Anda di halaman 1dari 19

Tugas Take Home

FARMAKOKINETIK
tentang

OMEPRAZOL

Oleh

Nama : Getrudis A. Nona Mau


Nim : 201551175
Obat apa Omeprazole?
Omeprazole adalah obat untuk mengatasi masalah perut dan
kerongkongan yang diakibatkan oleh asam lambung.
Cara kerjanya adalah dengan menurunkan kadar asam yang ada
dalam lambung.
Omeprazole juga dapat meringankan gejala panas perut, kesulitan
menelan, dan batuk yang tak kunjung hilang.
Fungsi lainnya adalah membantu menyembuhkan kerusakan
asam di perut dan kerongkongan, membantu mencegah luka
lambung, dan dapat juga mencegah kanker kerongkongan.
Omeprazole tergolong dalam obat golongan proton pump
inhibitors (PPIs).
Dosis Omeprazole
Dosis Omeprazole untuk orang dewasa
• Dosis omeprazole untuk ulkus duodenal: 20 mg oral sekali sehari
sebelum makan. Kebanyakan pasien sembuh dalam 4-8 minggu.
• Dosis omeprazole untuk tukak lambung: 40 mg oral sekali sehari
sebelum makan selama 4-8 minggu.
• Dosis omeprazole untuk erosive esophagitis: 20 mg oral sekali sehari
sebelum makan. Dosis ini bisa ditingkatkan menjadi 40 mg per hari
berdasarkan respon klinis dan toleransi pasien. Penelitian telah
dilakukan untuk perawatan dan terapi erosive esophagitis selama 12
bulan.
• Dosis omeprazole untuk Sindrom Zollinger-Ellison: Dosis awal = 60 mg
oral sehari sekali. Dosis berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pasien.
Dosis pemeliharaan = dosis hingga 120 mg, 3 kali sehari.
• Dosis omeprazole untuk refluks asam lambung: Dosis awal =
20 mg oral sekali sehari sebelum makan selama 4-8 minggu.
Dosis ini bisa ditingkatkan hingga 40 mg per hari jika
dibutuhkan. Dosis Pemeliharaan = pengobatan jangka panjang
dengan dosis 10-20 mg per hari mungkin dibutuhkan untuk
terapi perawatan penyakit refractory dan sejauh ini dianggap
aman.

• Dosis omeprazole untuk multiple endocrine adenomas: Dosis


awal = 60 mg oral sekali sehari sebelum makan. Dosis ini bisa
diubah berdasarkan respon yang diinginkan dan toleransi
pasien. Dosis pemeliharaan = dosis hingga 120 mg, 3 kali
sehari. Dosis harian yang lebih banyak dari 80 mg harus
dibagi-bagi.
Lanjutannya.......

• Dosis omeprazole untuk systemic mastocytosis: Dosis awal =


60 mg oral sekali sehari sebelum makan. Dosis ini bisa diubah
berdasarkan respon yang diinginkan dan toleransi pasien. Dosis
pemeliharaan: dosis hingga 120 mg, 3 kali sehari. Dosis harian
yang lebih banyak dari 80 mg harus dibagi-bagi.

• Dosis omeprazole untuk mencegah maag: 20 mg oral sehari


sekali sebelum makan, selama 14 hari.
Dosis Omeprazole untuk anak-anak

• Dosis omeprazole untuk anak balita

Untuk refluks asam lambung: 0.7 mg/kg/dosis sekali sehari akan


menurunkan persentase pH lambung dan kerongkongan hingga
kurang dari 4, dan mengurangi jumlah episode reflux dalam 10
neonatus (artinya PMA: 36.1 minggu, (34 sampai 40
minggu)]dalam percobaaan. Pernah dilaporkan juga dosis yang
lebih tinggi yaitu 1 hingga 1.5 mg/kg/hari.
• Dosis omeprazole untuk anak-anak dan remaja 1 – 16 tahun
penderita refluks asam lambung, tukak lambung, dan esofagitis
• Berat badan 5 – 10 kg: 5 mg sekali sehari
• Berat badan 10 – 20 kg: 10 mg sekali sehari
• Berat badan >20 kg: 20 mg sekali sehari
• Dosis alternatif: Anak usia 1 – 16 tahun: 1
mg/kg/dosis, sekali atau dua kali per hari
• Dosis terapi tambahan pada luka duodenal yang berhubungan
dengan Helicobacter pylori (dikombinasikan dengan terapi
antibiotik seperti clarithromycin atau clarithromycin dan
amoxicillin) pada anak-anak
• Berat badan 15 – 30 kg: 10 mg dua kali sehari
• Berat badan > 30 kg: 20 mg dua kali sehari
Efek Samping Omeprazole
Efek samping serius dari omeprazole, seperti:
• Diare yang cair atau berdarah
• Kadar magnesium rendah (pusing, bingung, detak jantung cepat atau tak
beraturan, gerakan otot yang mendadak, perasaan gugup, kram otot, otot
melemah, perasaan pincah, batuk atau perasaan tercekik, kejang-kejang)
Efek samping yang umum terjadi akibat omeprazole adalah:
• Demam
• Gejala flu, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan
• Sakit perut, buang angin
• Mual, muntah, diare ringan; atau
• Sakit kepala
ADME OMEPRAZOL
1. Absorpsi
Absorpsi omeprazole terjadi di usus halus, sekitar 3─6
jam. Onset kerja obat, yaitu efek antisekresi setelah satu
jam konsumsi per oral. Efek tersebut berlangsung
selama 73 jam. Konsentrasi puncak dalam plasma darah
adalah 0,5─3,5 jam.
2. Distribusi
Ikatan protein obat sebesar 90─95%. Volume distribusi: 0,39
L/kgBB. Bioavailabilitas obat per oral adalah 30─40%, setelah
pengulangan dosis menjadi 60%.

Waktu paruh omeprazole sekitar 0,5─1 jam. Namun, waktu paruh


ini akan meningkat hingga 3 jam, apabila seseorang mengidap
gangguan fungsi hati. Waktu paruh juga akan menyimpang dari 1
jam hingga 5 jam karena formulasi obat, dan/atau efek dari
makanan. Karena waktu paruh yang pendek, dan tidak semua
pompa enzim dapat diaktifkan, maka perlu waktu sekitar 3 hari
untuk mencapai kadar yang stabil dalam darah untuk
menghambat sekresi asam lambung
3. Metabolisme

Metabolisme omeprazole terutama dilakukan oleh enzim hati CYP2C19.


Metabolit yang dihasilkan oleh biotransformasi obat di hepar adalah:

• Hydroxyomeprazole
• Asam karboksilat
• Omeprazole sulfone
• Omeprazole sulfide, adalah bentuk metabolit yang tidak aktif
• Efektivitas metabolisme obat bergantung pada fenotip tiap individu.
Fenotip orang dengan metabolisme omeprazole buruk bervariasi,
tertinggi pada orang Asia, 13-23%.

4. Eliminasi
• Clearance total dalam tubuh adalah 500─600 mL/menit. Omeprazole
akan diekskresikan 77% melalui urin dan 16-19% melalui feses.
Mekanisme Kerja Omeprazole
• Omeprazole merupakan obat maag antisekresi yang dibuat dari
turunan benzimidazole. Di kalangan medis sering disingkat
sebagai Obat OMZ. Fungsi omeprazole sebagai antisekresi
yaitu bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim H+/K+
– ATPase yang terdapat pada permukaan kelenjar sel parietal
lambung pada pH < 4.

• Karena sistem enzim tersebut merupakan pompa proton (asam)


yang terdapat pada mukosa lambung, maka omeprazol
menghambat pompa proton tersebut sehingga mampu
menghambat pada tahap akhir pembentukan asam lambung.
• Hal ini dilakukan oleh omperazol dengan cara membentuk
ikatan bersama proton (H+) yang dengan segera akan diubah
menjadi sulfonamida. Zat ini merupakan suatu penghambat
pompa proton yang aktif, membuat obat ini dapat menekan
sekresi asam lambung melalui penghambatan terhadap
pelepasan H+ dan pembentukan gabungan HCl sehingga
produksi asam lambung menjadi berkurang.
• Efek antisekresi obat omeprazole akan mulai timbul setelah 1
hingga 2 jam pemakaian oral dengan efek penghambatan
sekresi yang dapat berlangsung hingga tiga hari.
Farmakodinamik Omeprazole

• Omeprazole merupakan antisekresi, turunan benzimidazole yang


tersubstitusi. Omeprazole menghambat sekresi asam lambung pada
tahap akhir dengan memblokir system enzim H+, K+-ATPase
(Proton Pump) dalam sel parietal lambung. Omeprazole yang
berikatan dengan proton (H+) secara cepat akan diubah menjadi
sulfenamid, suatu penghambat pompa proton yang aktif. Sulfenamid
bereaksi secara cepat dengan gugus merkapto (SH) dari H+, K+-
ATPase, kemudian terbentuk ikatan disulfide diantara inhibitor aktif
dan enzim, dengan demikian dapat menginaktifkan enzim secara
efektif. Sehingga menghambat pembentukan asam lambung baik
dalam keadaan basal ataupun pada saat adanya rangsangan :
FARMAKOKINETIK

Omeprasol dimetabolisme secara sempurna terutama dihati, sekitar


80% metabolit diekskresikan melalui urin dan sisanya melalui feses.
Dalam bentuk garam natrium omeprazole diabsorpsi dengan cepat.
Sembilan puluh lima persen natrium omeprazole terikat pada protein
plasma
Indikasinya :
• Pengobatan jangka pendek tukak duodenal dan yang tidak responsif terhadap
obat-obat antagonis reseptor H2.
• Pengobatan jangka pendek tukak lambung.
• Pengobatan refluks esofagitis erosif / ulceratif yang telah didiagnosa melalui
endoskopi.
• Pengobatan jangka lama pada sindroma Zollinger Ellison.
Ikatan Protein Omeprazole
Proton-pump inhibitor seperti omeprazole adalah prodrugs yang
diubah ke bentuk aktif mereka dalam lingkungan asam.
Omeprazol adalah basa lemah, dan secara khusus berkonsentrasi
dalam kanalikuli sekretori asam dari sel parietal, dimana
diaktifkan dengan proses proton-katalis untuk menghasilkan
sulphenamide.
Sulphenamide berinteraksi kovalen dengan kelompok sulphydryl
residu sistein dalam domain ekstraselular dari H + K + -ATPase -
khususnya Cys 813 – sehingga menghambat aktifitasnya.
Konsentrasi spesifik proton-pump inhibitors seperti omeprazole
dalam kanalikuli sekresi dari sel parietal tercermin dalam profil
efek samping yang menguntungkan
• Pada PH netral (misalnya dalam darah), omeprazol tidak aktif.
Dalam lingkungan asam di sekitar sel parietal (pada PH 5 atau
kurang), omeprazol di konversi ke bentuk aktif asam sulfenat
adan suatu sulfenamida, keduanya akan bereaksi dengan gugus
sulfehidril enzim H+/K+ATPase yang menghambat pompa
proton. Inhibisi sempurna apat terjadi bila keduanya berbentuk
aktif.
• Omeprazol terikat pada setiap molekul enzim melalui ikatan
disulfida. Tidak ada protein lain dalam sel parietal yang
bereaksi dengan omeprazol, dan tidak ada sel lain dalam badan
yang dapat mengakumulasikannya. Efek omeprazol yang
sangat spesifik ini didasari oleh distribusi selektif pompa
proton dan perlunya suasana asam untuk aktivasi omeprazol.
• Walaupun omeprazol berikatan secara menetap dengan enzim
H+/K+ATPase, sintesis yang terus menerus dari H+/K+ATPase
menyebabkan sekresi asam secara berangsur-angsur kembali
lagi. Oleh karena itu, keadaan yang tidak diinginkan ialah
penghambatan penuh (100%) sekresi asam dan hal ini tidak
terlihat.
Sekian dan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai