Anda di halaman 1dari 32

METABOLISME

ASAM AMINO & NUKLEOTIDA


Tujuan Pembelajaran
 Biosintesis
Asam Amino
 Katabolisme Rangka Karbon Asam
Amino
 Katabolisme Nitrogen Asam Amino
Struktur Asam Amino
Sumber & Penggunaan Asam Amino
 Asam Amino Essensial; indispensable,
mutlak diperlukan dalam jumlah kecil,
tidak dapat disintesis oleh tubuh
 Asam Amino Non-Essensial;

dapat dipergunakan kembali, dapat


disintesis tubuh
 Ada asam amino yang essensial untuk
satu spesies tidak essensial untuk spesies
lain, tergantung ketersediaan zat antara
dari luar tubuh
Sumber & Penggunaan Asam Amino
 Jumlah enzim yang diperlukan untuk
mensintesis asam amino essensial
lebih besar dari yang dibutuhkan
untuk mensintesis asam amino non
essensial
 Mempertahankan kemampuan tubuh
membentuk Asam Amino: mudah
 Kehilangan kemampuan tubuh
membentuk asam amino: sukar
Asam Amino Essensial Vs
Non Essensial
A. Amino Essensial A. Amino Non
Essensial
Arginin* Alanin
Histidin* Aspargin
Isoleusin Asam Aspatat
Leusin Sistein
Lisin Asam Glutamat
Metionin Glutamin
Fenilalanin Glisin
Treonin Hidroksiprolin
Triptofan Prolin
Valin Serin
Tirosin
Biosintesis A. Amino Non Essensial
 Terbentuk dari zat
antara amfibolik: Asam Amino
Non Essensial

piruvat, asetil Ko-


A, zat antara siklus
asam sitrat, atau
dari asam amino
lain) Zat Antara
Amfibolik: Terbentuk dari
Alanin, Terbentuk dari A. Amino
Glutamat, A. Amino Essensial:
Aspartat, Non Essensial: Sistein,
Glutamin, Prolin & Tirosin,
Asparagin Hidroksiprolin Hidroksilin,
Serin (glutamat)
Glisin
Biosintesis A. Amino Essensial
 Terbentuk dari zat
antara amfibolik, Asam Amino
Essensial

aspartat dan
glutamat

Zat Antara
Amfibolik: Terbentuk dari
Lisin (bakteri Terbentuk dari A. Amino
dan ragi) A. Amino Aspartat
Leusin, Glutamat: Metionin,
Valin, Arginin, Treonin,
Isoleusin, Lisin,
Histidin
Struktur Asam Amino
Katabolisme Nitrogen Asam Amino
 Manusia dewasa memerlukan 30-60 gr protein
(berkualitas) /hr

PROTEIN
PROTEIN DEGRADASI
DEGRADASI
TUBUH 20-35 gg N/hr
20-35 N/hr
TUBUH

REUTILISASI
REUTILISASI
15-28 gg N/hr
N/hr
ASAM AMINO
ASAM AMINO KATABOLISME
15-28
5-7 g N/hr
Katabolisme Nitrogen Asam Amino
 Asam amino yang tidak mengalami
reutilisasi (berlebih)
tidak disimpan
 Konsumsi asam amino berlebihan
wasting energy, wasting money
(butuh energi lebih besar untuk
katabolisme protein dibanding lemak yang
energinya rendah)
 Kwashiorkor
 Marasmus
Katabolisme Nitrogen Asam Amino
 Gugus amino diekskresi:
Transaminasi / Deaminasi Oksidatif
rangka karbonnya menjadi
zat antara amfibolik
- Amonotelik (Nitrogen)
- Urikotelik (asam urat)
- Ureotelik (urea)
Amonia bersifat toksik & sukar larut bagi
tubuh, jika hasil katabolisme akhir
nitrogen dan urat
Katabolisme Nitrogen Asam Amino

Asam Amino Asam Keto


1. TRANSAMINASI

Ketoglutarat L-Glutamat

2. Deaminasi 3. Transport Amonia

CO2 NH3

UREA 4. Siklus Urea


Katabolisme Karbon Asam Amino
Glikogenik Ketogenik Glikogenik &
Ketogenik
Ala, Hyp Leu Ile
Arg, Met Lys
Asp, Pro Phe
Cys, Ser Trp
Glu, Thr Tyr
Gly, Val
His
Glutamat
Piruvat:
Ala, Cys,
Gly, Hyp, Ile, Met,
ketoglutarat Suksinil co-A
Ser, Thr, Val
Trp

Sitrat Fumarat
Asetil coA Tyr, Phe

Oksaloasetat

Aspartat
Asn
Katabolisme Nitrogen Asam Amino
 Seorang dengan aktifitas sedang,
mengkonsumsi 300 g KH, 100 g lemak
dan 100 g protein/ hari
ekskresi 16,5 g N/hr
 95% dibuang oleh ginjal (GGK!), dan 5%
feses
 Utamanya dalam bentuk Urea (hati),
dilepas ke sirkulasi, direabsorpsi oleh
ginjal
 Diet western 80-90% N terbuang/hr
Pertukaran Asam Amino Organ
 Sesudah makan, jaringan
splanknikus melepas 60% asam
amino rantai cabang (valin, isoleusin,
leusin) ke sirkulasi sistemik
 Otot tepi/jaringan menarik asam
amino
Gangguan Metabolik Sintesis Urea
 Intoksikasi Amonia: muntah frekuent
pada bayi, tidak suka makanan tinggi
protein, irritability, letargi, dan
retardasi mental
 T/ diet rendah protein (cegah
kerusakan otak), makan sering
jumlah sedikit (cegah peningkatan
kadar amonia darah)
Protein Structure
 Amino Acid Structure R
NH2CH
 Protein Structure
COOH
O O
~NHCHC-NHCHC~
R1 R2
Peptide bond
Protein Structure
Haemoglobin Structure
METABOLISME NUKLEOTIDA
 Purin: Adenin, Guanin
Hipoxantin, xantin
 Pirimidin: Citosin, Timin, Urasil
(RNA)
 Pembentuk materi utama genetik
NUKLEOTIDA
 Basa: terdapat dialam sebagai basa
bebas, jumlah sedikit
- Purin & Pirimidin
 Nukleosida:

- Purin/pirimidin + Gula
ribosa/deoksiribosa
 Nukleotida:

- Purin/pirimidin + Gula
ribosa/deoksiribosa + phosfat
Basa Nukleosida Nukleotida
Adenin Adenosin Adenilat
Deoksiadenosin Deoksiadenilat
Guanin Guanosin Guanilat
Deoksiguanosin Deoksiguanilat
Hipoxantin Inosin Inosinat
Deoksiinosin Deoksiinosinat
Xantin Xantosin Xantilat
Citosin Sitidin Citidilat
Deoksicitidin Deoksicitidilat
Timin Timidin Timidilat
Urasil Uridin Uridilat
Biosintesa PUrin
 Produk akhir katabolisme purin:
xantin (xantin oksidase)
Asam urat (kristal sukar larut, cincin
tertutup)
 Produk akhir katabolisme pirimidin:

asam βamino isobutirat (cincin


terbuka, mudah larut)
Kelainan Klinis Metabolisme Purin
 Hiperurikemia & Gout
- pH darah asam < 5,75
- diet tinggi protein (purin): e.g. ..
- arthirits, tophi
 Ekskresi urat N: kidney disorder
 Ekskresi lebih karena overproduksi:
- Sekunder karena penyakit lain
- Cacat enzim (hipoxantin-guanin
fosforibosil transferase)
- penyebab lain
Nukleotida & Asam Ami
no
Metabolisme Pigmen Empedu
(Metabolisme Bilirubin)
 Bilirubin/Pigmen empedu berasal dari Hb.
Metabolisme dihati oleh parenchym sel kmd
konyugasi dengan retikulum Endoplasma dan
empedu membentuk Pigmen Empedu.
 GETAH USUS.

dihasilkan oleh Kel Brunner & Lieberkuhn.td


enzym2, Aminopeptidase, Disacharidase,
Posfatase, Polinukleotidase, Nukleosidase,
Posfolipase
Konyugasi Bilirubin
 Bilirubinsft nonpolar terikat dgn
lemak dalam hati tidak,mudah larut
dlm air.Hepatosit merubah jadi btk
polar dpt diexkresi dgn mudahkedlm
empedu berkonyugasi dgn asam
glukoronat--.Bil Dglukoronida
 Pada Ikterus Obstruktip bilirubin
Monoglukoronida yang meninggi
Getah Empedu
 Bil Konyugasi diangkut hati ke Vesica
Fellea dalam bentuk aktip dgn fototerapi
merubah menjadi tak terkonyugasi.
 Bilirubin Kony.oleum terminal dan kolon
gluk dilepas oleh bakteri usus enzym beta
glukoronidase dan pigmen empedu
direduksi oleh flora usus --.senyawa tetra
pyrol Urobilinogen(tdk berwarna) dan
sebegian diekresikan ke urine dan
berwarana setelah oksidasi.
Hyprbilirubinemia (IKTERUS)
 Kadar n 1 mg/dl meninggi pd keadaan;
1.Ikterus Hemolitik produksi Bil meninggi ok
ada perdarahan
2.Iktres Hepatik produksi Bil n kemampuan
ekresi hati yang berkurang
3.Ikterus Obstruktip  sumbatan pd saluran
empedu.
Pengukuran Bil serum dgn test H.Van den
Berg test Erlich untuk tes diurine yi dgn
Asam Sulfanilat Diazitisasi.

Anda mungkin juga menyukai