Anda di halaman 1dari 16

Decentralization

Ike Wanusmawatie
Berasal dari kata de- central (menjauh dari pusat)
 Desentralisasi sempit = devolusi = political
decentralization
 Desentralisasi luas = political decentralization= devolusi
 Administratif decentralization = deconcentration =
dekonsentrasi
 Functional decentralization = delegation = delegasi
 Legal decentralization = deregulation = deregulasi
 Market decentralization = privatization = privatisasi
 Political decentralization
 Administratif decentralization
 Functional decentralization
Adelfer
 Legal decentralization Amerika Serikat
 Market decentralization (USA)

 Devolution
 Deconcentration
Conyers n
 Delegation Rondinelli
 Deregulation Inggris (UK)
 Privatization
 Desentralisasi (devolusi)
 Dekonsentrasi (dekonsentrasi) Indonesia
 medebewind
 Devolusi (political decentralization ) diberikan kpd daerah
otonom.
 Dekonsentrasi (administratif decentralization) diberikan kpd
unit-unit lokal di daerah (munculnya kanwil, menjalankan
kewenangan pusat tetapi tdk memiliki kewenangn membuat
 Delegasi (Functional decentralization) penyerahan
urusan/fungsi tertentu kepada satu institusi contoh badan
otorita batam. Menjalankan fungsi perindustrian dan
perdagngan
 Deregulasi (pengurangan aturan=anarkhi)
 Privatisasi penyerahan kewenangan managerial yg diberikan
kepada organisasi publik/swsta untuk mengelolanya.
 Desentralisasi (devolusi) berkaitan dgn dua hal (BC
Smith, 1985:18):
1. Sub devisi teritori dari suatu negara yg mempunyai ukuran
otonomi. Konsekuensinya memiliki self governing (organ)
2. Lembaga tersebut dipilih secara demokratis berdasarkan
prosedur demokratis.
 Hoessein (2000) dikutip Muluk (2007) mencakup 2
elemen pokok:
1. Pembentukan daerah otonom
2. Penyerahan urusan pemerintahan kepada daerah otonom
tersebut
 Dari dua elemen pokok tersebut lahirlah local government
yg didefinisikan oleh united nation (dalam Alderfer
dikutip Muluk, 2007) : “a political subdivision of a nation
or (in federal system) state which is constituted by law
and has substansial control of local affairs, including the
power to impose taxes or exact labor for prescribed
purpose. The governing body of such an entity is elected
or otherwise locally selected”
 Terdapat perbedaan antara negara kesatuan dan negara
federal dlm mencerna local government.
 Hoesein (2001) mengungkapkan bahwa local governemnt
merupakan sebuah konsep yg mengandung tiga arti:
1. Local government mengacu pada organ
2. Local government mengacu pada fungsi
3. Local government mengacu pada kesatuan masyarakat
3 konsep local government
1. Local government mengacu pada Organ, yaitu
pemerintah lokal yang terdiri dari council (DPRD) dan
mayor (kepala daerah). Dimana rekrutmen keduanya
diperoleh berdasarkan pemilihan (elected).

 UU No 5/1974 tentang Pemerintah Daerah


Council Elected
selected/
Local Government appointed

Mayor Local Bureaucracy/

Elected
 UU No. 22/1999 Tentang Pemerintahan Daerah

KDH

Pemerintahan Daerah

Perangkat
Daerah
 UU No. 32/2004 Tentang Pemerintahan Daerah

DPRD
Penyelenggara
Pemerintahan Daerah
KDH

Pemerintah
Daerah

Perangkat
Daerah
2. Local Government (Pemerintahan lokal) yang dilakukan oleh Pemerintah Lokal.
 Hal ini mengacu pada Fungsi. Dalam menentukan fungsi yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah terdapat dua prinsip yang lazim digunakan yaitu the ultra virus doctrine
(rumusan khusus) dan general competence (open-end arrangement)/(rumusan umum)
Mengatur/mbuat
kebijakan
kewenangan/
authority Mngurus/mnjalnkan
kebijkan
Penyerahan
The ultra UU No.5/74
virus/khusus
Fungsi (function)

General
UU No.22/99
competence/umum
UU No. 32/2004
URUSAN PEMERINTAHAN

CONCURRENT
ABSOLUT (Urusan bersama
(Mutlak urusan Pusat) Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

- Pertahanan PILIHAN/OPTIONAL WAJIB/OBLIGATORY


(Sektor Unggulan) (Pelayanan Dasar)
- Keamanan
Contoh: kesehatan,
- Moneter Contoh: pertanian,
pendidikan, lingkungan
industri, perdagangan,
hidup, pekerjaan umum,
- Yustisi pariwisata, kelautan dsb
dan perhubungan

- Politik Luar Negeri


- Agama
SPM
(Standar Pelayanan Minimal)
2. Local Government (Pemerintahan lokal) yang dilakukan oleh Pemerintah Lokal.

To regulate or
to make policy
Authority To manage or
to implement the policy
Decentralization
The ultra vires
doctrine
Function
General competence
(open and arrangement)

Merger of two type above


DISTRIBUSI URUSAN PEMERINTAHANANTAR TINGKAT
PEMERINTAHAN

Kriteria Distribusi Urusan Pmerintahan Antar Tingkat Pemerintahan :


1. Externalitas (Spill-over)
Siapa kena dampak, mereka yang berwenang mengurus
2. Akuntabilitas
Yang berwenang mengurus adalah tingkatan pemerintahan yang
paling dekat dengan dampak tersebut (sesuai prinsip demokrasi)
3. Efisiensi

 Otonomi Daerah harus mampu menciptakan pelayanan publik yang


efisien dan mencegah High Cost Economy
 Efisiensi dicapai melalui skala ekonomis (economic of scale)
pelayanan publik
 Skala ekonomis dapat dicapai melalui cakupan pelayanan
(catchment area) yang optimal
3. Local Government bermakna daerah otonom (locality).
Hoesein menjelaskan bahwa pembentukan daerah otonom
yg secara simultan mrpkan kelahiran status otonomi
brdsrkan atas aspirasi dan kondisi obyektif dr masy.yg
brada di wilayah tertentu sbg bagian dari bangsa dan
wilayah nasional. Artinya daerah otonom baik provinsi
maupun kab/kota merupakan kesatuan masyarakat hukum
yg mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur
dan mengurs kepentingan masyarkt setempat mnurut
prakarsa sendiri. Masyarakt setempat (community)
Commune (negr Skandinavia), Gemeinde (Jerman),
Gementee (belanda), Municipio (Spanyol), Municipality
(As)

Anda mungkin juga menyukai