Anda di halaman 1dari 13

EKMAN-4

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI


ORGANISASI PRODUKSI DAN FUNGSI PRODUKSI
Produksi (Production) : Transformasi dari berbagai input atau sumber daya
menjadi output berupa barang dan jasa.
Input (inputs) : berbagai sumber daya yang digunakan dalam memproduk-
si barang dan jasa.
Input tetap (fixed inputs) : input yang tidak dapat diubah dengan mudah
selama periode waktu tertentu, kecuali dengan mengeluarkan biaya yang
sangat besar (pabrik, perlengkapan khusus).
Input variabel (variable inputs) : input yang dapat divariasikan atau dapat
diubah secara mudah dan cepat.(bahan mentah, tenaga kerja terdidik).

Periode waktu dimana paling tidak ada satu input yang tetap disebut :
periode jangka pendek (short run), sedangkan apabila periode waktu
dimana seluruh input adalah variabel disebut jangka panjang (long run)
Dalam Industri Modern : aktivitas produksi bukan sekedar transformasi
Input Ouput, tetapi dipandang
sebagai penciptaan NILAI TAMBAH.
Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output melibatkan
Komponen struktural dan fungsional.
Komponen Struktural : bahan (material), mesin dan peralatan, tenaga kerja,
modal, energi, informasi, tanah, dll.
Komponen Fungsional : supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi,
dan kepemimpinan yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi.

Sistem produksi selalu berada dalam lingkungan, sehingga aspek-aspek


lingkungan seperti : perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, serta
kebijakan pemerintah akan mempengaruhi keberadaan sistem produksi.
LINGKUNGAN

INPUT PROSES OUTPUT


Tenaga Kerja
Modal
Material
PROSES PRODUK
Energi
TRANSFORMASI (barang dan/atau
Tanah
NILAI TAMBAH Jasa)
Informasi
Manajerial

Umpan balik untuk pengendalian


Input, proses dan teknologi.
Fungsi Produksi
Fungsi Produksi : persamaan, tabel, atau grafik yang menunjukkan
output maksimum yang dapat diproduksi oleh suatu perusahaan pada
setiap kombinasi input dalam jangka waktu tertentu.
Q = f (L, K) ; asumsi suatu perusahaan memproduksi satu jenis output
(barang ataupun jasa) dengan dua input, tenaga kerja (labour) dan modal
(kapital).
Tabel 4.1
Modal (K) 6 10 24 31 36 40 39
5 12 28 36 40 42 40
4 12 28 36 40 40 36 Output (Q)
3 10 23 33 36 36 33
2 7 18 28 30 30 28
K 1 3 8 12 14 14 12

1 2 3 4 5 6

Tenaga Kerja (L)


FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
Hanya satu input yang variabel periode waktunya jangka pendek
Tabel 4.2. Produk total, marjinal dan rata-rata dari Tenaga kerja, dan
Elastisitas output

Tenaga Output Marjinal Rata-rata Elastisitas


Kerja atau Produk Produk Output
produk total Tenaga Kerja Tenaga Kerja Tenaga Kerja
0 0 - - -
1 3 3 3 1
2 8 5 4 1.25
3 12 4 4 1
4 14 2 3.5 0.57
5 14 0 2.8 0
6 12 -2 2 -1
Kurva Produk Total, Marjinal dan

O u tp u t a ta u p ro d u k to ta l
Rata-rata serta Tahapan Produksi
D E
15 C F
10 B TP
A
5

0
0 1 2 3 4 5 6 7
Kuantitas Tenaga Kerja
Produk marjinal dan rata-rata

6
5 C'
4 D'
E'
tenaga kerja

3 B'
F'
2 A' APL
1
0
-1 0 1 2 3 4 5 6 7
-2 MP L
Tenaga Kerja
-3
Hukum Hasil yang semakin Menurun dan Tahapan Produksi

Bagian yang menurun dari kurva MPL merupakan cerminan dari Hukum
Hasil yang Makin Menurun (The Law`of Diminishing Return) : Semakin
banyak input variabel yang digunakan pada suatu tingkat input tetap
Tertentu, akan dihasilkan hasil (produk marjinal) yang semakin menurun
(law of diminishing return) mulai dari 1.5L
Hubungan antara kurva MPL dan APL digunakan mendefenisikan 3
tahapan reaksi.
Tahap 1 : daerah antara titik nol (awal) sampai dengan kurva APL maks.
(titik pada 2.5L)
Tahap 2 : kelanjutan dari titik dimana APL maks sampai dengan titik
dimana MPL nol (titik pada 4.5L)
Tahap 3 : daerah dimana MPL negatip (lebih dari 4.5L)
Tabel 4.3. Produk penerimaan marjinal dan sumber daya marjinal

dari Tenaga kerja.


Unit Produk Penerimaan Produk Biaya
Tenaga Marjinal Marjinal =P Penerimaan Sumberdaya
Kerja Marjinal Marjinal
2.5 4 10 40 20
3.0 3 10 30 20
3.5 2 10 20 20
4.0 1 10 10 20
4.5 0 10 0 20
Penggunaan Input Variabel Secara Optimal
Syarat : perusahaan menambah satu unit tenaga kerja apabila tambahan
penerimaan yang dihasilkan dari penjualan output diproduksi
melebihi tambahan biaya karena mempekerjakan tambahan
kerja tersebut.
Tambahan penerimaan yang dihasilkan oleh penggunaan tambahan unit
tenaga kerja : produk penerimaan marjinal (marginal revenue product)
MRPL = (MPL) (MR)
Tambahan biaya karena menambah unit tenaga kerja : biaya
marjinal
sumberdaya (marginal resources cost/MRCL).
MRCL = TC
L
Syarat : MRPL > MRCL sampai MRPL = MRCL
FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA INPUT VARIABEL
Isokuan : Kombinasi dari dua input (mis, L dan K) berproduksi pada
tingkat output tertentu.
Isokuan lebih tinggi maka output lebih besar.
Tabel 6.5 .
Modal (K) 6 10 24 31 36 40 39
5 12 28 36 40 42 40
4 12 28 36 40 40 36
3 10 23 33 36 36 33 Output (Q)
2 7 18 28 30 30 28
1 3 8 12 14 14 12

1 2 3 4 5 6
Wilayah ekonomis produksi
Perusahaan tidak akan beroperasi pada kemiringan isokuan yang positip
Karena pada tingkat output yang sama perusahaan dapat berproduksi
Dengan menggunakan modal dan tenaga kerja yang lebih sedikit.
Bagian isokuan dengan kemiringan negatip mencerminkan wilayah
Ekonomis yang relevan dari produksi = tahapan II (MPL dan MPK
Positip tetapi menurun)
MARGINAL RATE OF TECHNICAL SUBSTITUTION
Isokuan memiliki kemiringan negatif dalam daerah yang secara ekonomis
relevan. jika perusahaan ingin mengurangi kuantitas modal,
perusahaan harus meningkatkan kuantitas tenaga kerja untuk tetap berada
pada isokuan yang sama.

Nilai absolut dari kemiringan isokuan : MRTS = K


L
UGAS :
. A firm can manufactured a product according to the production
function Q = F(K,L) = K3/4L1/4.
a. Calculate the avarage product of labour , APL, when the level of
capital is fixed at 16 units and the firm use 16 units of labour.
How does the avarage product of labour when the firm uses 81
units of labour.
b. Find an expresion of the MPL, when the amount of capital fixed
at 16 units. Then illustrated that the MPL depends on the amount of
labour hired by calculating the marginal product of labour for 16 and
81 units of labour.

Anda mungkin juga menyukai