KALIMAT DAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH KESANTUNAN KALIMAT
• Suatu kalimat dikatakan memiliki ciri
kesantunan jika memenuhi kriteria: • Kehematan • kecermatan, • kesejajaran, • keharmonisan, • kelogisan. INDIKATOR KESANTUNAN KALIMAT • Kriteria kehematan, dipenuhi melalui pengungkapan gagasan dalam kalimat secara tidak berlebihan, menghindari penggunaan kata yang tidak fungsional (boros,pleonasme). dapat dicapai dengan cara: • (1) menghindari pengulangan subjek, • (2) menghindari pemakaian superordinat pada hiponim kata, dan • (3) menghindari dua kata yang bersinonim dipakai dalam sebuah kalimat (melihat,menonton). INDIKATOR KESANTUNAN KALIMAT • Kriteria kecermatan terpenuhi melalui ketepatan penggunaan diksi. Hal-hal teknis terkait dengan ketepatan penggunaan diksi: • (1) hindari penanggalan awalan (gunakan kata yang utuh), • (2) hindari peluluhan bunyi /c/, • (3) hindari kata dasar awalan /k/, /p/, /t/, dan /s/ yang tidak luluh/berubah bunyi • (4) hindari pemakaian kata ambigu INDIKATOR KESANTUNAN KALIMAT • Kriteria kesejajaran berkaitan dengan penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang berparalel, sedangkan kriteria keharmonisan bersinggungan dengan penyusunan kalimat yang memerhatikan kejelasan unsur-unsur gramatikalnya. INDIKATOR KESANTUNAN KALIMAT • Kelogisan berhubungan dengan bernalar atau tidaknya sebuah kalimat. • Ketidaklogisan bisa terjadi karena isi kalimat atau struktur kalimat yang dibangun. Struktur kalimat yang dimaksud adalah penggunaan unsur gramatikal yang tidak tepat dan penggunaan kata penghubung yang tidak logis (barang siapa yang membawa HP harap dimatikan). ???? KESANTUNAN KALIMAT • Kalimat yang santun akan efektif dalam menyampaikan baik pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. • Kalimat santun juga memerhatikan situasi (konteks) komunikasi. Situasi terjadinya komunikasi ini sangat berpengaruh dan menentukan efektivitas komunikasi karena kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. Pola Umum Kesalahan Penulisan Kalimat yang Tidak Memerhatikan Aspek Kesantunan • kesalahan dalam penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat , misalnya kalimat Sejak dari dulu perilakunya tidak pernah berubah. • kesalahan dalam penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat, misalnya Kepada yang tidak berkepentingan harap menunggu di luar. • kesalahan dalam penggunaan imbuhan yang kacau, contohnya kalimat Ia diperingati oleh pembimbingnya agar segera menyelesaikan tugas akhir. • kesalahan dalam menyusun kalimat yang tidak tuntas dapat ditemukan dalam kalimat Mahasiswa yang berkepribadian Indonesia yang akan senantiasa setia dan bangga menggunakan bahasa Indonesia. Pola Umum Kesalahan Penulisan Kalimat yang Tidak Memerhatikan Aspek Kesantunan
• kesalahan dalam penggunaan kata dengan struktur dan
ejaan yang tidak baku. Meskipun tidak kepilih, Calon legislatif itu justru menghimbau massa pendukungnya untuk tidak menyiptakan gejolak permasalahan baru. • kesalahan dalam penggunaan kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’ secara tidak tepat. Misalnya, Kampus dimana ia belajar berlokasi di jalan Veteran. • kesalahan dalam penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat. • kesalahan dalam pemilihan kata yang tidak tepat, misalnya Orang tua harus menyempatkan (luang) waktu berkomunikasi dengan anaknya secara rutin. Pola Umum Kesalahan Penulisan Kalimat yang Tidak Memerhatikan Aspek Kesantunan
• kesalahan karena penyusunan kalimat ambigu yang
dapat menimbulkan salah arti sebagaimana yang terdapat dalam kalimat Sopir Bus Santosa yang Masuk Jurang yang Melarikan Diri. • kesalahan yang disebabkan pengulangan kata yang tidak perlu. Misalnya kalimat Warna primer dalam seni rupa adalah warna merah, warna biru dan warna kuning. • kesalahan dalam penggunaan kata ‘kalau’ dapat ditemukan dalam kalimat Rektor menegaskan kalau jika universitas kewirausahaan prospektif untuk menjawab tantangan zaman. KESANTUNAN PARAGRAF DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH • Bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah harus mematuhi kaidah penulisan ejaan yang dibakukan yaitu EYD/PUEBI. paragraf yang digunakan dalam artikel ilmiah harus memiliki tiga persyaratan, yaitu kesatuan (memiliki satu gagasan pokok) , kelengkapan (memiliki ide penjelas), dan kepaduan (keterkaitan antarkalimat). KESANTUNAN PARAGRAF
• Paragraf merupakan bagian karangan yang
terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. • Suatu paragraf terdiri atas unsur kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat penegas, dan kata atau frase penghubung. Paragraf yang santun dalam artikel ilmiah harus memenuhi kriteria kepaduan, kesatuan, dan kelengkapan. KESANTUNAN PARAGRAF • kriteria kepaduan, penulis harus mampu merangkai kalimat-kalimat dengan kata/frase penghubung (intrakalimat dan antarkalimat). sehingga bertalian secara logis dan padu. • Kriteria kesatuan , setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. • kriteria kelengkapan apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjang pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain.