ANNISA AULIYA
LATISYA NURSYARIFAH K
PKMD
(Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa)
PENGERTIAN
Tujuan Khusus
1) Menumbuhkan kegiatan dan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk
menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan
berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
3) menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta
mau berperan aktif dalam pembangunan desa
4) Membentuk kader-kader kesehatan yang berasal dari masyarakat yang mampu dan aktif
dalam program pembangunan kegiatan desa.
5) Terjalinnya kerja sama kegiatan dari berbagai sektor masyarakat dengan pemerintah secara
terpadu.
6) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan turunnya angka kelahiran, kematian,
kesakitan, dan perbaikan status gizi masyarakat.
RUANG LINKUP
1. Liputan yang menyeluruh terhadap penduduk sehinggap enduduk dapat
memperoleh pembinaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan asas
pemerataan yang adil (equity).
2. Pembinaan kesehatan tersebut mencakup upaya preventif (pencegahan),
promotif (kegiatan peningkatan), kuratif (upaya penyembuhan) dan
rehabilitative (upaya perbaikan kembali), dengan penekanan pada pembinaan
esensial kesehatan penduduk melalui:
Penyuluhan tentang masalah kesehatan dan cara penanggulangannya.
Penyediaan makanan sehat dan peningkatan gizi.
Pengadaan kegiatan air bersih dan sanitasi dasar.
Peningkatan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
Imunisasi terhadap penyakit infeksi utama.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik.
Pengobatan tepat terhadap penyakit umum dan cedera.
Penyediaan obat esensial.
3. Teknologi yang digunakan dalam pembinaan
kesehatan esensial tersebut harus tepat guna, efektif,
dapat diterima budaya setempat dan terjangkau oleh
masyarakat.
4. Masyarakat terlibat aktif dalam upaya pembinaan
kesehatan esensial tersebut sehingga dapat
mengembangkan kemandirian dan mengurangi
ketergantungan.
5. Pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
dikaitkan dengan kegiatan pembangunan di sektor
lain dengan meningkatkan kerjasama lintas sektoral.
Dalam keterpaduan Keluarga Berencana, Kesehatan, Pendekatan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) diwujudkan melalui
Posyandu, Posyandu memenuhi kelima ciri Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD) tersebut di atas, Palang Merah Remaja Madya
diharapkan dapat berperan serta dalam kegiatan Posyandu membantu kader
kesehatan atau petugas sebatas kemampuannya.
Kegiatan Masyarakat di bidang kesehatan dilakukan di:
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk kegiatan penyuluhan, pelayanan
kesehatan ibu dan anak, pelayanan keluarga berencana, imunisasi,
pengobatan penyakit diare, dan pelayanan gizi.
Di luar jadwal Posyandu untuk kegiatan penyuluhan, pencegahan penyakit
diare, penyediaan tempat pembuangan sampah, sarana air bersih,
penanggulangan pencemaran air minum, pengobatan sederhana, kegiatan
yang dikaitkan dengna kesehatan kerja, kesehatan sekolah (dokter kecil),
pramuka.
LANGKAH-LANGKAH PKMD
Pengertian Pelayanan
kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan
yang ditujukan untuk penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas
penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
REHABILITATIF
Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian ibu
dan bayi adalah memelihara kesehatan ibu hamil. Bidan harus memiliki
data ibu hamil yang berada diwilayah kerjanya. Data ini dapat diperoleh
dari pencatatan yang dilakukan sendiri atua dari kantor desa/ kelurahan.
Dari data tersebut dapat diatur strategi pemeliharaan kesehatan ibu
hamil.
Semua ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini
mungkin. Anjuran tersebut disampaikan kepada masyarakat melalui
kelompok ibu-ibu atau pemimpn desa. Pemeriksaan kehamilan dilakukan
minimal 4 kali, yaitu pada Trimester pertama 1 kali, Trimester dua 1 kali
dan pada Trimester tiga 2 kali.
Pada ibu hamil dengan resiko tinggi pemeriksaan dilakukan lebih sering
dan intensif. Untuk itu bidan harus mengadakan pendekatan langsung
kepada ibu hamil atau pendekatan dapat dilakukan melalui dukun
terlatih, kader posyandu, atau peminat KIA.
Pertolongan Persalinan
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai
6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi
pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan
kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu :
Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah persalinan.
Kunjungan nifas ke dua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan (8 – 14 hari).
Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36 – 42 hari).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa
kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik
(umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus
(sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri atas:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Test laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB
pasca persalinan.
frekuensi pelayanan antenatal adalah
minimal 4 kali selama kehamilan, dengan
ketentuan waktu pemberian pelayanan yang
dianjurkan sebagai berikut :
A. PERENCANAAN
Rencana merupakan suatu pola pikir yang sistematis untuk mewujudkan suatu
tujuan dengan mengorganisasikan dan mendayagunakan sumber yang tersedia.
Jadi yang disebut dengan perencanaan yaitu suatu proses penyusunan rencana
yang menggambarkan keinginan untuk mencapai tujuan tertentu melalui suatu
kegiatan dengan mengorganisasikan dan mendayagunakan sumber yang tersedia.
Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.
E. PENCATATAN DAN PELAPORAN