Anda di halaman 1dari 10

MODUL 2

ESENSI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) IPS SD KELAS RENDAH

KEGIATAN BELAJAR 1
Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu Sosial dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPS SD Kelas Rendah

Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh mata pelajaran IPS agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan
1. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuilir, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
2. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan kompetensi dalam masyarakat yang majemuk, baik ditingkat local, nasional, dan global (dunia).
Ruang Lingkup esensi materi dari Mata Pelajaran IPS menjadi aspek Ruang Lingkup esensi materi dari Mata Pelajaran IPS meliputi aspek-aspek :
4. Geografi meliputi manusia, tempat, dan lingkungan.
5. Sejarah meliputi waktu, keberanjuran, dan perubahan.
6. Sosiologi meliputi sistem sosial dan budaya.
7. Ekonomi meliputi perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Secara lebih umum bahwa pelajaran IPS berkenaan dengan pengenalan dan pemahaman anak tehadap berbagai peristiwa yang terjadi pada masa kini, yaitu
yang terkenal dengan isu-isu sosial. Istilah isu sosial dapat diartikan sebagai kabar atau berita suatu peristiwa yang terjadi dan menyangkut pada aktivitas
kehidupan manusia dimasyarakat serta tidak jelas asal usulnya, masih berupa desas-desus atau kabar angin. Fakta berkaitan erat data. Ada pebedaan antara fakta
dan Fakta berkaitan erat dengan data. Ada pebedaan antara fakta dan data. Data itu bersifat objektif sedangkan fakta mengandung arti penafsiran seseorang jadi
ada unsur subjektivitasnya. Perkembangan ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu pengetahuan alam didasari oleh pengungkapan fakta dan data untuk selanjutnya
sampai kepada konsep, generalisasi, teori, dan hukum. Jika digambarkan skematikanya sebagai berikut :
a. Peristiwa
peristiwa dalam IPS secara sederhana adalah hal-hal yang pernah terjadi. Peristiwa atau kejadian ada yang bersifat alamiah seperti gunung meletus, tsunami,
gempa bumi, gerhana matahari. Peristiwa bersifat insaniah yakni peristiwa yang berkaitan dengan aktivitas umat manusia seperti pembangunan jembatan,
skandal korupsi, pemilu, krisis moneter inflasi, reformasi dsb. Peristiwa yang telah diuji kebenarannya itulah yang disebut fakta.
b. Fakta
Secara harfiah kata ―fakta berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah terjadi benar dan merupakan kenyataan, realitas yang real, benar dan juga
merupakan kenyataan yang nyata. Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru, fakta juga merupakan alasan untuk mempertajam rumus teori baru yang ada
bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang telah ada.fakta bukan tujuan akhir dari pelajaran IPS.
Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta akan sangat terbatas sebab :
Kemampuan kita untuk mengingatkan sangat terbatas
Fakta itu bias berubah sesuai waktu misalnya tentang perubahan iklim suatu kota,dsb.
Akta hanya berkenaan dengan situasi khusus.
c. Konsep
Konsep adalah suatu istilah pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkatagorikan
suatu kelompok dari suatu benda, gagasan atau peristiwa. Konseptualisasi adalah proses meningkatkan, mengiklasifikasi durian
memberi nama pada sekelompok objek.
d. Generalisasi
Schuneke (1988 : 16) mengemukankan bahwa generalisasi merupakan abstraksi dan sangat terikat konsep. Cara mempermudah
memahami generalisasi dalam hubungannya dengan konsep adalah dengan cara menelusuri proses terbentuknya generalisai. Ruang
lingkup pelajaran IPS adalah sebagai berikut : Pengajaran ilmu Ilmu Pengetahuan Sosial TPS yang tercakup dalam kurikulum
mengikuti konsep : kekspanding Communities of man (Hana dalam Banks,1985:11). Kepada siswa diajarkan lingkungan kehidupan
dari yang terdekat dengan dirinya yaitu keluarga, rumah. kemudian berkembangan kelingkungan kehidupan yang lebih luas, sekolah
RT/RW, desa, kota dan propinsi sendiri melalui aspek sosiologi, geografis, ekonomi dan sejarah.
e. Aspek Lainnya Dari Ips Misalnya Sejarah
Sejarah memiliki konsep dasar waktu, Rochiati (2006:3) menganjurkan cara pendekatan melalui pendekatan keluarga. Dijelaskan
bahwa jika anak sudah mengenal bilangan maka guru dapat menanyakan tanggal tahun kelahirannya. Kemudian menanyakan apakah
siswa mempunyai kakak atau adik serta tahun kelahirannya masing-masing. Cara untuk lebih mudah memberi pengertian tentang
konsep diajarkan juga dengan visualisasi baik terhadap konsep yang konkret maupun konsep yang abstrak. Konsep-konsep dasar dari
bidang keilmuan IPS untuk memudahkan pemahaman yang dikemukakan penjelasan Brank (1985: 249-404)
1. Sosiologi, konsep-konsep dasarnya :
a. Sosialisasi, proses yang ditempuh individu untuk menjadi anggota kelompoknya dengan cara belajar kebudayaannya dan
peranannya.
b. Peranan, peran yang dilakukan seseorang sebagai individu
c. Norma dan sanksi, Norma adalah ukuran/tata cara yang membimbing perilaku, sedangkan sanksi adalah ganjaran/hukuman
d. Nilai aspek-aspek dari kehidupan masyarakat dan budaya yang dianggap berharga.
e. Gerakan nasional, Gerakan yang dilakukan sejumlah besar orang untuk memperbaiki atau melawan perubahan dimasyarakat.
f. Masyarakat unit yang merdeka dan integrase dimana interaksi dan komunikasi.
2. Ekonomi, konsep-konsep dasarnya :
g. Kelangkaan keinginan manusia terbatas
h. Produksi hasil proses pembuatan barang
i. Saling ketergantungan ada situasi saling memerlukan
j. Pembagian kerja berkenaan dengan pembagian garapan.
.
3. Geografi, konsep-konsep dasarnya :
a. Lokasi indentifikasi ruang dan tempat
b. Interksi spasi hubungan antara suatu tempat dengan lainnya
c. Pola special kota kedudukan kota sebagai pusat layanan
d. Difusi kebudayaan berkaitan dengan penyebab pengaruh kebudayaan, Bahasa, pendidikan, etnik, agama, teknologi dll
4. Sejarah, konsep-konsep dasarnya :
e. Kontinuitas dan prubahan kejadian secara kronologis
f. Waktu lampau peristiwa sejarah terjadi di masa lalu
g. Kerjasama dan konflik proses proses timbulnya kerjasama manusia dalam usaha mencapai tujuan
h. Nasionalisme wujud kepedulian masyarakat suatu Negara akan perlunya mengembangkan semangat kebangsaan.
Kriteria memilih konsep Taba dalam banks (1985: 43) menyebutkan kriteria pemilihan konsep sebagai berikut :
1. Validity konsep yang mewakili secara tepat disiplin ilmu
2. Significance konsep yang bermakna
3. Appropriateness konsep yang memiliki kelayakan/ kepantasan
4.Durability tahan lama
Balance memberikan keseimbangan dalam skop/kedalamannya
• MODUL 3
• ESENSI KURIKULUM IPS SD BERDASARKAN KTSP 2006 KELAS TINGGI
• Kegiatan Belajar 1
• Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Kurikulum SD (KTSP) tahun 2006 Kelas Tinggi
• Peristiwa dan fakta harus diletakkan dalam hubungannya dengan konsep dan generalisasi. Peristiwa dan fakta
memberikan bahan baku utama bagi pembentukkan konsep dan generalisasi. Konsep dan generalisasi membantu
kita untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang kerangka berfikir IPS, agar kita memiliki cara
yang teratur untuk menerjemahkan apa yang terjadi didunia kita ini, didalam kehidupan manusia ini.
• HUBUNGAN ANTARA FAKTA, KONSEP DAN GENERALISASI
• Dari gambaran diatas jelas bahwa suatu peristiwa merupakan dasar dari kegiatan belajar mengajar IPS dimulai.
Guru dan siswa harus aktif menjemput peristiwa ini dan mengolahnya menjadi content, isi bahan pengajaran.
Dalam proses pengolahan menjadi bahan pengajaran itulah berfungsinya fakta, konsep, dan generalisasi sehingga
guru dapat mengorganisasikan bahan pengajaran IPS. Jadi skkenario dari alur pengembangan peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi sehingga guru dapat mengorganisasikan bahan pengajaran IPS. Jadi scenario dari alur
pengembangan fakta, konsep, dan generalisasi, sesungguhnya sudah ditangan guru, dan dijadikan sebahai bahan
dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar dikelas. Contohnya sebagai berikut: Topik: Zaman Pendudukan
Jepang PERISTIWA yang dapat kita ungkapkan adalah Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. FAKTA nya
melalui gambar Soekarno-Hatta, foto bersejarah dll. KONSEP nya Imperialisme, Penindasan, Ampera
GENERALISASI nya penjajahan selalu menimbulkan penderitaan bagi rakyat, tidak ada bangsa yang senang dijajah
dll.
• KEGIATAN BELAJAR 2
• NILAI DAN SIKAP, KETERAMPILAN INTELEKTUAL/KEMAMPUAN ANALISIS, PERSONAL, DAN SOSIAL DALAM KURIKULUM IPS SD 2006 KELAS TINGGI
• A. NILAI DAN SIKAP DALAM KURIKULUM IPS SD 2006 DI KELAS TINGGI
• 1. Nilai
• Nilai mempengaruhi perilaku seseorang terhadap jumlah objek dan terhadap orang, tidak berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Inilah yang membedakan nilai dan sikap. Suatu nilai merupakan ukuran untuk menentukan apakah itu baik atau buruk, nilai juga menilik
kelakuan seseorang. Orang mendapatkan nilai dan orang lain dalam lingkungannya.
• a. Nilai yang dianut seseorang tercermin dari sikapnya. Nilai bersifat utuh, merupakan sistem dimana semua jenis nilai terpadu saling mempengaruhi. Dengan kuat sebagai satu kesatuan yang utuh.
• b. Nilai juga bersifat abstrak. Oleh karena itu, yang dapat dikaji hanya indikatorindikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan yang dianut seseorang, aspirasi yang dinyatakan, sikap yang ditampilkan atau tampak, perasaan yang diutarakan, perubahan yang dilakukan
serta kekuatiran yang dikemukakan (Kosasih Djahiri, 1985: 18)
• 1) Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia
• 2) Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan.
• 3) Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
• 2. Sikap
• Sikap memiliki pengertian yang rumit karena itu tedapat berbagai rumusan tentang sikap yang dikemukakan para ahli, disebabkan adanya latar belakang pemikiran dan konsep yang berbeda. Menurut Thursone adalah keseluruhan dari kecenderungan perasaan,
pemahaman, gagasan, dan rasa takut, perasaan terancam, dan keyakinan-keyakinan tentang sesuatu hal. Menurut Rochman Natawijaya (1984: 20) sikap adalah kesiapan seseorang untuk memperlakukan sesuatu objek, didalam kesiapan itu ada aspek kognitif, afektif,
dan kecenderungan bertindak. Kesiapan sendiri merupakan penilaian positif dan negatif dengan intensitas yang berbeda-beda untuk waktu tertentu, kesiapan itu sendiri bias berubah-ubah. Nilai itu merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang atau
kelompok memiliki cara, tujuan, dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai dengan anggapannya bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Nilai yang dimiliki seseorang dapat mengekspresikan mana yang lebih disukai mana yang tidak. Dapat disimpulkan bahwa nilai
menyebabkan sikap. Yang selalu terjadi adalah satu sikap disebabkan oleh banyak nilai (values).
• Didalam sikap telah terkandung aspek-aspek kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak. Dapat disimpulkan terdapat kaitan antara nilai dengan aspek-aspek kognitif, aspek afektif, dan kecenderungan bertindak. Dari kajian para ahli dapat ditegaskan sebagai berikut :
• 1. Adanya hubungan timbal-balik antara nilai dan kognitif
• 2. Adanya hubungan timbal-balik antara afektif dengan kognitif
• Nilai mempengaruhi kesiapan seseorang yang pada akhirnya akan menuju kepada terwujudnya perilaku yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan penghayatan terhadap belief (keyakinan).
• Nilai dan sikap yang terdapat pada mata pelajaran IPS berdasarkan kurikulum 2006 Berikut ini kita ambil beberapa contohnya:
• Kelas 5 Kelas 5 Topik 1 Keragaman penampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia.
• Nilai yang kita dapat kita petik dari bahan pegajaran ini atara lain :
• 1. Nilai Nilai Material Material Siswa merasa telah dapat menikmati hasil-hasil pembangunan yang sedang dan terus digalakan, antara lain karena dukungan sumber daya alam tanah air kita yang melimpah.
• 2. Nilai Nilai Vital Vital Siswa diharapkan memiliki sifat-sifat seperti berikut ini :
• a. Cermat (dalam meneliti informasi tentang yang diterimanya)
• b. Tekun (dalam mempelajarinya)
• c. Aktif (dalam mengumpulkan informasi dan dalam kegiatan belajar pada umumnya)
• d. Dan seterusnya.
• 3. Nilai Nilai Kerohanian Kerohanian
• Siswa memiliki rasa seperti berikut :
• a. Syukur kepada tuhan YME atas rahmat dan karunianya yang telah memberikan kepada kita tanah air yang subur dan indah.
• b. Menjunjung kebenaran sebagai syarat utama informasi disampaikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
B. KETERAMPILAN INTELEKTUAL/KEMAMPUAN ANALISIS, ANALISIS, PERSONAL DAN SOSIAL DALAM KURIKULUM IPS SD TAHUN 2006
KELAS TINGGI
Dalam KTSP IPS SD tahun 2006, dalam keterampilan intelektuan ditekankan pula tentang kemampuan analisis dari siswa didik. Keterampilan
intelektual dan kemampuan analisis adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kemampuan analisis merupakan bagian dari keterampilan
intelektual, dimana kemampuan analisis merupakan kemampuan/kecakapan seseorang/siswa untuk melakukan penyelidikan terhadap
suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya.
Keterampilan itu ada tiga bagian :
1. Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Keterampilan berfikir
2. Keterampilan Personal
Keterampilan personal sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari keterampilan intelektual. Namun, dalam pemahamannya, ditekankan kepada
keterampilan yang sifatnya mandiri. Keterampilan ini ada yang bersifat praktis disebut juga keterampilan psikomotor, seperti keterampilan
berbuat. Berlatih serta mengkoordinasi indera dan anggota badan. Keterampilan praktis ini tampak dalam hal kemampuan siswa
menggambar, membuat peta, membuat model dan sebagainya. Keterampilan studi dan kebiasaan kerja.
3. Keterampilan Sosial
Keterampilan Sosial Keteraampilan itu meliputi kehidupan dan kerja sama, belajar memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati
hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial. Siswa mampu berkomunikasi dengan sesama manusia, lingkungan dimasyarakat secara baik,
hal ini merupakan realisasi dari penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakat.
Disamping dilatih kemampuannya dalam berbagai kemampuan tersebut, yang perlu dipertimbangkan guru adalah bagaimana guru
mendorong siswa untuk lebih gemar membaca, mencari dan mengolah informasi sesuai dengan kemampuan siswa agar memiliki kebiasaan
untuk memahami struktur bahan pengajaran, mengerti istilah-istilah yang sulit/baru, mengikuti perkembangan jaman, dan sebagainya.
Diharapkan akan tumbuh kesadaran dari mereka, tujuan mereka membaca/mempelajari materi kajian. Bersikap kritis terhadap bahan
kajian. Bersikap kritis terhadap apa yang sudah dipelajarinya, sehimggaia merasa memiliki kemampuan untuk memberikan kesimpulan dan
keputusan.
• KEGIATAN BELAJAR 3
• CONTOH KETERKAITAN ANTARA PERISTIWA, FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, NILAI, SIKAP DAN KETERAMPILAN INTELEKTUAL/KEMAMPUAN ANALISIS, PERSONAL, SOSIAL DALAM KONTEKS PENDIDIKAN IPS SD KELAS TINGGI
• Peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi itu ada keterkaitan hubungan yang tidak mungkin dipisahkan. Kesempatannya terpadu didalam struiktur IPS. Melalui proses belajar mengajar IPS yang demilkian itu, juga dikembangkan
• kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (keterampilan) dalam KBM secara jelas kemampuan guru sebagai pengembangan kurikulum di lapangan direalisasikan dan dapat diamati seara faktual.
• Contoh KBM yang dapat mmenunjukan adanya keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, nilai, dan keterampilan siswa.
• Topik 1 : perjuangan para pejuang pada masa penjajahan Belanda dan jepang.
• KD : mendeskripsikan perjuang penjajahan Belanda dan Jepang.
• Indikator : siswa mengenal arti pergerakan nasional dan arti Sumpah Pemuda bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
• Ranah kognitif,
• setelah mempelajari topiK ini siswa diharapkan dapat:
• 1. Menceritakan latar belakang timbulnya penrgerakan national, serta tokoh-tokohnya.
• 2. Menerangkan peristiwa sumpah pemuda.
• 3. Menceritakan tokoh-tokoh yang berperan dalam sumpah pemuda.
• 4. Menunjukan arti pergerakkan nasional dan sumpah pemuda bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
• Ranah afektif
• 1. Menghayati jasa para pelopor pergerakkan nasional.
• 2. Mengapresiasi jiwa sumpah pemuda.
• Ranah psikomotor
• 1. Mencoba melakukan wawancara untuk memahami makna zaman pergerakkan nasional dan tokoh-tokoh tertentu
• 2. Memahami makna sumpah pemuda melalui proses diskusi kelas.
• Peristiwa sebagai bahan kajian: Peristiwa hari kebangkitan nasional dan sumpah pemuda
• Fakta-fakta sebagai bahan kajian: Fakta-fakta sebagai bahan kajian:
• 1. Gambar-gambardari tokoh-tokoh bersejarah
• 2. Naskah sumpah pemuda
• 3. Gambar gedung-gedung bersejarah bagi pergerakkan nasional
• 4. Gambaran suasana kota Jakarta pada zaman penjajahan.
• Konsep: Konsep:
• 1. Nasionalisme, imperialism, dan konolialisme
• 2. Kaum pergerakan, persatuan bangsa, kemerdekaan, dominasi asing, patriotism, organisasi politik, HAM, dan seterusnya.
• Generalisasi:
• 1. Setiap masyarakat manusia pasti mengalami perubahan
• 2. Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraan.
• Nilai:
• Nilai material :
• Peserta didik merasa telah menikmati hasil kemerdekaan.
• Nilai Vital:
• 1. Cermat dalam meneliti ulasan sejarah
• 2. Objektif dalam menilai informasi
• 3. Kreatif dalam memprediksi
• Nilai Kerohanian
• 1. Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat-Nya dan seterusnya
• 2. Rasional dalam berargumentasi.
• 3. Memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan
• 4. Rasa tanggung jawab atas nikmat kemerdekaan dan seterusnya.
• Sikap:
• 1. Bersyukur kepada Tuhan YME disertai rasa tanggung jawab
• 2. Tanggap terhadap perkembangan zaman 3. Bersikap terbuka dan toleransi terhadap pendapat orang lain
• 3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan mencintai bangsa dan tanah airnya dan seterusnya
• Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis:
• 1. Melukiskan, menyimpulkan, menganalisis informasi, konseptualisasi, generalisasi dan membuat keputusan.
• 2. Memperoleh informasi, membentuk konsep, generalisasi, mengorganisasikan informasi, mengkritik informasi, mengambil keputusan, menafsirkan fakta, menyusun laporan.
• Keterampilan personal: Keterampilan personal:
• 1. Membaca peta, membuat denah, membuat peta, mengenal waktu, dan kronologis, menterjemahkan konsep waktu, bekerja dalam kelompok
• 2. Keterampilan praktis (membuat peta dan lain-lain), belajar mandiri, memimpin dalam diskusi, mengendalikan emosi dan lain-lain
• Keterampilan sosial:
• Berkontribusi memberikan gagasan, menjadi pendengar yang baik, mampu menjelaskan, mampu mengadakan wawancara, mampu berperan dengan baik, mampu bertanya dengan baik, dll.
Latihan dan pembinaan yang tampak dalam proses pembelajaran antara lain, mampu melaksanakan dengan baik:
a. Berdiskusi dengan teman
b. Bertanya kepada siapa pun
c. Menjawab pertanyaan orang laun
d. Menjelaskan kepada orang lain
e. Membuat laporan
f. Memerankan sesuatu
g. Dst. (Belen dan kawan-kawan, 1990:348)
KEGIATAN BELAJAR 3
CONTOH KETERKAITAN ANTARA PERISTIWA, FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, NILAI, SIKAP DAN KETERAMPILAN INTELEKTUAL, PERSONAL, SOSIAL DALAM
KONTEKS PENDIDIKAN IPS SD KELAS RENDAH
Keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsp dan generalisasi digunakan untuk mengorganisasikan komponen-komponen isi bahan pengajaran yang
disampaikan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hubungan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi dan bahan pengajaran tersebut
bersifat timbale balik. Hal yang memberikan makna kepada peristiwa, fakta, konsep dan generalsasi yaitu guru d dalam bahan pengajaran
mempersiapkan isi materi yang bersifat terperinci, contoh-contoh, gambaran-gambaran yang member dukungan, serta aneka ragam pengalaman. Isi
bahan pengajaran pun akan lbih mudah dipahami dan lama diingat jika materi berfokus kepada gagasan-gagasan kunci, seperti konsep dan generalisasi.
IPS memiliki kekuatan sebagai bidang studi jika didukung oleh peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang meaningfui dapat dipertanggungjawabkan
etika, logika, ada gunanya (pragmatically) dan disusun/ diorganisasikan secara baik, terintegrasi dan values based (berlandaskan nilai-nilai)
penyajiannyapun harus mengandung unsure yang ―menantang‖ dan membangkitkan minat dan sikap positif serta aktivitas siswa, selain itu IPS harus
berkontribusi bagi pengembangan kemampuan dan keterampilan siswa dalam segala aspek kehidupan, baik ketrampilan intelektual, personal maupun
sosial. Penyelenggaraan IPS harus didukung oleh fakta-fakta yang actual dan disajikan berdasarkan konsep dan dilandasi oleh nilai-nilai yang berguna
bagi kehidupan masyarakat manusia, berkontribusi bagi pembentukan sikap dan keterampilan yang mendukng pembangunan masyarakat dan
bangsanya. Guru bertanggung jawab sebagai pengembang kurikulum untuk mengolah materi IPS. Guru pun harus mampu menyusun bahan
pengajarannya dan menyampaikannya kepada siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang tepat. Dalam perkembangannya, pengajartan IPS terletak di
dalam kemampuannya untuk mengungkapkan sesuatu meaningful, vales based, terintegrasi, menantang (challenging) dan aktiva. Artinya, materi IPS
harus berlandaskan nila, mengungkapkan fakta dan materi secara keseluruhan yang esensial, terpadu.
KEGIATAN BELAJAR 3
CONTOH KETERKAITAN ANTARA PERISTIWA, FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, NILAI, SIKAP DAN KETERAMPILAN
INTELEKTUAL, PERSONAL, SOSIAL DALAM KONTEKS PENDIDIKAN IPS SD KELAS RENDAH
Keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsp dan generalisasi digunakan untuk mengorganisasikan komponen-komponen isi
bahan pengajaran yang disampaikan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hubungan antara peristiwa, fakta,
konsep, generalisasi dan bahan pengajaran tersebut bersifat timbale balik. Hal yang memberikan makna kepada peristiwa,
fakta, konsep dan generalsasi yaitu guru d dalam bahan pengajaran mempersiapkan isi materi yang bersifat terperinci,
contoh-contoh, gambaran-gambaran yang member dukungan, serta aneka ragam pengalaman. Isi bahan pengajaran pun
akan lbih mudah dipahami dan lama diingat jika materi berfokus kepada gagasan-gagasan kunci, seperti konsep dan
generalisasi. IPS memiliki kekuatan sebagai bidang studi jika didukung oleh peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang
meaningfui dapat dipertanggungjawabkan etika, logika, ada gunanya (pragmatically) dan disusun/ diorganisasikan secara
baik, terintegrasi dan values based (berlandaskan nilai-nilai) penyajiannyapun harus mengandung unsure yang
―menantang‖ dan membangkitkan minat dan sikap positif serta aktivitas siswa, selain itu IPS harus berkontribusi bagi
pengembangan kemampuan dan keterampilan siswa dalam segala aspek kehidupan, baik ketrampilan intelektual,
personal maupun sosial. Penyelenggaraan IPS harus didukung oleh fakta-fakta yang actual dan disajikan berdasarkan
konsep dan dilandasi oleh nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan masyarakat manusia, berkontribusi bagi pembentukan
sikap dan keterampilan yang mendukng pembangunan masyarakat dan bangsanya. Guru bertanggung jawab sebagai
pengembang kurikulum untuk mengolah materi IPS. Guru pun harus mampu menyusun bahan pengajarannya dan
menyampaikannya kepada siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang tepat. Dalam perkembangannya, pengajartan IPS
terletak di dalam kemampuannya untuk mengungkapkan sesuatu meaningful, vales based, terintegrasi, menantang
(challenging) dan aktiva. Artinya, materi IPS harus berlandaskan nila, mengungkapkan fakta dan materi secara
keseluruhan yang esensial, terpadu.
• KEGIATAN BELAJAR 2
• NILAI, SIKAP DAN KETERAMPILAN INTELEKTUAL (KEMAMPUAN ANALISIS, PERSONAL DAN SOSIAL KTSP IPS KELAS RENDAH
• A. NILAI DAN SIKAP DALAM KTSP IPS SD IPS SD DALAM KELAS RENDAH
• Nilai berbeda dengan sikap. Nilai bersifat umum, utuh dan abstrak Dan mempengaruhi perilaku seseorang terhadap obje dan terhadap orang lain sedangkan sikap berkenaan dengan hak-hak yang khusus. Nilai merupakan ukuran bagi seseorang dan cita-citanya, tujuan hidupnya, aspirasi
yang dinyatakan, sikapnya yang tampak, perasaannya yang diutarakan serta perbuatan yang dilakukannya. Dlam pendidikan nilai menyangkut ranah afektif, ini perlu diajarkan kepada siswa agar siswa mampu menerima nilai dengan sadar, mantap dan dengan nalar yang sehat.
Harapannya, para siswa dalam mengembangkan kepribadiannya menuju jenjang kedewasaan memiliki kemampuan untuk memilih (dengan bebas) dan menentukan nilai yang menjadi anutnnya. Pengajaran nilai mmerlukan ―skill‖ dengan memperhatikan kesesuaian bahan pengajarn
dengan kehidupan sehari-hari. Bahan acuan bukan hnya kepada kurikulum yang tertera dalam rencana forma tetapi juga kepada ―hidden curriculum‖ dengan mempertimbangkan pula potensi kemampuan anak.
• 1. Arti sikap
• Sikap memilii rumusan dan pengertian yang berbeda-beda karena sifatnya yang telah kompleks. Menurut Thursone sikap adalah eseluruhan dari kecendrungan dan perasaan, pemahaman, gagasan, rasa tkut, perasaan terancam dan keyakinan-keyakinan tentang sesuatu hal. Menurut
rochman Natawijaya (1984 :20) sikap adalah kesiapan seseorang untuk memperlakukan sesuatu objek, di dalam kesiapan itu ada aspek kognitif, afektif dan kecenrungan bertindak. Kesiapan merupakan penilaian positif dan negative dengan intensitas berbeda dan bias berubah ubah.
• 2. Kaitan Nilai dengan dengan Sikap
• Sikap seseorang sangat ditentukan oleh nilai yang dianutnya. Sikap juga timbul karena banyak nilai (values). Kaitan nilai dengan sikap terkait dengan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya.
• Dari kajian para ahli dapat itegaskan sebagai berikut :
• a. Ada hubungan timbale balik antara nilai dengan kognitif
• b. Ada hubungan timbale balik antara afektif dengan kognitif
• c. Nilai mempengaruhi kesiapn seseorang untuk terwujudnya perilaku yang sesuai dengan tingkat pemahamannya dan penghayatan terhadap “belief” (kepercayaan).
• B. KETERAMPILAN INTELEKTUAL (KEMAMPUAN ANALISIS) PERSONAL DAN SOSIAL DALAM KTSP IPS SD KELAS RENDAH
• Melalui proses kegiatan belajar mengajar yang tepat yang dikelola guru dengan terencana dan terprogram diharapkan hasil belajar siswa juga menghasilkan keterampilan-keterampilan sebagai berikut :
• 1. Keterampilan intelektual atau kemampuan analisis
• Keterampilan intelektual dan kemampuan analisis dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keterampilan dan kemampuan/kecakapan ini meliputi :
• a. Keterampilan memperoleh pengetahuan dsan informasi
• b. Keterampilan berfikir, menafsirkan menganalisis dan mengoranisasikan informasi yang dipilih dari berbagai sumber
• c. Kemampuan mengkritik informasi dan membedakan fakta dan opini
• d. Kemampuan membuat keputusan
• e. Keterampilan memecahkan masalah
• f. Keterampilan menggunakan media
• 2. Keterampilan Keterampilan Personal Personal Keterampilan ini tidak dapat dipisahkan dari keterampilan intelektual hanya pemahamannya ditekankan kepada keterampilan yang sifatnya mandiri. Sifat-sifat tersebut antara lain :
• a. Bersifat praktis atau keterampilan psikomotor
• b. Keterampilan studi dan kebiasaan kerja
• c. Keterampilan bekerja dalam kelompok
• d. Keterampilan akademik atau keterampilan belajar (continuing learning skills)
• e. Keterampilan lainnya, antara lain :
• 1) keterampilan fisik,
• 2) keterampilan politik,
• 3) keterampilan pengembangan emosional (motional growth)
• 3. Keterampilan Sosial
• Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar member dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial. Dengan ni siswa diharapkan mampu berkomnikasi dengan sesame manusia, lingkungannya di masyarakat secara baik, hal
ini merupakan realisasi dari penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakat. Latihan dan pembinaan yang tampak dalam proses pembelajaran antara lain, mampu melaksanakan dengan baik:
• a. Berdiskusi dengan teman
• b. Bertanya kepada siapa pun
• c. Menjawab pertanyaan orang laun
• d. Menjelaskan kepada orang lain
• e. Membuat laporan
• f. Memerankan sesuatu
• g. Dst. (Belen dan kawan-kawan, 1990:348)

Anda mungkin juga menyukai