RESPONSE PLAN
(ERP)
TRAINING
TUJUAN
Pengenalan ERP
Apa itu K3 ??
K3 Tujuannya Mencegah & Melindungi
1. Safety Induction
2. On the Job Training (OJT)
3. Pembinaan/pelatihan/simulasi/drill terkait keadaan
darurat
Sesuai OSHA CFR 29.1910 melakukan drill min 1 th 1x utk
setiap keadaan darurat di PT nya.
Ps 10 Panitia Pembina K3 sesuai
Permenaker No 4 th 1987.
1. Ketua (Pimpinan tertinggi di tempat kerja)
2. Sekretaris ( AK3U sertif Kemnaker yg ber-SKP)
3. Anggota
Pilihan pertama sbg anggota ( tim tanggap darurat),
atau
Pilihan kedua PT bentuk ERT/Tim Tanggap Daruat
terpisah dari P2K3 tetapi tetep jalur koordinasi.
DASAR HUKUM
Ps 9 Pembinaan
Ayat 3 pembinaan terkait keadaan darurat (simulasi/drill)
Pengenalan ERP
PENDAHULUAN
Bahwa kecelakaan yang disebabkan faktor alam, teknis atau manusia dapat berakibat fatal
dan berubah menjadi bencana.
Bila bencana terjadi dan keadaan menjadi emergency, maka perlu ditanggulangi secara
terencana, sistematis, cepat, tepat dan selamat.
Untuk telaksananya penanggulangan dimaksud perlu dibentuk Tim Tanggap Darurat yang
trampil dan terlatih, dilengkapi sarana dan prasarana yang baik serta sistem dan prosedur
yang jelas.Tim tersebut perlu mendapatkan pelatihan baik teori atau praktek paling
sedikit enam bulan sekali.
Dan akhirnya tujuan mengurangi kerugian seminimal mungkin baik harta benda atau
korban manusia akibat keadaan emergency akan dapat dicapai.
Pengertian keadaan darurat
Situasi yg tidak diketahui yang mengancam
pekerja, setiap orang yang dapat mengganggu
proses operasi atau menyebabkan kerusakan fisik
dan lingkungan. (OSHA, 2001)
ELEMENT PENTING
1. Kesiapan tanggap darurat (Emergency Response Plan-ERP) harus
berdasarkan analisa risiko yang berdampak pada kelangsungan
bisnis/kegiatan.
Banjir/Floods,
Badai Besar/Hurricanes,
Angin Putting Beliung/Tornadoes,
Kebakaran/Fires,
Tsunami
Gempa bumi
Sambaran petir
Penyakit pandemi seperti flu yang berbahaya
dll
Jenis-Jenis Keadaan Darurat: BUATAN MANUSIA
Kebakaran
Ledakan
Runtuhnya bangunan
Kegagalan struktur utama
Tumpahan cairan kimia berbahaya (mudah terbakar, beracun
dll)
Terlepasnya bahan biologis berbahaya, atau bahan kimia
beracun
Ancaman teroris
Paparan radiasi pengion
Sumber daya utama (listrik) padam
Pasokan air terganggu (mati)
Kejadian yang menhilangnya proses komunikasi
Gangguan alam/lingkungan (angin, banjir, satwa liar, dll)
Kebakaran
Selain Sistim deteksi yang baik, peralatan yang efektif
Tindakan unit yang terlatih sangat penting agar bisa
meminimalisasi kecederaan, dan kerusakan serta
mengevakuasi para karyawan dan orang orang lain yang
terkena dampaknya.
Kebakaran besar maupun kecil mempunyai potensi sama
dalam menimbulkan ganguan lingkungan hidup, misalnya:
Hasil pembakaran berupa gas beracun dan debu
Tersebarnya partikel-partikel yang terbawa uap panas
Kontaminan yang mencemari sumber air
Banjir
Perusahaan yang berlokasi di daerah banjir harus membuat tanggul
dan bangunan beton atau tembok yang bisa meminimalisasi resiko
banjr.
Dalam pencegahan perlu memepertimbangkan:
Bahaya sengatan listrik
Penguat terhadap penyimpanan peralatan penting dan bahan kimia
Persediaan pompa dan energi cadangan
Pencegahan tanah longsor yang bisa merusak konstruksi
Pasokan air minum yang mencukupi.
Pekerja mogok
Bila terjadi pekerja mogok, ini akan sangat berdampak pada
operasional perusahaan, karena itu perusahaan harus selalu
mempunyai kesiapan menghadapinya.
Badai / Tornado
Para karyawan harus diinstruksikan bagaimana evakuasi tanpa
meninggalkan tugas tugas yang berbahaya bila tanpa pengawasan.
Karena itu prosedur evakuasi harus ada.
Gempa Bumi
Dalam merancang konstruksi perlu memperhitungkan intensitas gempa
yang mungkin terjadi
Sistem perlindungan terhadap aset aset berharga
Prosedur evakuasi untuk menghindari karyawan meninggalkan
pekerjaan yang berbahaya tanpa melakukan prsedur shut down yang
benar.
Sabotase / ancaman bomb
Tindakan pengamanan didalam harus segera diambil untuk deteksi lanjut
dan informasi dini ke kepolisian setempat serta bantuan kekuatan untuk
pengamanan.
Pencegahan bisa dilakukan dengan kontrol akses yang baik.
Ledakan
Sangat berbahaya karena kejadiannya sangat mendadak tanpa adanya
peringatan dan bisa menyebabkan kecederaan dan kerusakan yang serius.
Evakuasi harus dilakukan untuk meminimalisasi jumlah korban.
Kecelakaan
Prosedur prosedur pencegahan, penanganan dan investigasi harus ada
saat sebuah kecelakaan terjadi. Kurangnya informasi dan rumor akan
membuat situasi menjadi kacau.
Tumpahan bahan kimia /pelepasan gas/uap
Personil yang terlatih Komplit dengan APD harus dikerahkan untuk melakukan disposal secara legal dan
meminimalisasi dampak keracunan oleh gas karyawan atau orang-orang yang mungkin terkena.
Pentaatan terhadap sistem pengangkutan, penanaganan, penyimpanan diperlukan
Radiasi
Meskpun jumlah material radioaktif sedikit tapi mempunyai ancaman yang signifikan terhadap
kesehatan manusia. Karena itu fasilitas untuk mitigasi seperti shower, eyewash dan APD harus tersedia
dan memadai. Petugas proteksi Radiasi dan SOP mutlak perlu bagi perusahaan pengguna RA
Emergency-Energi
Biasanya terjadi karena kelangkaan bahan bakar dan kekurangan air di bendungan-bendungan PLTA.
Untuk meminimalisasi kerugian akibat ganguan proses produksi, perusahaan perlu mempunyai
sumber energi alternatif / double sourcing
AKIBAT BENCANA
Non Materiil :
Terganggunya struktur kegiatan rutin produksi bagi suatu
industri atau kegiatan sosial bagi masyarakat.
Terganggunya kondisi ekonomi.
TUJUAN
Pengenalan ERP
Manajemen
Upaya-upaya yang terorganisir, meliputi
perencanaan, pengambilan keputusan dan
penugasan sumber daya yang tersedia untuk
mencegah, mempersiapkan, mengurangi,
merespon dan pulih dari dampak dari semua
bahaya
MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RISIKO BENCANA
MITIGASI
MANAJEMEN MANAJEMEN
KESIAPSIAGAAN KEDARURATAN PEMULIHAN
FIRE SAFETY
FIRE SAFETY MANAGEMENT
MANAGEMENT
Ref. Kepmennaker No 186/1999
Antara lain :
- Informasi sumber bahaya dan cara pencegahannya;
- Jenis sarana prot kebakaran, petunjuk pemeliharaan,
dan cara penggunaannya;
- Prosedur kerja aman
- Prosedur dalam keadaan darurat
Psl 2 (4)
IN CASE
FIRE CONTROL
Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
POST
FIRE CONTROL
•INVESTIGASI (PENYELIDIKAN
SUATU FAKTOR PENYEBAB)
• ANALISIS
• REKOMENDASI
• REHABILITASI
LANGKAH PENYUSUNAN ERP
Preparedness Kegiatan yang dilakukan lebih lanjut berdasarkan Hasil Mitigasi, yang
mencakup Pengembangan Kemampuan Personil, Penyiapan Prasarana,
Kesiapsiagaan
Fasilitas dan Sistem bila terjadi keadaan Emergency.
Dibutuhkan:
― Diagram pelaporan
― Daftar nomer telpon sesuai dengan diagram
Monitoring FLOORWARDEN
Operator Pompa
Kebakaran
Tim Pemadam Stair Warden
Evaluator
Kebakaran
Teknisi Lift
Kebakaran Tim Sekuriti Petugas
Kurir
Pemadam
Teknisi Lift Telefonis Tim Evakuasi Pencari
Penumpang
Ketua
(pimpinan
Wakil
Nomor Penting
CONTOH PROSEDUR KEADAAN DARURAT
PROSEDUR EVAKUASI KEBAKARAN