Anda di halaman 1dari 20

BBLR

NEONATUS RESIKO TINGGI DAN PENATALAKSANAANYA

Nur Hidayati, S. SiT, M. Kes


Ayo Adik2 bidan ada yang tau
nggak apa itu NEONATUS
RESIKO TINGGI ???...
NEONATUS
RESIKO
TINGGI
 BBLR
PERTANYAAN
 ASFIKSIA
 SINDROM GANGGUAN
PERNAFASAN
 IKTERUS Apa tujuan
 KEJANG pembelajaran ini ???
 HYPOTERMI
 HIPERTERMI
 HYPOGLIKEMI
 TETANUS NEONATORUM
 PENY.YG DIDERITA IBU
SLM HAMIL
BBLR
 Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi
baru lahir yang berat badannya saat lahir
kurang dari 2500 gram (sampai dengan
2499 gram).
BBLR
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidup bayi
berat lahir rendah dibedakan dalam :
• Bayi berat lahir rendah (BBLR), yaitu berat
lahir < 2500 gram.
• Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR),
yaitu berat lahir 1000 - < 1500 gram.
• Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER),
yaitu berat lahir < 1000 gram.
 
BBLR
Dengan pengertian seperti yang telah diterangkan di atas, bayi BBLR
dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Prematuritas murni
Prematuritas murni adalah bayi yang masa kehamilannya kurang dari 37
minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk usia
kehamilan atau biasa disebut dengan neonatus kurang bulan sesuai untuk
masa kehamilan (NKB-SMK).
2. Dismaturitas
Dismaturitas adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk usia kehamilannya. Hal ini menunjukkan bayi
mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin, keadaan ini berhubungan
dengan gangguan sirkulasi dan efisiensi plasenta. Dismaturitas biasa
disebut dengan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK)
PENYEBAB
Di samping kelahiran prematur, kondisi lain yang dapat membuat bayi berisiko lahir
dengan barat badan rendah adalah:
Intrauterine growth restriction. Pada kondisi ini, bayi tidak tumbuh dengan baik
saat berada dalam kandungan. Masalah ini dapat dipicu oleh gangguan pada plasenta
yang menghambat pertumbuhan bayi akibat tidak mendapat pasokan oksigen dan
nutrisi yang cukup.
Komplikasi selama kehamilan, misalnya ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi.

Janin menderita kondisi medis bawaan.

Bayi kembar. Bayi kembar sering lahir dengan berat badan rendah dan prematur,
karena tidak banyak ruang dalam rahim untuk kedua janin.
Usia ibu hamil masih muda. Ibu hamil dengan usia kurang dari 15 tahun berisiko
tinggi memiliki bayi
Ibu hamil mengalami malnutrisi.

Ibu hamil menggunakan NAPZA atau minum minuman beralkohol.

Ibu hamil memiliki masalah emosi selama kehamilan.


DIAGNOSIS
 Diagnosis berat badan lahir rendah (BBLR) dapat
diperkirakan oleh dokter kandungan sejak masa
kehamilan. Saat pemeriksaan kehamilan rutin,
dokter akan mengamati perkembangan ukuran dan
berat badan janin dalam rahim, dan
membandingkannya dengan usia kehamilan. Metode
pemeriksaan yang umumnya dilakukan adalah USG
kehamilan.
 Diagnosis BBLR dapat ditetapkan pada saat bayi
lahir, jika berat badannya kurang dari 2500 gr.
PENILAIAN
Penilaian dilakukan dengan cara
menimbang bayi baru lahir dan sesuai
dengan bertnya, maka bayi akan
digolongkan dengan BBLR (Bayi berat
lahir rendah) atau BBLSR (bayi berat lahir
sangat rendah) dan bayi berat lahir
ekstrem rendah (BBLER)
PENANGANAN
1. Mempertahankan suhu dengan ketat.
BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itusuhu tubuhnya harus
dipertahankan dengan ketat.
2. Mencegah infeksi dengan ketat.
BBLR sangat rentan akan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi
termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
3. Pengawasan nutrisi/ASI.
Refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus
dilakukan dengan cermat.
4. Penimbangan ketat.
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi erat kaitanya
dengan daya tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan
dengan ketat.
PENANGANAN
 Hampir seluruh bayi BBLR memerlukan perawatan di rumah sakit setelah lahir.
Penanganan dapat dilakukan sesuai dengan usia kehamilan, kondisi kesehatan, serta
respons bayi terhadap pengobatan atau prosedur tertentu.
 Untuk bayi BBLR dengan komplikasi tertentu, seperti paru-paru yang belum matang atau
masalah pada usus, maka bayi tersebut perlu dirawat di ruang perawatan intensif neonatal
(NICU). Di ruang ini, petugas medis akan membaringkan bayi di tempat tidur yang
suhunya telah diatur, serta memberikan susu dengan teknik dan alat khusus. Bayi baru
diperbolehkan pulang setelah komplikasi dapat diatasi dan ibunya dapat memberikan ASI
secara normal.
 Untuk bayi BBLR, dokter sangat menganjurkan pemberian ASI, karena dapat mendukung
pertumbuhan dan kenaikan berat badan. Jika ibunya tidak bisa memberikan ASI, bayi
dapat diberikan ASI dari donor.
 Bayi BBLR yang lahir tanpa komplikasi dapat mengejar ketertinggalan pertumbuhannya
seiring waktu. Namun pada saat dewasa, kebanyakan bayi BBLR berisiko mengalami
berat badan berlebih atau obesitas, serta berisiko menderita diabetes, tekanan
darah tinggi, dan penyakit jantung. Beberapa bayi BBLR juga dapat mengalami
keterlambatan perkembangan mental.
BBLR
 Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120-150 ml/kg/hari atau
100-120 cal/kg/hari. Pemberian dilakukan secara bertahab
sesuai kemampuan bayi untuk sesegera mungkin mencukupi
kebutuhan cairan/kalori.
 Kapasitas lambung BBLR sangat kecil sehingga minum
harus sering diberikan tiap jam.
BAGAN PENANGANAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
KRITERIA Berat lahir bayi < 2500 gram
KATEGORI Bayi berat lahir sangat rendah (BBLR) Bayi berat lahir rendah (BBLR)
PENILAIAN Berat lahir < 1500 gram Berat lahir 1500 – 2500 gram
PENANGANAN  
Puskesmas 1. Keringkan secepatnya dengan handuk  
2. Kain yang basah secepatnya diganti dengan yang kering dan
hangat. Pertahankan tetap hangat.
3. Berikan lingkungan hangat cara kontak kulit ke kulit
dan/bungkus BBLSR dengan kain hangat.
4. Beri lampu 60 watt, dengan jarak minimal 60 cm dari bayi
5. Kepala bayi ditutup topi.
6. Beri oksigen.
7. Tali pusat dalam keadaan bersih.

1. Tetesi ASI bila dapat menelan. Bila tidak menelan, langsung 1. Beri ASI
dirujuk Bila tidak dapat mengisap, bisa
  menelan lansung tetesi
1. Rujuk ke Rumah Sakit. langsung dari puting.
1. Bila tidak dapat menelan,
langsung dirujuk
BAGAN PENANGANAN BAYI
BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
Rumah sakit 1. Sama dengan diatas
2. Beri minum dengan sonde/tetesi ASI(lihat tabel I BBLR)
3. Bila tidak mungkin, infuse Dektrose 10 % + Bicarbonas Natricus 1,5 % = 4 : 1
4. Antibiotika (lihat anjuran antibiotika dalam Bab Infeksi).
5. Bila tidak dapat mengisap puting susu/tidak dapat menelan lansung/sesak/biru/tanda-
tanda hipotermia berat, terangkan kemungkinan akan meninggal.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat timbul akibat berat badan lahir rendah
(BLBR), antara lain adalah:
Gangguan perkembangan paru-paru atau organ lainnya.

Masalah pernapasan, seperti sindrom gangguan pernapasan


bayi.
Masalah neurologis, seperti perdarahan di dalam otak.

Masalah gastrointestinal, seperti necrotizing enterocolitis.

Kematian mendadak.
PENCEGAHAN
 Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali
selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda.
 Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan
diri
 selama kehamilan, agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan
janin yang dikandung dengan baik.
 Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur
reproduksi sehat (20-34 tahun).
 Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam
meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar
mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan
antenatal dan status gizi ibu selama hamil.
PANDUAN MERAWAT BBLR
 Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan saat merawat bayi dengan berat badan lahir
rendah:
1. Memberikan ASI sesuai jadwal
 ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Jadi, sangat
disarankan untuk memberikan ASI yang cukup kepada bayi dengan BBLR. Perlu diingat, jangan
memberikan asupan lain selain ASI atau susu formula kepada bayi di bawah usia 6 bulan.
 Bayi dengan berat badan lahir rendah sebaiknya minum ASI setiap tiga jam atau bahkan dua jam
sekali. Jika perlu, bangunkan bayi untuk menyusu bila dia sedang tertidur.
2. Bersentuhan langsung dengan bayi
 Bayi yang lahir prematur memiliki jaringan lemak yang tipis, sehingga ia akan kesulitan
mempertahankan suhu tubuhnya tetap hangat. Bersentuhan langsung dan menggendong bayi
dengan metode kangguru bisa membantu menjaga kehangatan tubuh bayi.
 Selain itu, menggendong bayi dengan metode kangguru juga memberikan manfaat lain, seperti:
 Meningkatkan berat badan bayi
 Mengatur denyut jantung dan pernapasan bayi
 Membantu bayi tidur lebih nyenyak
 Membuat bayi lebih tenang dan nyaman
PANDUAN MERAWAT BBLR
3. Menemani bayi tidur
Tidur bersama Si Kecil memudahkan Bunda dalam memberikan ASI pada malam hari.
Tetapi perlu diingat, tidur bersama bayi bukan berarti harus berada di ranjang yang
sama. Bunda bisa mendekatkan tempat tidur Si Kecil di sebelah ranjang Bunda. Selain
itu, pastikan untuk selalu menempatkan bayi tidur dalam posisi terlentang.
4. Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi
Gangguan tumbuh kembang adalah salah satu komplikasi yang cukup banyak terjadi
pada bayi dengan berat badan lahir rendah. Oleh karena itu, pastikan Bunda membawa
Si Kecil ke dokter anak secara teratur, agar dokter bisa memantau kondisinya dan
mendeteksi kemungkinan adanya masalah tumbuh kembang sejak dini.
5. Melengkapi imunisasi bayi
Bayi prematur dengan berat badan lahir rendah memiliki sistem kekebalan tubuh yang
lemah, sehingga rentan terkena penyakit infeksi. Untuk mencegah terjadinya hal ini,
pastikan jadwal imunisasi Si Kecil lengkap dan pemberiannya sesuai waktu yang
dianjurkan dokter.
6. Meluangkan waktu lebih banyak bersama bayi
Bayi dengan berat badan lahir rendah perlu senantiasa berada dalam
kondisi yang optimal dan lingkungan yang kondusif, agar bisa tumbuh dan
berkembang dengan baik. Bunda dapat mendukung tumbuh kembangnya
dengan meluangkan waktu untuk menggendong atau mengajaknya
bermain. Pilihlah permainan yang sesuai usia Si Kecil.
7. Jangan merasa segan untuk mencari bantuan
Merawat bayi dengan BBLR memerlukan usaha ekstra. Hal ini tentu tidak
mudah, apalagi dengan kondisi tubuh Bunda yang masih membutuhkan
pemulihan setelah melahirkan.
Agar tidak kewalahan, Bunda bisa meminta bantuan ibu atau mertua
setidaknya selama 40 hari pertama setelah melahirkan. Dengan begitu,
Bunda dapat beristirahat untuk mempercepat pemulihan dan Si Kecil tetap
terawat dengan baik.
Hatur Nuhun…….

Anda mungkin juga menyukai