Anda di halaman 1dari 21

KAMUS / PROFIL

INDIKATOR MUTU
Quality / Kualitas / Mutu
QUALITY
• Karakteristik (produk/servis) yang menunjukkan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan/outcome yang diharapkan pelanggan / pengguna
• Bebas dari kesalahan/ kekurangan
• Nyaman digunakan
• Pemenuhan terhadap persyaratan (pengguna)
PENILAIAN TERHADAP MUTU
• Pada umumnya orang menilai sesuatu itu bermutu, dengan suatu gradasi:
• Terbaik (the best)
• Lumayan baik (better)
• Baik (OK….lah)
• Kurang bermutu
• Tidak bermutu

Maka perlu dibuat indikator untuk menilai apakah sesuatu itu


bermutu (indikator yang merepresentasikan mutu
produk/layanan)
Quality Improvement/ Peningkatan Mutu
Pengguna menginginkan sesuatu yang memenuhi
kebutuhan/standar bahkan lebih
Maka Penyedia barang/jasa berupaya untuk
memenuhi standar dan mengupayakan
perbaikan/peningkatan

Maka Penyedia barang/jasa perlu mengukur


kesesuaian terhadap kebutuhan/standar dan
mengukur keberhasilan suatu perbaikan/peningkatan
Indikator mutu

1. Untuk menilai mutu  indikator tsb merepresentasikan mutu


suatu layanan atau produk:
• Indikator untuk menilai bahwa seseorang itu cantik
• Indikator untuk menilai bahwa HP itu bermutu
• Indikator untuk menilai bahwa pelayanan gawat darurat bermutu
• Indikator untuk menilai bahwa pelayanan KIA bermutu
2. Untuk melakukan upaya perbaikan:
• Capaian yang tidak tercapai terhadap standar
• Capaian yang lebih rendah dari mitra kajibanding
• Capaian yang tidak sesuai harapan pengguna
• Capaian yang berpeluang untuk lebih ditingkatkan
CQI (Continous Quality Improvement) /
Peningkatan Mutu yang berkesinambungan

• Pengertian : Suatu komitmen dan pendekatan untuk meningkatkan


setiap proses pada setiap dan antar bagian dari organisasi /
puskesmas secara berkesinambungan, yang bertujuan untuk
memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan / pengunjung
puskesmas.
Dipilih
indikator/-
indikator mutu
yang
merupakan
representasi
dari mutu
pelayanan KIA
Pelayanan KIA:
(Sekian banyak
indikator pelayanan
KIA)

Dipilih indikator
mutu prioritas
untuk
peningkata/
perbaikan mutu
pelayanan KIA
Dipilih
indikator/-
indikator mutu
yang
merupakan
representasi
dari mutu
pelayanan
Pelayanan
Farmasi
Farmasi:
(Sekian banyak
indikator pelayanan
Farmasi)
Dipilih indikator
mutu prioritas
untuk
peningkatan/
perbaikan mutu
Pelayanan
farmasi
Pelayanan farmasi
• Indikator kinerja farmasi: • Indikator terpilih untuk menilai mutu
• Ketersediaan tenaga yang pelayanan farmasi:
professional • Ketersediaan obat esensial
• Ketersediaan obat esensial sesuai • Waktu tunggu pelayanan
dengan formularium • Ketepatan pemberian informasi obat
• Waktu tunggu pelayanan
• Kebersihan dalam
menyediakan/meracik obat • Indikator terpilih untuk
• Ketepatan pemberian obat perbaikan/peningkatan (CQI):
• Ketepatan pemberian informasi (missal waktu tunggu belum memenuhi
obat target, maka dipilih indikator mutu untuk
• Tidak terjadinya kesalahan peningkatan adalah: waktu tunggu ):
pemberian obat
Yang diukur

• Struktur / input ?
• Proses ?
• Outcome ?
Misal pelayanan IGD yang bermutu:
- Dilayani oleh SDM yang professional (struktur)
- Response time tidak lebih dari ….menit (proses)
- Kematian kurang dari 8 jam = ……(outcome)

• Pada POCQI / Point of care Continous Quality Improvment


pemilihan indikator untuk perbaikan berfokus pada indikator
proses dan indikator outcome
INDIKATOR MUTU
DI PUSKESMAS
Pemetaan INDIKATOR MUTU DI PUSKESMAS
• Indikator Mutu:
 Indikator Mutu Prioritas Puskesmas
Indikator ini dirumuskan berdasarkan prioritas masalah kesehatan yang ada
di wilayah kerja yang akan dilakukan perbaikan
 upaya perbaikannya didukung KMP, UKM, UKP
 Indikator Mutu yang menjadi representasi mutu Puskesmas:
• Indikator Nasional Mutu Puskesmas (indikator terpilih yang mewakili mutu
pelayanan puskesmas secara keseluruhan)
• Indikator dari PISPK, Indikator dari SPM
• Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) pada level puskesmas
• Indikator Mutu terkait PPI pada level puskesmas
 Indikator Mutu untuk masing-masing pelayanan
• Indikator Mutu yang merupakan representasi mutu unit kerja/pelayanan tsb
• Indikator Mutu masing-masing unit kerja/program yang capaiannya tidak tercapai (atau
berpeluang untuk ditingkatkan)
• Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang sesuai untuk pelayanan tsb
• Indikator Mutu terkait PPI yang sesuai dengan pelayanan tsb
• Tiap indikator harus dilengkapi kamus indikator
• judul indikator, • formula pengukuran,
• dasar pemikiran/alasan pemilihan indikator, • Desain/metoda pengumpulan data,
• dimensi mutu, • sumber data,
• tujuan, • populasi atau sampel,
• definisi operasional, • frekuensi pengumpulan data,
• tipe indikator, • periode waktu pelaporan data,
• satuan pengukuran, • periode analisis data,
• numerator, • penyajian data,
• denominator, • instrumen pengambilan data
• target pencapaian, • penanggung jawab indikator
• kriteria inklusi dan eksklusi,
PROFIL / KAMUS INDIKATOR
Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
menyebutkan satuan pengukuran.
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data,
analisis situasi.
Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective),
keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu
(timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated)
Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu

DO Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator


untuk menghindari kerancuan

Tipe Indikator Input, Proses, Output, Outcome

Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan

Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
karakteristik tertentu

Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel

Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai


PROFIL / KAMUS INDIKATOR
Kriteria Inklusi, Eksklusi
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator

Desain Pengumpulan Data Retrospektif , Survei harian

Sumber Data Asal data yang diukur (Data Primer, Data Sekunder)
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi refresentatif.
Menyesuaikan kaidah statistik.
Frekuensi Pengumpulan Data Kekerapan pengumpulan data.

Periode Pelaporan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data

Periode Analisa Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis data

Penyajian Data Cara menampilkan data

Instrumen Pengambilan Data Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengakomodir upaya pencapaian
target yang ditetapkan.
• Inclusion criteria:
• attributes of subjects that are essential for their selection to participate
• (atribut esensial dari subjek yang dipilih untuk berpartisipasi/dimasukkan
dalam sampel/populasi yang diukur)
• Contoh mengukur phlebitis: inklusi: semua pasien yang mengalami
phlebitis yang dipasang kateter vena
• Exclusion criteria
• responses of subjects that require their removal as subjects.
• Respons dari subjek yang harus dikeluarkan dari subjek dengan alas an
tertentu
• Yang diekslusi: pasien yang dipasang kateter vena, tetapi sebelumnya
telah mengalami pblebitis
Validasi data indikator
Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator akurat/sahih, agar dapat
digunakan untuk dasar pengambilan keputusan, perubahan kebijakan,
perbaikan dan memberikan informasi pada masyarakat
Kapan Validasi dilakukan, jika:
• terdapat indikator baru yang diterapkan untuk menilai mutu pelayanan
• terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan kepada masyarakat melalui media
informasi yang ditetapkan
• terdapat perubahan pada metode pengukuran yang ada, antara lain: perubahan
numerator atau denominator, perubahan metode pengumpulan, perubahan sumber data,
perubahan subjek pengumpulan data, perubahan definisi operasional dari indikator.
Validasi data dapat dilakukan terhadap:
• sumber data,
• definisi operasional numerator dan denominator,
• membandingkan hasil pengukuran ulang dengan sumber data yang sama,
atau
• membandingkan hasil pengukuran dengan menggunakan sumber data
yang lain untuk mencocokkan hasil pengukuran yang telah dilakukan.
( Lihat juga KMP : 1.6.11 )
Contoh validasi dengan pengukuran ulang

Pengukuran Kelengkapan rekam medis, dengan sample 100


rekam medis didapatkan 80 %
Dilakukan validasi, 100 sampel rekam medis diambil ulang ,
dihitung kelengkapan rekam medis 75 %
Hasil validasi= 75/80 x 100 % = 93,75 %
Jika hasil validasi ≧ 90 % dinyatakan pengukuran valid
Terima kasih

@KemenkesRI Kementerian kemenkes_ri


Kesehatan RI
Kode INM PKM Manonjaya

•Ussername : 1030692
•Password : 1234

Anda mungkin juga menyukai