Anda di halaman 1dari 30

FARMAKOLOGI SISTEM RESPIRASI

2D – FARMASI
next ->
next ->
KELOMPOK 1

ROBY FAJAR MUHARAM 31119159


MIRNA ANTIKA 31119161
AI PUTRI LESTARI 31119166
LUTHFI FADILLAH SUHARTA 31119172
NOVIA DWI NURHALISA 31119189
TIRA FRATIWI 31119193
AYU ZAKIYAH 31119200
RIFA SOPIATUL HUDA 31119204
MUHAMMAD PRAYOGA UTAMA 31119210
Fisiologi Sistem Respirasi

Respirasi adalah suatu peristiwa ketika tubuh kekurangan oksigen


(o2) dan o2 yang berada di luar tubuh dihirup (inspirasi) melalui
organ pernapasan. Pada keadaantertentu tubuh kelebihan
karbondiksida (CO2), maka tubuh berusaha untuk mengeluarkan
kelebihan tersebut dengan menghembuskan napas (ekspirasi)
sehingga terjadi suatu keseimbangan antara O2 dan CO2 di dalam
tubuh.
Proses pernapasan berlangsung
melalui beberapa tahapan, yaitu :

3.Pengangkutan oksigen
dan karbondioksida
1. Ventilasi paru, yang
dalam darah dan cairan
berarti pertukaran udara
tubuh ke dan dari sel
antara atmosfer dan
jaringan tubuh
alveolus

2. Difusi oksigen
dan karbondioksida
antara alveoli dan
darah
Patofisiologi Sistem Respirasi

1. Infuenza
3. Asma
2. Bronkhitis

4. Polip
5. TBC
6. Sesak Nafas 7. Paringitis 8. Pneumonia

9. Emfisema paru – paru 11. Asfikasi


10. Diptesi
TERAPI FARMAKOLOGI SISTEM RESPIRASI

next ->
next ->
a. Mencegah Ikatan alergen–IgE
1. Asma -Menghindari alergen.
-Hiposensitisasi, yaitu dengan menyuntikanalergen
dosiskecil yang kemudian dosisnya ditingkatkan
perlahan yangdiharapkan nantinya tubuh akan
membentuk IgG yang akanmencegah ikatan alergen
dengan IgE pada sel mast.
B. Mencegah Pelepasan Mediator
-Premedikasi dengan natrium kromolin bisa
mencegahspasme bronkus yang dicetuskann oleh
alergen.
- Melebarkan Saluran Napas dengan Bronkodilator :
Simpatomimetik , Aminofilin, Kortikosteroid Sistemik,
Antikolinergik ( ipatropin bromida ) terutama
dipakaisebagai suplemen bronkodilator agonis beta 2
padaserangan asma.
2. Bronkhitis •Antibiotik dapat diberikan hanya pada bronkitis akut yang disebabkan
oleh Bordetella pertussis. Terapi yang diberikan adalah erythromycin 250
sampai 500 mg, 4 kali dalam sehari. Beberapa pilihan antibiotik yang bisa
diberikan adalah golongan makrolida, seperti clarithromycin dan
azithromycin.
•Terapi Simtomatik
•Beberapa terapi yang umum diberikan pada pasien dengan bronkitis akut
adalah antitusif, ekspektoran, dan medikasi inhaler.
Antitusif. Penggunaan antitusif seperti dextromethorphan dan
codeine cukup sering diberikan untuk mengatasi keluhan batuk. Namun,
bukti klinis efektivitas penggunaan codeine dalam penatalaksanaan
bronkitis akut masih sangat terbatas.
•Beta-2-agonis. Terapi dengan beta-2-agonis short acting ipratropium
bromide dan teofilin dapat mengontrol keluhan, seperti bronkospasme
dan dyspnea pada pasien bronkitis akut yang mengalami wheezing atau
memiliki riwayat penyakit paru
3. INFLUENZA

Apabila penyakit flu tidak membaik setelah


pemberian terapi non obat, maka disarankan
melakukan terapi obat. Obat flu yang dapat diperoleh
bebas bisa merupakan sediaan analgetik/antipiretik
tunggal atau kombinasi dengan beberapa zat aktif lain,
yang termasuk golongan antitusif, ekspektoran,
dekongestan, dan antihistamin.
TERAPI NON FARMAKOLOGI SISTEM RESPIRASI
next ->
next ->
A. Edukasipasien
1. Asma Dokter memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarganya agar bekerjasama dalam melakukan
penatalaksanaan terhadap pasien asma. Hal ini
bertujuan untuk Meningkatkan pemahaman
(mengenai penyakit asma secara umum dan pola
penyakit asma sendiri).
B. Pengukuran peak flow meter
C. Identifikasi dan pengendalian factor pencetus
D. Pemberian oksigen
E. Banyak minum untuk mengindari dehidrasi terutama
pada anak-anak
F. Control secarateratur
G. Polahidupsehat : berhenti merokok,menghindari
obesitas,kegiatan fisik (misalnya senam asma)
2. Bronkhitis • Pasien harus berhenti merokok
• Kalau timbul kesulitan dalam pernapasan atau
dadanya bagian tengah sangat sesak, biarlah
dai menghirup uap air tiga kali sehari.
• Taruhlah kompres uap di atas dada pasien
dua kali sehari, dan taruhlah kompres lembab
di atas dada sepanjang malam sambil
menjaga tubuhnya jangan sampai kedinginan.
• Rehabilitasi paru-paru secara komprehensif
dengan olahraga dan latihan pernapasan
sesuai yang diajarkan tenaga medis.
• Istirahat yang cukup.
3. INFLUENZA
•Peningkatan asupan cairan dengan banyak minum air, teh, sari buah.
Asupan cairan dapat mengurangi rasa kering di tenggorokan,
mengencerkan dahak dan membantu menurunkan demam
•Istirahat yang cukup.
•Makan makanan bergizi yaitu makanan dengan kalori dan protein tinggi
yang akan menambah daya tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang
banyak mengandung vitamin.
•Mandi dengan air hangat dan berkumur dengan air garam.
•Untuk bayi, dapat dilakukan dengan membersihkan saluran hidung
dengan hati-hati. Pada umumnya, anak dengan usia di bawah 4 tahun
tidak dapat mengeluarkan sekret (ingus) sendiri, oleh karena itu
membutuhkan bantuan untuk membersihkan hidung. Pada bayi, dapat
dilakukan irigasi hidung dengan menggunakan tetes larutan garam
isotonik.
DEFINISI OBAT

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sis- tem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia. Sedangkan obat sistem respirasi adalah bahan atau paduan
bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sis- tem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia yang berkaitan dengan penyakit
dari sisrem respirasi.
PENGGOLONGAN OBAT BERDASARKAN
STRUKTUR KIMIA ATAU MEKANISME KERJANYA
1. Obat Antitusif
Obat Antitusif merupakan obat penekan batuk yang secara
spesifik menghambat atau menekan batuk. Kebanyakan obat
antitusif menekan sistem syaraf pusat sehingga dapat 3. Obat mukolitik
mempengaruhi pusat batuk yang berada di medula oblongata. Mekanisme kerja obat
Obat batuk digolongkan menjadi dua golongan berdasarkan ini adalah dengan
tempat kerjanya yaitu, sentral dan perifer. memutuskan ikatan
disulfida yang
2. Obat ekspektoran terdapat dalam
Mekanisme keja dari obat ekspetoran adalah dengan sputum. Ikatan
reflek merangsang kelenjar sekretori saluran napas disulfida ini lah yang
bawah sebagai hasil efek iritasi mukosa lambung. Obat menyebabkan sputum
ekspektoran pada umumnya menurunkan viskositas kental dan liat.
(kekentalan) sputum/dahak atau mempermudah
ekspektorasi.
Bronkodilator dan 3. Kortikosteroid (Hidrokortison, Prednison,
Deksametason, Betametason)
Obat-obat Asma bekerja dengan mengurangi inflamasi pada mukosa
bronkus (mengurangi edema dan sekresi mucus pada
1. Bronkodilator saluran pernapasan). Daya bronchodilatasinya
Bronkodilator bekerja mencegah kontraksi otot mempertinggi kepekaan β-2, sehingga dapat melawan
polos bronkial, meningkatkan relaksasi otot polos efek mediator seperti peradangan dan gatal-gatal.
bronkial, dan menghambat pembebasan mediator
reaksi alergi. 4. Ekspektoransia dan Mukolitika (Asetilsistein,
Bromheksin, Kaliumiodida, Amoniumklorida)
2. Antiinflamasi
Mekanisme kerja obat ini adalah merangsang mukosa
Obat antiinflamasiberkeja sebagai stabilisator
lambung dan sekresi saluran pernapasan, sehingga
yang secara spesifik mencegah degranulasi sel
menurunkan viskositas lendir.
matosit paru dan kemudian mencegah mediator
inflamasi/peradangan yang selanjutnya 5. Antihistamin(Ketotifen, Oksatomida, Tiazianium
menurunkan aktivitas eisonofil, neutrofil, dan dan Deptropin)
makrofag. Obat ini memblokir reseptor-histamin, sehingga
mencegah efek bronchokontriksi. Banyak antihistamin
yang memiliki daya antikolinergis dan sedative (obat
penenang/pereda nyeri)
PROFIL FARMAKOLOGI DAN PROFIL
FARMAKOKINETIKA (ADME)
1. DEXTROMETHORPHAN
Khasiat Dosis Cara pakai Efek samping Interaksi obat Kontra Indikasi

Dextromethorphan Dextromethorphan +
 sirop  selective serotonin
reuptake
Dewasa: 30 mg, inhibitors (SSRIs)
tiap 6-8 jam. dapat meningkat kan
Anak-anak 6-12 efek samping dan Hipertiroidism
tahun: 7 mg tiap 4
diminum pusing, sakit
risiko e, Hipersensitif,
untuk jam, atau 15 mg terjadinya serotonin Koma,
meredakan bat tiap 6-8 jam. sebelum atau kepala, syndrome
Asmabronkial,
-dextromethorphan +
Anak-anak 4-6 sesudah mengantuk,
uk kering yang tahun: 3,5 mg tiap makan atau sakit perut,
duloxetine
dan fluoxetine dapat
Kegagalan
muncul akibat 4 jam, atau 7,5 mg
setiap 4-12 mual dan Meningkat kan efek pernafasan,
infeksi tiap 6-8 jam. samping dan risiko Hipertensi,
 - jam sekali muntah keracunan obat
tertentu. Dextromethorphan - Meningkatkan risiko Penyakit
tablet efek samping Koroner
Dewasa: 60 mg dextromethorphan,
tiap 12 jam. jika digunakan
bersama dengan
Anak-anak 6-12 alkohol.
tahun: 30 mg tiap
12 jam.
2. GUAIFENESIN

Khasiat Dosis Cara pakai Efek samping Interaksi obat Kontra Indikasi

Dewasa: 200–
400 mg, tiap 4 Jangan membelah
Obat untuk atau mengunyah
mengatasi jam, atau untuk Efek depresan
tablet pelepasan tablet guaifenesin Belum
batuk lambat 600– sebelum ditelan,
diketahui efek CNS, ibu hamil
berdahak atau 1.200 mg, tiap kecuali disarankan sakit kepala, (faktor C), ibu
meredakan dokter. Telan
puisng, diare, interaksi pasti menyusui,
12 jam. Dosis seluruh obat dari
penumpukan maksimal adalah secara utuh. sakit perut, penggunaan Hipotensi,
dahak di 2.400 mg per Disarankan minum mual dan guaifenesin Hipersensitivita
saluran hari. banyak air selama muntah s terhadap
pernapasan aki Anak usia 6–12 mengonsumsi bersama obat- guaifenesin,
obat ini untuk obatan lain.
bat flu atau tahun: 100–200 membantu koderin dll.
bronkitis akut. mg, 4 kali sehari. mengencerkan
Dosis maksimal dahak.
400 mg per hari
3. AMBROXOL

Khasiat Dosis Cara pakai Efek samping Interaksi obat Kontra indikasi

Ambroxol tidak
Penggunaan boleh digunakan
-Dosis ambroxol Konsumsi diare, sakit ambroxol bersamaan pada pasien
ambroxol dengan antibiotik dengan riwayat
Untuk dewasa: 10 ml, 2 perut, sakit
kali per hari. bersama makan maag, perut
dapat meningkatkan hipersensitivitas
mengencerkan atau setelah konsentrasi ambroxol atau anafilaksisterh
dahak agar -Dosis ambroxol kembung, ruam di dalam darah adap ambroxol.
makan, Selain dari itu,
lebih mudah anak-anak : Konsumsilah merah pada sehingga
tidak ada
Usia 2-5 tahun: kulit, bibir atau meningkatkan risiko
dikeluarkan 2.5 ml, 2-3 kali
ambroxol sesuai
tenggorokan efek samping.
kontraindikasi
absolut terkait
dari dengan dosis Penggunaan
per hari. kering, lidah penggunaan
tenggorokan dan jangka ambroxol bersamaan ambroxol. Pada
Usia 6-12 tahun: terasa kaku,
saat batuk 5 ml, 2-3 kali per waktu yang telah mual dan
dengan obat batuk pasien dengan
ditentukan oleh kering atau antitusif riwayat ulkuspeptik
hari muntah dapat menyebabkan um, penggunaan
dokter. ambroxol tidak
dahak tersumbat. disarankan.
4. OBAT ATROVENT

Khasiat Dosis Cara pakai Efek samping Interaksi obat Kontra Indikasi

- Dewasa: dosis
250-500 mcg, Gangguan motilitas
diberikan 3-4 saluran
kali sehari. cernna,Mulut
Atrovent -Anakusia 6-12 kering,Sakit
digunakanuntu tahununtukas kepala,Takikardi
kpencegahan maakut dan Tidak boleh
(meningkatnya
dan
kronik: 250 diberikan pada
mcg, kecepatan denyut Efekbronkodilata
pengobatanas Semprotkan jantung), Palpitasi pasien yang
diulangiseperlu sidiperkuat oleh
mabronkial dan nyahinggadosis kedalam mulut ( kondisi berdebar- menderita
lalu hirup. β-adrenergik dan hipersensitif
terutamabronki total 1 mg. debar, dengan xantin.
-Anakusia<6 denyut jantung terhadapat ropin
tiskronikdenga tahun: dosis cepat atau tidak
natautanpaem 125-250 mcg, atau derivat nya
diberikantidakl beraturan),reaksiale
fisema.  ebihdari 6 jam rgi dan gangguan
sampaidosis akomodasi mata.
total 1 mg. 
5. Obat TEOFILIN

Khasiat Dosis Cara pakai Efek samping Interaksi obat Kontra Indikasi

-Dewasa: 250–
500 mg 2 kali -Penurunan
sehariatau 400– efektivitas
600 1 kali sehari. teofilin jika Penyakit jantung
Mual, Muntah digunakan dan pembuluh
Meredakan Dosispemelihara
an 200 mg 2 kali ,Sakitkepala,Diare bersama darah
keluhan akibat (kardiovaskular),
sehari , Mudah ritonavir, rifampi
bronkospasme Teofilin dapat tersinggung, cin Penyakit paru-
pada asma atau -Anakusia 6–12
dikonsumsi Peningkatanjumla -Peningkatan paru,Gangguan
penyakit tahun:berat
badan 20–35 sebelum atau h urine (diuresis), risiko terjadinya ginjal atau hati,
paruobstruktifkr sesudah makan. Insomnia, Gelisah gangguan tidur, Sedang dalam
onis (PPOK) kg: 125–250 mg
2 kali sehari dan Tremor muntah, dan masa
gelisah, jika kehamilan,Anak-
-Anakusia di atas
digunakan anak dan lanjut
12 tahun: 250– usia.
500 mg 2 kali bersama efedrin
sehari
6. PROFILAS KETOTIFEN

Khasiat Dosis Cara pakai Efek samping Interaksi obat Kontra Indikasi

- Menurunkan
Baca petunjuk dan Kan jumlah
≥3 tahun: 1 mg, ikuti aturan dari
dua kali sehari dokter maupun trombosit bila
6–3 tahun: 0,05 tenaga medis,obat Mengantuk, dikonsumsi
Tidak dianjurkan
mg/kgBBdua kali ketotifen Pusing, Stimulasi bersamaan
sebaiknya dengan obat untuk usia
Meredakan sehari sistem saraf dibawah 3
Mulai dengan dikonsumsi pusat (gelisah, antidiabetes
gejala rhinitis bersamaan saat oral. tahun,
alergi dan terapi setengah dosis, makan, jangan
tidak bisa tidur), Hipersensitivitas
tingkatkan Sakit kepala, -Meningkat kan
tambahan untuk menghancurkan, terhadap
asma sampai dosis membelah, atau Iritasi atau nyeri efek obat kandungan obat,
penuh dalam mengunyah obat pada mata, Silau penenang,
riwayat epilepsy,
waktu 5 hari. dalam bentuk bila melihat antihistamin, diabetes
Tidak digunakan tablet karena cahaya,Mulut dan hipnotik.
untuk serangan dosis setiap tablet kering Dapat
asma akut sudah diatur meningkatkan
sesuai anjuran efek alkohol.
dokter.
Nama Obat Golongan Mekanisme Farmakokinetik

Diserap dari saluran pencernaan, dimetabolisme


dalam hati dan dieksresikan lewat urin dalam
bentuk Dextromethorphan yang tidak berubah dan
DEXTROMETHORPHAN metabolit demethylated termasuk dextrorphan,
antitusif yang juga mempunyai aktivitas suppresan batuk.
Onset of action antitussive 15-30 minuts, durasi 6
jam.

Dapat meningkatkan produksi cairan saluran


pernafasan dengan mengurangi kelengketan
GUAIFENESIN Bronkodilator dan tegangan permukaan, sehingga
memfasilitasi penghapusan lendir kental dan
membuat batuk produktif dan kurang sering.
Nama Obat Golongan profil Farmakokinetik
Cepat di absorpsi setelah pemberian oral,
waktu paruh distribusi 1-3 jam dan klirensgijal
kira-kira 53 mL/menit, 5-6% diekskresikan
AMBROXOL
mukolitik melalui urin dalam bentuk tidak berubah.
Waktu paruh eliminasi parent Compound 8,8
jam.

Ipratropium bromide atau atrovent akan


dimetabolisme menjadi 8 metabolit di hati.
Metabolit yang dihasilkan memiliki sedikit
hingga samasekali tidak memberikan efek
antikolinergik pada percobaan in vitro. Secara
ATROVENT parsial obat ini akan dimetabolisme menjadi
bronkodilator produk-produk hidrolisis ester yang inaktif,
asamtropik dan tropan.Waktu paruh
ipratropium dicapai pada 3,2 hingga 3,8 jam
setelahpemberian pada semuarute .
Nama Obat Golongan profil Farmakokinetik
Profil farmakokinetikanya sesuai dengan
profil farmakokinetika sediaan
pelepasanterkendali, yaitu kadar
TEOFILIN teofilina dalam serum
Bronkodilator dapatdipertahankan,
penurunankadarobatdalam serum pada
fasepascaabsorpsitidaktajamyaitudenga
nwaktut½=11,51 jam
ketotifen
diabsorbsidenganbaiksetelahpemberian
secara oral mencapaikadarpuncakdalam
plasma dalam 2-4 jam
PROFILAS KETOTIFEN antiinflamasi dan antihistamin setelahpemberian,Ketotifen
dimetabolisme menjadi ketotifen-N-
glukoronide yanginaktifdannor-
ketotifenyangaktifsecarafarmakologi,dan
jumlahmetabolit-metabolit ini dalam
urine adalah sebanyak 50% dan 10%
daridosis
Contoh- Contoh Obat Sistem Respirasi
Pergolongan

A. Obat Antitusif, Ekspektoran dan Mukolitik

1. Obat Antitusif digolongkan menjadi dua golongan


berdasarkan tempat kerjanya :
- Obat antitusif sentral contoh obantnya : dekstometorfan,
noskapin dll
- Obat antitusif perifer contoh obatnya : Lidokain, lignokain,
tetrakain dll

2. Obat Ekspektroan
3. Obat mukolitik contoh obatnya : Bromheksin, asetilsistein dll
B. Bronkodilator dan Obat-Obat asma
1. Bronkodilator contoh obatnya : Teofilin,teobromin dll
2. Antiinflamasi berdasarkan mekanisme kerjanya , obat asma dapat dibagi menjadi
beberapa golongan,antara lain :
a. Antialergika contoh obatnya : Antihistaminika (ketotifen dan oksatomida)
b. Bronchodilator dibagi menjadi dua : - Adrenergika (salbutamol, fenoterol,terbutalin dll
- Antikolinergika ( lipatropium,deptropin dan tiazianium)
c. Derivat xantin ( Teofilin,Aminofilin dan kolinteofinilat)
3. Kortikosteroid ( Hidrokortison, prednison, Deksametason dan betametason)
4. Ekspektoransia dan Mukolitika ( Asetilsisten, Bromheksin, Kaliumiodida dan Amoniumklorida)
5. Antihistamin (Ketotifen, oksatomida, Tiazianium dan deptropin)
terimakasi
Any Quastion?

Anda mungkin juga menyukai