Anda di halaman 1dari 20

ASKEP

ASFIKSIA
NEONATORUM

Elfrida Simamora S.Kep.


PENGERTIAN
 Adalah kegagalan napas secara spontan
dan teratur pada saat lahir atau beberapa
saat setelah lahir
 Ditandai dengan :
 PaO2 darah rendah (hipoksemia)
 Hiperkarbia (PaCO2 meningkat)
 Asidosis
 Penyebab kematian paling tinggi
 Asfiksia perinatal dapat terjadi selama
antepartum, intrapartum dan post partum
 Asfiksia berarti hipoksia yang progresif
karena gangguan pertukaran gas serta
transport O2 dari ibu ke janin sehingga
terdapat gangguan dalam persediaan O2
dan kesulitan mengeluarkan CO2, saat
janin di uterus hipoksia
ETIOLOGI
 FAKTOR IBU
 Cacat bawaan
 Hipoventilasi selama ventilasi
 Penyakit jantung sianosis
 Gagal bernapas
 Keracunan CO
 Tekanan darah rendah
 Gangguan kontraksi uterus
 Usia <20 tahun dan > 35 tahun
 Sosial ekonomi rendah
 Hipertensi pada penyakit eklampsia
 JANIN
 Kompresi umbilikus
 Tali pusat menumbung, lilitan tali pusat
 Kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir
 Prematur
 Gemeli
 Kelainan congenital
 Pemakaian obat anaestesi
 Trauma akibat persalinan
 PLASENTA
 Plasenta tipis
 Plasenta kecil
 Plasenta tidak menempel
 Solusio plasenta
 PERSALINAN
 Partus lama
 Partus tindakan
LANGKAH
PROMOTIF/PREVENTIF
 Pemeriksaan selama kehamilan teratur dan
berkualitas
 Meningkatkan status nutrisi ibu
 Manajemen persalinan yang baik dan benar
 Melaksanakan resusitasi dengan baik dan
benar sesuai standar
ANAMNESA
 Gangguan atau kesulitan waktu lahir
(lilitan tali pusat, sungsang, VE, ekstraksi
forceps)
 Lahir tidak bernapas/menangis
 Air ketuban bercampur mekonium
PEMERIKSAAN FISIK
 Bayi tidak bernapas atau napas megap –
megap
 Denyut jantung kurang dari 100 x/menit
 Kulit sianosis/pucat
 Tonus otot menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Foto polos dada
 USG kepala
 LABORATORIUM : AGD
 PaO2 < 50 mm H2O
 PaCO2 > 55 mm H2O
 Ph < 7.30
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 AGD
 Elektrolit darah
 Gula darah
 Baby gram
 USG (kepala)
 Penilaian APGAR score
 0 – 3 = asfiksia berat
 4 – 6 = asfiksia sedang
 7 – 10 = normal
KOMPLIKASI
 Otak : hipoksia iskemik ensefalopati, edema
serebri, palsi serebralis
 Jantung dan paru : hipertensi pulmonal
persisten pada neonatorum, perdarahan
paru, edema paru
 Gastrointestinal : enterokolitis, nekrotikans
 Hematologi : DIC
TERAPI
 RESUSITASI
 MEDIKAMENTOSA
 Epinefrin
 Volume ekspander
 Bikarbonat
 Nalokson
 Suportif
 Jaga kehangatan
 Jaga saluran napas tetap bersih dan terbuka
 Koreksi gangguan metabolik
PEMANTAUAN
 Terapi
 Tumbuh kembang
 Lain - lain
ALGORITMA
ASFIKSIA NEONATORUM
Bayi lahir
•Air ketuban tanpa mekonium? Perawatan rutin :

•Bernapas atau menangis? Ya •Jaga hangat

•Tonus otot baik? •Bersihkan jalan napas

•Warna merah muda? •Keringkan

•Cukup bulan?

30 Tidak

detik •Jaga tetap hangat


•Posisi : bersihkan jalan napas jika perlu
•Keringkan, stimulasi, reposisi
•Beri O2 (k/p)

Napas
Perawatan suportif
•Evaluasi napas, frekuensi jantung dan warna

30 Apnea DJ < 100

detik • Lakukan ventilasi tekanan positif DJ > 100


Perawatan
Merah muda
DJ < 60 DJ > 60
berkelanjutan
•Lakukan ventilasi tekanan positif Ventilasi
30 •Kompresi dada

detik DJ < 60
Beri Epinefrin
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
 Pernapasan cepat
 Pernapasan cuping hidung
 Sianosis
 Nadi cepat
 Refleks lemah
 Warna kulit biru atau pucat
 APGAR score asfiksia
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas
2. Penurunan kardiak out put
3. Intoleransi aktivitas
4. Gangguan perfusi jaringan
5. Resiko tinggi terjadi infeksi
6. Kurangnya pengetahuan
INTERVENSI
1. Gangguan pertukaran gas
• Monitoring AGD
• Mengkaji denyut nadi
• Monitoring sistem jantung dan paru
• Memberikan O2 adekuat
2. Penurunan kardiak out put
• Monitoring jantung paru
• Mengkaji TTV
• Monitoring perfusi jaringan tiap 2 – 4 jam
• Monitor denyut nadi
• Monitor intake out put
• Kolaborasi pemberian vasodilator
3. Intoleransi aktivitas
• Menyediakan stimulasi lingkungan minimal
• Menyediakan monitoring jantung paru
• Mengurangi sentuhan
• Melakukan kolaborasi analgetik
• Memberikan posisi nyaman
4. Gangguan perfusi jaringan
• Pemberian diuretic sesuai indikasi
• Monitor laboratorium urine
• Pemeriksaan darah

Anda mungkin juga menyukai