Anda di halaman 1dari 36

MENGEKSPLORASI TEKS

AKADEMIK DALAM GENRE


MAKRO

Anis Hafawati, M.Pd.


Apa yang akan kita bahas?

Teks Akademik

Teks Nonakademik
Teks Akademik
Teks Akademik = Teks Ilmiah

Tulisan yang membahas tentang Tulisan yang diperoleh dari hasil


pengamatan, peninjauan,
ilmu pengetahuan, disusun secara
penelitian dalam bidang tertentu,
sistematis, dan dengan disusun menurut metode tertentu
menggunaan bahasa yang baik dan dapat
dan benar. dipertanggungjawabkan.
Apa saja yang termasuk dalam teks akademik?

Ulasan Laporan
Buku Praktiku
Buku
m

Proposal Laporan
Artikel
Penelitia Penelitia
Ilmiah
n n

Genre Makro
genre yang digunakan untuk menamai sebuah
jenis teks secara keseluruhan.
Pada setiap jenis teks (genre makro), di dalamnya
mempunyai sub-sub genre yang disebut genre mikro.

Genre mikro => Bagian-bagian teks atau paragraf-


paragraf yang tersusun untuk membentuk suatu teks
yang utuh (genre makro)
Apa saja yang termasuk dalam genre mikro?

Beragam genre mikro telah Anda pelajari


sebelumnya di sekolah, baik di SMP maupun di
SMA. Genre tersebut seperti paragraf deskripsi,
prosedur, eksplanasi, eksposisi, argumentasi,
dan diskusi.

Masih ingat, bukan?


Deskripsi GENRE MIKRO
Narasi

Dialog,
dll

GENRE MAKRO

Teks nonakademik
(Novel, cerpen, dll)
Bagaimana dengan teks nonakademik?

Teks non akademik adalah segala


sesuatu yang membahas hal-hal
yang bersifat non ilmiah dan tidak
terpaku pada satu teori tertentu.
Apa saja yang termasuk dalam teks
nonakademik?

Bagaimana genre mikro


• Novel pada teks nonakademik?
• Dongeng
• Drama
• Cerpen Apakah sama dengan
• Catatan Pribadi
• dll genre mikro pada teks
akademik?

Ya. Sama.
Genre Makro
Deskripsi GENRE MIKRO
Eksposisi

Argumentasi,
dll

GENRE MAKRO

Teks Akademik
(Skripsi, Karya lmiah,dll)
Jadi setiap teks dari genre makro (akademik/non
akademik) pasti terdapat genre mikro di dalamnya
(tidak harus semua genre mikro. Mungkin hanya ada
dekripsi saja, atau hanya ada ekplanasi saja, atau ada
deskripsi dan argumentasi, dll) sesuai dengan
kebutuhan.
Ciri-ciri teks akademik dan teks nonakademik
No. Teks Akademik (tulis, ilmiah) Teks Nonkademik (tulis, nonilmiah)

1
Struktur kalimat sederhana Struktur kalimat rumit
 
2
Padat informasi Cenderung padat informasi
 

3 Padat kata-kata leksikal Padat kata-kata struktural

4
Banyak memanfaatkan nomnalisasi Cenderung sedikit memanfaatkan nominalisasi
 
Banyak memanfaatkan metafora gramatika, Cenderung sedikit memanfaatkan metafora
5
dan karenanya banyak mengandung gramatika, dan karenanya tidak banyak
 
ungkapan inkongruen mengandung ungkapan inkongruen
6
Banyak memanfaatkan istilah teknis Cenderung sedikit memanfaatkan istilah teknis
 
7 Lebih konkret dan cenderung tidak bersifat
Bersifat taksonomik dan abstrak
  taksonomik
8 Banyak memanfaatkan siste, pengacuan Tidak menunjukkan pengacuan esfora sebagai ciri
  esfora penting
9 Banyak memanfaatkan proses relasional
identifikatif untuk membuat definisi atau Tidak menonjol pada salah satu jenis
identifikasi dan proses relasional atributif proses
untuk membuat deskripsi
10
Bersifat monologis Bersifat dialogis

11 Memanfaatkan bentuk pasif untuk


Memberikan tekanan kepada pelaku
memberikan tekanan kepada pokok
dalam peristiwa dialog sehingga pelaku
persoalan yang dikemuakan, bukan kepada
peristiwa yang menjadi lebih penting
pelaku; dan akibatnya teks akademik
tersebut menimbulkan sifat subjektif
menjadi objektif bukan subjektif
12
Seharusnya tidak mengandung kalimat
Sering mengandung kalimat minor
minor

13
Seharusnya tidak mengandung kalimat Sering mengandung kalimat
takgramatikal takgramatikal

14
Biasanya mengambil genre faktual, seperti Mengambil genre yang lebih bervariasi
deskripsi, ekplanasi, eksposisi, dan diskusi. dan dapat faktual atau fiksional
1. Struktur kalimat teks akademik
sederhana
• Menggunakan kalimat simpleks bukan
kompleks.
• Kalimat simpleks maupun kompleks tidak
diukur dari panjang pendeknya kalimat, tetapi
dilihat dari jumlah aksi dan peristiwa
(predikat).
• Kalimat simpleks hanya mempunyai satu
predikat
Contoh :
Kalimat simpleks
Studi ini menguji keterkaitan antara usia dan
kinerja manager

Subjek Predikat Keterangan


Kalimat kompleks

Susi sedang berjemur dan Rino sedang bermain bola


S P S P O

Kata hubung atau konjungsi


2. Teks akademik padat informasi

Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari


dua sisi

Melalui
Melalui nominalisasi
kalimat simpleks

Dapat berupa kalimat Kata komunikasi adalah pemadatan dari


“serangkaian proses aktivitas seseorang yang
sematan. sedang berbicara dengan orang lain”
Contoh:
Studi ini menguji Apabila diungkapkan dengan kalimat akan
membutuhkan sejumlah kalimat, tetapi
keterkaitan antara usia sejumlah kalimat tersebut dapat diungkapkan
dan kinerja manager. dengan satu kata yaitu komunikasi.
3. Teks akademik padat kata leksikal
• Kata leksikal => kata isi (nomina, verba, adjektiva, adverbia)
• Kata struktural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dll)

Contoh:
Akhir-akhir ini, dunia sedang dihebohkan dengan adanya virus
Corona. Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem
pernapasan. Penyakit akibat infeksi virus ini disebut Covid-
19. Virus Corona ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan, pneumonia akut, hingga kematian.

Yang dicetak tebal adalah kata struktural. Sedangkan yang lain adalah
kata leksikal.
4. Teks akademik banyak memanfaatkan
nominalisasi
• Nominalisasi => Proses membentuk nomina (kata
benda) dari kelas kata yang lain dengan menggunakan
afiks (imbuhan) tertentu.

Contoh:
Pengendalian PGDC dengan cara penyemprotan fungisida
terbukti kurang bermanfaat.

Pengendalian => hasil dari nominalisasi kata verba mengendalikan


Penyemprotan => hasil dari nominalisasi kata verba menyemprotkan
5. Teks akademik banyak memanfaatkan
metafora gramatika melalui ungkapan
inkongruen
• Metafora gramatika => pergeseran dari sau
jenis leksis ke jenis leksis lain atau tataran
gramatika yang lebih tinggi ke yang lebih
rendah.
• Metafora gramatika terjadi pada ungkapan
yang inkrongruen, sebagai kebalikan dari
ungkapan yang kongruen.
• Realisasi secara kongruen => Realisasi yang
sewajar-wajarnya sesuai dengan realitas. Misalnya
benda direalisasikan sebaagai nomina, proses
direalisasikan sebagai verba, kondisi direalisasikan
sebagai adjektiva, dan sirkumtansi direalisasikan
sebagai adverbia.
• Realisasi secara inkongruen => Proses tidak
diungkapkan dengan verba, tetapi dengan nomina,
kondisi tidak diungkapkan dengan adjektiva tetapi
dengan nomina, dsb.
Contoh
Kongruen (sebelum terjadi pergeseran)
Karet berhenti tumbuh sebab PGDC menyerang.
Karet memproduksi sedikit getah sebab PGDC
menyerang.

Inkongruen (setelah terjadi pergeseran)


Serangan PGDC dapat menyebabkan
terhentinya pertumbuhan dan penurunan
produksi karet.
6. Teks akademik banyak memanfaatkan istilah
teknis
Istilah teknis => Penamaan kepada sesuatu dengan menggunakan
nomina sesuai dengan bidang ilmu tertentu.

Contoh:
Kata morfologi

Pada bidang linguistik berarti “ilmu yang berkenaan dengan


pembentukan kata”

Pada bidang biologi/pertanian/fisika berarti “struktur, susunan,


komposisi, atau tata letak”
7. Teks akademik bersifat taksonomi dan
abstrak
• Taksonomi => Pemetaan pokok persoalan
melalui klasifikasi terhadap sesuatu.
• Teks akademik dikatakan abstrak karena pokok
persoalan yang dibicarakan di dalamnya
seringkali merupakan hasil dari
pemformulasian pengalaman nyata menjadi
teori.
8. Teks akademik banyak memanfaatkan sistem
pengacuan esfora

Pengacuan esfora dalam hal ini untuk


menunjukkan prinsip generalitas, bahwa benda
yang disebut di dalam kelompok nomina
tersebut bukan benda yang mengacu
kepadapenyebutan sebelumnya.
Contoh
Wanita pekerja [di tobong gamping] adalah
teman ibuku.
Wanita pekerja mengacu [di tobong gamping] adalah teman
ibuku.

Penyakit gugur daun [yang menyerang beberapa


tanaman karet ... .]
Penyakit gugur daun mengacu [yang menyerang beberapa
tanaman karet ... .]
9. Teks akademik banyak memanfaatkan proses
relasional identifikatif dan proses relasional atributif

• Proses relasional identifikatif => Alat yang baik untuk


membuat definisi atau mengidentifikasi sesuatu.
Usia adalah Bagian dari eksistensi yang dihitung
dari awal kelahiran sampai titik
waktu tertentu.
Subjek Finit Pelengkap
Token (istilah teknis yang Rroses: Relasional Identifikatif Nilai (yang terkandung dalam istilah
didefinisikan) teknis)
Bisa dibalik
Bagian dari eksistensi yang dihitung adalah Usia.
dari awal kelahiran sampai titik
waktu tertentu

Pelengkap Finit Subjek

Nilai (yang terkandung dalam istilah Rroses: Relasional Identifikatif Token (istilah teknis yang
teknis) didefinisikan)
• Proses relasional atributif => Alat yang baik untuk membuat deskripsi
dengan menyampaikan sifat, ciri, atau keadaan benda yang dideskripsikan.
Pengendalian PGDC dengan cara terbukti Kurang bermanfaat.
penyemprotan fungisida
Subjek Finit Pelengkap
Penyandang (istilah teknis yang Rroses: Relasional atributif sandangan (deskripsinya)
didekripsikan)
usia merupakan Salah satu faktor demografi yang
mempengaruhi difernsiasi tenaga
kerja dalam sikap dan perilaku.

Subjek Finit Pelengkap


Penyandang (istilah teknis yang Rroses: Relasional atributif sandangan (deskripsinya)
didekripsikan)
Bahasa Terdiri atas Tanda, signal, dan simbol.
Subjek Finit Pelengkap
Penyandang (istilah teknis yang Rroses: Relasional atributif sandangan (deskripsinya)
didekripsikan)
10. Teks akademik bersifat monologis

• Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti


bahwa teks tersebut memberi informasi kepada
pembaca dalam satu arah (tidak ada dialog atau
percakapan).

• Untuk memenuhi sifat tersebut teks akademik


mendayagunakan kalimat indikatif-deklaratif yang
berfungsi sebagai proposisi-memberi.
11. Teks akademik memanfaatkan bentuk pasif untuk
menekankan pokok persoalan, bukan pelaku; dan akibatnya,
teks akademik menjadi objektif bukan subjektif.
• Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik dimaksudkan
untuk menghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur kalimat
yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang
dibicarakan di dalam teks tersebut.
• Pada konteks jenis proses, pelaku yang dihilangkan tersebut
adalah pelaku yang melakukan perbuatan fisik atau nonfisik,
khususnya pada proses material, mental, veral, dan perilaku,
bukan pada proses relasionl atau eksistensial, meskipun
dimungkinkan.
• Pelaku dapat berupa aktor (untuk proses material), pengindra
(untuk proses mental), pewicara (untuk proses verbal), dan
pemerilaku (untuk proses perilaku).
12. Teks akademik seharusnya tidak
mengandung kalimat minor

Kalimat minor => Kalimat yang tidak lengkap. Kalimat


yang berkekurangan salah satu dari unsur pengisi
subjek atau finit/predikator.
Contoh:
Keluar!!
13. Teks akademik seharusnya tidak
mengandung kalimat tak gramatikal

Kalimat takgramatikal => Kalimat yang secara


gramatikal mengandung kekurangan atau kelebihan
unsur-unsur tertentu. misalnya kata-kata leksikal
seperti nomina (yang berfungsi sebagai subjek) dan
verba (yang berfungsi sebagai finit/predikator), atau
kata-kata struktural seperti konjungsi dan preposisi.
Contoh‘
Kalimat kekurangan:
Pengujian tersebut menghaasilkan data 28 nomor
semai memperlihatkan sifat tahan, 4 nomor moderat,
dan 14 nomor rentan.
Pengujian tersebut menghaasilkan data 28 nomor
semai yang memperlihatkan sifat tahan, 4 nomor
moderat, dan 14 nomor rentan.

Kalimat tersebut berkekurangan kata strukural


konjungsi “yang”
Kalimat berkelebihan:
Wanita yang bekerja di tobong gamping dalam
kenyataan hidup sehari-harinya mereka disibukkan
dengan bekerja mencari nafkah dan mengerjakan
pekerjaan rumah tangga.

Kalimat tersebut berkelebihan kata leksikal (pronomina


“mereka”)
14. Teks akademik tergolong ke dalam genre
faktual bukan genre fiksional

Teks-teks yang tergolong dalam teks akademik ditulis


berdasarkan pada kenyataan empiris, bukan pada
rekaan atau khayalan.
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai