Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3

1. Harum Mawar Senja (B2014040)


Wudhu’
Penngertian Wudhu’
Wudhu’ ialah bersuci dengan air
mengenai muka, kedua tangan,
kepala, dan kedua kaki
Dalil fikih Wudhu’
1. Alquran -> “Hai orang-orang yang
beriman! Jika kamu hendak shalat,
basuhlah muka&tanganmu sampai
ke siku, lalu sapulah kepalamu dan
basuh kakimu hingga dua mata kaki
(QS. Almaidah : 6)
2. Sunnah -> “Allah tidak akan
menerima shalat seorang di
antaramu bila ia berhadast, sampai
berwudhu’ lebih dahulu (HR Bukhari
Muslim. Abu Daud dan Turmudzi)
Hal yang membatalkan wudhu’
1. Apapun yg keluar dr salah satu dr kedua jalan
(Qubul dan Dubur) -> Jika salah seorang di
antaramu merasakan sesuatu di dlm perutnya,
kemudian ia bimbang apakah ada yg keluar / tidak,
mk janganlah ia keluar dr masjid, sampai ia
mendengar
/mencium baunya(HR. Muslim)
2. Tidur nyenyak hingga tiada kesadaran lagi
3. Hilang akal(Gila, pingsan,mabuk/disebabkan
obat)
4. Menyentuh kemaluan tanpa batas
Hal yang tidak membatalkan wudhu’
1. Keluar darah dr jalan yg tidak lazim -> Berkata Hasan r.a :
“Ibnu Umar r.a memijit bisulnya hngg mengeluarkan darah
ttp ia tdk membarui wudhu’nya. Dan ibnu Abi Aufa
meludahkan darah dan ia ttp meneruskan shalatnya.
Begitupun Ubbad bin Bisyr ditimpa anak panah sewaktu
shalat dan ia meneruskan shalatnya” (HR. Abu Daud, Ibnu
Khuzaimah dan Bukhari scr mu’allaq)
2. Muntah
3. Memakan daging unta
4. Kebimbangan orang yg telah berwudhu’ mengenai hadast.
“Bahwa seorang laki-laki mengadukan kpd Nabi SAW bahwa
ia merasa mengalami sesuatu ketika shalat. Ujar Nabi :
‘janganlah ia berpaling sebelum mendengar bunyi atau
tercium baunya’. “ (HR. Jamaah kecuali Turmudzi)
Hal-hal yg wajib melakukannya dg berwudhu’

1. Shalat apapun (fardhu, sunnah, termasuk jg shalat


jenazah)
2. Thawaf di Baitullah -> Nabi SAW bersabda : “Thawaf itu
merupakan shalat, kecuali bhw di dlmnya di halalkan
oleh Allah berbicara. Mk siapa yg bicara hendaklah yg di
bicarakannya itu baik-baik (HR. Turmudzi)
3. Menyentuh Mus-haf ->Tidaklah menyentuh kecuali
orang-orang yg suci (QS. Alwaqi’ah : 29)
Tetapi kemudian ulama berijtihad bhw org2 yg berhadast
kecil boleh menyentuh mushaf.
Adapun membaca Alquran tnp menyentuhnya, mk
semua sepakat membolehkan bagi yg berhadast kecil itu.
Tayamum
Pengertian Tayamum

Tayamum ialah menyengaja tanah


untuk penghapus muka dan kedua
tangan dengan maksud dapat
melakukan shalat
Dalil fikih Tayamum
1. Alqur’an -> Jika kamu sakit / dlm perjalanan, atau
salah seorang di antaramu buang air besar /
campur dg perempuan dan tiada beroleh air, mk
hendaklah bertayamum dg tanah yg baik, yakni
sapulah muka dan kedua tanganmu (QS. Annisa’ :
43)
2. Sunnah -> Bhw Rasullullah SAW bersabda :
“Seluruh bumi dijadikan bagiku dan bagi umatku
sebagai masjid dan alat bersuci” (HR. Ahmad)
3. Ijma’ ulama -> Ulama telah bersepakat bahwa
tayamum disyari’atkan sbg ganti wudhu’ dan
mandi pada hal-hal tetentu
Sebab-sebab dibolehkannya Tayamum
Jika seorang tidak mendapat air, atau ada
tetapi tidak mencukupi

Hadist Imran bin Husein : “Ketika itu kami


berada dalam perjalanan bersama Nabi SAW. Ia
pun shalat bersama orang-orang. Kiranya ada
seorang laki-laki memencilkan diri, maka tanya
Nabi : ‘kenapa anda tidakk shalat?’ Ujarnya :
‘saya dlm keadaan janabat, sedang air tidak
ada’. Maka sabda Nabi pula : ‘pergunakanlah
tanah, demikian itu cukup bagi anda’
Yang membatalkan Tayamum = adalah
semua yang membatlakan wudhu.
Krn ia adalah ganti daripadanya

Tetapi bila menemukan air itu, atau dapat


menggunakannya setelah mulai shalat tapi
belum selesai, maka tayamum jadi batal
dan ia harus mengulangi bersuci dg
memakai air
Orang yg tidak menemukan air dan
tanah dalam keadaan apapun,
hendaklah ia shalat menurut
keadaannya itu dan tidak wajib
mengulangnya
Referensi :
Sabbiq, Sayid.1973.Fikih
Sunnah.Bandung:PT Al-Ma’arif

Anda mungkin juga menyukai