NAGITA HEVTARANI
Sistem Dispersi
Bentuk campuran
Kestabilan
Larutan Suspensi
Stabil Tidak Stabil
Koloid
Stabil
Perbedaan
Larutan, koloid
6 dan suspensi
Pengamatan mikroskop
Larutan Suspensi
Homogen Heterogen
Koloid
Heterogen
Perbedaan
Larutan, koloid
7 dan suspensi
Jumlah fasa
Larutan Suspensi
Satu fasa Dua fasa
Koloid
Dua fasa
Perbedaan
Larutan, koloid
8 dan suspensi
Sistem dispersi
Larutan Suspensi
Molekuler Padatan kasar
Koloid
Padatan halus
Perbedaan
Larutan, koloid
9 dan suspensi
Penyaringan
Larutan Suspensi
Tidak dapat disaring Dapat disaring
Koloid
Tidak dapat disaring dengan
kertas saring biasa,
kecuali dengan kertas saring ultra
Perbedaan
Larutan, koloid
10 dan suspensi
Ukuran partikel
Larutan Suspensi
< 10-7 cm atau > 10-5 cm atau
< 1 nm > 100 nm
Koloid
10-7 cm s.d. 10-5 cm atau
1 nm s.d. 100 nm
Larutan, koloid dan suspensi
Larutan Koloid Suspensi
11
Bentuk
Homogen Tampak homogen Heterogen
campuran
Pengamatan
Homogen Heterogen Heterogen
mikroskop
Padatan
Sistem dispersi Molekuler Padatan halus
kasar
Tidak dapat disaring
Tidak dapat dengan kertas saring Dapat
Penyaringan
disaring biasa, kecuali dengan disaring
kertas saring ultra
< 10-7 cm 10-7 cm s.d. 10-5 cm > 10-5 cm
Ukuran partikel
(< 1 nm) (1 nm s.d. 100 nm) (> 100 nm)
Pengelompokan sistem koloid
Terdispersi
Padat 12 Cair Gas
Medium
Koloid
Dispersi
Kondensasi
Suspensi
23
Cara kondensasi
Reaksi redoks 24
Pembuatan sol belerang
2H2S (g) + SO2 (aq) 3S (s) + 2H2O (l)
Pembuatan sol emas
Reaksi hidrolisis
Pembuatan sol Al(OH)3
AlCl3 (aq) + 3H2O (l) Al(OH)3 (s) + 3HCl (aq)
Pembuatan sol Fe(OH)
3
Reaksi penggaraman
AgNO (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) +
3
NaNO3 (aq)
Na SO (aq) + Ba(NO ) (aq) BaSO
2 4 3 2 4
(s) + 2NaNO3 (aq)
Busur bredig
Digunakan untuk pembuatan sol
logam
Cara dispersi
27
Peptisasi
Endapan diubah menjadi partikel koloid
dengan bantuan zat pempeptisasi (zat
pemecah)
Homogenisasi
Miripdengan cara mekanik, pada
homogenesasi elmulsi yang terbentuk
dimasukkan ke dalam alat homogenizer.