oleh
Agung Priasmoyo
Pembimbing:
dr. Teguh Aly’ansyah, M. Ked, Sp. DV
Dermatitis Seboroik dan ketombe adalah permasalah kulit yang sering terjadi yang
mengacu pada area seboroik pada tubuh. Mereka dianggap memiliki kondisi dasar yang
sama dengan tanda gejala serta pengobatan yang serupa.
Ketombe merupakan masalah pada kult kepala yang berupa gatal terkelupas tanpa ada
tampakan inflamasi
Deramatitis seboroik mempengaruhi kulit kepala dan juga wajah, area retroaruticular, dada
bagian atas yang menyebabkan terkelupas, inflamasi, pruritus, dan juga bisa berupa tanda
eritema.
Terkelupas pada dermatitis seboroik dan ketombe biasanya putih kekuningan, dan bisa
juga berminyak ataupun kering
Epidemiologi
Dermatitis Seboroik merupakan penyakit pada kulit yang sering terjadi di US dan sleuruh
belahan dunia. DS terjadi pada 3 usia.
3 bulan pertama kehidupan,
Selama Pubertas,
Pada usia dewasa dengan kisaran usia 40 – 60 tahun
SD lebih sering terjadi pada pria daripada wanita
SD lebih sering terjadi pada pasien dengan imunne-compromised, seperti HIV/AIDS
Etiologi
Manifestasi Klinis
Psoriasis
Dermatitis Atopik
Tinea Capitis
Rosacea
Eritematosa Lupus Sistemik
Tatalaksana
Dernatitis Seboroik dan ketombe merupakan spektrum berkelanjutan dari penyakit yang
sama yang timbul pada area seboroik tubuh.
SD dan ketombe saling menimbulkan tanda dan gejala dan memiliki tatalaksanan yang
serupa.
Faktor terjadinya berasal dari dalam maupun luar tubuh seperti jamur, kondisi kulit pasien,
sekresi sebasea, respon imun, dan interaksi antar semua faktor tersebut
Tatalaksana efektif pada SD yaitu menghilangkan tanda dan gelaja dengan anti jamur dan
antiinflamasi
Penelitian pada manusia dan hewan sedang dilakukan untuk menginvestigasi faktor
genetik dan biokimia sehingga dapat mengidentifikasi target baru dari pekembangan
pengobatan yang lebih effisien
TERIMA KASIH