Anda di halaman 1dari 78

AUDITING THE

EXPENDITURE CYCLE
Fatchur Rohman, SE, M.Pd, M.Si,
CADE, CAAT

FEB UNISNU JEPARA


Niat Menuntut Ilmu

Ilahi lastu lil Firdausi Ahlaan


Walaa ’Aqwa ’Alaa Naaril Jahiimi

FEB UNISNU JEPARA


5. MENGHILANGKAN KEBODOHAN
Niat menuntut ilmu di antaranya adalah menghilangkan kebodohan dirinya dan kebodohan orang-
orang yang bodoh.
Dasarnya...

Wa (li’iza-latin) (lijah-li) nafsihi


Wasairil – juhhali (fab-da’) bismihi

Ngilangi (a-wake) songko – kebodohan Hilangkan (ke-bodohan) (da-ri) dirinya


Lan (sekabe-hane) wong kang – bodho tenan Dan semua – orang yang (bo-dohnya) nyata

FEB UNISNU JEPARA


6. NIAT BELAJAR DI ANTARANYA BERSYUKUR KEPADA ALLAH
Niat menuntut ilmu di antaranya adalah bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan Allah,
berupa nikmat akal dan kesehatan badan.
Dasarnya...

Bitholabil – ilminwi (syuk-ron) ala man


Min ni’matil – aqli (wasih-hatil) badan

Lan syukur (a-tas) (anugrah-he) pengeran


Rupo ni’mat – akal lan (se-hate) badan

Dan bersyukur – atas (anu-gerah) tuhan


Berupa (nik-mat) akal dan – sehat badan

FEB UNISNU JEPARA


Pertemuan 3
Audit terhadap siklus pengeluaran: pengujian pengendalian dan pengujian
subtantif terhadap saldo utang usaha
Sub Pokok Bahasan:
• Deskripsi siklus pengeluaran
• Tujuan audit terhadap siklus pengeluaran
• Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus
pengeluaran
• Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian transaksi pembelian
• Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian transaksi
pengeluaran kas
• Deskripsi utang usaha
• Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian utang lancar di Neraca
• Tujuan pengujian subtantif terhadap utang usaha
• Program pengujian subtantif terhadap utang usaha

FEB UNISNU JEPARA


Auditing the Expenditure Cycle

1. Konsep Siklus Pengeluaran

2. Aktivitas Pengendalian Pembelian

3. Pengendalian Pengeluaran

4. Pengujian Saldo hutang

FEB UNISNU JEPARA6


Tujuan Pembelajaran

• Mahasiswa mampu memahami konsep


dasar Expenditure Cycle
• Mahasiswa mampu memahami konsep
pengujian subtantif Expenditure Cycle

FEB UNISNU JEPARA


What Is Expenditure Cycle ….

Expenditure
Cycle

FEB UNISNU JEPARA


PENGERTIAN SIKLUS PENGELUARAN

Siklus pengeluaran adalah siklus transaksi


yang berhubungan dengan transaksi atas
kegiatan operasional perusahaan yang
mengakibatkan pengeluaran kas.
Jika transaksi yang mengakibatkan pengeluaran kas
tersebut bukan transaksi rutin kegiatan operasional
perusahaan, maka transaksi tersebut tidak termasuk
dalam kategori transaksi siklus pengeluaran.

FEB UNISNU JEPARA


SIA Siklus Pengeluaran
Sistem pembelian
– Prosedur permintaan pembelian
– Prosedur order pembelian
– Prosedur penerimaan barang
– Prosedur penyimpanan barang
– Prosedur pembuatan bukti kas keluar
– Prosedur pencatatan hutang
Sistem pengeluaran kas
– Prosedur pembayaran bukti kas keluar
– Prosedur pencatatan pengeluaran kas
FEB UNISNU JEPARA
Jenis Siklus Pengeluaran

Terdiri atas aktivitas terkait dengan perolehan


dan pembayaran atas barang dan jasa.

–Transaksi Pembelian
–Transaksi Pengeluaran Kas

FEB UNISNU JEPARA


Akun-akun terkait:

Debet:
– Sediaan Barang Dagangan
– Sediaan Bahan Baku
– Pembelian
– Persekot Biaya
– Aktiva Tetap
– Aktiva Lain
Kredit:
– Utang Usaha (Utang Voucher)
– Kas
– Diskon Pembelian
– Retur Pembelian

FEB UNISNU JEPARA


TRANSAKSI DAN SALDO REKENING

1. Pembelian persediaan
Debit: Persediaan, Kredit: Utang Dagang/Kas
2. Pelunasan utang
Debit: Utang Dagang, Kredit: Kas
3. Biaya pemeliharaan gedung
Debit: Biaya Administrasi dan Umum, Kredit: Kas/Utang
Lain-lain.

Catatan:
Dalam pembahasan audit siklus pengeluaran ini, fokus
pembahasan adalah audit atas transaksi pembelian persediaan.
Ini tidak berarti bahwa transaksi yang lain tidak perlu diaudit.

FEB UNISNU JEPARA


ILUSTRASI
TRANSAKSI SIKLUS PENGELUARAN

Debit Kredit/Debit Kredit

Persediaan barang Utang Dagang Kas


dagangan/bahan
Potongan Pembelian
baku
Retur Pembelian
Pembelian
Uang Muka Biaya
Macam-macam biaya

Pembelian Pembayaran
Barang/Jasa Utang/Retur

FEB UNISNU JEPARA


Tujuan
Audit Siklus
Pengeluaran

FEB UNISNU JEPARA


Tujuan audit siklus pengeluaran:

1. Existence or Occurrence
2. Completeness
3. Rights and Obligations
4. Valuation or Allocation
5. Presentation and Disclosure

FEB UNISNU JEPARA


TUJUAN AUDIT (TUJUAN KHUSUS)

• Menguji kewajaran asersi manajemen


atas transaksi dan saldo rekening siklus
pengeluaran.
• Kategori asersi manajemen:
– Eksistensi atau terjadinya
– Kelengkapan
– Hak dan Kewajian
– Penilaian atau alokasi
– Penyajian dan pengungkapan

FEB UNISNU JEPARA


Langkah untuk Perencanaan Audit:

1. Melakukan Pemahaman
terhadapa Bisnis dan Industri
Klien
2. Menentukan Materialitas
3. Menentukan Risiko Bawaan
4. Melakukan Prosedur Analitik

FEB UNISNU JEPARA


Pemahaman Bisnis dan Industri Klien

1.Perputaran Sediaan
2.Perputaran Utang Usaha

FEB UNISNU JEPARA


Materialitas

1. Risiko salah saji material tinggi


2. Alokasi ke akun harus
mempertimbangkan tipe bisnis,
pentingnya likuiditas, biaya
penyelidikan kesalahan

FEB UNISNU JEPARA


Risiko Bawaan:

• Faktor umum yang mendorong manajemen


melakukan salah saji asersi siklus
pengeluaran, seperti:
– Tekanan untuk mengurangsajikan
(understate) biaya
– Tekanan untuk mengurangsajikan utang
– Kerentanan harga bahan baku dan produk
– Risiko kecurangan yang dilakukan
karyawan
FEB UNISNU JEPARA
– Volume transaksi tinggi
– Pembelian dan pembayaran tidak sah
– Penggelapan aktiva yang dibeli
– Pembayaran dobel atas faktur
pembelian
– Issue akuntansi yang tidak jelas
(seperti perlakuan biaya reparasi dan
pemeliharaan, klasifikasi sewa sebagai
operating atau capital lease)FEB UNISNU JEPARA
Risiko Prosedur Analitik

• Pengujian analitik dipakai untuk


meneliti akun siklus pengeluaran
yang mengandung salah saji.

FEB UNISNU JEPARA


Prosedur Analitik Siklus Pengeluaran

1. Hari Perputaran Utang Usaha


2. Nisbah Harga Pokok Penjualan dengan
Utang Usaha
3. Persentase Utang terhadap Total Aktiva
4. Rasio Lancar
5. Rasio Cepat

FEB UNISNU JEPARA


Perancangan Program
Audit Untuk Pengujian
Pengendalian Terhadap
Siklus Pengeluaran

FEB UNISNU JEPARA


Rerangka Perancangan
1
Pemahaman SIA untuk pelaksanaan
transaksi pembelian dan pengeluaran kas

2
Penentuan kemungkinan salah saji dalam
setiap tahap pelaksanaan transaksi
pembelian dan pengeluaran kas
4
Penentuan prosedur audit untuk
3
mendeteksi efektifitas aktivitas
Penentuan aktivitas pengendalian yang
pengendalian
diperlukan untuk mendeteksi dan
mencegah salah saji dalam setiap tahap
pelaksanaan transaksi pembelian dan 5
pengeluaran kas Penyusunan program audit untuk
pengujian pengendalian terhadap
transaksi pembelian dan pengeluaran kas
FEB UNISNU JEPARA
Urutan Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian
Terhadap Siklus Pengeluaran

1. Fungsi terkait
2. Dokumen
3. Catatan akuntansi
4. Bagan alir SIA
5. Salah saji potensial
6. Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan
7. Penyusunan program audit
8. Penjelasan program audit

FEB UNISNU JEPARA


Perancangan Program
Audit Untuk Pengujian
Pengendalian Transaksi
Pembelian

FEB UNISNU JEPARA


Fungsi Terkait
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
Fungsi Gudang Bagian Gudang
Fungsi Pembelian Bagian Pembelian
Fungsi Penerimaan Barang Bagian Penerimaan Barang
Fungsi Pencatatan Utang Bagian Utang
Fungsi Akuntansi Biaya Bagian Akuntansi Biaya
Fungsi Akuntansi Umum Bagian Akuntansi Umum
Fungsi Penerimaan Kas Bagian Kasa

FEB UNISNU JEPARA


Dokumen
Transaksi Dokumen Sumber Dokumen Pendukung
Pembelian Bukti kas keluar Surat permintaan pembelian
Surat permintaan otorisasi
investasi
Surat permintaan otorisasi
reparasi
Surat permintaan
penawaran harga
Surat order pembelian
Laporan penerimaan barang
Surat perubahan order
Faktur dari pemasok

FEB UNISNU JEPARA


Catatan akuntansi

• Catatan akuntansi yang digunakan untuk


mencatat transaksi pembelian adalah
1. Register bukti kas keluar
2. Jurnal pembelian
3. Buku pembantu utang
4. Buku pembantu sediaan

FEB UNISNU JEPARA


Bagan alir SIA

FEB UNISNU JEPARA


Salah saji potensial
Tahap Salah Saji Potensial Aktivitas Pengendalian Pengujian
Transaksi Yang diperlukan pengendalian yang
dapat dilaksanakan
Permintaan Barang dapat diminta Otorisasi umum dan Meminta keterangan
pembelian untuk tujuan atau khusus untuk setiap tentang prosedur
barang kuantitas yang tidak barang yang akan dibeli otorisasi permintaan
danjasa semestinya pembelian
Pembuatan Pembelian dapat Setiap order pembelian Periksa dokumen surat
surat order terjadi dengan tujuan harus didasarkan pada permintaan pembelian
pembelian yang tidak semestinya surat permintaan yang melampiri setiap
pembelian yang order pembelian
diotorisasi
Penerimaan Barang yang diterima Setiap penerimaan Lakukan pemeriksaan
barang kemungkinan tidak barang harus terdapat thd laporan
dipesan sebelumnya suratorder pembelian penerimaan barang dg
yang telah diotorisasi surat order pembelian
yang bersangkutan

FEB UNISNU JEPARA


Salah saji potensial
Tahap Salah Saji Potensial Aktivitas Pengendalian Pengujian
Transaksi Yang diperlukan pengendalian
yang dapat
dilaksanakan
Penyimpanan Fungsi Gudang dapat Setiap penyerahan barang Periksa tanda
barang memungkiri telah dari fungsi penerimaan ke terima barang
menyimpan barang fungsi Gudang harus dibuat
yang dibeli tanda terima
Pembuatan Bukti kas keluar dapat Untuk setiap bukti kas Periksa bukti
bukti kas dibuat untuk barang keluar harus sesuai dengan pendukung yang
keluar yang tidak dipesan surat order pembelian bersangkutang dg
atau tidak diterima bukti kas keluar
atau salah
pembuatannya
Pencatatan Bukti kas keluar dapat Setiap pencatatn harus Lakukan
utang tidak dicatat dilandasi dokumen sumber pemeriksaan thd
bukti kas keluar dan dokumen
dokumen pendukung yang pendukung
lengkap

FEB UNISNU JEPARA


Penjelasan aktivitas pengendalian yang
diperlukan

FEB UNISNU JEPARA


Penyusunan program audit
Prosedur audit Kertas Tgl PL PL
kerja
Keberadaan atau keterjadian
1. Lakukan pengamatn terhadap:
a. Persetujuan atau surat permintaan pembelian
b. Order pembelian
c. Penerimaan barang
d. Pembuatan bukti kas keluar
2. Ambil sampel transaksi pembelian dari register bukti kas
keluar dan lakukan verifikasi thd tgl, nama emasok, jumlah
moneter dan non. Dan lakukan pemriksaan bukti
pendukung:
a. Bukti kas keluar
b. Laporan penerimaan barang
c. Surat order pembelian yang telah diotorisasi
d. Surta permintaan pembelian yang telah diotorisasi
e. Faktur darri pemasok

FEB UNISNU JEPARA


Penyusunan program audit
Prosedur audit Kertas Tgl PL PL
kerja
Kelengkapan
3. Periksan bukti yang digunakannya formular bernomor urut
tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formular
tersebut (surat order pembelian, lapran penerimaan
barang, bukti kas keluar). Periksa secara selintas nomor
urut bukti kas keluar yang dicatat dalam register bukti kas
keluar.
4. Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan lakukan
pengusutan kedokumen dan catatan akuntansi berikut ini:
a. Laporan penerimaan barang
b. Faktur dari pemasok
c. Surat order pembelian
d. Pencatatan kedalam register bukti kas keluar

FEB UNISNU JEPARA


Penyusunan program audit
Prosedur audit Kertas Tgl PL PL
kerja
Penilaian atau alokasi
3. Untuk sampel yang diambil pada Langkah ke-2 diatas,
periksa bukti adanya:
a. Persetujuan pembelian semestinya untuk setiap
transaksi
b. Pengecekan independent terhadap terhadap
pencantuman harga barang dalam bukti kas keluar
c. Pengecekan independent terhadap keakuratan
perhitungan dalam bukti kan keluar
4. Periksa adanya pengecekan independent terhadap posting
ke buku pembantu dan jurnal untuk memperoleh
keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan posting jumlah
moneter atau akun

FEB UNISNU JEPARA


Penjelasan program audit

• Lakukan pengamatan terhadap prosedur


persetujuan atas permintaan pembelian, order
pembelian, penerimaan barang, pembuatan bukti
kas keluar.
1. Adanya pemisahan fungsi pokok
2. Setiap transaksi pembelian dilaksanakan oleh lebih
dari unit organisasi

FEB UNISNU JEPARA


Penjelasan program audit

• Ambil sampel transaksi pembeli dari register


bukti kas keluar dan lakukan pemeriksaan
terhadap dokumen pendukung
• Periksa bukti digunakannya formular bernomor
urut tercetak dan pertanggungjawaban
pemakaian formular tersebut
• Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui
dan lakukan pengusutan kedokumen pendukung
dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
FEB UNISNU JEPARA
Perancangan Program
Audit Untuk Pengujian
Pengendalian Transaksi
Pengeluaran Kas

FEB UNISNU JEPARA


Fungsi Terkait
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
Fungsi yang memerlukan Bagian pemasaran atau
pengeluaran kas bagian lainnya
Fungsi pencatat utang Bagian Utang
Fungsi keuangan Bagian Kasa
Fungsi akuntansi biaya Bagian Akuntansi Biaya
Fungsi Akuntansi umum Bagian Akuntansi Umum
Fungsi audit intern Bagian Audit Intern
Fungsi Penerimaan Kas Bagian Kasa

FEB UNISNU JEPARA


Dokumen
Transaksi Dokumen Sumber Dokumen Pendukung
Pengeluaran kas Bukti kas keluar Permintaan cek
Kuitansi
Cek

FEB UNISNU JEPARA


Catatan akuntansi

• Catatan akuntansi yang digunakan alam system


akuntansi pengeluaran kas adalah
1. Register cek (check register)
2. Buku besar (general ledger)

FEB UNISNU JEPARA


Bagan alir SIA

FEB UNISNU JEPARA


Salah saji potensial
Tahap Salah Saji Potensial Aktivitas Pengendalian Pengujian
Transaksi Yang diperlukan pengendalian yang
dapat dilaksanakan
Pembayaran Cek dikeluarkan untuk Penandatanganan cek Lakukan pengamatan
utang pembelian yang tidak harus merivew bukti terhadap prosedur
diotorisasi kas keluar dan
kelengkapan dokumen
pendukungnya.
Bukti kas keluar Bubuhkan cap lunas Periksa cap lunas yang
dibayar lebih dari satu terhadap bukti kas tercantum dalam bukti
kali keluar yang telah kas keluar yang telah
dibayar beserta dibayar beserta
dokumen dokumen
pendukungnya. pendukungnya.
Cek dikeluarkan Pengecekan Pelaksanaan Kembali
dengan jumlah yang independent antara pengecekan
salah cek dengan bukti kas independen
keluar

FEB UNISNU JEPARA


Salah saji potensial
Tahap Salah Saji Potensial Aktivitas Pengendalian Pengujian
Transaksi Yang diperlukan pengendalian yang
dapat dilaksanakan
Pencatatan Cek yang dikeluarkan Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban
tidak dicatat. semua nomor urut cek. semua nomor urut cek
Kesalahan dalam Pengecekan secara Riview bukti adanya
pencatatan cek. independent posting pengecekan
kedalam jurnal dengan independent
akun control kas dalam
buku besar.
Cek tidak dicatat Pengecekan Lakukan pengamatan
segera independent terhadap terhadap prosedur
tanggal yang tercantum pelaksanaan kembali
dalam bonggol cek
dengan tanggal
pencatatanya

FEB UNISNU JEPARA


Penjelasan aktivitas pengendalian yang
diperlukan

FEB UNISNU JEPARA


Penyusunan program audit
Prosedur audit Kertas Tgl PL PL
kerja
Keberadaan atau keterjadian
1. Lakukan pengamatn terhadap:
a. Pembuatan cek
b. Pencatatan cek kedalam register cek
2. Ambil sampel transaksi pengeluaran kas dari register cek
dan lakukan verifikasi thd tgl, nama emasok, jumlah
moneter dan non. Dan lakukan pemriksaan bukti
pendukung:
a. Permintaan Cek
b. Bukti kas keluar
c. Kuitansi

FEB UNISNU JEPARA


Penyusunan program audit
Prosedur audit Kertas Tgl PL PL
kerja
Kelengkapan
3. Periksan bukti digunakannya formulir cek bernomor urut
tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir.
4. Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan lakukan
pengusutan kedokumen dan catatan akuntansi berikut ini:
a. Permintaan cek
b. kuitansi
c. Pencatatan kedalam register cek

FEB UNISNU JEPARA


Penyusunan program audit
Prosedur audit Kertas Tgl PL PL
kerja
Penilaian atau alokasi
3. Untuk sampel yang diambil pada Langkah ke-2 diatas,
periksa bukti adanya:
a. Persetujuan semestinya untuk setiap transaksi
pengeluaran kas
b. Pengecekan independent terhadap terhadap
penulisan cek dengan bukti kas keluar
4. Periksa adanya pengecekan independent terhadap posting
ke buku pembantu utang dan register cek untuk
memperoleh keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan
posting jumlah moneter atau akun

FEB UNISNU JEPARA


ILUSTRASI PENGUJIAN ASERSI

• Saldo Utang DagangRp250 juta.


• Pengujian asersi Eksistensi dan
Terjadinya:
1. Membuktikan bahwa utang tersebut ada,
misalnya dengan konfirmasi utang, serta
membuktikan bahwa transaksi utang
benar-benar terjadi, misalnya dengan
memeriksa faktur pembelian kredit dan
dokumen pendukungnya.

FEB UNISNU JEPARA


ILUSTRASI PENGUJIAN ASERSI

• Saldo Utang DagangRp250 juta.


• Pengujian asersi Kelengkapan:
2. Membuktikan bahwa seluruh utang telah
dicatat dan dilaporkan, misalnya dengan
cara mengambil sampel faktur pembelian
dan menelusurnya ke buku jurnal, buku
besar dan buku pembantu.

FEB UNISNU JEPARA


ILUSTRASI PENGUJIAN ASERSI

• Saldo Utang DagangRp250 juta.


• Pengujian asersi Hak dan Kewajiban:
3. Membuktikan bahwa seluruh utang
adalah kewajiban perusahaan, misalnya
dengan menguji ketepatan cut-off (pisah
batas transaksi) – ingat FOB destination -,
serta memeriksa pembayaran atas sampel
utang yang telah jatuh tempo.

FEB UNISNU JEPARA


ILUSTRASI PENGUJIAN ASERSI
• Saldo Utang DagangRp250 juta.
• Pengujian asersi Penilaian dan Alokasi:
4. Memeriksa ketepatan pencantuman jumlah
utang dalam neraca serta ketepatan pencatatan
beban bunga atas utang, misalnya untuk kasus
utang wesel. Jumlah angsuran periodik atas
suatu utang kemungkinan terdiri dari pokok
utang dan beban bunga, yang harus dijurnal
sbb.:
Utang XXX
Biaya Bunga XXX
Kas XXX

FEB UNISNU JEPARA


ILUSTRASI PENGUJIAN ASERSI

• Saldo Utang DagangRp250 juta.


• Pengujian asersi Penyajian dan
Pengungkapan:
5. Mereview ketepatan penyajian utang
dalam neraca, terutama dalam
hubungannya dengan klasifikasi utang
lancar dan utang jangka panjang, serta
pengungkapan yang diperlukan. Misalnya
pengungkapan tentang informasi penting
tentang utang garansi dan utang hadiah.

FEB UNISNU JEPARA


RISIKO SIKLUS PENGELUARAN

Untuk menjamin ketelitian audit, auditor harus cermat terhadap


berbagai risiko siklus pengeluaran yang antara lain sebagai
berikut:
1. Adanya kecenderungan manajemen untuk memperkecil
peloran utang dalam neraca.
2. Adanya kecenderungan untuk memperkecil jumlah biaya
dalam laporan rugi laba.
3. Volume transaksi siklus pengeluaran secara umum cukup
tinggi, hal ini bisa meningkatkan risiko salah saji karena
terjadinya kesalahan penanganan transaksi.
4. Transaksi-transaksi dalam siklus pengeluaran bisa
dijadikan sebagai lahan penyelewengan.

FEB UNISNU JEPARA


RISIKO SIKLUS PENGELUARAN

5. Pembelian dilakukan pada pemasok yang tidak


diotorisasi.
6. Harga beli barang terlampau mahal, mungkin
karena adanya kickback/komisi pembelian.
7. Terjadi kesalahan cut-off transaksi pembelian.
8. Utang tidak dicatat, atau dicatat dengan jumlah
yang salah.
9. Utang dibayar dua kali.
10. Penyalahgunaan uang untuk pelunasan utang.

FEB UNISNU JEPARA


MATERIALITAS
• Materialitas adalah tingkat salah saji yang
berpengaruh besar terhadap persepsi dan reaksi
keputusan pengguna laporan keuangan.
• Angka materialias ditentukan berdasarkan tingkat
risiko dari masing-masing objek audit, semakin tinggi
tingkat risiko akan semakin rendah toleransi terhdap
salah saji (angka materialitasnya semakin kecil).
• Angka materialitas sangat penting untuk dijadikan
sebagai pedoman bagi auditor dalam mensikapi salah
saji yang ditemukannya.

FEB UNISNU JEPARA


SISTEM PENGENDALIAN INTEREN

Untuk menjamin ketelitian dan kecermatan audit, auditor


harus memahami sistem pengendalian interen dan tingkat
efektifitasnya, dengan cara mencermati efektifitas elemen-
elemen pengendalian interen untuk siklus pengeluaran, yang
terdiri dari:

1. Lingkungan pengendalian. Mencermati lingkungan


pengendalian untuk bidang-bidang dalam siklus
pengeluaran, untuk memahami tingkat risiko kesalahan
yang bisa terjadi. Lingkungan pengendalian adalah
budaya, kebiasaan, sikap mental dan seterusnya yang
sangat berpengaruh terhadap efektifitas sistem.

FEB UNISNU JEPARA


SISTEM PENGENDALIAN INTEREN

2. Pengukuran risiko. Mencermati kepedulian dan kepekaan


manajemen terhadap berbagai risiko dalam siklus
pengeluaran, misalnya dengan memahami kebijakan,
prosedur, dan berbagai perangkat pengawasan untuk
pelaksanaan transaksi siklus pengeluaran.
3. Aktivitas pengendalian. Mencermati berbagai prosedur
untuk mengendalikan aktivitas transaksi siklus pengeluaran,
misalnya: prosedur otorisasi, prosedur pengecekan
independen, dst.
4. Sistem informasi dan komunikasi. Mencermati sistem
informasi dan komunikasi untuk menjamin kelancaran dan
keamanan pelaksanaan transaksi siklus pengeluaran.

FEB UNISNU JEPARA


DOKUMEN TRANSAKSI DAN AKUNTANSI

Auditor harus memahami dokumen transaksi dan dokumen


akuntansi yang berlaku di perusahaan, karena dua hal tersebut
yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan.

Dokumen transaksi:
1. Permintaan pembelian 5. Voucher
2. Pesanan pembelian 6. Bukti pengeluaran kas
3. Bukti penerimaan 7. Memo debit
barang 8. Bukti retur pembelian
4. Faktur pembelian

FEB UNISNU JEPARA


DOKUMEN TRANSAKSI DAN AKUNTANSI

Dokumen akuntansi:
1. Register permintaan
5. Register faktur
pembelian
pembelian/ voucher
2. Register pesanan
pembelian, yang sudah 6. Register
dipenuhi dan yang pengeluaran kas
belum dipenuhi. 7. Buku besar utang
3. Register penerimaan 8. Buku pembantu
barang utang

FEB UNISNU JEPARA


FUNGSI-FUNGSI TRANSAKSI

1. Fungsi pemesanan pembelian


2. Fungsi penerimaan
3. Fungsi penyimpanan barang
4. Fungsi pencatatan utang
5. Fungsi pengeluaran kas

Perhatikan dan antisipasi berbagai macam risiko dalam


pelaksanaan masing-masing fungsi transaksi,
masukkan dalam agenda pokok perhatian audit.

FEB UNISNU JEPARA


ARUS PEMBUKUAN SIKLUS PENGELUARAN

Transaksi siklus Atau


pengeluaran: Bukti
• Pembelian Transaksi
• Penerimaan barang
• Otorisasi dan
Jurnal/register
pencatatan utang
• Retur pembelian
• Pelunasan utang Buku Besar Buku
Pembantu
• Pembayaran berbagai
biaya operasional Laporan Laporan
Keuangan Manajerial

Pengujian substantif adalah pengujian atas kewajaran saldo-


saldo rekening dalam laporan keuangan. FEB UNISNU JEPARA
PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG
DAGANG

Sifat, saat, dan luas pengujian substantif ditentukan oleh


prakiraan risiko pengendalian, yang disimpulkan dari
hasil pemahaman dan pengujian sistem pengendalian
interen atas siklus pendapatan.

1. Prosedur pendahuluan. Tujuan prosedur


pendahuluan adalah untuk memastikan
kesiapan data yang akan diuji. Langkah-
langkah prosedur pendahuluan adalah sbb.:
FEB UNISNU JEPARA
PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG
DAGANG

a. Mencocokkan saldo awal (utang dagang) ke saldo


per audit tahun sebelumnya.
b. Memeriksa dan mencatat kemungkinan adanya
transaksi yang tidak lazim, baik dari segi jumlah
maupun sumbernya.
c. Memeriksa kesesuaian antar data pembukuan,
misalnya antara jurnal, buku besar dan buku
pembantu.
d. Memeriksa kebenaran penjulmlahan dan
perhitungan-perhitungan penting yang lain.
FEB UNISNU JEPARA
PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG
DAGANG

2. Prosedur analitis. Tujuan prosedur analitis adalah


memprediksi potensi salah saji karena adanya
transaksi/saldo rekening yang tidak lazim. Prosedur
ini dilakukan dengan cara melakukan berbagai
analisis rasio, misalnya:
a. Rasio utang dengan total pembelian.
b. Rasio perputaran utang.
c. Rasio utang terhadap aktiva lancar.
d. Membandingkan rasio yang ada dengan rasio yang
diharapkan.

FEB UNISNU JEPARA


PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG DAGANG
(Ilustrasi Pengujian Detil Transaksi)

Utang Dagang
XXX XXX
Secara Secara
sampling: XXX XXX
sampling XXX
vouching & XXX
vouching &
tracing XXX XXX
tracing atas
atas bukti XXX XXX
pendebitan
bukti peng-
XXX XXX
Utang. kreditan
XXX
utang.
Saldo xxx XXX
Pengujian
saldo xxx xxx
rekening

FEB UNISNU JEPARA


PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG
DAGANG

3. Prosedur pengujian detil transaksi, prosedur ini


merupakan tindak lanjut dari prosedur sebelumnya,
dengan tujuan untuk menguji validitas transaksi
dan pembukuan atas sampel transaksi yang dipilih.
Prosedur ini mencakup:
a. Vouching sampel kredit utang dagang ke faktur
pembelian dan dokumen pendukungnya, atau lakukan
tracing.
b. Vouching debit utang dagang ke bukti pelunasan utang
dan dokumen pendukungnya, atau lakukan tracing.

FEB UNISNU JEPARA


PROSEDUR PENGUJIAN
SUBSTANTIF UTANG DAGANG

c. Menguji ketepatan pisah batas (cut-off) transaksi


pembelian dan pelunasan utang, dengan cara:
• Memeriksa sampel transaksi pembelian beberapa hari
sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menguji
ketepatan periode pencatatannya. Dokumen
pembelian terdiri dari: pesanan pembelian, laporan
penerimaan barang, dan faktur pembelian, periksa
syarat pembelian, misalnya FOB destination ataukah
FOB shipping point.
• Memeriksa sampel bukti pelunasan utang dan sampel
pembukuan pelunasan utang, untuk menguji
ketepatan periode pembukuannya.

FEB UNISNU JEPARA


PROSEDUR PENGUJIAN
SUBSTANTIF UTANG DAGANG

4. Pengujian detil saldo rekening. Tujuan pengujian


adalah untuk sekali lagi memastikan kewajaran
saldo utang, karena pengujian selalu dilakukan
berdasarkan sampel trasaksi. Cara pengujian:
a. Ambil sampel piutang dari pemasok utama
perusahaan.
b. Kirim konfirmasi utang dan investigasi perbedaan yang
terjadi.
5. Review penyajian dan pengungkapan.
a. Periksa ketepatan klasifikasi utang.
b. Periksa kecukupan pengungkapan.

FEB UNISNU JEPARA


CONTOH KERTAS KERJA UTANG DAGANG
Indek: UD-1
UTANG DAGANG
(Daftar Utama)

Saldo utang dagang per 31/12 06 250.000.000 a


Pembelian kredit tahun 2007 1.000.000.000 b
Retur pembelian -8.000.000 c
Pelunasan utang tahun 2007 767.000.000 d
Saldo utang dagang per 31/12/07 225.000.000 e
a. Saldo utang awal tahun telah ditelusur ke kertas kerja audit tahun 2006.
b. Telah dilakukan vouching/tracing dan pengujian pisah batas transaksi atas sampel transaksi
pembelian kredit tahun 2007 (lihat KK: UD-2)
c. Telah diperiksa secara sampel, memo debit dan bukti pengiriman barang atas retur
pembelin (lihat KK: UD-2).
d. Telah dilakukan vouching/tracing dan pengujian pisah batas transaksi atas sampel
transaksi pelunasan utang tahun 2007 (lihat KK: UD-3).
e. Telah dilakukan konfirmasi atas 10 utang kepada pemasok utama perusahaan (lihat KK:
UD-4 dan UD-5/kumpulan jawaban konfirmasi).

Dibuat oleh: Adam A, 5 Januari 2008

FEB UNISNU JEPARA


CONTOH KONFIRMASI UTANG DAGANG
Indek: UD-1
UTANG DAGANG
(Daftar Utama)

Saldo utang dagang per 31/12 06 250.000.000 a


Pembelian kredit tahun 2007 1.000.000.000 b
Retur pembelian -8.000.000 c
Pelunasan utang tahun 2007 767.000.000 d
Saldo utang dagang per 31/12/07 225.000.000 e
a. Saldo utang awal tahun telah ditelusur ke kertas kerja audit tahun 2006.
b. Telah dilakukan vouching/tracing dan pengujian pisah batas transaksi atas sampel transaksi
pembelian kredit tahun 2007 (lihat KK: UD-2)
c. Telah diperiksa secara sampel, memo debit dan bukti pengiriman barang atas retur
pembelin (lihat KK: UD-2).
d. Telah dilakukan vouching/tracing dan pengujian pisah batas transaksi atas sampel
transaksi pelunasan utang tahun 2007 (lihat KK: UD-3).
e. Telah dilakukan konfirmasi atas 10 utang kepada pemasok utama perusahaan (lihat KK:
UD-4 dan UD-5/kumpulan jawaban konfirmasi).

Dibuat oleh: Adam A, 5 Januari 2008

FEB UNISNU JEPARA


CONTOH KONFIRMASI UTANG DAGANG

PT PERMATA HIJAU
Jln. Pandanaran No. 29
Semarang
KONFIRMASI UTANG DAGANG
X Januari 20XX
Kepada yth.
Direktur Keuangan PT ANTARIKSA
Jln. Kutilang No. 33, Yogyakarta.

Dengan hormat,
Untuk kepentingan audit atas laporan keuangan kami, dengan ini kami memohon
informasi saldo utang kami per tanggal 31 Desember 20XX, termasuk rincian atas utang
tersebut. Jawaban konfirmasi mohon dikirim langsung ke alamat Auditor kami dengan
menggunakan amplop yang telah kami sediakan.
Hormat kami,
Budi Darmaja

FEB UNISNU JEPARA


PENGUJIAN AKTIVA TETAP
Dimungkinkan juga aktiva tetap diuji bersamaan dengan
siklus pengeluaran, artinya pemeriksaan terhadap
berbagai biaya yang berhubungan dengan aktiva tetap
sekaligus dilangsungkan ke pemeriksaan aktiva tetap.

Pengujian Substantif Aktiva Tetap:


1. Periksa bukti pengeluaran untuk pemeliharaan
dan penambahan aktiva tetap dan periksa
ketepatan perlakukan akuntansinya  ingkat
pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal.

FEB UNISNU JEPARA


PENGUJIAN AKTIVA TETAP

2. Periksa daftar aktiva tetap, uji ketepatan penentuan kos


aktiva dan depresiasi kos aktiva, termasuk konsistensi
dalam penerapan metode depresiasi.
3. Inspeksi fisik aktiva tetap dan bukti pemilikan aktiva tetap.
4. Periksa berbagai komitmen dan kontrak yang
berhubungan dengan aktiva tetap, misalnya penjaminan
aktiva atas utang,
5. Periksa kemungkinan adanya aktiva yang dihentikan dan
tidak digunakan lagi dalam kegiatan operasional
perusahaan.
6. Periksa ketepatan pelaporan aktiva tetap dalam neraca,
termasuk kecukupan pengungkapannya.

FEB UNISNU JEPARA


Terima Kasih

FEB UNISNU JEPARA

Anda mungkin juga menyukai