Anda di halaman 1dari 64

ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK

Disampaikan dalam rangka melaksanakan kegiatan Proses Belajar Mengajar di Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya Pada Semester Ganjil

Prof. Dr. Ir. Mochammad Junus, MS

FAK U LTAS PE T E R NAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK
KELINCI, LEBAH MADU & ULAT SUTERA

Prof. Dr. Ir. MOCHAMMAD JUNUS, MS

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Prof. Dr. Ir. H. Mochammad Junus, MS
Alamat
Kantor Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
Jl. Veteran Malang
Telp. 0341. 553 513 Fax. 0341. 584 727
Alamat
rumah Jl. Kamelia No. 9 Malang
Telp. 0341 492 887 Fax. 0341. 492 887
HP. 081 853 2041; 081 333 298 790
Email: junusbrawijaya@yahoo.com
Pekerjaan
Dosen Fakultas Peternakan UniversitasBrawijaya:
DEFINISI
Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat (atau
sebagaian besar di darat) dan udara baik yang
dipelihara maupun yang masih liar.

Ternak adalah hewan yang dipelihara (dibudidayakan)


dan kehidupannya sebagian atau seluruhnya diatur
oleh manusia yang digunakan (dimanfaatkan) sebagai
penghasil bahan pangan, bahan baku industri,
konservasi lingkungan, jasa dan estetika.
Aneka ternak adalah semua jenis hewan yang dapat
diusahakan oleh petani ternak atau perusahaan
peternakan dengan menggunakan modal, ilmu dan
teknologi untuk menghasilkan bahan pangan, bahan
pakan, bahan baku industri, konservasi lingkungan, jasa
dan estetika.
Budidaya adalah mengubah bahan an organik menjadi
organik atau bahan organik menjadi organik yang
sesuai dengan target sasaran produk.

Petani ternak (=peternakan rakyat) adalah peternakan


yang dilakukan oleh anggota masyarakat (rakyat/petani
tanaman pangan/petani kebun/petani ikan/petani
tanaman hutan/pegawai negeri, swasta,dll) sebagai
usaha sambilan disamping usaha pokoknya.
Peternakan (budidaya hewan) adalah pengembangan dan pendaya
gunaan hewan melalui upaya manusia dengan menggunakan
modal, ilmu dan teknologi bibit, kandang, pakan, tenaga kerja,
perkembangbiakan, obat-obatan (pencegahan, pengendalian,
pem berantasan dan penyembuhan penyakit), kebijakan
pemerintah (seperti: lokasi penggembalaan, jenis tanaman pakan
ternak)dan lain-lain (seperti penentuan pungutan pada lokasi
penggembalaan, pemberian kerugian cekaman dan lain-lain)
untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,
konservasi lingkungan, jasa dan estetika.
PRODUKSI TERNAK
Adalah kemampuan ternak dalam menampilkan produk:
1. Induk kelinci mampu melahirkan 8-10 kali per tahun
2. Tidak punya siklus birahi
3. Umur kebuntingan 30 hari
4. Jumlah anak antara 8 – 12 ekor
5. Bobot anak 4 kg umur 1 tahun
6. Bobot induk 4,5 kg
7. Persentase karkas 50 %

Maka produktivitas induk per tahun adalah:


Jumlah anak X bobot hidup X % karkas X 100 %
bobot induk
Produktivitas Berbagai Macam Ternak
Ternak Bbt. induk jmlh. anak/th bbt anak Produktivitas
kg ekor kg %
1. Sapi 500 0,9 350 35
2. Unta 600 0,5 18
3. Domba 60 1,0 50 42
4. Domba 60 1,5 50 63
5. Kambing 45 1,5 35 53
6. Kelinci ekstensif 4 8 3 390
7. Kelinci intensif 4 64 3,5 2800
8. Babi 200 20 150 1200
9. Ayam kampung 3 100 3 9000
10.Lebah madu 0,003 1000/hari@musim bunga
KELINCI
RABBIT
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
DAN COBA DIPERHATIKAN HAL-HAL BERIKUT:

 BIBIT
 PAKAN
 KANDANG
 PERBANYAKAN/REPRODUKSI
 HAMA DAN PENYAKIT
 KESEJAHTERAAN HEWAN
 KEBIJAKAN PEMERINTAH
 DAN LAIN-LAIN
Peningkatan Produksi Ternak
Ternak, sektor peternakan, pendukung dan strategi pencapaian sasaran
pengembangan peternakan untuk memenuhi permintaan

Tujuan
Tujuan PERMIN
PENDUKUNG TAAN
Tujuan

SASARAN

SEKTOR PET
D
I
S
T SASARAN
O
R
S TERNAK
I
STRATEGI

SASARAN

PENA
WA
RAN

Masa kini akan datang


SATUAN TERNAK
 1 ekor dewasa = 1 STD
 1 ekor muda = 0.5 STD
 1 ekor anak = 0.25 STD
Neck
Ear
Shoulder
Rump

Tail Cheek

Dewlap
Belly
Hock Flank
JENIS KELINCI

Berdasarkan tujuan pemeliharaan :


1. Fancy breed (kesenangan/hobby)
2. Fur breed (kulit berbulu)

Berdasarkan asal usul :


1.Kelinci Lokal : Kelinci Jawa,Sumatra
2.Kelinci Unggul : New Zealand White,
Angora, Californian dsb
UKURAN KELINCI
A. Kecil
a. 2 – 7 lbs
b. Contoh
1. Netherland Dwarfs
2. Dutch
3. Tans
B. Sedang
a. 8 - 12 lbs
b. Contoh
1. New Zealands
2. Florida Whites
3. Satins
C. Besar
a. over 13 lbs
b. Contoh
1. Flemish Giants
2. Checkered Giants
3. Giant Lops
Pembagian kelinci Berdasarkan
Ukuran

 Kecil (0.9-2.7 kg)


1. American Fuzzy Lop
2. Britannia Petite 11. Mini Rex
3. Dutch 12. Netherland Dwarf
4. Dwarf Hotot
13. Polish
5. Florida white
6. Havana
14. Silver
7. Himilayan 15. Tan
8. Holland Lop
9. Jersey wolly
10. Mini Lop
 Sedang (2.7-4.1kg)
1. American Sable
2. Belgian Hare
3. English angora
4. English Spot
5. French angora
6. Harlequin
7. Lilac
8. Rex
9. Rhinelander
10. Satin Angora
11. Silver Marten
12. Standard Chinchilla
 Besar (4.1-5kg)
1. American
2. American Chinchilla
3. Beveren
4. Californian
5. Champagne d'Argent
6. Cinnamon
7. Creme d'Argent
8. English Lop
9. Giant Angora
10. Hotot
11. New Zealand
12. Palomino
13. Satin
14. Silver Fox
 Raksasa (lebih dari 5kg)

1. Checkered Giant,
2. Flemish Giant (Patagonian),
3. French Lop
4. Giant Chinchilla
BIBIT KELINCI
PENETUAN BIBIT
KELINCI

Syarat Umum Syarat Khusus

1. Sehat, Bebas penyakit


2. Bebas dari cacat dan
abnormalitas organ 1. Penghasil wool
reproduksi 2. Penghasil daging
3. Kelinci pejantan yang siap 3. Penghasil kulit rambut
sebagai pejantan
4. Memiliki catatan silsilah
KRITERIA INDUKAN
KELINCI
1. Cari kelinci yang memiliki riwayat kesehatan yang baik.
2. Keturunan dari kelinci-kelinci yang menghasilkan banyak
anak dalam sekali kelahiran.
3. Bobot tubuh indukan kelinci betina minimal 4-5 kg, jantan
3-5 kg.
4. Memiliki pinggul yang bulat penuh.
5. Punggung tidak cekung.
6. Mata cerah, tidak terlihat lesu dan ngantuk.
7. Bulu bersih, terutama di sekitar kelamin.
PERKEMBANGAN DAN PRODUKSI KELINCI
2 EKOR PEJANTAN DAN 10 EKOR BETINA

Status kelinci bulan: 1 2 3 4 5 6 7 8 9


Induk jatan 2 2 2 2 2 2 2 42
Induk betina 10 10 10 10 10 10 10 50
Muda jantan - - - 40 40 80 80 80
Muda betina - - - 40 40 80 80 80
Anak Jantan - 40 40 40 40 40 40 40
Anak betina - 40 40 40 40 40 40 40
Jumlah ekor 12 92 92 172 172 252 252 322
Jumlah STD 12 32 32 72 72 112 112 192
PAKAN KELINCI
PAKAN KELINCI

Kebutuhan Zat Pakan


KELINCI MUDA INDUK
PELLET (%) RUMPUT (%) PELLET (%)
1. Bahan kering 67.5 55.3 44.6
2. Abu 8.5 8.6 9.6
3. Protein kasar 12.7 10.0 17.2
4. Lemak kasar 1.6 3.0 2.3
5. Serat kasar 30.9 37.7 32.0
6. N bebas 43.6 40.7 38.9
7. Phospor 1.3 0.4 1.1
8. Potasium 0.4 1.0 0.5
9. Calcium 1.7 0.6 1.6
10.Sulfur 0.2 0.2 0.4
Pemberian
Jenis Pakan
Pakan

1. Hijauan segar Pagi


2. Hijauan segar yang dikeringkan Siang
3. Hijauan segar disilasekan Sore
4. Umbi-umbian
5. Biji-bijian
6. Limbah industri dan hasil samping
7. Product ternak lain
8. Dan lain-lain
PENCERNAAN KELINCI
PROSES COPROPHAGY

Makanan => lambung => usus halus => usus besar (partikel
serat besar berlalu dengan cepat ) =>terjadi kontraksi otot
khusus (peristaltik reverse),bagian yang kaya nutrisi makanan
tersebut akan dipindahkan kembali ke dalam sekum =>
terjadi penguraian oleh bakteri khusus => usus besar => anus
=> dikonsumsi ternak dan bergerak melalui saluran
pencernaan untuk kedua kalinya => diserap di usus kecil.
PERKANDANGAN
KANDANG KELINCI
SYARAT YANG HARUS DIPERHATIKAN :
Sinar matahari
pagi

Bahan, model Suhu dan


dan ukuran kelembaban
kandang udara

Jauh dari
Ventilasi
rumah

Kering
JENIS KANDANG KELINCI

• Tipe ranch
Sistem
Terbuka

Sistem • Tipe Postal


Tertutu • Tipe Battery
p • Tipe Kotak
TIPE RANCH
TIPE POSTAL
TIPE BATTERY
UKURAN KANDANG KELINCI
Tipe kecil • 75 x 60 x 40 cm (anakan kapasitas 6 ekor)
(bobot • 75 x 35 x 40 cm (kelinci muda 1 ekor)
tubuh < 2,5 • 75 x 60 x 40 cm (Kelinci indukan/pejantan
1 ekor)
kg)
Tipe sedang • 80 x 75 x 45 cm (anakan kapasitas 6 ekor)
(bobot • 75 x 50 x 40 cm (kelinci muda 1 ekor)
tubuh 2,5- • 80 x 75 x 45 cm (Kelinci indukan/pejantan
1 ekor)
4,5 kg)
Tipe berat • 90 x 80 x 50 cm (anakan kapasitas 6 ekor)
(bobot • 80 x 60 x 50 cm (kelinci muda 1 ekor)
tubuh > 4,5 • 90 x 80 x 50 cm (Kelinci indukan/pejantan
1 ekor)
kg)
REPRODUKSI
Ternak kelinci
Reproduksi

 Dewasa kelamin: Jantan (8-9bln) betina (5-9


bln)
 Ovulasi : dirangsang
 Masa bunting : 29-35 hari (rata2 31 hari)
 Jumlah anak : 4-10 ekor (prolifik)
 Lepas sapih : 4-6 minggu
Anatomi
Sexing
JANTAN
BETINA
CARA MENGAWINKAN KELINCI

 Betina dan jantan harus sudah dewasa


kelamin dan dewasa tubuh
betina : umur 6 bulan
jantan : umur 9 bulan
 Membawa kelinci betina ke kandang
kelinci jantan.
 Ovulasi terjadi apabila ada rangsangan
(induced ovulation)
- Pejantan muda dapat mengawini seekor induk pada interval 3 -
4 hari.

- Pejantan setelah umur 12 bln, mampu mengawini 4-6 induk


dalam 7 hari.

- Replacement induk jantan pada umur 2 -3 tahun

- Replacement induk betina pada umur 3 tahun


DETEKSI KEBUNTINGAN

1. Palpasi abdomen
2. Menempatkan pejantan dekat betina
3. Perkembangan uterus -rahim
- 12 mm pada 9 hari setelah kawin.
- 20 mm pada 13 hari.
4. Mengamati perubahan bobot badan
- idealnya PBB 300 – 400 g pada hari
ke-30 setelah kawin
48
TEKNOLOGI PRODUKSI
Pemeliharaan
1. ANAK KELINCI BERSAMA INDUK 2-3 MINGGU
2. Jumlah anak 1 – 24 ekor, RATA-RATA 7 – 9 EKOR
3. Induk BISA DIKAWINKAN 1 – 2 HARI SETELAH MELAHIRKAN (idealnya 14
hari)
4. UMUR PRODUKTIF INDUK SAMPAI DENGAN 2-3 TAHUN
5. KEMATIAN ANAK 6 – 8 %
6. ANAK KELINCI BANYAK MATI DIATAS 2 – 3 HARI
7. ANAK KELINCI BANYAK MATI PADA INDUK MUDA SAMPAI DENGAN 10 %
ATAU TIDAK MAU MENYUSUI
8. KELAHIRAN 6 – 8 EKOR, BERAT ANAK 50 g, KELINCI KECIL 50 – 60 G,
BESAR >70 g.
9. PRODUKSI SUSU INDUK UNTUK ANAK 6 – 8 EKOR 200 - 250 g
10.Anakan MULAI MAKAN RUMPUT SETELAH UMUR 3 MINGGU
METODE PRODUKSI
INTENSIF
1. PAKAN: KONSENTRAT SETIAP 5 JAM, SETIAP KG BB 2,5 – 3,5 KG PAKAN
2. KAWIN 1-10 HARI SETELAH MELAHIRKAN
3. MAKSIMUM MELAHIRKAN 11 KALI/TAHUN
4. JUMLAH ANAK YANG DISAPIH 6 – 7 EKOR
5. LAMPU 12 – 16 JAM

SEMI INTENSIF
6. PAKAN BERUPA HIJAUAN+SISA DAPUR
7. KAWIN 2 – 3 MINGGU SETELAH MELAHIRKAN
8. DLL
EKSTENSIF
9. PAKAN HIJAUAN 3. DLL
10.KAWIN MUSIMan/4-6 MGG
HAMA DAN PENYAKIT
PENYAKIT

Scabies

Coccidiosis

Konjungtivitis

Influenza

Diare

Helminthiasis

Ringworm
PENCEGAHAN PENYAKIT
a. karantina pada kelinci baru
b. limbah dikelola dengan baik
c. pemberian vitamin, anti coccidiosis
d. pemisahan anak dan induk
e. all in – all out
f. pakan hijauan harus selalu ganti dan
konsentrat tidak boleh jamuran
g disinfektan terhadap kotak beranak
i. usahakan air minum bersih
j. Identifikasi penyakit yang belum diketahui
dengan sampling dan diuji di laboratorium
KESEJAHTERAAN HEWAN
1. Bebas dari rasa lapar dan haus
dilakukan dengan cara menyediakan/memberikan air bersih
dan pakan yang sesuai untuk mempertahankan kesehatan dan
kekuatan hewan
2. Bebas Dari rasa tidak nyaman
menyediakan lingkungan yang sesuai, kandang yang bebas
untuk bergerak, bebas dari predator, dan dari panas atau hujan
3. Bebas dari rasa sakit, luka atau penyakit
diwujudkan melalui pencegahan dan perawatan serta
pengobatan terhadap penyakit
4. Bebas berekspresi
dengan menyediakan tempat yang cukup, fasilitas yang tepat,
dan teman dengan jenis hewan yang sama (dipisahkan antara
hewan yang superior dari yang inferior)
5. Bebas dari rasa takut dan stress
menghindari kekerasan yang bersifat traumatik
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Peraturan Menteri Pertanian No.


53/Permentan/OT.140/9/2010 tentang Pedoman Pembibitan
Kelinci Yang Baik (Good Breeding Practice).
PROYEKSI TERNAK
1. MASUKAN FISIK
2. KELUARAN FISIK
3. ANALISIS CASH FLOW
1. BENEFIDITAS USAHA
2. NPV
3. B/C RATIO
4. IRR
MASUKAN FISIK
BIBIT
Status kelinci bulan: 1 2 3 4 5 6 7 8

Induk jatan 2 2 2 2 2 2 2 42

Induk betina 10 10 10 10 10 10 10 50

Muda jantan - - - 40 40 80 80 80
Muda betina - - - 40 40 80 80 80
Anak Jantan - 40 40 40 40 40 40 40
Anak betina - 40 40 40 40 40 40 40

PAKAN
Jumlah ekor 12 92 92 172 172 252 252 322
Jumlah
KANDANGSTD 12 32 32 72 72 112 112 192
OBAT- OBATAN
PEMBIAKAN
TENAGA KERJA
Status kelinci bulan: 1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah ekor 12 92 92 172 172 252 252 322


Jumlah STD 12 32 32 72 72 112 112 192
Apabila dijual maka sisanya:
Jika jual anak STD 12 32 12 32 12 32 12 32
Jika jual muda STD 12 32 32 32 32 32 32 32
Jika jual dws STD 12 32 32 72 72 112 112 32
KEBUTUHAN TERHADAP:
PAKAN DAN AIR
a. Hijauan (kg)
b. Konsentrat
c. Air
KANDANG
d. Anak
e. Muda
f. Dewasa
OBAT-OBATAN
PEMBIAKAN
TENAGA KERJA
KELUARAN FISIK
Status kelinci bulan: 1 2 3 4 5 6 7 8
Apabila dijual sisanya:

Jika jual anak STD 12 32 12 32 12 32 12 32


Jika jual muda STD 12 32 32 32 32 32 32 32
Jika jual dws STD 12 32 32 72 72 112 112 32

Feces (kg)
Sisa Pakan (kg)
Air (m kubik)

Selanjutnya uangkan setiap masukan dan


keluaran fisik sehingga:
Masukan fisik menjadi pengeluaran (OUT FLOW)
Keluaran fisik menjadi pendapatan (IN FLOW)
PENGELUARAN DAN PENDAPATAN/PEMASUKAN

Komponen budget terdiri dari dua kelompok besar yaitu cash in flow dan
cash out flow.

Cash in flow merupakan istilah yang dipergunakan untuk memilah semua


pendapatan atau hasil yang diperoleh selama umur proyek.

Cash in flow ini dapat berupa penjualan hasil produksi, penjualan


barang-barang modal, penerimaan pinjaman dan uang sendiri/perusahaan
yang ditanamkan.

Cash out flow merupakan semua pengeluaran biaya investasi dan


operasi lainnya selama umur proyek.

Cash out flow dapat berupa modal,biaya operasional, pembayaran hutang,


pajak dan lain-lain.
Untuk menilai budjet arus tunai menggunakan parameter :
benefitditas usaha,
present value pengeluaran,
benefit cost ratio (B/C ratio),
net present value dan
internal rate of return.

Benefitditas usaha mendasarkan pada total present dengan nilai sisa yang
berupa:
value in flow + present value on hand + solvage value

Present value pengeluaran:


semua uang yang dikeluarkan selama proyek.

Benefit cost ratio (B/C ratio) merupakan perbandingan antara


total in flow + nilai sisa dibagi total present value pengeluaran
Net present value selisih antara benefitditas usaha dikurangi total pengeluaran.

IRR mendasarkan pada total in flow dan out flow selama proyek yang dibandingkan dengan nilai
bunga terendah dan tertinggi.

n
a. Benefitditas usaha = PV ∑ In + PV ( VOH + SV )
1

dimana: PV = present value


n
∑ = total perhitungan (lama penelitian/proyek)
1
In = in flow sampai ke n
VOH = Value on hand
SV = Solvage value
n
b. Present value pengeluaran = PV ∑ On
1

dimana On = out flow sampai ke n

benefiditas usaha
B/C ratio = -----------------------
total pengeluaran

NPV (net present value) = benefitditas-total pengeluaran.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai