Anda di halaman 1dari 83

PELAT

• Pelat (plate) atau slab adalah elemen struktur dengan ketebalan


yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan panjang atau
lebarnya.
• Bentuk yang paling sederhana adalah pelat yang didukung pada
dua sisinya (one-way slab). Pada pelat satu arah ini dianggap
terdiri atas beberapa strip dengan bentang yang sama, yang
kemudian dapat didesain sebagaimana balok persegi.
• Jika pelat didukung pada keempat sisinya maka beban akan
ditransfer ke empat sisi perletakannya, sehingga baik momen
maupun defleksi akan jauh lebih kecil dibandingkan pada pelat
satu arah. Bentuk pelat seperti ini disebut pelat dua arah (two-
way slab).

1
Pelat satu arah (one-way slab)

Pelat satu arah dan balok menerus

2
Pelat satu arah dan lantai balok
3
Kombinasi pembebanan untuk analisis (elastik atau plastik) :

Pasal 3.1.9 SK SNI T-15 1991 :


1. Untuk perhitungan momen negatif dan geser maksimum pada
perletakan 2 bentang bersebelahan yang dibebani, dipakai :
• Beban mati terfaktor diaplikasikan pada semua bentang.
• Beban hidup merata hanya diaplikasikan pada 2 bentang
bersebelahan, yg berada di sebelah kiri & kanan perletakan yg
momennya dihitung.
2. Untuk perhitungan momen positif maksimum di tengah bentang yg
dibebani & momen positif minimum (kemungkinan juga negatif) di
tengah bentang yg tidak dibebani & momen negatif maksimum di
perletakan eksterior, maka digunakan pembebanan :
• Beban mati terfaktor diaplikasikan pd semua bentang.
• Beban hidup terfaktor yg diatur mengikuti pola papan catur.

4
Koefisien-koefisien momen :

Sebagai metode alternatif perhitungan momen dan gaya geser


dapat dilakukan menggunakan koefisien-koefisien Pasal 3.1.3
SK SNI T-15 1991, dengan syarat :

1. Terdiri atas ≥ 2 bentang.


2. Panjang bentang tidak jauh berbeda satu sama lain
(bentang terpanjang ≤ 1.2 bentang terpendek)
3. Beban terdistribusi merata
4. Beban hidup ≤ 3 x beban mati (tidak terfaktor)
5. Balok bersifat prismatik

5
Koefisien momen
dan geser SK SNI
T-15 1991

6
Momen positif, negatif dan geser maksimum dihitung sbb :

M u  Cm  qu  ln2
qu  ln
Vu  Cv 
2

qu  beban hidup dan mati terfaktor.


ln  bentang bersih yg ditinjau utk perhitungan momen
negatif pd muka interior dr perletakan eksterior, dan utk
perhitungan momen positif & geser.
atau
nilai rata-rata bentang bersih di sebelah kiri & kanan
perletakan interior pd perhitungan momen negatif pd
perletakan interior tsb.

7
Denah pelat satu arah dengan balok
8
Penulangan pada pelat satu arah

9
Contoh Perencanaan Pelat Satu Arah

Pelat lantai menerus berikut ini mempunyai jumlah bentang =8.

f c'  25 MPa f y  400 MPa

4600 4600 4600

350 350 350 350

Beban yg harus dipikul : qLL=480 kg/m2. Beban superimposed= 34


kg/m2. Desain pelat satu arah tsb sbg balok lebar 1 m.

Jawab :
1. Estimasi ketebalan pelat (tabel 3.2.5 SK SNI) :

10
• Untuk bentang tepi :
l 4600  350 / 2
hmin    184 mm
24 24
• Untuk bentang interior : Gunakan h = 190
mm.
l 4600
hmin    164 mm
28 28
Asumsi tebal selimut bersih= 20 mm (Psl 3.16.7) & db= 16 mm,
maka d= 190- (20+16/2)= 162 mm.
2. Hitung beban terfaktor :
qDS  0.19  2400 kg/m 3  456 kg/m 2
• Berat sendiri pelat =
• Berat superimposed = qSDL  34 kg/m 2
Berat mati total = q D  456  34  490 kg/m 2
qu  1.2(490 kg/m 2 )  1.6(480 kg/m 2 )  1356 kg/m 2
 13.56 kN/m 2 11
3. Check kecukupan tebal pelat dalam memikul momen :
Karena q LL  3q D , maka koefisien momen SK SNI dapat digunakan
(Psl 3.1.3)

• Perletakan interior tepi (I) :


2
q l
M u un
10
ln
 4600350350 
/2  
4600
350
 4162
mm
2
13.56
(4 )2
.162
M u 23.49 
kNm/m.
10

12
• Perletakan interior tengah
(II) : qu ln2
Mu 
11
ln  4600  350  4250 mm
13.56  (4.25) 2
Mu   22.27 kN  m/m
10
 M u maksimum  23.49 kN m/m
Mu f y
bd 
2
 '
 
 f c 1  0.59 
'
;
fc

 ambil 
0
.
01
 
0
.
400
01
0
.
25
160
23.49 106 23.49 106
d 
2

1000(0.8) 25(0.16)1  0.59(0.16)   2897.92

d  8106  90 mm (OK) 13
4. Check apakah ketebalan pelat memadai terhdapa geser :

Tulangan geser diperlukan pada pelat, jika :

Vu  Vc (SK SNI Psl 3.4.1.1)

Tetapi, karena pemasangan tulangan geser pd pelat sulit utk


dilaksanakan, maka Vu pd pelat biasanya dibatasi sebesar Vc .

• Perletakan interior tepi (I) :

350
ln  4600  350   4075 mm (untuk perhitungan geser)
2
1.15  13.56  4.075
Vu   31.77 kN/m
2
(lihat gbr koefisien momen dan gaya geser)

14
• Perletakan interior tengah
(II) :
ln  4600  350  4250 mm
13.56  4.250
Vu   28.82 kN/m
2
 f'   25 
VC  0.60  c 
bw d  0.60 (1000)(162)   81 kN
 6   6 
 
Vc  Vu  OK, tebal pelat sudah memadai.

5. Desain baja tulangan yg dibutuhkan

Sebagai contoh akan dihitung tulangan pd perletakan interior


tengah :

15
M u  23.49 kN  m/m
Mu
As   untuk pelat jd  0.925d
f y jd
23.49 10 6
As   490 mm 2 /m
0.8(400)(0.925 162)
Check apakah asumsi jd adalah benar ?
As f y 490  400
a   9.22 mm
0.85 f c'b 0.85(25) 1000
a 9.22
jd  d   162   157.4 m ( 0.925d )
2 2
untuk pelat jd  0.925d
23.49  106
As   490 mm 2 /m
0.8(400)(0.925  162) 16
Hitung As berdasarkan nilai jd yg baru :

23.49 106
As   466.4 mm 2 /m
0.8(400)(157.4)
Amin  0.0018bh (Psl 3.16.12)
 0.0018 1000  190  342 mm 2 /m

Spasi tulangan maksimum (Psl 3.16.12) :


S max  3h  3 190  570 mm
S max  500 mm
tetapi harus lebih kecil dari 500 mm

17
As  466.4 mm2 /m
Dipakai tulangan d10  Ab  78.5 mm2 /m

Ab  78.5 mm2 /m
466.4
n  5.94 buah/ m
78.5

Dipasang baja d10-150 sebagai tulangan atas pada penampang


di perletakan interior tengah.
Perhitungan tulangan untuk penampang-penampang yag lain
dapat dilakukan dg cara serupa.

18
6. Tulangan susut/ suhu :

SK SNI Psl 3.16.12 mensyaratkan dipasang tulangan susut/


suhu, pada arah tegak lurus bentang pelat :

As  0.0018bh  342 mm2 /m


342
n  4.36 /m
78.5
Dipakai tulangan d10-220.

7. Desain tulangan transversal atas balok :

Karena adanya aksi 2 arah yg terlokalisasi pd pelat di dekat balok


penumpu, mk perlu dipasang tulangan atas pd pelat pd arah
tegak lurus sumbu balok penumpu.

19
Perhitungan untuk tulangan ini dapat dilakukan dg Psl 3.1.10 ayat
5, yaitu bagian pelat selebar lebar efektif dianggap bekerja sbg
kantilever yg menahan beban terfaktor pelat.

tulangan utama

Lebar efektif sesuai Psl 3.1.10 (balok T)


tulangan transversal dihitung
qu
dg menganggap sayap sbg
pelat kantilever.

Spasi maksimum= 5h atau 500 mm

20
Pelat dua arah (two-way slab)

Pelat dua arah (bentuk


flate plate)

Aksi satu arah & dua arah pada pelat 21


4.5-6 m 7.5-12 m

6-9 m

Macam-macam bentuk pelat dua arah 22


Aksi inelastik pada pelat yang didukung
pada ke empat sisinya
23
Tebal minimum pelat dengan balok interior :
a) Untuk  m  0.2  gunakan tabel di atas

b) Untuk 0.2    2.0  hmin 



ln 0.8  f y / 1380   125 mm
m 36  5 ( m  0.2)
c) Untuk
 m  2.0

hmin 
 
ln 0.8  f y / 1380
 90 mm
36  9 24
d) Pada pelat tepi harus diberi :
*) balok tepi dengan  m  0.8 atau
*) penebalan pelat tepi sebesar minimal 10 %

Keterangan :
h = tebal pelat total
ln = panjang bentang bersih terpanjang pelat yg ditinjau
= nilai
m
rata-rata  keempat sisi panel
untuk
l terpanjang
n
lnterpendek
Rasio kekakuan balok-pelat (=  ) dihitung sbb :

EcbIb

Ecsls

25
• Untuk balok tepi :

26
• Untuk balok interior :

27
Metode Desain Langsung (direct design
method / DDM)
Metode ini dipakai menggunakan koefisien untuk menghitung
momen-momen positif dan negatif pada pelat.

Batasan-batasan :
a) Jumlah bentang minimum di setiap arah = 3
b) Rasio bentang terpanjang- bentang terpendek pd
panel persegi tidak melebihi 2
c) Panjang bentang panel yg berurutan tidak boleh
berbeda melebihi 1/3 bentang terpanjang
d) Beban yg bekerja hanya gravitasi saja

28
Distribusi momen pada penel-panel :
• Dalam desain pelat lantai diperlakukan sbg rangkaian portal
dalam dua arah.
• Portal-portal tsb memanjang sejauh centerline pelat (ke kiri dan
ke kanan)

29
Pada masing2 bentang pd portal perlu dihitung dulu momen
statis total : 2
qu l2ln
Mo 
8
Definisi jalur kolom dan jalur tengah :

30
Pd umumnya momen bervariasi secara kontinyu di sepanjang
lebar pelat. Utk memudahkan pemasangan tulangan, momen
desain diratakan di sepanjang lebar jalur kolom utk pelat sekitar
kolom & di sepanjang lebar jalur tengah utk pelat yg berada di
antara jalur kolom.
31
Momen2 positif & negatif pd panel :
Pada DDM momen statis total dibagi menjadi momen positif &
negatif : qu l2ln2
Mo 
8
• Untuk bentang interior :
Pd bentang interior : 65% Mo dialokasikan pd region momen
negatif & 35% dialokasikan pd region momen positif.
• Untuk bentang eksterior  sesuai table sbb :

32
l1 l1

eksterior interior
ln ln
Bentang eksterior Bentang interior

Catatan :
• DDM hanya dapt digunakan jika beban hidup kurang dari 2 x
beban mati.
• Pengaruh beban terpusat sebesar 1 ton (yg dianggap bekerja
pd luasan 750x750 mm) pd pelat dpt diabaikan, jika ukuran
pelat minimum 6 m.

33
Distribusi momen antara jalur kolom & jalur tengah
Psl 3.6.6 btr 4 SK SNI – pembagian momen panel yg harus
diberikan pd jalur kolom & jalur tengah. Besarnya pembagian
mrpkan fungsi aspek rasio panel ( l2 / l1 ) & kekakuan relatif balok
(  ), yg membentang pd arah bentang panel yg ditinjau.

Pembagian momen negatif terfaktor interior pd jalur kolom

l2 / l1 0.5 1.0 2.0

 l2 
 1   0 75% 75% 75%
 l1 
 l2 
 1   1.0 90% 75% 45%
 l1 

34
Pembagian momen negatif terfaktor eksterior pd jalur kolom

l2 / l1 0.5 1.0 2.0

t  0 100% 100% 100%


 l2 
 1   0
 l1   t  2.5 75% 75% 75%

t  0 100% 100% 100%


 l2 
 1   1.0
 l1 
 t  2.5 90% 75% 45%

35
Pembagian momen positif terfaktor

l2 / l1 0.5 1.0 2.0

 l2 
 1   0 60% 60% 60%
 l1 
 l2 
 1   1.0 90% 75% 45%
 l1 
dengan :
EcbC
t 
2 Ecs I s
 X  X 3Y 
C   1  0.63    X Y
 Y 3 
C : konstanta torsi balok tepi
36
Contoh perhitungan 400 400

Hitung momen positif & 300 400


400

negatif pd jalur kolom &


tengah dr suatu panel
eksterior spt tergambar 6000
1500
(bentang 1-2).
1500
l2  5750
1  9.06 ln  6400  16.3 2
1375
Tebal pelat = 200 mm 9.315

1375
qSDL= 120 kg/m2
qLL = 300 kg/m2
f cs'  f cb'

l1  6400

15.525

37
-9.315 t-m -21.795
1. Hitung beban terfaktor
qu  1.2(0.2  2400  120)  1.6(300)  720  480  1200 kg/ m2
2. Hitung momen pd bentang 1-2 :
 Momen statis total :
qu l 2 l n2 1200(5750)(6000) 2
Mo    31.05 t-m
8 8
 Momen negatif interior : 0.70 M o  21.735 t-m
Momen positif : 0.50M o  15.525 t-m
Momen negatif eksterior : 0.30M o  9.315 t-m
 Pembagian momen pd jalur kolom & jalur tengah :
 Momen negatif interior   1  0 dan l 2 / l1  0.90

38
M i pd jalur kolom  0.75  21.735  16.3 t-m
 16.3
=  6.67 t-m/m
2.875
M i pd jalur tengah  0.25  21.735  5.435 t-m
Setengah dr jumlah momen ini didistribusikan ke setengah
jalur tengah atas & sisanya didistribusikan ke setengah jalur
tengah bawah.
 Momen positif   1  0 dan l 2 / l1  0.90
M  pd jalur kolom  0.6  15.525  9.315 t-m = 3.24 t-m/m
M  pd jalur tengah  0.4  15.525  6.21 t-m
 Momen negatif eksterior   1  0 dan l 2 / l1  0.90

39
Ecb C
t 
2 E cs I s
 300  300 3 (400)  200  200 3 (200)
C1  1  0.63   1  0.63 
 400  3  200  3
 18.99  10 8  1.97  108  20.96  10 8 mm 4
C 2  16.16  108 mm 4
Diambil nilai C terbesar : C  20.96  10 8 mm4

40
5750  200 3
Is   38.3  10 8 mm4
12
E cb  Ecs (karena f cb'  f cs' )
20.9  10 8
t   0.274
2 38.3  10 
8

Interpolasi  persentasie distribusi = 97.26%


M e pd jalur kolom = 0.9726  (9.135)  9.06 t-m
= -9.06/ 2.875 = -3.15 t-m/m
M e pd jalur tengah =  (9.315  9.06)  0.255 t-m

41
Catatan :
 Jika ada balok pd jalur kolom (yg sejajar dg jalur kolom tsb)
maka sbgan dari momen pd jalur kolom tsb dialokasikan pd
balok dg aturan sbb :
 l2 
  1   0  Momen yg diterima balok = 0%
 l1 
Momen yg diterima pelat = 100%
 l2 
  1   1.0  Momen yg diterima balok = 85%
 l1 
Momen yg diterima pelat = 15%
 Momen positif & negatif pd DDM dpt dimodifikasi sebesar 10%
selama nilai M o nya tetap.

42
Transfer momen pada kolom
 Kolom eksterior
DDM mensyaratkan bhw momen yg ditransfer dr pelat lantai ke
kolom tepi adalah 0.3M o . Momen ini nantinya dipakai utk
menghitung tegangan geser akibat transfer momen tsb.
Momen ini ditahan oleh kolom2 di atas & di bawah pelat yg
ditinjau, yg pembagiannya sesuai dg perbandingan kekakuan
kolom2 tsb, yaitu : 4 EI .
l

43
 Kolom interior
Besarnya momen yg diperlukan utk mendesain kolom
ditentukan berdasarkan momen unbalanced. Momen ini
dihitung dg asumsi bhw bentang terpanjang di sebelah kolom
yg ditinjau dibebani dg beban mati & ½ beban hidup, sdgkan
bentang terpendek memikul hanya beban mati saja, sehingga
momen negatif unbalanced pd join :
  q DL  0.5q LL  l 2 l n2 q DL l 2  l n  2 
M  0.65  
 8 8 
bentang terpanjang bentang terpendek

44
Dalam SK SNI momen tsb disederhanakan menjadi :


M col  0.07  q DL  0.5q LL  l 2 l n2  q DL l 2  l n 
2

Momen ini kemudian dipakai utk mendesain kolom2 di atas & di
bawah join, dg pembagian sesuai dg perbandingan kekakuan
kolom2 tsb.

45
Kekuatan geser pelat dua arah
1. Pelat tanpa balok interior
Ada 2 tipe keruntuhan geser yg perlu di check dalam desain pelat :
Geser satu arah (geser balok)
Geser dua arah (punching shear)

Keruntuhan geser satu arah Keruntuhan geser dua arah

46
 Geser satu arah
Pengecekan geser satu arah dilakukan spt pd pelat satu arah.
Penampang kritis berada pd jarak d dr muka perletakan, atau
dr muka drop panel atau dr muka setiap perubahan ketebalan.

 Geser dua arah


Geser dua arah diasumsikan kritis pd penampang vertikal
berjarak d/2 dr sekeliling muka kolom (lihat gambar).
47
Lokasi perimeter kritis (geser dua arah)
48
Luas tributari utk pengecekan geser satu arah & dua arah
ditunjukkan pd gambar berikut ini.

49
Desain geser dua arah utk kondisi tanpa transfer momen adalah sbb :
Vu  Vn

dengan Vu dihitung sesuai luas tributari geser yg ditinjau.

V n  Vc  V s

Pd desain pelat nilai Vs umumnya diambil 0, sedangkan Vc diambil


sbg nilai terkecil dr :
1 1  '
a) Vc     f c bo d
 6 3 c 
  d 1
b) Vc   s   f c' bo d
 12bo 6 
1
c) Vc  f c' bo d
3
50
dengan :
 c = rasio sisi terpanjang dan sisi terpendek kolom
 s = 40 utk kolom interior
30 utk kolom tepi
20 utk kolom sudut
bo = panjang penampang kritis

51
Tulangan geser
Jika Vc  Vu maka kapasitas geser dapat ditingkatkan melalui :
1. Mempertebal pelat lantai secara keseluruhan.
2. Mempertebal pelat lantai di sekitar kolom dg menggunakan
drop panel.
3. Memperbesar bo dg memperbesar ukuran kolom atau
menambah kapital/ cendawan di sekitar kolom.
4. Memberi tulangan geser.

Catatan :
1
 SK SNI membatasi Vn sebesar f c' bo d pada muka kolom.
2

52
Tulangan geser pd pelat (meskipun jarang dipakai) :

53
54
2. Pelat dengan balok interior

Jika   1 2   1.0 maka semua gaya geser akan dipikul balok spt
l
 l1 
pada gambar berikut.

55
Jika balok mempunyai   1 2   1.0 maka gaya geser yg dipikul
l
 l1 

oleh balok adalah   1 l 2  dikalikan dg gaya geser yg dihitung


 l1 
berdasarkan luas tributari spt gambar sebelumnya. Sisa geser dr
perhitungan ini hrs ditransfer oleh pelat lantai ke kolom, melalui
mekanisme geser dua arah. Adapun geser yg dipikul oleh balok
mrpkan geser satu arah.

56
Kombinasi geser & transfer momen pd pelat 2 arah
Unbalanced moment yg timbul akibat pengaruh beban lateral atau
beban gravitasi yg tidak imbang  mekanisme geser antara pelat &
kolom menjadi lebih kompleks.

57
Transfer geser Vu dan momen unbalanced ( M u1 , M u 2 )
dari pelat lantai ke kolom sebagian dari unbalanced
moment sebesar  f ( M u1  M u 2 ) ditransfer melalui

tegangan2 lentur (T1 , T2 , C1 , C 2 ) pd pelat.

58
Metode desain kombinasi geser & transfer momen
SK SNI menggunakan pendekatan empiris utk desain kombinasi
geser & transfer momen pd pelat 2 arah.
Asumsi : teg geser total yg bekerja pd penampang kritis berjarak d / 2
dari muka kolom adalah penjumlahan dari teg geser akibat Vu & teg
geser akibat momen unbalanced.

59
SK SNI Psl 3.6.3.3 ayat 2 : mensyaratkan bhw momen tsb ditransfer
dg menyediakan tulangan yg secukupnya pd jarak sejauh 1,5 x tebal
pelat (drop panel) dari masing2 sisi kolom. Sisa momen tsb :
 v ( M u1  M u 2 ) ditransfer melalui geser. Superposisi dari kedua
tegangan tsb :
Vu  v M u C
u  
bo d Jc
dengan :
M u : momen unbalanced ( M u1  M u 2 ) .
C : jarak sumbu pusat keliling geser ke titik di mana teg geser
dihitung.
Jc : momen inersia polar keliling geser terhadap sumbu Z  Z .

60
Nilai  u harus memenuhi : vu  v n
dengan :
Vc
v n   untuk pelat tanpa tulangan geser
bo d
 (Vc  Vs )
v n   untuk pelat dengan tulangan geser
bo d
1
adapun : f  dan  v  1  f
1  2
3
 b1
b2

dengan :
b1 = lebar total penampang kritis yg diukur tegak lurus thd
sumbu momen.
b2 = lebar total sejajar thd sumbu momen.

61
Perhitungan J c :
 Untuk kolom interior :
d 
b1  C1  2 
2
d 
b2  C 2  2 
2

2 b1 d 3  2 bd13   b1 
J c   2 b 2 d   
12 12 2

J untuk muka-muka DA & BC

62
 Untuk kolom tepi :

 Momen sejajar Z-Z :

2 b1 d  b1
C AB  2
2 b1 d   b2 d

2
 b1 d 3   bd13   b1 

J c1 2   2
  12    2 b1 d    C AB    b2 d  C 2
AB
 12     2 
Ix Iy Ax 2
 Momen tegak lurus Z-Z :
b2
CCB  C AD 
2
b2 d 3  db23 
J C2  2 b1d  C 2
CB    
12  12  63
 Untuk kolom sudut :

 b1d  b1 2
Lokasi sumbu sentroid Z-Z : C AB 
b1 d  b2 d

2
b1 d 3 b13 d b 
Jc    b1d  1  C AB    b2 d  C AB
2

12 12 2 

64
Catatan :
 Untuk kolom bundar, perhitungan penampang kritisnya dapat
dilakukan dg menggunakan penampang persegi ekivalen, dg
C  0.886 dc

65
 Persyaratan drop panel

66
 Kolom cendawan

67
Contoh soal
Diberikan denah pelat suatu bangunan berupa flat plate. Tebal pelat =
150 mm ( d1  115 mm dan d 2  120 mm). Beban mati tambahan pd
pelat = 50 kg/m2 dan beban hidup = 300 kg/mm2. Check apakah pelat
mempunyai kapasitas geser yg cukup pd kolom interior ? (Dianggap
transfer momen antara pelat & kolom tidak ada).

f c'  30 MPa
f y  400 MPa

68
69
Jawab :
1. Tentukan beban terfaktor :
qu  1.2(0.15  2400  50)  1.6(300)  972 kg/m2.
2. Check geser satu arah :
 Untuk penampang kritis A-A :
Vu  972  2.48  5.5  13258 kg = 13.26 ton

Vc  0.6  1 
1
f c' bd 2   0.6 30  5500  120   36 ton.
6  6 
 Vu  Vc ………….OK.
 Untuk penampang kritis B-B :
Karena luas tributari bebannya lebih kecil daripada penampang
kritis A-A  tidak perlu check !

70
3. Check geser dua arah :
1.
Vu  972(5500 2  0.415  0.765)  29.1 ton.

 c  650 300  2.17

bo  2(415  765)  2360 mm


  40
1 2  1 2  4
a) Vc  1   f c' bo d  1   30  2360  115  10
6  c  6  2.17 
 47.6 ton.
  d 1  40  115 1 
b) Vc   s   f c' bo d     30  2360  115  10  4
 12bo 6   12  2360 6 
 48.9 ton.
1 1
c) Vc  f c' bo d  30  2360  115  10  4
3 3
 49.6 ton.

71
Vc  47.6 ton (yang terkecil).
Vc  0.6 * 47.6  28.6 ton.
 Vu  Vc
 Kapasitas pelat tidak cukup untuk memikul geser dua arah.

72
Contoh soal
Diberikan denah pelat pada kolom tepi suatu bangunan. Tebal pelat =
165 mm. Tinggi efektif, d = 140 mm. f c'  25 MPa, f y  400 MPa.
Ukuran kolom 300x400. Momen yg diperhitungkan hanya yg searah
tepi pelat. Momen statis total pd panel tepi = 21 tm (DDM), dan gaya
geser yg bekerja = 14.3 ton. Selain daripada itu, bagian pelat
kantilever tepi menghasilkan gaya geser terfaktor 1.8 ton, yg bekerja
pd jarak 150 mm dari garis pusat kolom.

73
74
75
Jawab :
1. Tentukan lokasi keliling geser kritis :
Lokasi keliling geser kritis berada pd jarak d / 2 dari sisi-sisi
kolom.
2. Hitung pusat keliling geser kritis :

C AB 
 A y
(Y diukur dari sisi AB).
A
2 470  140  470 / 2 30926000
   149.26
2 470  140  540  140 207200
 C AB  149.26 mm dan CCD  320.74 mm.

76
1. Hitung momen & geser terhadap pusat keliling geser :
3.
 M u  6.3  1.8(0.2207)  5.9 tm.
Vu  14.3  1.8  16.1 tm.
Vu
2. Hitung Vc dan
4. Vc
1 2
a) Vc  1   f c' bo d
6  c 
400
c   1.33
300
bo  2  470  540  1480 mm
1 2  4
Vc  1   25  1480  140  10  43.2 ton.
6  1.33 
Vc  0.6 43.2  25.92 ton.
77
  d 1
a) Vc   s   f c' bo d ;  s  30 (kolom tepi).
 12bo 6 
 30  140 1 
Vc  0.6   25  1480  140  10 4  25 ton.
 12  1480 6 
1 1
b) Vc  f c' bo d  25  1480  140  34.5 ton.
3 3
 Vc  25 ton (yang terkecil).
Vu

Vc  0.644.
1. Tentukan fraksi momen yg ditransfer lewat lentur :
5.
1 1
f    0.616
2 b1 2 470
1 1
3 b2 3 540

78
Berdasarkan SK SNI : nilai  f dapat ditingkatkan menjadi 1, jika
Vu
Vc  0.75 dan   0.375 b untuk pelat selebar C2  3h .
Vu
 coba  f  1.0 dan hitung
Vc  0.644  0.75
Jadi karena

jumlah tulangan yg dibutuhkan.


1.
6. Rencanakan tulangan utk transfer momen lewat lentur.
Lebar efektif utk lentur = C2  3h  400  3  165  895 mm.
Momen = 1 5.9 tm = 5.9 tm.
Asumsikan jd  0.925d  129.5 mm.
Mu 5.9  107
Maka : As    1423 mm2.
f y jd 0.8  400  129.5
Coba gunakan : 12 d13 (As=1592 mm2).
79
Hitung a aktual  check As yg dibutuhkan.
As f y 1592  400
a   33.5 mm.
0.85 f c'b 0.85  25  895
Check As :
Mu 5.9  107
As    14.95 cm2.
f y  d   0.8  400140 
a 33.5 

 2   2 
Jadi As  1592 mm2  OK (dipakai 12 d13).
Check abalance :
ab  600 
 1    0.85  0.6  0.51
d  600  400 
ab
0.375  0.375  0.51  0.191.
d
80
a a
Check  0.375 b
d d
33.5
 0.191  tidak OK.
140
a a
 0.375 b    0.375 b .
d d
Jadi  f tidak boleh diambil =1, tetapi boleh diambil nilai antara

0.616 sampai 1.0, asalkan  dipertahankan selalu lebih kecil dari


0.375 b .
Dipakai tulangan 8 d13 (As=1056 mm2).
Tulangan ini akan mentransfer momen sebesar :
M u  f y As jd  0.8  400  1056  0.925  140  4.376 tm.

81
Jadi jumlah momen yg ditransfer lewat geser :
 v M u  5.9  4.376  1.524 tm.
a a
Check apakah  0.375 b  OK.
d d
1. Hitung momen inersia torsi J c :
7.
2
 b1d 3   db12   b1 

J c  2   2
  12    2(b1 d ) C AB    b2 d  C 2
AB
 12     2 
 5.4  109 mm4.
2. Hitung tegangan geser :
8.
Vu  v M u C 16.1  10 4 1.524  10 7
vu     C
bo d Jc 1480  140 5.4  10 9

 0.78  2.82C  10 3

82
Tegangan geser pada AB :
vu ,ab  0.78  2.82(149.26)  10 3  1.2 MPa.

Tegangan geser pada CD :


vu ,cd  0.78  2.82(320.74)  10 3  0.12 MPa.

Kapasitas geser yg tersedia :


Vc 25  10 4
vc    1.21 MPa.
bo d 1480  140
 Vc  Vu  OK (tidak perlu tulangan geser).

83

Anda mungkin juga menyukai