunakan alur di bawah ini
Bila dapat di pastikan asma eksaserbasi
Maka alur penanganan adalah di bawah ini
MANAJEMEN UNTUK ASMA KONTROL

Manajemen asma untuk mencapai asma


terkontrol dan menurunkan rIsiko, harus
melibatkan:

1. Pengobatan
- Setiap pasien asma harus memiliki reliever
- Mayoritas pasien asma dewasa dan remaja
harus memiliki controller

2. Mengatasi faktor risiko yang bisa dimodifikasi

3. Terapi non-farmakologi

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma Pocket Guide (Updated 2016). Available
21
from www.ginaasthma.org.
TERAPI NON-FARMAKOLOGI

• Berhenti merokok:
Tiap visit, berikan rekomendasi pada pasien untuk tidak
merokok dan menjauhi ruangan/mobil yang terdapat
asap rokok

• Aktivitas fisik
Berikan rekomendasi agar pasien melakukan aktivitas
fisik yang teratur dan informasi terkait mengatasi
Exercise-Induced bronchoconstriction

• Asma okupasi
Identifikasi dan sarankan untuk menghilangkan allergen
okupasi secepat mungkin
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma Pocket Guide (Updated 2016). Available
22
from www.ginaasthma.org.

Anda mungkin juga menyukai