Anda di halaman 1dari 25

Pelatihan Kader Tuberculosis tingkat

Kabupaten
dan
Kecamatan
Oleh :
dr. H. Aries Wiganda, Sp. A
Ketua SSR
BAB I
Pendahuluan

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


A.Latar Belakang
•Pelatihan Kader TB Komunitas tingkat Kabupaten dan
Kecamatan bertujuan:
1. Membangun komitmen antar semua pihak ,
2. Meningkatkan akses masyarakat terutama penderita TB
kepada layanan TB di UPK Pemerintah maupun Non-
Pemerintah termasuk swasta maupun milik masyarakat.

3. Menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan
kesembuhan penderita TB.
4. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan tentang
penanggulangan TB dengan Strategi DOTS.

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


•Tuberculosis (TB) merupakan penyakit yang membahayakan.
• Tuberculosis (TB merupakan penyakit kronis yang
memerlukan pengobatan khusus.
• Indonesia suspect terbanyak (10%).

•Perkiraan TB di Indonesia yaitu 271/100.000 penduduk.


(Kasus TB sekitar 107 per 100 ribu penduduk).
• Kurangnya akses infomasi bagi masyarakat (baru 32%
masyarakat yang tahu tentang pengobatan gratis dari
pemerintah)

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


B. Permasalahan Penyakit TB
Masyarakat banyak yang salah tafsir tentang penyakit TB. TB
disebabkan oleh Bakteri Mycrobacterium tuberculosis yang
dapat disembuhkan secara medis.
TB dapat menyerang siapa saja baik tua, muda, laki-laki,
perempuan baik miskin maupun kaya.
Masalah Indonesia
 tahun 1995, hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
, TB merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit
infeksi.
 tahun 1999 (WHO), sekitar 583 ribu kasus pertahun
dengan kematian sekitar 140 ribu.( 130 dari 100 ribu penderita
TB paru BTA Positif.

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


Penyakit TB menyerang sebagian besar kelompok usia
produktif, ekonomi lemah dan pendidikan rendah.
Sampai saat ini program penanggulangan TB dengan strategi
DOTS belum menjangkau seluruh Puskesmas.
 tahun 1995-1998, cakupan penderita TB dengan strategi
DOTS baru mencapai 10%
Penatalaksanaan penderita dan sistem pencatatan laporan
belum seragam.
 pengobatan tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak
lengkap dapat menimbulkan kekebalan kuman TB terhadap
Obat Anti Tuberculosis (OAT) dan Multi Drug Resistance
(MDR)

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


BAB II
Pemahaman Penyakit TB

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


A. Kuman dan Cara Penularan
Tuberculosis  penyakit menular langsung yang disebabkan
TB ( Mycrobacterium tuberculosis) menyerang paru atau
organ tubuh lainnya)
Kuman  berbentuk batang bersifat tahan asam (BTA)
Dapat bertahan selama beberapa tahun di dalam jaringan
tubuh (dormant).
Cara Penularan bersumber dari penderita TB Positif
melalui bersin dalam bentuk droplet (percikan dahak)

Resiko Penularan Annual Risk Tuberculosis Infection (ARTI)


Resiko penularan per tahun yaitu: 1-3%, dari 1000 penduduk,
terdapat 10 orang terinfeksi (1%).

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


B. Riwayat Terjadinya Tuberculosis
Infeksi Primer
Terjadi saat seseorang terpapar dengan kuman TB.
 Infeksi terjadi saat kuman berkembang biak di paru
(kelenjar limfe di hilus paru) yang disebut kompleks primer.
 masa inkubasi (waktu yang diperlukan mulai terinfeksi
sampai menadi sakit) sekitar 6 bulan.

Tuberculosis Pasca Primer (Post Primary TB)


Biasanya terjadi setelah beberapa bulan/tahun sesudah
infeksi primer. Daya tahan tubuh menurun atau status gizi
memburuk.
 Ciri khas kerusakan paru yang luas dengan tejadiya kavitas
/ efusi pleura.

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


C. Komplikasi Pada Penderita
Tuberculosis
• Hemoptisis Berat (pendarahan dari saluran nafas bawah) mengakibakan
kematian karena syok hipovolemik (tersumbatnya jala nafas
• Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial
• Pneumotorak (adanya udara didalam rongga pleura) spontan
 kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru.
• Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginal
dsb.
• Insufisiensi Kardio Pulmoner (Cardio Pulmonary Insuficiency)
 penderita mengalami komplikasi berat perlu dirawat di RS.

Penderita TB paru dengan kerusakan jarinan luas yang telah sembuh (BTA
negatif) masih bisa mengalami batuk darah (pengobatan OAT tidak
diperlukan, tapi cukup pengobatan simtomatis.
Bila pendarahan berat , penderita harus dirujuk ke unit spesialistik

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


D. Perjalanan Alamiah TB yang
tidak diobati
Tanpa pengobatan setelah 5 (lima) tahun :
50% penderita TB meninggal.
 25% akan sembuh dengan daya tahan tubuh
tinggi,
 25% sebagai kasus kronik yang tetap menular
(WHO 1996)

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


E. Pengaruh Infeksi HIV
Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas sistem
daya tahan tubuh seluler (Cellular Immunity)
Bila Infeksi HIV meningkat, maka jumlah
penderita TB meningkat.

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


BAB III
Diagnosis Penderita
Tuberculosis
A.Gejala Tuberculosis
Gejala Utama
Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih
Gejala Tambahan,
Dahak bercampur darah, Batuk darah
 Sesak nafas dan nyeri dada,
 Badan lemah, nafsu makan menurun, malaise .

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


B. Pemeriksaan Penunjang
 Ditemukannya kuman Batang Tahan Asam (BTA). Hasil
pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua atau
tiga spesimen SPS BTA positif.

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


C. Indikasi Pemeriksaan Foto
Rontgen Dada
Suspek dengan BTA Negatif
 Penderita dengan BTA Positif
- Penderita tersebut diduga mengalami komplikasi
- Penderita yang sering hemoptitis berat,
- Hanya 1 dari 3 Spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif.

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


Bagan 1. Alur Diagnosis Tuberculosis Paru pada orang Dewasa

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


D. Tuberculosis Anak
Diagnosis tuberculosis pada anak didasarkan atas gambaran klinis, uji
tuberkulin dan gambaran radiologis
Tanda-tandanya yaitu :
Anak yang harus dicurigai menderita TB apabila :
- sejarah kontak erat (serumah dengan penderita B Positif)
- reaksi cepat BCG (dalam 3-7 hari ) berupa kemerahan dan indurasi ≥ 5
mm.
Gejala Umum TB pada anak:
- berat badan turun selama bulan berturut-turut (failure to thrive)
- nafsu maka tidak ada (anorexia),
- Demam lama/berulang tanpa sebab yang jelas
- Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit,
- Gejala dari saluran nafas, misal : batuk > 30 hari.
- Gejala dari saluran cerna, misal diare berulang.
Gejala Spesifik : sesuai dengan bagian tubuh yang terserang.
 Uji Tuberkulin (Mantoux)
 Foto Rontgen dada.
Pemeriksaan mikrobiologi dan serologi
Respons terhadap pengobatan OAT.
tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A
Bagan 2 Alur Deteksi Dini dan Rujukan Tuberculosis Anak

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


BAB IV
Strategi DOTS
dan
Penanggulangan TB

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


Ada 2 tahap penanggulangan TB :
1. Tahap intensif,  minum obat setiap hari
selama 2 (dua) bulan.
2. Tahap lanjutan,  minum obat tiga kali
seminggu selama 4 (empat) bulan.
Dengan catatan kepatuhan penderita
menelan obat perlu diawasi langsung oleh
seorang Pengawas Menelan Obat (PMO)
Program ini yang dinamakan Directly Observed
Treatment Shortcourse (DOTS)

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


Strategi DOTS yang dianut sekarang adalah :
1. Komitmen politis dengan cara pengambilan keputusan,
termasuk dukungan dana.
2. Diagnosis TB dengan pemeriksaan dahak secara
mikroskopis
3. Pengobatan yang diawasi secara langsung oleh PMO
4. Tersedianya OAT yang berkesinambungan dengan mutu
terjamin.
5. Adanya pencatatan dan pelaporan untuk memudahkan
pemantauan untuk memudahkan pemantauan untuk
evaluasi program dan penanggulangannya.
Pengobatan penderita TB bertujuan untuk
menyembuhkan penderita, Mencegah kematian,
Mencegah kekambuhan dan Menurunkan tingkat
penularan.

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


A. Jenis dan Dosis OAT
1. Isoniasid (H)
 Bersifat bakterisid, dapat membunuh 90% populasi kuman.
2. Rifampisin (R)
 Membunuh kuman semi-dormant (persister), yang tidak dapat dibunuh
Isoniasid.
3. Pirazinamid (Z)
 Dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana asam.
4. Streptomisin (S)
 Bersifat bakterisid. Dosis harian dianjurkan 15 mg/kg BB . Pengobatan
intermitten kali seminggu dengan dosis yang sama.
5. Etambutol (E)
 Bersifat sebagai bakteriostatik . Dosis dianjurkan 15 mg/kg BB. 3 kali
seminggu.

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


B. Prinsip Pengobatan
Ada 2 (dua) tahap pengobatan:
1. Tahap Intensif
 Pengawasan ketat dalam tahap intensif sangat penting
untuk mencegah terjadinya kekebalan obat.
2. Tahap Lanjutan
 Tahap penting untuk membunuh kuman persister
(dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.

Yang perlu diperhatikan selama meminum Obat TB:


1. Efek Obat
2. Tanda kemajuan pengobatan TB
3. Pasien TB dinyatakan Sembuh

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A


Semoga bermanfaat….

TERIMA KASIH

tbcare by dr. H. Aries Wiganda, Sp. A

Anda mungkin juga menyukai