Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

SISTEM KARDIOVASKULER
By : Wahyu Tri Astuti, S. Kep, Ns., M. Kep
TES LABORATORIUM
Tes Laboratorium dilakukan dengan alasan berikut :
 Membantu diagnosa infark miokard akut (angina pectoris, yaitu nyeri dada akibat
kekurangan suplai darah ke jantung, tidak dapat ditegakkan dengan pemeriksaan darah
maupun urin)
 Mengukur abnormalitas kimia darah yang dapat mempengaruhi prognosis pasien jantung
 Mengkaji derajat proses radang
 Skrining factor risiko yang berhubungan dengan adanya penyakit arteri koronaria
aterosklerotik
• Menentukan nilai dasar sebelum intervensi terapeutik
• Mengkaji kadar serum obat
• Mengkaji efek pengobatan (mis. Efek diuretika pada kadar kalium
serum)
• Skrining terhadap setiap abnormalitas. Karena terdapat berbagai metode
pengukuran yang berbeda, maka nilai normal dapat berbeda antara satu
tes laboratorium dengan tes lainnya.
ENZIM JANTUNG
• Kreatinin Kinase (CK) dan isoenzimnya (CK-MB) adalah enzim paling
spesifik yang dianalisa untuk mendiagnosa infark jantung akut, dan
merupakan enzim pertama yang meningkat.
• Laktat dehidrogenase (LDH) dan isoenzimnya juga perlu diperiksa pada
pasien yang datang terlambat berobat, karena kadarnya baru meningkat
dan mencapai puncaknya pada 2 sampai 3 hari, jauh lebih lambat
dibanding CK.
CK-MB
A. alat diagnostik utk Acute Myocardial Infarction (AMI) karena
mempunyai spesifisitas tinggi
B. terdeteksi pada serum 4-6 jam saat serangan nyeri dada dan
kadar puncaknya pada 12-24 jam dan menurun 2-3 hari.
 Kalium serum
Dipengaruhi oleh fungsi ginjal dan dapat menurun akibat bahan
diuretika yang sering digunakan untuk merawat gagal jantung kongestif.
 Nitrogen Urea Darah
Peningkatan BUN dapat mencerminkan penurunan perfusi ginjal (akibat
penurunan curah jantung) atau kekurangan volume cairan intravaskuler (akibat
terapi diuretika)
 Glukosa
Glukosa serum harus dipantau karena kebanyakan pasien jantung juga
menderita diabetes mellitus. Glukosa serum sedikit meningkat pada keadaan
stress akibat mobilisasi epinefrin endogen yang menyebabkan konversi glikogen
hepar menjadi glukosa.
KIMIA DARAH
 Profil Lemak
1. Kolesterol serum total yang meningkat di atas 200 mg/ml merupakan predictor
peningkatan risiko penyakit jantung koroner (CAD).
2. Lipoprotein yang mengangkut kolesterol dalam darah, dapat di analisa melalui
elektroforesis.
3. Lipoprotein densitas tinggi (HDL), yang membawa kolesterol dari sel perifer dan
mengangkutnya ke hepar, bersifat protektif. Sebaliknya, lipoprotein densitas
rendah (LDL) mengangkut kolesterol ke sel perifer.
 Elektrolit Serum
1. Elektrolit serum dapat mempengaruhi prognosis dengan infark
miokard akut atau setiap kondisi jantung.
2. Natrium Serum mencerminkan keseimbangan cairan relatif.
3. Kalsium sangat penting untuk koagulasi darah dan aktivitas
neuromuscular.
SINAR-X DADA DAN
FLUOROSKOPI
• Pemeriksaan sinar-x dilakukan untuk melakukan ukuran, kontur dan
posisi jantung.

• Pemeriksaan fluoroskopi dapat memberikan gambaran visual jantung


pada luminescent x-ray screen
ELEKTROKARDIOGRAM
(EKG)JANTUNG
• Elektrokardiogram jantung adalah sebuah proses medis yang bertujuan untuk
mendeteksi adanya kelainan jantung. 
• kerja EKG jantung ini adalah dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh
jantung ketika bekerja.
• Proses ini bisa memantau kelainan yang mungkin ada seperti aritmia jantung,
peradangan, sampai jantung koroner.
• Proses pemeriksaan EKG ini menggunakan sebuah alat bernama elektrokardiograf.
• Fungsinya untuk merekam kelistrikan yang dihasilkan jantung seseoran
FUNGSI EKG JANTUNG 
• Mengetahui denyut dan irama jantung yang bisa mengindikasikan
adanya kelainan jantung.
• Mengetahui posisi jantung dalam rongga dada. Posisi normal jantung
seseorang berada di area dada kiri, dipeluk oleh paru-paru sebelah kiri.
• Mengetahui ada atau tidaknya penebalan otot jantung atau
hipertrofi. Hipertrofi juga dikenal sebagai kondisi massa otot jantung
yang bertambah, sehingga juga terjadi penebalan atau pembengkakan.
Hal ini akan membuat jantung meningkatkan curah.
1. EKG jantung utamanya bisa berfungsi dalam mengindikasikan adanya pola
aktivitas listrik jantung yang mungkin menyebabkan gangguan irama atau aritmia.
2. Mendeteksi sedini mungkin penyakit Jantung Ischema.
• Jantung Ischema adalah kondisi tidak tercukupinya supplydarah ke jaringan dan
organ-organ tubuh akibat permasalahan pada pembuluh darah, terutama di area
jantung.
• Masalah penyebabnya bisa jadi karena penumpukan kolesterol pada pembuluh
darah.
3. Mendeteksi sedini mungkin penyakit Myocardiac Infraction.
• Myocardiac Infraction dikenal dengan nama lain serangan jantung, yaitu sebuah
kondisi terhentinya aliran darah meskipun hanya sesaat dari jaringan ke seluruh
tubuh, sehingga mengakibatkan sebagian sel jantung mati.
• Penyebab yang kerap kali dituding sebagai biang kerok Myocardiac Infraction
adalah penyumbatan pembuluh darah.
4. Mendeteksi adanya efek obat-obatan yang dikonsumsi seseorang.
EKG berfungsi menemukan adanya kelainan yang mungkin terjadi
dari konsumsi obat-obatan tertentu yang berpengaruh pada kinerja
jantung.
JENIS-JENIS EKG JANTUNG
• Resting ECG 
• Resting ECG dalah tipe EKG dengan pasien berbaring.
• Selama pemeriksaan EKG berlangsung, pasien tidak diperkenankan bergerak sama sekali.
• Gerakan yang dilakukan pasien bisa membuat atau menghasilkan impuls listrik selain
jantung, sehingga dokter pemeriksa bisa kesulitan melakukan pemeriksaan terhadap jantung.
• Proses Resting ECG atau EKG Istirahat ini tergolong yang paling mudah dan cepat karena
hanya dilakukan sekitar 10 menit saja.
• Ambulatory ECG
• Ambulatory ECG adalah tipe pemeriksaan EKG yang menggunakan perekam portable.
• Tipe pemeriksaan ini lebih lama dibandingkan EKG istirahat, yaitu selama 24 jam.
• Akan tetapi, pasien memiliki kebebasan untuk bergerak normal meskipun terhubung pada
monitor sepanjang 24 jam tersebut.
• Tipe EKG ini akan digunakan pada pasien dengan gejala intermiten yang mungkin tidak
akan terdeteksi jika menggunakan tipe EKG Istirahat yang hanya 10 menit.
• Tipe EKG ambulatori ini biasanya digunakan pada pasien serangan jantung untuk dapat
dimonitor ketepatan fungsi jantungnya.
• Tes Stres Jantung
• Test Stres Jantung adalah alternatif ketiga dalam prosedur
EKG untuk merekam EKG pasien ketika menggunakan
alat treadmill.
• Tidak cukup lama untuk tipe prosedur EKG ketiga ini,
hanya butuh sekitar 15 sampai 30 menit sesuai dengan
kondisi pasien masing-masing.
• Fungsi dari tipe prosedur EKG ini adalah untuk menilai
seberapa baik kinerja jantung dalam merespon tekanan
dari luar tubuh.
USG JANTUNG ATAU
EKOKARDIOGRAFI
• Ekokardiografi adalah proses untuk menilai fungsi jantung dengan
menggunakan alat bernama USG yang akan mengeluarkan gelombang
suara elektronik.
• Teknik ini mampu mengukur struktur serta fungsi jantung secara akurat.
• Tujuan dari ekokardiografi ini adalah menilai fungsi dan struktur jantung
secara real time.
• Ekokardiografi atau USG Jantung atau Echo memiliki beberapa manfaat
penting dalam pemeriksaan jantung, yaitu
1. untuk mendeteksi kemungkinan penyakit jantung bawaan, mendeteksi adanya
trombus,
2. melihat kondisi pembuluh koroner,
3. memeriksa kontraksi otot jantung,
4. menilai cara kerja jantung seseorang beserta kelainannya yang mungkin ada pada
katup maupun jantung secara keseluruhan,
5. melihat kemungkinan peradangan, infeksi virus, dan lain-lain.
 CT SCAN JANTUNG
• Pilihan pemeriksaan jantung yang bisa menjadi alternatif sesuai dengan arahan
dokter adalah CT Scan Jantung atau CT Coronary Anglogram (CTA).
• Ini adalah prosedur media untuk mengetahui kemungkinan adanya penyumbatan
pada pembuluh arteri jantung.
• CT Scan Jantung biasanya secara spesifik digunakan pada pasien yang terdeteksi
mengidap penyakit arteri koroner.
• CT Scan Jantung ini biasanya juga dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan
berupa Tes Stres Jantung.

Anda mungkin juga menyukai