Anda di halaman 1dari 17

Hormon estrogen,

progesteron dan
androgen
dr. Rifka Aini
Pengertian
 Hormon estrogen dan profesteron termasuk
hormon steroid kelamin yg diproduksi oleh
kelenjar endokrin sistem reproduksi wanita
 Hormon androgen adalah hormon steroid yg
disintesis di testis, ovarium dan corteks adrenal
pria dan wanita
Hormon estrogen
 Estrogen adalah hormon seks yang umumnya
diproduksi oleh rahim wanita yang merangsang
pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti
halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal
sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga
mengatur siklus menstruasi.
Fungsi hormon estrogen
1. merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut kelamin,
dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.
2. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
3. Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan
vagina.
4. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.
5. Mencegah gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh bagian atas dan gangguan
mood)
6. Mempertahankan fungsi otak.
7. Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang  feminine
8. Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran kemih,
vagina, dan pembuluh darah).
9. Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur normal kulit agar
tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu  menahan air.
10. Produksi sel pigmen kulit
11. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat
mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut
tubuh pada beberapa pria.
Mekanisme kerja hormon estrogen
 Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf.
Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
 Estrogen dibagi menjadi dua, yaitu:
 Estrogen Alami : Estrogen diproduksi oleh folikel
ovarium, dan juga adrenal dan testis.
 Estrogen Sintetis : Senyawa sintetis (buatan) yang
mempunyai efek estrogenik kuat bila diberikan
secara oral.
Kekurangan hormon estrogen
Dampak jangka panjang akibat berkurangnya
hormon estrogen adalah:
 Meningkatnya risiko Osteoporosis ( patah tulang ).
 Meningkatnya risiko penyakit jantung koroner.
 Meningkatnya risiko dimensia ( linglung ).
 Meningkatnya risiko kanker usus besar.
 Meningkatnya risiko stroke dan katarak
Hormon estrogen
Indikasi
 a. Kontrasepsi
 b. Vaginitis atrofik
 c. Osteoporosis
 d. Penyakit kardiovaskuler yang terkait menopause
 e. Perdarahan menstruasi hemoragik
 f. Kegagalan perkembangan ovarium
 g. Hirsutisme
 h. Kanker prostate

Kontraindikasi
 a. Kehamilan teratogenik
 b. Neoplasma yang tergantung estrogen
 c. Perdarahan pervaginam
 d. Kerusakan hati
 e. Kelainan tromboembolik
Efek Samping
a. Nausea (memburuk pada waktu pagi, kemudian terjadi toleransi)
b. nyeri tekan payudara dan edema
c. ginekomastia
d. (Peran estrogen dalam mengubah risiko penyakit kardiovaskuler
belum jelas)
Farmakokinetik
 Sebagian besar estrogen diabsorpsi dengan baik secara oral.
Estrogen cenderung cepat didegradasi oleh hati selama lintasan
pertama dari saluran cerna. Metabolitnya adalah glukororonida dan
konjugat sulfide yaitu estradiol, estron dan estriol.
Hormon progresteron
 Progesteron merupakan hormon dari golongan
steroid yang berpengaruh pada siklus menstruasi
perempuan, kehamilan dan embriogenesis
Fungsi hormon progesteron
 Mempersiapkan uterus, tuba falopii dan payudara
dalam kehamilan
 Berperan dalam keseimbangan elektrolit tubuh
 Mengatur siklus menstruasi
 Berperan dalam embriogenesis
Mekanisme kerja hormon progesteron
 Progestin merupakan hormon yang secara alami
terutama diproduksi oleh corpus luteum dan
plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan
mempersiapkan endometrium untuk implantasi
telur dan membantu perkembangan serta
berfungsinya kelenjar  mammary.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus
menstruasi adalah:

 FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing


hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
 LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone)
yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang
hipofisis mengeluarkan LH  
 PIH (prolactine inhibiting hormone) yang
menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin
Mekanisme kerja progesteron dalam
kontrasepsi adalah sebagai berikut :
1.      Ovulasi                                         
 Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya fungsi poros hipotalamus-hipofisis-ovarium dan
karena modifikasi dari FSH dan LH pada pertengahan siklus yang disebabkan oleh progesteron.
2.    Implantasi
 Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron pra-ovulasi. Ini yang menjadi dasar untuk membuat
IUD yang mengandung progesteron. Pemberian progesteron-eksogenous dapat mengganggu kadar puncak FSH dan
LH, sehingga meskipun terjadi ovulasi produksi  progesteron yang berkurang dari korpus luteum menyebabkan
penghambatan dari implantasi. Pemberian progesteron secara sistemik dan untuk jangka waktu yang lama
menyebabkan endometrium mengalami keadaan istirahat dan atropi.
3.      Transpor Gamet atau Ovum
 Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila diberikan  progesteron sebelum terjadi fertilisasi.

4.      Luteolisis
 Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin menyebabkan fungsi corpus luteum yang tidak adekuat pada
siklus haid sehingga menghambat folikulogenesis.
5.      Lendir serviks yang kental
 Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir serviks yang kental, sehingga motilitas dan daya
penetrasi  dari spermatozoa sangat terhambat.
 Lendir serviks yang tidak cocok dengan sperma adalah lendir yang jumlahnya sedikit, kental dan seluler serta
kurang menunjukkan  ferning dan spinnbarkeit.
Kekurangan hormon progesteron
 Terganggunya siklus menstruasi
 Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi
 Tidak terjadinya ovulasi
 Meningkatnya resiko keguguran
 Meningkatnya stres dan rasa tidak nyaman selama kehamilan,
terutama pada trimester I.
 Gangguan tidur (insomnia) yang dapat berakibat buruk pada
perkembangan janin.
 Menurunnya daya ingat
 Keringnya mukosa vagina
 Nyeri sendi dan infeksi saluran kencing
Hormon progesteron
Indikasi
 a. Kontrasepsi
 b. Perdarahan menstruasi hemoragik/ tidak teratur
 c. Karsinoma endometrium
 d. Hipoventilasi

Kontraindikasi
 Meningioma.

Efek samping
 a. Maskulinisasi pada penggunaan lama
 b. Toksisitas minimal.

Farmakokinetik
 Dimetabolisme oleh hati menjadi glukoronida atau konjugat sulfat. Sebagian besar
dosis awal cepat didegradasi oleh metabolisme lintasan pertama, sehingga
progesterone tidak mencapai jaringan bila diberikan secara oral. Progestin sintetis
sebaliknya tidak rentan terhadap metabolisme lintasan pertama sehingga dapat
diberikan secara oral.
Hormon androgen
 Androgen merupakan hormonesteroid
 Androgen dan pro androgen di sintesis oleh testis,
ovarium, dan korteks adrenal laki laki dan perempuan.
 Testoteron merupakan androgen pertama yang di sekresi
oleh testis pada pria.
 Pro androgen androstenedion dan dehidroepiadosteron
bersifat androgen lemah yang di ubah di perifer menjadi
testoteron.
 Androgen terpenting yang disekresikan oleh testis adalah
testoteron
Mekanise kerja dan fungsi
 Pada masa pubertas, androgen dalam jumlah kecil yang disekresikan oleh testis
korteks adrenal cukup untuk mencegah sekresi gonadotropin melalui mekanisme
umpan balik.
 Pada saat pubertas terjadi penurunan sensitivitas terhadap mekanisme umpan balik
sehingga gonadotropin di sekresi dalam jumlah yang cukup dan terjadi pembesaran
testis.
 Segera setelah itu penis dan skrotum tumbuh, begitu pula rambut pubis sebagai ciri
seks sekunder laki-laki.
 fungsi anabolik androgen merangsang pertumbuhan badan sehingga pada anak laki-
laki dalam masa pubertas terlihat penambahan tinggi badan, perkembangan otot
rangka dan tulang disertai penambahan berat dana yang pesat. Kulit bertambah tebal
disertai profilerasi glandula sebasea. Pada individu tertentu hal ini menimbulkan akne.
Lemak subkutan berkurang, dan mulai tumbuh rambut di ketiak, tubuh dan
ekstremitas. Pertumbuhan laring dan pita suara menimbulkan suara bernada rendah.
 Terjadi peningkatan ertropoesis sehingga hematokrit dan hemoglobin pada laki-laki
dewasa lebih tinggi daripada wanita dan anak-anak. Semua ini menghasilkan
gambaran khas laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai