Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN VISIONER

DENGAN MENGGUNAKAN SOFT SYSTEM


METHODOLOGY DI PT. ASURANSI WAHANA TATA

Gokma Mega Uly


1012060167
LATAR BELAKANG
Perubahan lingkungan yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan
perusahaanuntuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk
mendukung perubahan organisasi maka di perlukan adanya perubahan indvidu. Perusahaan
memerlukan pemimpin sebagai panutan dan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor
penggerak yang dapat mendorong perubahan tersebut.

PT. Asuransi Wahana Tata merupakan perusahaan industri yang menghadapi perubahan lingkungan
yang semakin kompleks dan kompetitif. Dimana perusahaan ini dituntut untuk dapat mempunyai daya
saing yang tinggi dengan perusahaan lain khususnya di bidang asuransi kendaraan bermotor. Setiap
tahunnya premi yang dimiliki oleh Perusahaan selalu meningkat, dikarenakan adanya pendelegasian
yang baik dari pimpinan.

Terdapat tiga fungsi utama pemimpin yaitu sebagai perintis (pathfinding), menyelaraskan (aligning),
Dan memberdayakan (empowering). Pemimpin juga harus menjadi motivator bagi bawahannya untuk
Menghadapi tekanan kerja yang dihadapi. Hal ini dikaitkan dengan gaya seorang pemimpin yang
directive, supportive, participative atau achievement-oriented. Gaya kepemimipinan seseorang
memperllihatkan karakteristik tertentu yang dapat dilihat dari diri seorang pemimpin ketika berinteraksi
dengan bawahannya untuk mencapai tujuan.
FOKUS PENELITIAN
1. Bagaimana peranan kepemimpinan visioner pada direksi PT Asuransi
Wahana Tata dalam kemampuan berkomunikasi untuk menyampaikan
ide, koordinasi dengan bawahan, dan memotivasi karyawan?

2. Bagaimana peranan kepemimpinan visioner pada direksi PT Asuransi


Wahana Tata dalam kemampuan bereaksi terhadap potensi karyawan
dan ancaman dari karyawan ?

3. Bagaimana peranan kepemimpinan visioner pada direksi PT Asuransi


Wahana Tata dalam memegang peranan penting dalam menjaga etika
dan perilaku karyawan serta mengatur organisasi ?

4. Bagaimana peranan kepemimpinan visioner pada direksi PT Asuransi


Wahana Tata dalam mengantisipasi masa depan untuk rencana jangka
pendek dan panjang serta siap terhadap perubahan ?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui peranan kepemimpinan visioner pada direksi
PT. Asuransi Wahana Tata dalam kemampuan berkomunikasi
untuk menyampaikan ide, koordinasi dengan bawahan, dan memotivasi
karyawan

2. Untuk mengetahui peranan kepemimpinan visioner pada direksi


PT. Asuransi Wahana Tata dalam kemampuan bereaksi terhadap
potensi karyawan dan ancaman dari karyawan

3. Untuk mengetahui peranan kepemimpinan visioner pada direksi


PT. Asuransi Wahana Tata dalam memegang peranan penting
dalam menjaga etika dan perilaku karyawan serta mengatur organisasi

4. Untuk mengetahui peranan kepemimpinan visioner pada direksi


PT Asuransi Wahana Tata dalam mengantisipasi masa depan
untuk rencana jangka pendek dan panjang serta siap terhadap perubahan
KERANGKA BERPIKIR
Metode Penelitian Soft System
Methodology
Problem Situation Unstructured
Kerangka Umum Riset Tindakan
Kerangka Teoritis (F) Gaya Kepemimpinan Visioner

Metodologi untuk keperluan riset SSM


(MR)
Situasi problematis dunia nyata (P) Visi perusahaan perlu disegarkan sehingga tetap sesuai dan
sepadan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan. Karena itu visi dalam konteks ini merupakan
atribut utama seorang pemimpin. Adalah tugas dan tanggung
jawab pimpinan untuk melahirkan, memelihara,
mengembangkan, menerapkan dan menyegarkan visi agar
tetap memiliki kemampuan untuk memberikan respon yang
tepat dan cepat terhadap berbagai permasalahan dan
tuntutan yang dihadapi organisasi
Area Spesifik yang akan diteliti (A) Peran pemimpin divisi sebagai change agent dalam
menjelaskan kontribusi gaya kepemimpinan visioner
terhadap perusahaan/organisasi
Rich Picture Peranan Kepemimpinan Visioner
Root definition of Relevant Purposeful
Activity Systems
CATWOE
C=CUSTOMER (Penerima manfaat dari proses Karyawan, Nasabah
transformasi)
A=ACTOR (Siapa yang melakukan transformasi) Pimpinan, Direksi Perusahaan

TRANSFORMATION (Konversi dari proses input Sebuah proses implementasi event, baik itu
menjadi output) pelatihan, dan seminar untuk seluruh staff
backoffice dan pimpinan yang dianggap dapat
menjadikan seluruh elemen divisi yang
menemukan, menerapkan dan terus
mengembang faktor kepemimpinan visioner
WORLDVIEW (Worldviews yang membuat Menemukan dan menumbuhkan sikap empat,
Transformasi berarti secara kontekstual) lingkungan yang sehat, tanggung jawab sosial
dan komunikasi dan interaksi, terutama up
bottom structure di PT. Asuransi Wahana Tata
OWNERS (Pihak yang bisa menghentikan PT. Asuransi Wahana Tata
Transformasi)
ENVIRONTMENTAL CONSTRAINT (Elemen di Keterbatasan waktu dan anggaran, hambatan
luar sistem yang mempengaruhi proses birokratis, kebijakan perusahaan asuransi
Transformasi) indonesia
Model Konseptual Kepemimpinan Visioner
KAIDAH MEMBANDINGKAN, PERUMUSAN SARAN
DAN PELAKSANAAN LANGKAH TINDAK
No. Aktivitas Syarat Perangkat Langkah Hasil

1. Kemampuan 1. Mampu Pimpinan Melalui Pimpinan PT. Asuransi


Berkomunikasi menyampaikan dan meeting, Wahana Tata dituntut
ide/gagasan Karyawan diskusi internal untuk dapat
2. Berkoordinasi mensinergiskan antara
dengan pemenuhan kebutuhan
bawahannya pribadi staf, di satu sisi
3. Mampu dengan pemenuhan
memotivasi kebutuhan organisasi
bawahannya dilain pihak.
2. Kemampuan 1. Mampu melihat Pimpinan Menyediakan Pimpinan berkewajiban
Bereaksi peluang dan kesempatan memberikan perhatian
2. Mampu melihat Karyawan untuk yang sungguh-sungguh
ancaman menciptakan untuk membina,
presetasi menggerakkan,
organisasional mengarahkan semua
melebihi potensi karyawan
sasaran yang dilingkungannya agar
telah terwujud volume dan
ditetapkan saat beban kerja yang
ini terarah pada tujuan
Lanjutan

KAIDAH MEMBANDINGKAN, PERUMUSAN SARAN


DAN PELAKSANAAN LANGKAH TINDAK

3. Memegang 1. Mampu Pimpinan Panutan dan Peranan


Peranan membentuk dan Sosialisasi kepemimpinan dalam
Penting organisasi Karyawan Budaya Kerja suatu lingkup
2. Mampu Perusahaan perusahaan atau
mengatur organisasi diharapkan
organisasi dapat memegang
peranan kunci dalam
manajemen. Oleh
karena itu melalui
kepemimpinan, fungsi-
fungsi manajemen
dapat berjalan sesuai
dengan mekanisme
yang telah disepakati
untuk mencapai tujuan
perusahaan
4. Mengantisipasi 1. Mempunyai Pimpinan Mengikutsertakan Karyawan yang
Masa Depan banyak dan karyawan dalam memiliki keahlian
rencana Karyawan pelatihan, kursus dalam industri
2. Mempersiapka atau seminar perusahaan
n diri terhadap Asuransi
perubahan
PENUTUP

1. Kesimpulan

• Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pimpinan PT. Asuransi Wahana


Taat dituntut untuk dapat mensinergiskan antara pemenuhan kebutuhan pribadi
staff dengan pemenuhan kebutuhan organisasi. Implementasinya dalam bentuk
memberikan kompensasi.

• Pimpinan berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk


membina, menggerakkan, mengarahkan semua potensi karyawan
dilingkungannya agar terwujud volume dan beban kerja yang terarah pada
tujuan perusahaan.

• Peranan kepemimpinan dalam suatu lingkup perusahaan atau organisasi


diharapkan memegang peranan kunci dalam manajemen. Oleh karena itu
melalui kepemimpinan, fungsi-fungsi manajemen dapat berjalan sesuai dengan
mekanisme yang telah disepakati untuk mencapai tujuan perusahaan.
Lanjutan

2. Rekomendasi

• Untuk kepentingan masa depan perusahaan, Visi harus disegarkan sehingga tetap
sesuai dan sepadan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan.
Karena itu visi dalam konteks ini merupakan atribut utama seorang pemimpin.
Adalah tugas dan tanggunggjawab pimpinan untuk melahirkan, memelihara,
mengembangkan, menerapkan, dan menyegarkan visi agar tetap memiliki
kemampuan untuk memberikan respons yang tepat dan cepat terhadap berbagai
permasalahan dan tuntutan yang dihadapi organisasi. Jelaslah bahwa visi itu
ternyata berproses, dapat direkayasa dan ditumbuh kembangkan.

• Karyawan yang memiliki keahlian dalam industri perusahaan perlu diberikan


pendidikan dan pelatihan yang nantinya dapat berkontribusi terhadap kinerja
perusahaan.

• Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan beberapa perusahaan yang


sejenis dalam satu industri sehingga dapat dibandingkan hasil penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai