Anda di halaman 1dari 26

PERUBAHAN MAKHLUK HIDUP DARI MASA KE MASA

( EVOLUSI )

Kelompok 8 :

1. ROMLA E M HUTABARAT (1901070050)


2. PATAR NAPITU (1901070071)
3. IRFANI PURBA (1901070072)
4. YESIKA V SITEPU (1901070073)
5. RUTH D SINAGA (1901070075)
6. TOROP M PASARIBU (1901070077)
ASAL USUL KEHIDUPAN
1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanae)
Teori Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup.
Orang yang pertama kali mengemukakan teori ini adalah Aristoteles (384 – 322
SM).
2. Teori Biogenesis
Teori Biogenesis merupakan teori yang mengatakan bahwa makhluk hidupberasal
dari makhluk hidup yang ada sebelumnya.
1. Percobaan Francesco Redi
Francesco redi menggunakan 2 buah toples yang berisi
daging. Toples pertama diisi daging dan ditutup dengan
rapat. Toples kedua diisi dengan daging dan di biarkan
terbuka. Setelah didiamkan beberapa hari, daging pada
toples pertama tidak mengandung ulat. Sebaliknya pada
toples kedua dagingnya mengandung ulat. Dari percobaan
tersebut francesco redi menyimpulkan bahwa ulat yang
terdapat pada toples kedua berasal dari lalat. Lalat yang
hinggap pada daging tersebut bertelur, dan telurnya
tersimpan dalam daging tersebut kemudian menetas dan
menjadi ulat.
2. Percobaan Lazzaro Spallanzani

Spallanzani melakukan percobaan dengan dua buah labu yang berisi


air kaldu nutrien yang dipanaskan. Labu pertama diisi air kaldu
nutrien, yang dipanaskan hingga suhu mencapai 15°C dan dibiarkan
terbuka. Labu kedua diisi air nutrien, kemudian dipanaskan hingga
mendidih (100°C), dan disumbat dengan gabus. Sesudah itu kedua
labu didinginkan dan didiamkan selama satu minggu. Hasil
percobaan ini adalah pada labu pertama air kaldu sedangkan pada
labu kedua air kaldu tetap jernih, tidak berbau, dan tidak
mengandung mikroorganisme. Tetapi, jika selanjutnya labu kedua
dibiarkan terbuka maka setelah beberapa hari air kaldu menjadi
keruh dan berbau.
3. Percobaan Louis Pasteur

Pasteur mendidihkan gelas labu berisi kaldu, tetapi leher labu tidak di tutup rapat-
rapat melainkan dibentuk seperti huruf S atau leher angsa, sehingga ujungnya tetap
terbuka (udara dapat masuk).
Labu berleher angsa diisi dengan air kaldu nutrien, kemudian didihkan hingga
steril. Setelah itu labu didinginkan dan didiamkan. Setelah beberapa hari air kaldu
dalam labu leher angsa tetap jernih, meskipun udara dapat masuk kedalam tabung.
Mikroorganisme yang ada di udara tidak dapat mencapai air kaldu karena terjebak
dalam leher labu yang panjang. Tetapi jika labu berleher angsa ini dimiringkan,
sehingga iar kaldu bersentuhan dengan udara yang terperangkap dileher labu,
maka beberapa hari kemudian air kaldu menjadi keruh.
PENGERTIAN EVOLUSI
Evolusi berarti proses kompleks pewarisan sifat organisme
yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu
jutaan tahun. Evolusi juga berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang
menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan
kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi
dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi,
keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
TEORI EVOLUSI
1. Teori evolusi Charles Darwin

Charles Robert Darwin (1809-1882) adalah seorang peminat ilmu alam dari inggris.
Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS Beagle untuk memetakan jalur
pelayaran. Selama pelayaran, Darwin banyak mendapat fosil, batuan dan berbagai
makhluk hidup. Ketika sampai di kepulauan Galapagos, Darwin menjumpai
berbagai macam makhluk yang menarik perhatiannya, terutama burung-burung
Finch. Burung Finch banyak juga ditemukan di Inggris, namun burung Finch yang
terdapat di Galapagos memiliki bentuk paru yang beragam. Darwin menyadari
bahwa struktur yang bervariasi ini karena terbentuk karena adaptasi lingkungan
tertentu.
Darwin memperoleh ide tentang evolusi yang didasarkan atas pokok-pokok
pikirannya, yaitu :
 Makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak

ada dua individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik)
 Setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup

mampu berkembangbiak. Untuk berkembangbiak perlu adanya makanan yang


cukup. Dan jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak dari pada yang dapat
bertahan hidup.
 Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-

menerus.
 Individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu

bertahan hidup.
 Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat

bertahan hidup dan bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.


 Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadapa

lingkungan yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut. Seleksi
alam akhirnya akan mengubah sifat dalam populasi, bahkan menghasilkan
spesies baru.
2. Teori evolusi Aristoteles (384-322 SM).
Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani,
yang mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan” bahwa
evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya
metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya
dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.”
3. Teori evolusi Anaximander

Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal


dari Yunani. Ia berpendapat bahwa manusia berawal dari
makhluk akuatik mirip ikan dan mengalami proses evolusi.
4. Teori evolusi Empedoclas (495-435 SM).
Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan
teori bahwa kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat
sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi
terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana
kemudian berkembang menjadi sempurna dan akhirnya menjadi
beraneka ragam seperti sekarang ini.

5. Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802).


Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin,
seorang tokoh evolusi berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah
bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap
stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun buku yang berjudul
Zoonamia yang menentang teori evolusi dari Lamarck.
6. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788).
Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi
karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga
terjadi penimbunan variasi.

7. Teori evolusi Sir Charles Lyell (1797-1875).


Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari
Skotlandia dengan bukunya yang terkenal berjudul
Principles of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyell
berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui
proses bertahap dalam jangka waktu yang lama.
8. Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck

Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) seorang ahli biologi


kebangsaan Perancis, memiliki suatu gagasan dan menuliskannya
dalam bukunya berjudul “Philoshopic”. Dalam bukunya tersebut
Lamarck mengatakan sebagai berikut.
 Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang

diwariskan melalui proses adaptasi lingkungan.


 Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
 Organ yang sering digunakan akan berkembang dan
tumbuh membesar, sedangkan organ yang tidak
digunakan akan mengalami pemendekan atau
penyusutan, bahkan akan menghilang. Contoh yang
dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah.
Menurut Lamarck, pada awalnya jerapah memiliki
leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun
yang tinggi, maka jerapah berusaha untuk dapat
menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka
semakin lama, leher jerapah menjadi semakin panjang
dan pada generasi berikutnya akan lebih panjang lagi.
Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari
Charles Darwin) yang mengatakan bahwa populasi jerapah adalah
heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher
panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapatkan
makanan. Dari persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan
menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan diwariskan kepada
keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan
perlahan-lahan mengalami kepunahan.
9. Carolus Linnaeus (1707-1778)
Membuat sebuah ketentuan cara mencari keteraturan posisi antar makhluk
hidup dengan mencari persamaan sifat, dan mengelompokkan yang mirip ke
dalam satu kelompok. Pengelompokan dilakukan secara berjenjang, mulai
dari jenjang yang paling rendah sampai jenjang yang paling tinggi. Jenjang
ditentukan dari pengelompokkan dengan kemiripan sifat-sifat khusus,
menempati takson terendah, sampai pada jenjang untuk pengelompokkan
makhluk hidup dengan kategori sifat-sifat umum pada takson yang paling
tinggi. Linnaeus juga membuat suatu cara penamaan jenis makhluk hidup
dengan sistem Binomial nomenklatur.

10. Georges Cuvier (1769-1832)


Cuvier menyimpulkan bahwa batuan yang membentuk bumi ini tersusun
berupa lapisan-lapisan. Setiap strata dihuni oleh berbagai makhluk hidup
yang unik, berbeda strukturnya dengan makhluk penghuni strata lainnya.
Cuvier yakin bahwa makhluk modern di lapisan bumi paling atas sangat
berbeda dengan makhluk di strata tua di lapisan bawah.
11. James Hutton (1726-1797)
Mengemukakan teori gradualisme, yang menyebutkan
bahwa bentuk bumi dan lapisan-lapisannya merupakan
hasil perubahan yang berlangsung secara bertahap, terus
menerus, dan lamabat (dalam waktu lama)

12. Alfred Russel Wallace (1923-1913)


Mengembangkan teori yang serupa dengan teori Darwin.
Dasar teori Wallace adalah penelitian biologi perbandingan
di Brasilia dan Hindia Belanda (sekarang di Indonesia),
dan Malaya. Buku penelitinnya berjudul “On the tendency
of varieties to depart indefinitely from the original type”.
Teorinya sama dengan yang dikembangkan Darwin.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVOLUSI
Evolusi pada umumnya dapat disebabkan oleh dua faktor penyebab, yaitu antara
lain :
1. Faktor Dalam / Faktor Gen / Faktor Genetika
Pada setiap makhluk hidup pasti memiliki substansi gen pada kromosom.
Perubahan pada gen atau genetika pada makhluk tersebut akan berakibat pada
terjadinya perubahan sifat atau organisme tersebut :
 Mutasi gen

Mutasi adalah perubahan pada struktur kimia gen yang bersifat turun-temurun
yang terjadi bisa secara spontan atau tidak spontan oleh zat kimia, radiasi sinar
radioaktif, terinfeksi virus, dan lain sebagainya.
Angka laju mutasi suatu spesies biasanya sangat rendah, yaitu rata-rata 1 :
100.000. Hal ini berarti pada setiap 100.000 gamet terdapat satu gen yang
bermutasi. Meskipun angka laju mutasi sangat kecil, namun tetap menjadi salah
satu mekanisme evolusi yang penting.
Alasannya :
(1) setiap gamet dapat mengandung beribu-ribu gen;

(2) setiap individu mampu menghasilkan ribuan bahkan jutaan


gamet;
(3) jumlah tiap generasi dalam suatu populasi individu sangat
banyak.

 Rekombinasi gen
Pengertian dan arti definisi rekombinasi gen adalah
penggabungan beberapa gen induk jantan dan betina ketika
pembuahan ovum oleh sperma yang menyebabkan adanya
susunan pasangan gen yang berbeda dari induknya. Akibatnya
adalah lahirnya varian spesies baru.
2. Faktor Lingkungan Luar

Makhluk hidup dalam kesehariannya pasti berada di


lingkungan habitat tempat tinggalnya sesuai dengan
kondusi fisik maupun kondisi karakteristiknya. Organisme
makhluk hidup dituntut untuk dapat menyesuaikan atau
adaptasi dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Mahluk
hidup yang melakukan perubahan fisik dan karakter secara
terus-menerus untuk dapat selalu beradaptasi dengan
lingkungannya menyebabkan munculnya varian spesies
baru yang bermacam-macam dan beraneka ragam.
PETUNJUK ADANYA EVOLUSI

1. Variasi Makhluk Hidup


Adanya variasi makhluk hidup terbukti tidak ada
dua individu di dunia yang mempunyai sifat/ciri
yang sama, hal ini menunjukkan adanya variasi.
Bila varian tersebut hidup pada lingkungan yang
berbeda maka akan menghasilkan keturunan yang
berbeda.
2. Fosil

Fosil dapat diartikan sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah


membatu. Leonardo da Vinci (Itali, 1452 – 1519), Ia berpendapat bahwa
fosil merupakan bukti adanya makhluk hidup di masa lampau.
Fosil dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
 Fosil Biologis merupakan fosil tubuh makhluk hidup, baik yang utuh

maupun yang tidak utuh.


 Fosil Sisa atau tanda adanya kehidupan merupakan fosil yang berasal

bukan dari bagian tubuh makhluk hidup. Misal feses, jejak telapak
kaki, alat atau perkakas.
Kegunaan fosil untuk evolusi adalah membantu
rekonstruksi kehidupan di masa lalu. Namun demikian,
fosil memunyai beberapa kelemahan sebagai bukti
evolusi. Kelemahan fosil yaitu rekaman fosil umumnya
mengalami daur biokimiawi yang menyebabkan
bangkai makhluk hidup menjadi musnah secara alami.
Kelemahan lain dari penggunaan fosil sebagai bukti
evolusi adalah yrytan fosil tidak selalu menggambarkan
urutan filogeni yang utuh. Selalu ada mata rantai yang
hilang (missing link) tidak semua bentuk transisi antara
dua macam makhluk hidup dapat ditemukan
3. Homologi organ tubuh dan analogi organ tubuh
Organ-organ yang mempunyai bentuk asal sama namun
mempunyai fungsi yang berbeda disebut homologi.
Contoh organ homolog :
 Kaki depan kuda homolog dengan sayap burung
 Tangan manusia homolog dengan kaki depan kuda

Organ tubuh yang menunjukkan kesamaan fungsi tetapi


struktur asalnya berbeda disebut analogi. Contoh analogi:
 Sayap kelelawar analog dengan sayap kupu, kedua

sayap berfungsi sama untuk terbang


 Sayap kupu-kupu analog dengan sayap burung, kedua

sayap berfungsi sama untuk terbang.


4. Embriologi Perbandingan
Antara hewan vertebrata pices, reptil, amfibi, aves, dan mamalia
mempunyai kemiripan pada embrio, yaitu : mempunyai fase
perkembangan embrio yg sama. Terdiri Zigot, morulla, blastula,
gastrula, janin.

5. Perbandingan Fisiologi/biokimia
secara fisiologi dari berbagai organisme dijumpai kemiripan fisiologi
yang dapat ditinjau secara kimiawi.
Contoh:
 aAtas dasar struktur tubuh yang mirip dan memiliki kesamaan

seperti: kristaloksi hemoglobin dari burung memiliki kemiripan.


 Test presipitin untuk serum darah manusia mempunyai reaksi yang

mirip jika dibanding dengan serum darah gorilla dan simpanse.


PENENTANGAN TERHADAP EVOLUSI
1. Evolusi hanyalah teori dan bukannya fakta
Para pengkritik evolusi seringkali menekankan bahwa evolusi "hanyalah sebuah teori",
dengan tujuan menyiratkan bahwa evolusi itu sendiri belum terbukti, ataupun evolusi itu
adalah opini dan bukan fakta ataupun bukti. Ketika evolusi dirujuk sebagai teori, ia merujuk
pada penjelasan terhadap keanekaragaman spesies dan leluhur-leluhurnya.

2. Evolusi diperdebatkan ataupun kontroversial


Salah satu keberatan utama terhadap evolusi adalah argumen bahwa evolusi itu kontroversial
dan diperdebatkan. argumen ini berusaha membuat klaim bahwa evolusi memiliki posisi yang
lemah oleh karena terdapat kontroversi, sehingga pandangan alternatif lainnya haruslah
dipaparkan juga kepada para murid, dan para murid haruslah diizinkan untuk mengevaluasi
dan memilih pilihan sesuai dengan kepercayaan mereka.
Keberatan ini merupakan salah satu dasar dari kampanye "Ajarkan Kontroversi" (Teach the
Controversy) yang diusahakan oleh Discovery Institute untuk mempromosikan
pengajaranperancangan cerdas di sekolah umum. Walaupun evolusi adalah benar
kontroversial di masyarakat, namun ia sepenuhnya tidak kontroversial di kalangan ilmuwan
dan orang yang ahli di bidang tersebut. Sebagai respon, para kreasionis kemudian
memperselisihkan tingkat dukungan evolusi di kalangan ilmuwan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai