Anda di halaman 1dari 23

Isharyah Sunarno

 Menjelaskan tentang patomekanisme infeksi


Rubella dalam kehamilan
 Menjelaskan tentang promosi kesehatan

dan pencegahan infeksi Rubella dalam


kehamilan
 Menjelaskan tentang penapisan dan

penegakan diagnosis infeksi Rubella dalam


kehamilan
 Menjelaskan tentang manajemen / tatalaksana
awal infeksi Rubella dalam kehamilan
 Menjelaskan tentang penentuan rujukan

paling tepat bagi penanganan selanjutnya


kasus infeksi Rubella dalam kehamilan
 Menjelaskan tentang tindaklanjut kasus

infeksi Rubella dalam kehamilan sesudah


kembali dari rujukan
Gawat darurat :
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis
klinik dan memberikan terapi pendahuluan
pada keadaan gawat darurat demi
menyelamatkan nyawa atau mencegah
keparahan dan/atau kecacatan pada pasien.
Gawat darurat
Lulusan dokter mampu menentukan rujukan

yang paling tepat bagi penanganan pasien


selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti

sesudah kembali dari rujukan.


 RNA virus, spesies
Togavirus
 TM I 

◦ Abortus
◦ Kelainan kongenital
PERIODE VIREMIA

Masa inkubasi 12-23 hari


 Vaksinasi Rubella bagi
◦ Semua wanita usia reproduksi tidak hamil
◦ Semua orang bekerja di lingkup kesehatan.
 Vaksin Rubella terbuat dari virus dilemahkan 
hindari vaksinasi :
◦ 1 bulan sebelum hamil atau
◦ Saat hamil
selama tujuh hari setelah
timbul gejala klinik
 Defek mata (katarak &
glaukoma kongenital)
 Defek jantung kongenital
(Patent Ductus Arteriosus
& Stenosis Arteri
Pulmonaris)
 Tuli sensorineural (defek tunggal paling sering)
 Defek sistem saraf pusat :
◦ Mikrosefal
◦ Retardasi perkembangan
◦ Retardasi mental
◦ Meningoensefalitis
 Retinopati pigmentosa
 Purpura neonatus
 Hepatosplenmegali dan jaundis
 Penyakit tulang radiolusent.
 Pemeriksaan serologi, sampel diambil dari :
 Urin
 Darah
 Apusan nasofaring
 Cairan serebrospinal

 terdeteksi hingga 2 minggu setelah timbulnya ruam


 Antibodi IgM dideteksi dengan enzyme-linked
immunoassay, 4-5 hari setelah timbulnya gejala klinik,
dapat menetap hingga 6 mgg setelah timbulnya ruam.
 Reinfeksi Rubella  peningkatan IgG atau kadar

rendah transien IgM. Titer antibodi IgG mencapai


puncak 1-2 minggu setelah timbulnya ruam
 Aviditas antibodi IgG; jika titernya tinggi  infeksi

Rubella terjadi sekurang-kurangnya 2 bulan lalu.

Anda mungkin juga menyukai