Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM PERNAPASAN

DENGAN Tn M TUMOR PARU

DIMAS AJI KUNCORO


1811020005
KEPERAWATAN S1/5A
REVIEW KASUS
Tn M (24 tahun) dibawa ke IGD dengan kesadaran
sopor, GSC : E2M2V2, skala nyeri 5 (face scale). Ada
sumbatan jalan napas, sekret (+), stridor (+), pasien
tampak sesak, dispneu, dipasang oksigen NRM 10 lpm,
ronkhi (+). Hasil TTV RR: 38x/menit, Nadi:
108x/menit, TD: 123/75 mmHg, SpO2: 78%, CRT<2
detik, anemi (-), JVP 5+4 cmH2O, gambaran ECG sinus
takikardi. Hasil pemeriksaan USG sebelumnya: tumor
sudah mendesak sampai ke karina dan atrium kanan.
DEFINISI
Tumor paru merupakan kondisi ketika sel
ganas terbentuk di paru-paru. Tumor ini
lebih banyak dialami oleh orang yang
memiliki kebiasaan merokok dan
merupakan satu dari tiga jenis kanker yang
paling banyak terjadi di Indonesia
PATOFISIOLOGI
Paparan agen yang berasal dari pekerjaan maupun
lingkungan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya
kanker paru. Di Amerika, perokok aktif berkaitan dengan
90% kasus kanker paru. Paparan agen yang berasal dari
lingkungan maupun pekerjaan berkaitan dengan 9-15%
kasus kanker paru. Faktor risiko lingkungan yang paling
sering menyebabkan kanker paru adalah asbestos.
Berdasarkan studi, paparan radon berkaitan dengan 1-2 %
kasus. Penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif
kronok (PPOK), fibrosis paru dan tuberkulosis berkaitan
dengan peningkatan angka kejadian kanker paru.
PATHWAY
Penurunan Kesadaran

Reflek batuk (-)

Stridor

Dispneu

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berhubungan dengan


Sekresi yang tertahan
PENGKAJIAN
a. Airway
Look : pasien tampak sesak napas (dispnea), ada sumbatan jalan napas,
secret (+)
Listen : Adanya suara napas tambahan (stridor +)
Feel : Teraba hembusan napas

b. Breathing
Look : RR 38x/menit, gerakan dada simetris, tidak ada fail chest
Listen : Suara anvesikuler
Feel : Pola napas dispnea

C. Circulation
Look : SpO2, 78% CRT <2 detik, JVP 5+4 cm, gambaran ECG sinus
Listen : Suara auskultasi, jantung lup-lup, TD= 123/75mmHg
Feel : Nadi 108x/menit, akral teraba dingin
LANJUTAN…
 Disability
Look : Terpasang oksigen NRM 10 lpm,
kesadaran spoor
A : Terjadi penurunan kesadaran
V : Pasien memberikan respon yang tidak bisa
dimengerti terhadap suara
P : Pasien memberikan reaksi ketika mendapat
rangsangan nyeri (seperti dicubit)
U : Kesadaran Stupor
ANALISI DATA
a. Data subjektif
Pasien mengeluhkan sesak napas

b. Data Obyektif
 Pasien terlihat sesak napas
 Adanya sumbatan jalan napas
 TD = 123/75 mmHg
 SpO2 = 78 %
 Bunyi suara stridor
 Suara napas ronchi
DIAGNOSA UTAMA

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berhubungan


dengan Sekresi yang tertahan
INTERVENSI KEPERAWATAN
SIKI : Pemantauan Respirasi

A. Observasi B. Teurapetk
1. Monitor frekuensi, irama, 1. Atur intervensi pemantauan
kedalaman dan upaya napas respirasi sesuai dengan kondisi
2. Monitor adanya sputum pasien

C. Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan

Kriteria Hasil ( SLKI )


Indikator A T
Produksi sputum 2 4
Dispnea 2 4
Sulit bicara 2 4
Frekuensi napas 2 4
Pola napas 2 4
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
 Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
napas
 Memonitor adanya sputum
 Mengatur intervensi pemantauan respirasi sesuai dg
kondisi pasien
 Memberikan minum air hangat
 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

Respon pasien
 Pasien mengatakan sesak napas di dada
 Nyeri skala 2
EVALUASI KEPERAWATAN
No Dx Evaluasi
1. Bersihan Jalan Napas S : Pasien mengatakan sesak napas sudah mulai berkurang
Tidak Efektif O:
berhubungan dengan a. Pasien terlihat sesak napas berkurang
Sekresi yang tertahan b. Tidak adanya sumbatan jalan napas
c. TTV:
RR = 38x/menit
N = 108x/menit
TD = 123/75 mmHg
SpO2 = 78%
A;
Masalah teratasi sebagian

Indikator A T A
Produksi sputum 2 4 3
Dispnea 2 4 3
Frekuensi napas 2 4 3
PPola
: Lanjutkan
napas intervensi 2 4 3
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai