Anda di halaman 1dari 11

OBLIGASI II

Faiz Arif Jamil, M.Ak

@Sri Hermuningsih
 Efek derivatif merupakan efek turunan dari efek “utama” baik yang bersifat penyertaan
maupun utang.
 Dalam dunia keuangan (finance), derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian
penukaran pembayaran yang disebut “produk turunan” (underlying product)
 Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua)
atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau
menjual assets/commodities.
 Derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative) yang
mana variabel-variabel mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, berupa
saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku
bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
 Obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan
bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli. 
 Perdagangan atau menukarakan secara fisik suatu aset, pelaku pasar membuat
suatu perjanjian (produk turunan) untuk saling mempertukarkan uang, aset suatu
nilai di suatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi
acuan.
 Menurut Undang-Undang Pasar Modal, Bukti Right didefinisikan sebagai
hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan
selama periode tertentu.
 Bukti Right di terbitkan pada penawaran umum terbatas (Right Issue),
dimana saham baru ditawarkan pertama kali kepada pemegang saham
lama.
 Risiko memiliki Bukti Right: ketika harga saham pada periode pelaksanaa
pelaksanaan jatuh tempo dan lebih rendah dari harga pelaksanaan
sehingga investor tidak dapat mengkorversikan.
 Warrant merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham
dari perusahaan yang menerbitkan warran tersebut dengan harga tertentu pada jangka waktu
tertentu.
 Setiap lembar warrant berhak membeli satu lembar saham sejak akhir tahun ke 3 (tiga).
 Periode perdagangan warrant lebih lama dari pada buktu right yaitu 3 tahun sampai 5 tahun.

Sifat Warrant
1. Melekat pada saham dan juga pada obligasi.
2. Tidak mempunyai hak suara
3. Tidak mendapat dividen
4. Jangka waktu (biasanya diatas 1 tahun
5. Sebagai insentif/pemanis (sweetener)
6. Dapat diperdagangkan di bursa selama masa belakunya warant
Risiko Memiliki Warrant
a. Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan
menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaannya, investor tidak akan
menukarkan warrant yang dimilikinya dengan saham perusahaan,
sehingga ia mengalami kergian atas harga beli warrant tersebut.
b. Sifat warrant hampir sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di
bursa, maka pemilik warrant juga dapat mengalami kerugian (capital loss)
jika harga beli warrany lebih tinggi daripada harga jualnya.
Konsep Penilaian Warrant

Contoh : PT ‘HYUNDAI’ menjual 1 lembar obligasi seharga Rp 100 000,- dan 20


lembar warrant sebagai bonus. Dengan penawaran bunga 8% /th, dan waktu
jatuh tempo 10 th. Jika seharusnya obligasi memberikan bunga 10%/th jika
dijual tanpa warrant.
Investor bersedia menerima bunga 8% dengan warant yang seharusnya 10%
karena harga saham perusahaan saat ini 20 000 dan diprediksikan Harga saham
pada thn ke 10 (t=10); diasumsikan akan tumbuh sebesar 10% per tahun
sehingga warrant memiliki exercise price = 22 000

04/13/21
Kontrak Berjangka Indeks Saham
 Kontrak berjangka adalah kontrak atau perjanjian antara 2 pihak yang
mengharuskan mereka untuk menjual atau membeli produk yang menjadi variabel
pokok di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan
sebelumnya.
 Efek beragunan Aset: surat tanda hutang yang dijamin dengan sekelompok efek
tertentu.
1.Tagihan kartu kredit
2.Sewa Guna Usaha
3.Kredit Rumah
4.Dan sebagainya
Manfaat Risiko
1. Instrumen Hedging (Memiliki portofolio) 1. Pada jatuh tempo investor harus
dimaksudkan meminimalkan risiko. menutup/menyelasikan psosisinya,
2. Spekulasi (berspekulasi) dalam melakukan walaupun harga terjadi berbeda dengan
perdagangan indeks berjangka harapan.
3. Arbitrase: memperoleh keuntungan dari 2. Jika investor mengalami kerugian yang
perbedaan harga pasar spot dan pasar besar, maka ia harus menyetor tambahan
berjangka. dana ke lembaga kliring.
 Derivatif: kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna
memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities.
 Bukti Right: bukti hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang
telah ditetapkan selama periode tertentu.
 Warrant: efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli saham dari perusahaan yang menerbitkan warran tersebut
dengan harga tertentu pada jangka waktu tertentu.
Sekian...

Anda mungkin juga menyukai