Anda di halaman 1dari 13

LUKA KANKER PAYUDARA

1. Definisi Luka Kanker


Luka kanker dikenal pula dengan sebutan fungating malignant wound atau. Luka kanker
merupakan infiltrasi sel tumor yang
merusak lapisan epidermis dan dermis yang disebabkan oleh deposisi dan atau
proliferasi sel ganas dengan bentuk menonjol atau tidak beraturan, biasanya
seringkali muncul berupa benjolan (nodul) yang keras, non mobile, bentuknya
menyerupai jamur(caulli flower), mudah terinfeksi, mudah berdarah,nyeri,
mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap dan sulit sembuh (Gitaraja, 2004).
LANJUTAN

Ada beberapa cara untuk membuat klasifikasi luka. Namun yang umum luka dapat diklasifikasikan atas dasar :
1.Usia luka ( Wound Age ) :
a. Luka akut
b. Luka kronik
2. Kedalaman luka ( Wound Depth ):
a. Superficial
b. Partial Thickness
c. Full Thicknes
LANJUTAN

3. Waktu terjadinya luka


a. Luka kontaminasi yakni luka yang belum melewati batas
waktu kontaminasi atau golden periode (kurang dari 6 jam)
b. Luka infeksi yakni luka yang sudah melewati batas waktu
kontaminasi atau golden periode (lebih dari 6 jam).
PENGKAJIAN LUKA KANKER PAYUDARA

Pada luka kronik perlu melakukan pendekatan holistik dalam


melakukan pengkajian. Pengkajian tidak hanya berpusat pada luka,
melainkan reaksi psikologis maupun efek luka terhadap kehidupan
sosial individu juga perlu dikaji. Penting diingat bahwa pada
beberapa kasus, tindakan paliatif merupakan upaya yang tepat untuk
meningkatkan kualitas hidup klien dengan luka kanker.
 Selain itu pengkajian luka kanker payudara dapat dilakukan
dengan cara mengkaji:
a. Letak dan luas luka
b. Warna dasar luka.
MASALAH KHAS PADA LUKA KANKER PAYUDARA

Menurut Gitaraja , (2004) masalah khas pada luka kanker payudara adalah:
1) Bau tidak sedap
Bau tidak sedap disebabkan karena terjadinya penurunan vaskularisasi
jaringan/hipoksia sehingga jaringan granulasi menjadi nekrosis
2) Cairan yang berlebihan
Cairan yang berlebihan disebabkan karena terjadinya peningkatan
permeabilitas fibrinogen dan plasma sehingga luka menjadi sangat
eksudatif.
LANJUTAN

3) Perdarahan
Kelainan hemostasis dapat berupa perdarahan yang disebabkan oleh
infiltrasi sel tumor sekitar pembuluh darah, gangguan fungsi dan
jumlah trombosit turun atau defisiensi faktor koagulasi
4) Nyeri
Nyeri pada kanker terbagi menjadi dua katagori yaitu nyeri
timbul oleh karena sel tumor yang bermetastase atau nyeri timbul
sebagai akibat dari pemberian pengobatan kanker.
LANJUTAN

5) Maserasi pada kulit sekitar luka


Ketidakmampuan balutan luka menyerap cairan luka menyebabkan cairan
luka menggenang dan mengenai kulit sehat sekitar luka, jika balutan tidak
segera diganti dapat menyebabkan lecet/maserasi seringkali menimbulkan
rasa tidak nyaman terutama gatal dan nyeri.
6) Infeksi
Kejadian infeksi pada luka kanker dapat diidentifikasikan dengan adanya
eritema yang makin meluas, edema, cairan berubah purulen, nyeri yang
lebih sensitif, peningkatan temperatur tubuh, peningkatan jumlah sel darah
putih dan timbul bau yang khas.
PERAWATAN LUKA KANKER PAYUDARA

• Ada dua prinsip utama dalam perawatan luka kanker payudara, yang
pertama menyangkut pembersihan/pencucian luka , prinsip kedua
menyangkut pemilihan balutan. Luka kering dibersihkan dengan teknik
swabbing yaitu ditekan dan digosok pelan-pelan menggunakan kassa steril
yang dibasahi dengan air steril atau NaCl 0,9%. Sedang luka basah dan
mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irigasi yaitu disemprot lembut
dengan air steril atau NaCl 0,9% (Ganiswara, 2005). Tujuan perawatan
luka kanker payudara dengan bau adalah membuang jaringan mati dan
mengeliminasi kontaminasi bakteri.
FASE PENYEMBUHAN LUKA

Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan


yang berhubungan dengan regenerasi jaringan. Menurut Kozier,
(1995) dikutip dari Potter & Perry, (2001) fase/tahap penyembuhan
luka meliputi:
a. Fase Inflamatory
b. Fase proliferasi
c. Fase maturasi
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LUKA KANKER
• Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks dan dinamis
karena merupakan suatu kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi
saling berkesinambungan. Setiap kejadian luka mekanisme tubuh akan
mengupayakan pengembalian komponen jaringan yang rusak tersebut
dengan membentuk struktur baru dan fungsional sama dengan keadaan
sebelumnya (Gitaraja, 2004). Proses penyembuhan luka tidak hanya
terbatas pada proses regenasi yang bersifat lokal saja pada luka, namun
dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik.
LANJUTAN

1. faktor ekstrinsik
adalah faktor dari penderita yang dapat berpengaruh dalam proses
penyembuhan luka, yang cukup berpengaruh pada luka kanker payudara
meliputi : usia, status nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan perfusi jaringan,
nyeri, status imunologi dan penyakit penyerta (hipertensei, DM,
arteriosclerosis).
2. faktor ekstrinsik
Sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang didapat dari luar penderita
meliputi : pengobatan (kemoterapi), radiasi, psikososial positif dan negative
seperti pengetahuan klien tentang penyakit/kondisi sakit, metode koping
KESEHATAN PERKOTAAN

Kota merupakan pusat berbagai aktivitas ekonomi, perdagangan


maupun pendidikan, sehingga memberikan konsekuensi bahwa
sebagian besar kegiatan manusia berada di perkotaan, bahkan
menjadikan semakin banyaknya pendatang yang menambah
permasalahan-permasalahan kota sehingga menjadi makin
kompleks.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai