Anda di halaman 1dari 32

Bahan Ajar (Hand out)

HIDROMETRI

TATAP MUKA KE-14


HIDROLOGI TEKNIK DASAR
Pengertian
Hidrometri adalah cabang ilmu (kegiatan)
pengukuran air atau pengumpulan data dasar
bagi analisis hidrologi. Dalam pengertian sehari-
hari diartikan sebagai kegiatan untuk
mengumpulkan data mengenai sungai, baik
yang menyangkut tentang ketinggian muka air
maupun debit sungai serta sedimentasi atau
unsur aliran lain (Sri Harto, 1993: 111)
Pengertian
Informasi yang terukur mencakup
perubahan (variation) waktu dan ruang.
Di setiap stasiun hidrometri setidaknya
perlu ditetapkan hubungan antara tinggi
muka air dengan debit (liku kalibrasi,
rating curve)
Lokasi Pemilihan
• Kondisi setempat, ketelitian, dan stabilitas.
– Ketersediaan kontrol yang memadai.
– Dapat didatangi setiap saat dan setiap keadaan.
– Di bagian sungai yang lurus dan mempunyai
aliran sejajar.
– Penampang sungai yang stabil.
– Tidak terdapat kemungkinan aliran di bantaran.
Lokasi Pemilihan
– Kepekaan yang cukup, dengan pengertian
perubahan kecil debit dapat nampak dalam
perubahan tinggi muka air.
– Tidak terdapat gangguan tanaman.
– Tidak terdapat pengaruh ‘backwater’.
Langkah Penetapan
1. Pengamatan terhadap peta topografi, untuk
melihat secara umum dan kemungkinan-
kemungkinan lokasi yang dipilih.
2. Peninjauan lapangan untuk memantapkan
pemilihan lokasi, dan melihat situasi setempat
serta sifat aliran sungai.
3. Bila diperlukan dapat dilakukan pengamatan
sepanjang sungai untuk mencari lokasi
terbaik.
Langkah Penetapan
– Memperhatikan syarat-syarat di atas
dalam praktek sangat sulit mendapatkan
lokasi yang sesuai, sehingga pada
umumnya dicari tempat yang dipandang
terbaik yang memenuhi sedekat
mungkin dengan persyaratan yang
ditetapkan.
Network Design
• Stasiun hidrometri pada dasarnya harus
ditempatkan pada tempat-tempat perubahan
sifat hidrologik secara nyata, atau pada
tempat di mana terdapat perubahan debit
yang besar. Untuk itu, disarankan antara
lain :
Network Design
– Di sebelah hilir pertemuan anak sungai yang
penting
– Di ‘outlet’ danau
– Di tempat terjadinya perubahan lereng yang
besar
– Di tempat pengambilan air untuk berbagai
keperluan
Golongan
• Seperti halnya dengan jaringan pengukuran
hujan, maka jaringan hidrometri juga dapat
dikelompokkan menjadi tiga golongan,
yaitu :
– Stasiun primer (primary/base station)
– Stasiun sekunder
– Stasiun khusus
Golongan
• Stasiun primer diperlukan dalam jangka panjang
untuk mengetahui per­ubahan jangka panjang
perilaku sifat sungai
• stasiun sekunder dapat dipilih sedemikian rupa di
suatu tempat yang apabila telah dapat diperoleh
korelasi yang baik antara data setasiun tersebut
dengan data stasiun primer maka stasiun ini dapat
dipindahkan ke tempat lain yang memerlukan.
Golongan
• Stasiun khusus pada umumnya hanya
dipergunakan untuk kepentingan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya untuk
pelaksanaan suatu proyek. Data stasiun ini
dapat merupakan data kontrol bagi data
yang telah ada ataupun sebagai data pokok
apabila tidak tersedia data di lokasi tersebut
Kerapatan
• Seperti halnya jaringan pengukuran hujan, maka
kerapatan jaringan hidro­metri ini juga sangat
ditentukan bebera faktor, misalnya :
– Non teknis, yang meliputi : dana, tenaga teknis, dan
komunikasi
– Teknis, yang meliputi : keseragaman sifat DAS dan
kelangkaan air
– Faktor lain, yang meliputi : politik, ekonomi, sosial,
pertahanan dan keamanan
Kerapatan
• Apabila di dalam perencanaan kerapatan
jaringan hidrometri dalam suatu DAS
mengalami kesulitan maka pedoman yang
dikeluarkan oleh WMO dapat di­pergunakan
sebagai perkiraan. Di Indonesia misalnya
(atau daerah tropis pada umumnya)
disarankan kerapatan 1 stasiun tiap 300-
1000 km2
Alat Ukur Tinggi Muka Air
• Tinggi permukaan air sungai (river stage)
adalah elevasi muka air pada suatu stasiun
di atas datum nol. Kadang-kadang datum
diambil sama dengan elevasi air laut rata-
rata, tetapi lebih sering diambil sedikit di
bawah titik nol aliran sungai (Linsley,
1996 : 90).
Alat Ukur Tinggi Muka Air
• Untuk dapat memperoleh data tinggi muka
air di stasiun hidrometri, dapat
dipergunakan papan duga biasa (manual
staff gauge) yang setiap saat dapat dibaca
dengan mudah dan teliti. Hal ini hanya akan
dapat dicapai apabila papan duga tersebut
ditempatkan pada tempat terbuka, namun
aman dan dapat menjangkau ‘range’ tinggi
muka air yang mungkin terjadi
Papan Duga
• Papan duga tunggal dipergunakan apabila
penampang sungai relatif baik dan mudah
diamati keadaan tinggi muka airnya
• Papan duga bertingkat dipergunakan apabila
pembacaan dengan menggunakan papan duga
tunggal pada saat muka air tinggi menjadi sulit,
maka perlu dibuat beberapa papan duga yang
dipasang secara terpisah dalam satu penampang
sungai. Papan duga jenis ini dapat terdiri dari
dua atau lima buah papan duga tunggal
Papan Duga
• Papan duga miring. Dipasang dengan
posisi miring di tebing sungai, dengan
penyesuaian pada skalanya, tergantung
dari besar sudut kemiringan
pemasangannya. Papan duga jenis ini
sangat menguntungkan, karena pengamat
dapat langsung berada pada titik terdekat
pada saat pengamatan
PAPAN DUGA TUNGGAL
PAPAN DUGA
PAPAN TUNGGAL
DUGA GANDA
PAPAN DUGA MIRING
Tinggi Muka Air
• Pengamatan tinggi muka air pada papan duga ini
umumnya dilakukan sekali dalam sehari pada waktu
yang ditetapkan. Namun cara ini berakibat bahwa
data tinggi muka air yang tercatat hanya pada
pengamatan itu, sedangkan pada jam lain yang
mungkin mengandung informasi yang mempunyai
arti sangat penting (seperti puncak banjir) tidak
tercatat. Dipandang dari kepentingannya untuk
analisis, hal ini dapat sangat merugikan karena
beberapa informasi penting tidak diketahui
Tinggi Muka Air
• Maka bila pengukuran hanya dilakukan sekali
dalam sehari, informasi tentang tinggi muka air
yang diperoleh adalah seperti yang ditunjukkan
dengan garis penuh. Bila perubahan tinggi muka
air yang sebenarnya pada periode yang sama
ditunjukkan dalam garis putus, maka berarti
beberapa informasi penting tentang tinggi muka
air minimum, tinggi muka air maksimum, waktu
terjadinya puncak debit, waktu resesi tidak dapat
diperoleh.
Tinggi Muka Air
• Untuk mengatasi hal itu maka dipergunakan
alat ukur tinggi muka air otomatik yang
dapat merekam semua perubahan tinggi
muka air terus-menerus (AWLR, Automatic
Water Level Recorder). Data yang tercatat
dengan alat ini merupakan hubungan antara
tinggi air dan fungsi waktu (stage
hydrograph)
AWLR
• AWLR yang dimaksud tersebut ada dua
macam, yaitu :
– AWLR dengan pelampung (float)
– ‘pneumatic water lever recorder’
Float
• Pada umumnya pencatat tinggi permukaan
air otomatis tipe apung (float-type water
stage recorder) dipasang dalam rumah
pelindung (shelter house) dan sumur
penenang (still-ing well)
Float
• Sumur penenang berfungsi untuk
melindungi pelampung dan kabel bobot-
imbang (counterweight cables) terhadap
sampah-sampah yang terapung dan (bila
bangunan pengambilan didesain secara
cermat) meniadakan fluktuasi gelombang-
gelombang permukaan sungai (Linsley,
1996 : 91)
Float
• AWLR dengan pelampung pada dasarnya
menggunakan pelampung sebagai sensor,
selanjutnya gerakan naik turun pelampung
tersebut diteruskan oleh sistem mekanik
dalam perekamnya, yang menggerakkan
jarum. Kertas perekam hanya digerakkan
dengan jam mekanik atau dengan tenaga
baterai
Pneumatic
• ‘AWLR pneumatic type’ menggunakan sensor
pneumatik yang dapat menggerakkan mekanisme
yang selanjutnya menggerakkan jarum. Selanjutnya
jarum ini akan merekam perubahan tinggi muka air
di kertas yang dipasang pada silinder yang berputar
dengan mekanisme jam. Alat jenis ini sangat mudah
pemakaiannya, dan sangat mudah dipindahkan
(portable), akan tetapi pada umumnya ketelitiannya
agak rendah. Alat ini banyak digunakan dalam
penelitian-penelitian tingkat awal

Anda mungkin juga menyukai