Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN EFUSI PLEURA


KELOMPOK 5
Efusi pleura adalah
suatu keadaan
dimana terjadi
penggumpulan
cairan dalam rongga
pleura yang
diakibatkan karena
akumulasi cairan
transudasi atau
eksudasi yang
berlebihan.
ETIOLOGI

Tumor Hambatan
primer reabsorpsi
pleura cairan

pembentukan
cairan yang
Noninfeksi berlebihan

Infeksi kuman primer


intrapleura
KLASIFIKASI EFUSI PLEURA
Transudate Eksudat
MANIFESTASI KLINIS

Timbunan cairan
PATOFISIOLOGI

terjadi penimbunan cairan transudate maupun eksudat.

pengeluaran cairan dari pembuluh darah

Gagal nafas
KOMPLIKASI

 Fibrotoraks
LANJUTAN…

 Atalektasis
LANJUTAN…

 Fibrosis paru
LANJUTAN…
 Kolaps paru
PENATALAKSANAAN

• Tujuan pengobatan untuk


menemukan penyebab
dasar serta untuk
mencegah terjadinya
penumpukan kembali
cairan yang berlebih.

• Torakosintesis

• WSD / water sealed


drainage.

• Tirah baring, yang


bertujuan untuk
menurunkan kebutuhan
oksigen
PATOFLODIAGRAM
A. Pengkajian Pola Kesehatan

1. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.


 riwayat kebiasaan penggunaan obat-obatan, merokok, minum alcohol.
2. Pola nutrisi dan metabolik
 kebiasaan makan dan minum, terjadinya penurunan nafsu makan, dan
penurunan berat badan.
3. Pola eliminasi
 penurunan frekuensi BAB, penurunan peristaltik usus, otot-otot traktus
digestivus dan peningkatan BAK.
4. Pola aktifitas dan latihan
 sesak napas, kelelahan, nyeri dada, penurunan aktifitas , penurunan
aktifitas secara mandiri
5. Pola tidur dan istirahat
 sulit tidur, penurunan kebutuhan tidur karena adanya sesak, nyeri dada
dan peningkatan suhu tubuh.
LANJUTAN…

6. Pola persepsi kognitif


 perasaan nyeri menyebabkan bingung dan gelisah
7. Pola peran dan hubungan dengan sesama
 perubahan peran interpersonal, kurang berinteraksi
8. Pola persepsi dan konsep diri
 perubahan persepsi diri, perhatian kurang, kontak mata
kurang.
9. Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stres
 stress, bertanya-tanya tentang penyakitnya, ansietas
10.Pola reproduksi dan seksualitas
 penurunan libido, keterbatasan gerak
11. Pola system dan kepercayaan
 Penurunan kemampuan pasien dalam menjalankan ibadah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan


1. kelemahan dan upaya batuk buruk   

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan berkurangnya


2. keefektifan permukaan paru dan atalektasis  

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum


3.  

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ditandai dengan kelemhan,


4. dyspnea dan anoreksi  
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Diagnosa Tujuan Intervensi
o Keperawatan
1 Ketidakefektifa Setelah dilakukan asuhan 1) Kaji dan dokumentasikan suara nafas tambahan.
n bersihan keperawatan selama 3x 24 jam 2) Auskultasi dada anterior dan posterior untuk
jalan nafas diharapkan jalan nafas mengetahui adanya penurunan atau tidak adanya
berhubungan ventilasi dan adanya bunyi hambatan
dengan menunjukkan keefektifan dengan 3) Instruksikan kepada pasien tentang batuk efektif
kelemahan dan kriteria hasil : dan teknik nafas dalam untuk memudahkan
upaya batuk 1) Mempunyai jalan nafas yang keluarnya sekresi
buruk  paten 4) Berikan oksigen yang telah dihumidifikasi
2) Mengeluarkan seksresi secara 5) Kolaborasi dengan dokter dan tenaga medis
efektif pemberian aerosol, nebulizer dan perawatan
3) Mempunyai irama dan frekuensi paru lain sesuai dengan kebijakan dan protocol
institusi.
pernafasan dalam rentang yang
normal.

2 Gangguan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1) Kaji bunyi paru, frekuensi nafas, kedalaman,
pertukaran gas selama 3x 24 jam diharapkan pasien usaha bernafas, produksi sputum.
berhubungan menunjukkan prtukaran gas yang 2) Pantau hasil analisa gas darah.
adekuat, dengan kriteria hasil : 3) Observasi terhadap sianosis, terutama
dengan 1) Tidak ada dyspnea saat istirahat membrane mukosa mulut
berkurangnya dan aktifitas 4) Ajarkan teknik bernafas dan relaksasi
keefktifan 2) Tidak ada gelisah, siamosis dan 5) Konsultasikan dengan dokter tentang
permukaan keletihan kebutuhan pemeriksaan AGD dan alat bantu
paru dan 3) PaO2, PaCO2, PH arteri dan yang dianjurkan sesuai dengan perubahan
atalektasis saturasi O2 dalam batas normal kondisi pasien
6) Berikan obat-obat yang diresepkan
3
 
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukantindakan 1) Kaji respon pasien terhadap aktivitas,
 
berhubungan dengan keperawatan selama 3x 24 perhatikan frekuensi nadi lebih dari 20 kali
 
  Kelemahan umum dan jam diharapkan pasien dapat per menit di atas frekuensi istirahat,
 
  ketidakseimbangan antara berpartisipasi dalam aktivitas peningkatan tekanan darah yang nyata
 
 
suplai dan kebutuhan yang diinginkan/diperukan selama /sesudah aktivitas, dpsnea atau
 
oksigen dengan kriteria hasil : nyeri dada, keletihan dan kelemahan yang
 
  . 1. Melaporkan peningkatan berlebihan, diaforesis, pusing atau pingsan
   
   
dalam toleransi aktivitas 2) Instruksikan pasien tentang teknik
 
 
 
yang dapat diukur penghematan energi , misalnya
 
    2. Menunjukkan penurunan menggunakan kursi saat mandi, duduk saat
   
    dalam tanda-tanda menyisir rambut atau menggosok gigi,
   
   
intoleransi fisiologi melakukan aktivitas dengan perlahan
 
 
 
3) Kaji sejauh mana aktivitas yang dapat
 
    ditoleransi
   
    4) Mendorong dalam melakukan aktivitas
   
   
 
 
 
4 Perubahan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji makanan kesukaan
  kebutuhan tubuh ditandai dengan keperawatan selama 3x24 jam pasien, tentukan kemampuan
  kelemahan, dyspnea dan anoreksi diharapkan pasien menunjukkan pasien untuk memenuhi
  status gizi yang baik, dengan kebutuhan nutrisi 
  kriteria hasil : 2) timbang pasien pada interval
  1) Menunjukkan status gizi yang yang tepat.
  baik dengan indikator 3) Ajarkan keluarga dan pasien
  adekuatnya makanan oral, tentang makanan yang bergizi
pemberian makanan lewat NGT
  4) Identifikasi faktor-faktor yang
atau nutrisi parenteral
  dapat berpengaruh terhadap
2) Mempertahankan berat badan
  hilangnya nafsu makan
dalam batas normal
  3) Nilai laboratorium albumin, 5) Diskusikan dengan ahli gizi
  transferin dan elektrolit dalam dalam memberikan asupan
  batas norma diet
 
D. Implementasi Keperawatan
Melakukan tindakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dan
mencatat setiap tindakan yang dilakukan pada pasien dengan tujuan untuk
mencapai kriteria hasil yang telah ditentukan dan mencapai kesembuhan klien.

E. Evaluasi Keperawatan
Mengevaluasi semua tindakan yang yang telah diberikan pada pasien.
Menggunakan komponen SOAP ( data subyektif, data obyektif, analisis, dan
planning yaitu rencana tindakan yang akan dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi,
atau ditambahkan dari rencana tindakan yang telah ditentukan sebelumnya) .

Anda mungkin juga menyukai