Anda di halaman 1dari 31

PERPINDAHAN PANAS DASAR 1-7

Disusun
Oleh

Wawan Septiawan Damanik, S.T.,M.T

Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
BAB 1
1. Pengertian
Perpindahan panas ialah cabang ilmu thermodinamika
yang berfokus pada nilai dan besaran energi panas yang
melintas dan berpindah dari suatu tempat yang memiliki
energi panas yang besar menuju energi panas yang lebih
kecil. Energi yang berpindah dari suatu tempat ketempat
yang lain disebut fonomena perpindahan panas. Ada tiga
jenis fenomena/proses berpindahnya energi panas yang
akan dipelajari yaitu, Konduksi, Konveksi dan Radiasi,
walaupun pada hakikatnya perpindahan panas ini secara
bersamaan terjadi namun dapat dihitung besarnya secara
terpisah.
2. Perpindahan Panas Konduksi
Proses perpindahan panas konduksi terjadi saat energi
panas dari daerah yang bertemperatur tinggi mengalir ke
daerah bersuhu lebih rendah pada medium yang berupa
padat, cair atau gas, atau proses berpindahnya panas
secara langsung maupun bersinggungan tanpa adanya
perpindahan suatu molekul.

Perpinahan panas konduksi steady state (Tunak), satu


dimensi.
Meliputi: - Bidang datar (x,y,z)
- Silinder (r,z,ϴ)
- Bola (r, Ф,ϴ)
•Hukum
  fourier:
q = -kA
Koordinat kartesian

Arah X: Arah Y: Arah Z:


qx = -kA qy = -kA qz = -kA

Arah r: Arah : Arah Z:


qr = -kA qϴ = -A qz = -kA
•   r: Arah :
Arah Arah :
qr = -kA qϴ = -A qz = -A

a. Perpindahan panas konduksi bidang datar seri dan seri


paralel

Hk.Fourier : q = -kA = -kA q=


•  
Dimana :
q = aliran, dan
T = Potensial suatu tinggihnya temperatur (oC/K)
K = nilai konduktivitas thermal bahan (W/mK)
A = luas permukaan (m2)
= tebal bahan (m)

Jika sebuah aliran panas disamakan dengan tahanan yang


ada pada sistem kelistrikan maka:

q=-=
•Pada
  kasus dalam keadaan steady bidang datar maka
gradien suhu dan aliran panas tidak beruah dengan waktu
perluas penampang bidang tersebut. Dapat di tuliskan
dalam bentuk persamaan integral berikut:

=-

Jika nilai konduktivitas suatu bahan tidak bergantung pada


tinggih rendahnya temperatur maka di dapatkan persamaan
berikut.
q = (Tpanas – Tdingin) =
Perpindahan panas konduksi pada bidang datar yang
tersusun secar seri ari beberapa bidang yang berlapis
dapat di artikan dengan contoh temperatur yang
masuk T1 dan temperatur yang keluar dari lapisan
terakhir T4 dan temperatur antara masuk dan keluar
T2 dan T3. Pengaplikasiannya dapat dijumpai pada
konstruksi furnace, boiler, dll.
•   di analogikan kedalam bentuk tahanan dalam
Jika
kelistrikan..

Maka di peroleh persamaan seri biang datar sebagai


berikut:
q=
Dimana:
Th = jumlah keseluruhan tahanan thermal
Model seri tahanan thermal th = RA + RB + RC + ….
•  
Persamaan panas bidang yang disusun seri :
q==
q=
Pada keadaan steady maka panas yang melalui sisi
kiri haruslah sama dengan panas yang keluar dari
sisi kanan.
qinput = qoutput
Sehingga dapat dituliskan..
q = qA = qb = qc
•  q = = = =

q= q= q=

Setelah bidang datar seri, maka bentuk lain


perpindahan panas konduksi ialah bidang bersusun
seri dan paralel. Walaupun dalam susunan dalam
keadaan seri dan paralel tetapi bentuk laju aliran
panasnya tetap menuju sumbu X atau dengan kata
lain masih satu arah sumbu.
Jika di analogikan kedalam bentuk tahanan dalam
kelistrikan..
•Metode
  penyelesaian seri dan paralel ini haruslah
dengan menyelesaikan susunan yang paralel dahulu
agar susunan dapat di hitung dengan model seri.

Untuk susunan faralel: = + + +…..

Adapun persamaan aliran panasnya dapat


menggunakan persamaan berikut
q= =
b. Perpindahan panas konduksi pada bidang silinder dan
rangkap berlapis
Perpindahan Panas Konduksi Bidang Selinder Proses
terjadinya perpindahan panas pada bidang silinder biasanya
ditemukan pada saluran pipa dengan r1 bagian dalam dan r2
bagian luar dengan panjang L yang terdiri dari besarnya
panas diukur dengan q dan suhu permukaan dalam Ti dan
temperatur luar To.

Analogi listriknya:
•Menghitung
  luas aliran panas pada bidang silinder
dapat menggunakan persamaan berikut.
Ar = 2πrL
Maka dapat dihitung perpindahan panasnya
dengan persamaan Fourier:
q = kAr =k2πrL
Dengan batas kondisi dari bidang (Bondary
condition)
(i) r =ri T = Ti
(i) r =ro T = To
•   menggunakan batas bidang panas diatas maka
Jika
persamaan aliran panas untuk koordinat silinder ini
adalah.
q = atau q=

q=
Jika melihat persamaan di atas maka perpindahan
panasnya menggunakan persamaan berikut.
•   Rth =
Jika D merupakan silinder maka perbandingan
terhadap radius sebagai berikut.
Persamaan panasnya dapat dihitung sebagai
berikut.
q= atau q=
Jika diameter dalam silinder (Di) > 0.75 maka
diameter luar (Do), aliran panas dapat dilihat sebagai
berikut.
• q  =
Sementara untuk menghitung pepindahan panas konduksi pada bidang silinder berlapis dapat
menggunakan persaman berikut.

Analogi Listrinya :
•  q = =

= = =

Sehingga diperoleh

q = atau

q=
•   qinput = qoutput

Sehingga diperoleh:
q= = = =

q= = = =
Contoh soal1 :
Arus listrik dialirkan melalui kawat yang diameternya 1 mm dan panjangnya 10 cm.
Kawat itu dibenamkan di dalam air pada tekanan atmosfir dan arus dialirkan hingga
mendidih. Dalam hal ini h = 5000 W/m2 0C dan suhu air menjadi 1000 C. Berapa
daya listirk yang mesti diberikan pada kawat supaya suhu permukaan kawat tetap
114 0 C.
Penyelesaian
Rugi konveksi total dihitung dengan persamaan : q = hA(T w - T∞ )
Luas permukaan kawat A = πdL = π (1 x 10-3)(10 x 10-2) = 3,142 x 10-4
m2
Jadi perpindahan kalor adalah :
q = 5000 (3,142 x 10-4)(114 – 100) = 21,99 W (75,03 Btu/h) Ini sama
dengan daya listrik yang harus diberikan
Contoh soal 2:
Suatu jendela kaca memiliki dimensi dengan tinggi 1.2 m dan lebar 2 m, dengan
koefisien konduktivtias thermalnya K = 0.78 W/moC, pada kondisi stedy state,
tentukan laju perpindahan panas pada jendela kaca, temperatur peermukaan sisi
dalam dan luar kaca, dimana temperatur ruangan dijaga 24oC sementara
temperatur lingkungan luar adalah -5oC, kemudian gunakan koefisien perpindahan
panas konveksi untuk bagian dalam dan luar jendela adalah h1 = 10 W/m2 Oc dan h2
= 25 W/m2 oC, dan abaian pengaruh perpindahan panas radiasinya.

Diketahui seperti pada soal dan gambar


•  
Penyelesaian:
Berdasarkan gambar skema yang diketahui maka:
Maka q = =
Atau
q=
Luas Penampang pada jendela kaca
A = (1.2m x 2m) = 2.4m2
Maka
= = 0.04167 0C/W
Rkaca = = 0.00321 0C/W
R0= = 0.01667 0C/W
Sehingga:
Rtotal = 0.04167 + 0.00321 + 0.01667
= 0.06155 0C/W
•  
Oleh karena itu;
a. Laju perpindahan panas konduksi dari kaca jendela
q = = 471.16166 W

b. Temperatur permukaan sisi dalam jendel kaca


q=
Atau Ti = -
= 24 0C – (471.16166 W x 0.04167 0C/W)
= 4.3666 0C ≈ 3 0C
Contoh Soal 3:
Sebuah jendela kaca ganda memiliki tebal 3 mm tinggi 1.2 m dan
lebar 2 m, dan koefisien konduksi thermalnya K = 0.78 W/m 0C,
dipisahkan dengan ruang udara stagnant dengan jarak 12 mm dan K =
0.026 W/m 0C. Tentukanlah laju perpindahan panas dalam keadaan
stedy melalui jendela kaca ganda tersebut dan temperatur permukan
Pada sisi dalamnya daimana temperatur ruang dijaga pada 24 0C Sementara
temperatur lingkungan luar adalah -50C gunakan koefisien konveksi pada sisi dalam
dan luar jendela adalah h1 = 10 W/m 0C dan h2 = 25 W/m 0C, dengan mengabaikan
perpindahan panas radiasi.
.
.
.
Contoh 4
Tentukanlah laju perpindahan panas pada dinding komposit seperti
pada gambar berikut, diasumsikan laian panas 1 dimensi kemudian
nilai konduktivitas panas setiap material ialah ; KA = 150 W/m 0C, KB =
30 W/m 0C, KC = 50 W/m 0C, KD = 70 W/m 0C, dan AB = AD
.
.

Anda mungkin juga menyukai