Anda di halaman 1dari 32

Presentasi Kasus

Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

Oleh :
Yongky Suganda
 
Pembimbing :
dr. Panji Sp. PD

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


2019 RUMAH SAKIT KEN SARAS KABUPATEN SEMARANG
Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

Pendahuluan

Edem paru akut (EPA) adalah akumulas cairan di paru-paru yang


Anamnesis terjadi secara mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan
intravaskular yang tinggi (edem paru kardia) atau karena
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Fisik
Fisik dan
dan peningkatan permeabilitas membran kapiler (edem paru non
Penunjang
Penunjang
cardiak) yang mengakibatkan terjadinya ekstravasasi cairan secara
Diagnosis cepatsehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara
dan Terapi
progresif dan mengakibatkan hipoksia. Di Indonesia insiden
Tinjauan tersebar terjadi pada 1998 dengan incidence rate (IR)=35,19 per
Pustaka
100.000 penduduk. Pada tahun 1999 IR menurun tajam sebesar
10,17%, namun tahun-tahun berikutnya IR cenderung meningkat
Pembahasan
yaitu 15,99 (tahun 2000); 19,24 (tahun 2002) dan 23,87 (tahun
2003) (2).
Penutup
Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

Pendahuluan
A. Identitas Pasien

Anamnesis • Nama : Tn. M


• Umur : 48 tahun
Pemeriksaan
Pemeriksaan • Alamat : Perumahan depot RT01/07 Bergas
Fisik
Fisik dan
dan Kab. Semarang
Penunjang
Penunjang
• Pekerjaan : -
• Tanggal Masuk : 20 juni 2019
Diagnosis
Hasil

Diskusi
Terapi

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

Pendahuluan B. Keluhan Utama


sesak nafas

Anamnesis
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Bahan & Pasien datang ke IGD RS Ken Saras dengan keluhan sesak
Fisik
Fisik dan
dan
Metode
Penunjang
Penunjang nafas sejak 1 minggu ini dan memberat mendadak hari
ini. sesak bertambah bila beraktivitas. Pasien merasa
Diagnosis
Hasil nyaman jika tidur dengan posisi duduk tegak.
dan Terapi
Sebelumnya pasien juga sering terbangun malam hari
Tinjauan karena sesak. Demam (-)
Diskusi
Pustaka BAB : Biasa, kesan cukup.
BAK : Kesan Lancar, Warna Kekuningan.
Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

Pendahuluan
D. Riwayat Penyakit Dahulu

Anamnesis  Riwayat Hipertensi (+)


 Riwayat Jantung (+)
Pemeriksaan
Pemeriksaan  Riwayat kolestrol (+)
Bahan &
Fisik
Fisik dan
Metode
dan  Riwayat DM (-)
Penunjang
Penunjang
 Algeri Obat (-)
Diagnosis
Hasil
dan Terapi
E. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Tinjauan
Diskusi
Pustaka Pasien riwayat merokok saat muda

Pembahasan
Kesimpulan F. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada yang memiliki penyakit serupa dengan


Rekomendasi
Penutup
pasien maupun penyakit sistemik lainnya.
Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

Abstrak
Pendahuluan
PEMERIKSAAN FISIK

Anamnesis
Pendahuluan Status Generalis
• Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Pemeriksaan • Kesadaran : Compos Mentis
Bahan &
Fisik dan
Metode
Penunjang
• Tanda vital :
Tekanan Darah : 140/90
Diagnosis Nadi : 90 x/menit
Hasil
dan Terapi
Frek. Napas : 20 x/menit
Tinjauan Suhu : 36 0 C
Diskusi SpO2 : 90%
Pustaka

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

Abstrak
Pendahuluan Kepala : Mata : rc (+/+), SI (-/-),
normocephal pupil bulat isokor
Leher : KGB tidak (3mm/3mm)
Anamnesis
Pendahuluan membesar, JVP
Thorax : simetris
tidak meningkat
Cor : BJ I-II murni,
Pemeriksaan reguler, bising (-)
Bahan & Abdomen : dinding RBK (+/+)
Fisik dan perut // dinding dada, Pulmo : SDV (+/+)
Metode
Penunjang supel, peristaltik (+)
N,Ballotement -/- Ekstremitas :
Diagnosis
Hasil akral hangat (+/+),
edema (-/-), CRT
< 2 detik
Diskusi
Terapi

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Abstrak
Pendahuluan 1. Laboratorium Darah tanggal 18 Mei 2019
• Hb : 13 g/dl
• Leukosit : 10 /UL
• Trombosit : 273x103 /UL
Anamnesis
Pendahuluan • Eritrosit : 4,5x106 /UL
• Hematokrit : 45 %
• MCV : 84
Pemeriksaan
Bahan & • MCH : 29
Fisik dan • MCHC : 35
Metode
Penunjang • Gol Darah : O
• Rhesus : Positif
Diagnosis
Hasil
2. Kimia klinik
• Ureum : 23 mg/dl
• Creatinin : 0,6 mg/dl
Diskusi
Terapi • Glukosa : 120 mg/dl
• SGOT : 55 U/L
• SGPT : 30 U/L
Pembahasan
Kesimpulan 3. Enzim Jantung
• Troponin I/Tn. I : >50.0 ng/mL

Rekomendasi
Penutup 4. Radiologi
• Foto Thorak AP
Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

Abstrak
Pendahuluan
RESUME

Anamnesis
Pendahuluan Nyeri dada kiri dialami sering dirasakan 3 bulan
ini sebelum masuk rumah sakit dan bersifat hilang
Pemeriksaan timbul. Dan sekarang pasien mengeluhkan nyeri di
Bahan &
Fisik dan dada sebelah kiri seperti tertindih beban berat, nyeri
Metode
Penunjang
menjalar hingga ke lengan dan bahu. Nyeri semakin
Resume dan memberat dan durasi nyeri lebih dari 20 menit.
Hasil
Diagnosis Nyeri tidak hilang dengan istirahat. Troponin I/Tn. I :
>50.0 ng/mL
Tinjauan
Diskusi
Pustaka

Pembahasan
Kesimpulan Diagnosis kerja
STEMI Anterolateral
Rekomendasi
Penutup
Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

Abstrak
Pendahuluan TERAPI di IGD

1. O2 NRM 10 lpm
Anamnesis
Pendahuluan
2. Inf RL 10 tpm
3. Cedocard syng pump 2mg/jam
Pemeriksaan
Bahan & 4. Inj Furosemid 2 amp
Fisik dan
Metode
Penunjang 5. Inj Morfin 2 mg
6. Inj. Ozid 1 amp
Terapi 7. Posisi semifowler

Tinjauan
Diskusi
Pustaka

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Analisa Gas Darah Arteri


PH : 7,20
PCO2 : 55
PO2 : 70
HCO3 : 25
BE : -1

Kesan Ecocardiogram

- Dimensi ruang jantung : dilatasi LA


- Disfungi diastolik LV gr 1
- Fungsi sistolik LV menurun dengan
EF 31%
- Regional dan segmental wall
motion abnormal
Laki-laki 48 tahun dengan nyeri dada

Pendahuluan
Abstrak Definisi

Anamnesis
Pendahuluan Edem paru didefinisikan sebagai akumulasi cairan di
interstisial dan alveolus. Penyebab yang tersering dari
Pemeriksaan edema paru-paru adalah kegagalan ventrikel kiri akibat
Bahan &
Fisik dan penyakit jantung arteriosklerotik atau stenosis mitralis.
Metode
Penunjang
Penyebab edem paru :
Diagnosis
Hasil - Kardiogenik atau edem paru hidrostatik.
dan Terapi
Kausa: infark miokars, hipertensi, penyakit jantung katup,
Tinjauan eksaserbasi gagal jantung sistolik/ diastolik dan lainnya.
Diskusi - Nonkardiogenik atau edem paru permeabilitas
Pustaka
meningkat.
Kausa: Acute Respiratory Distress Syndrome
Pembahasan
Kesimpulan

Penutup
Rekomendasi
Etiologi
 Yang terbanyak ialah penyakit arteri koroner, khususnya pada SKA dan
hipertensi.

 Beberapa penyebab edem paru non kardiogenik :


1. Peningkatkan permeabilitas kapiler paru (ARDS)
2. Peningkatan tekanan kapiler paru

 Penyebab edema paru kardiogenik ialah :


1. Gagal jantung kiri, yang dapat diakibatkan oleh: infark miokard, penyakit
katup aorta dan mitral, kardiomiopati, aritmia, hipertensi krisis, kelainan
jantung bawaan (paten duktus arteriosus, ventrikel septal defek)
Manifestasi klinik
Stadium 1
Adanya distensi dan pembuluh darah kecil paru yang prominen akan memperbaiki
pertukaran gas di paru dan sedikit meningkatkan kapasitas difusi gas CO.

Stadium 2
Pada stadium ini terjadi edem paru interstisial. Batas pembuluh darah paru menjadi
kabur, demikian pula hilus juga menjadi kabur dan septa interlobularis menebal (garis
kerley B).

Stadium 3
Pada stadium ini terjadi edem alveolar. Pertukaran gas sangat terganggu, terjadi
hipoksemia dan hipokapsia. Penderita nampak sesak sekali dengan batuk berbuih
kemerahan.
Diagnosis
Anamnesis
Anamnesis didapati riwayat sakit jantung, riwayat gejala
yang sesuai dengan gagal jantung kronik.

Pemeriksaan Fisik
• Takipnea • Ronki basah setengah
• Ortopnea lapangan paru
• Takikardia • Wheezing
• Hipotensi • Pemeriksaan jantung dapat
• Retraksi inspirasi pada sela ditemukan gallop
interkostal • Bunyi jantung 3 dan 4
• Batuk sputum berwarna • Terdapat juga edem perifer
kemerahan (pink frothy • Akral dingin
sputum) • Sianosis
• JVP meningkat
Pemeriksaan Penunjang
1. Hematologi
Darah rutin
Fungsi ginjal
Elektrolit
Kadar protein
Urinalisa
Gas darah
Enzim jantung (CK-MB, Troponin I)
Brain Natriuretic Peptide (BNP).
2. Radiologi
Foto thorax  jantung membesar, hilus melebar, pedikel vaskuler,
kerley A, B dan C akibat edema instrestisial atau alveolar.
Waktu awal Waktu Waktu
kadar > puncak > kembali
normal
CK- MB 3-4 j 15-24 j 24-36 j

Mioglobin 1-3 j 6-9 j 12-24 j

cTnI 4-6 j 14-36 j 4-7 hr

cTnT 3-4 j 10-24 j 10-14 hr

Troponin I/T dapat


Peningkatan marka meningkat oleh sebab
Troponin I/T sebagai
jantung hanya kelainan kardiak
marka nekrosis jantung
menunjukkan adanya nonkoroner seperti
mempunyai sensitivitas
nekrosis miosit. Namun takiaritmia, gagal jantung,
dan spesifitas lebih tinggi
tidak dapat menentukan hipertrofi ventrikel kiri,
dari CK-MB
penyebab nekrosis miokarditis/perikarditis
3. EKG
• Bisa normal atau seringkali didapatkan iskemik atau infark miokard akut
dengan edema paru. Pasien dengan krisis hipertensi gambaran EKG
biasanya menunjukan gambaran hipertrofi ventrikel kiri.

4. Echocardiografi
• Pemeriksaan ini merupakan baku emas untuk mendeteksi disfungsi
ventrikel kiri.
• Echocardiografi dapat mengevaluasi fungsi miokard dan fungsi katup
sehingga dapat dipakai dalam mendiagnosis penyebab edem paru.
ISDN
Furosemid
Morfin
Dobutamin
Dopamin
Norepinephrine
Terima Kasih
Daftar pustaka

 Harun S dan Sally N. Edem Paru Akut. 2009. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, Simadibrata M, SetiatiS,editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 5th
ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. p. 1651-3.
 Soemantri. 2011. Cardiogenic Pulmonary Edema. Naskah Lengkap PKB
XXVI Ilmu Penyakit Dalam 2011. FKUNAIR-RSUD DR.Soetomo, p.113-
9.
 Alasdair et al. Non invasive Ventilation in Acute Cardiogenic Pulmonary
Edema. N Engl J Med 2008; 359: 142-51.
 Lorraine et al. Acute Pulmonary Edema. N Engl J Med. 2005; 353:2788-96.

Anda mungkin juga menyukai