Anda di halaman 1dari 58

Pendidikan Agama Kristen

Dosen Pengampu:
Dr. Imanuel C.O. Suryoadi,
M.Pd.K.
Pengertian Agama

Agama adalah tata cara yang mengatur peribadahan


manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta tata cara
yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
yang lain serta manusia dengan lingkungannya, yang
merupakan bagian dari makhluk ciptaan Tuhan.
Fenomena Agama
• Agama dan kehidupan beragama merupakan unsur
yang tak terpisahkan dari kehidupan dan sistem
budaya umat manusia.
• Sejak awal manusia berbudaya, agama dan kehidupan
beragama tersebut telah menggejala dalam
kehidupan, bahkan memberikan corak dan bentuk
dari semua perilaku budayanya.
Fenomena Agama
• Agama dan perilaku keagamaan tumbuh dan
berkembang dari adanya rasa ketergantungan manusia
terhadap kekuatan ghaib yang mereka rasakan
sebagai sumber kehidupan mereka.
• Tetapi apa dan siapa kekuatan ghaib yang mereka
rasakan sebagai sumber kehidupan tersebut, dan
bagaimana cara berkomunikasi dan memohon
perlindungan dan bantuan tersebut, mereka tidak
tahu.
Fenomena Agama
• Mereka merasakan adanya dan kebutuhan akan
bantuan dan perlindungannya. Itulah awal rasa
Agama, yang merupakan desakan dari dalam diri
mereka, yang mendorong timbulnya perilaku
keagamaan.
• Agama ini mendorong agar kehidupan keagamaan,
kehidupan sosial dan kehidupan budaya lainnya dapat
tumbuh berkembang bersama secara terpadu untuk
mewujudkan suatu sistem budaya dan peradaban.
Fenomena Agama
• Fenomena agama selalu hadir dalam kehidupan
manusia karena manusia tidak bisa lepas dari Allah
atau yang dianggap Allah dan karena agama sangat
erat kaitannya dengan Allah.
Pentingnya Agama
• Karena agama merupakan sumber moral.
• Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
• Karena agama merupakan sumber informasi tentang
masalah metafisika.
• Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi
manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
Tujuan Agama
• Agama mempunyai tujuan untuk menjadi tatanan kehidupan
(aturan) yang berasal dari Tuhan dimana hal tersebut nantinya
mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal
dan berusaha mencari kebahagiaan hidup baik itu di dunia
ataupun di akhirat sebagai bekal dalam kehidupan di tahap
yang selanjutnya.
• Agama juga bertujuan memberikan pengajaran
kepada para penganutnya agar dapat mengatur
hidupnya sedemikian rupa guna memperoleh
kebahagiaan untuk dirinya sendiri ataupun untuk
masyarakat sekitar.
• Agama dapat menjadi sebuah pembuka jalan untuk
bertemu dengan Sang Pencipta Mansuia yaitu Tuhan
Yang Maha Esa ketika manusia mati kelak.
Fungsi Agama
• Sebagai sarana pendidikan
• Sebagai sarana untuk keselamatan
• Sebagai jembatan perdamian dunia
• Sebagai alat untuk sosial
• Sebagai benteng kekuatan
Sebagai Sarana Pendidikan
Mengajarkan hal hal yang baik yang dapat
menguntungkan banyaak pihak sesuai dengan perintah
atau larangan yang harus dijalankan dan dipatuhi , agar
seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik daan
selalu berada pada jalan kebenaran dan kebaikan
menurut ajaran dan kepercayaan masing masing.
Sebagai sarana untuk keselamatan

• Agama berfungsi sebagai jalan terbaik bagi


penganutnya berhubungan dengan Tuhannya agar
dapat memohon dan mengharapkan keselamatan dari
kejahatan yang terlihat maupun yang tiudak nyata
serta keselamatan dari ancaman api neraka akibat
dosa dosa dimasa lalu.
Sebagai jembatan perdamian dunia

• Karena ajaran agama yang selalu mengutamakan


untuk selalu hidup berprilaku baik , saling
menghormati dan menyayangi dengan orang yang
beragama berbeda dapat mewujudkan persatuan
dan kesatuan dan sebagai alat untuk menuju
perdamaian dunia.
Sebagai alat untuk Kegiatan sosial

• Dengan beragama manusia akan lebih peka,


lebih cerdas dan lebih tanggap dalam
menyikapi dan menghadapi masalah masalah
sosial dimasyarakat,
Sebagai Benteng Kekuatan

• sebagai benteng kekuatan yang tidak mengenal


ruang dan waktu karena berperan besar dalam
mempengaruhi prilaku dan sikap manusia
secara individu ataupun secara sosial
Membangun Argumen dan Fungsi Positifnya

• Agama berfungsi sebagai pemberi identitas dan


sebagai penuntun moral, etika dan karakter.
• Agama sebagai pemberi identitas sangat penting,
karena agama menjadi sumber acuan untuk
memahami dan menentukan apa makna hidup
manusia.
• Agama sebagai penuntun moral dan karakter yang
dibangun berdasarkan kebajikan moral yang
bersunber dari agama.
Rangkuman
• Hakekat agama sangatlah kompleks dan pemahaman
seseorang tentang agama sangat bergantung pada
pengalaman pribadinya.
• Demikian pula fungsi agama tidaklah sederhana,
fungsinya juga dimengerti secara berbeda.
• Walaupun beda ada satu yang sama, yaitu agama
selalu berurusan dengan Tuhan dan sebagai pemberi
identitas dan tuntunan moral dan karakter.
Bab II Allah dalam Iman Kristen

• Alkitab Indonesia memakai kata Allah  dan Tuhan


atau TUHAN (di Perjanjian Lama pada umumnya)
untuk menunjuk kepada pribadi Pencipta langit dan
bumi (Kejadian 1:1) yang sekarang kita berada, dan
juga langit dan bumi yang baru (akan datang) (Yesaya
65:17 & 66:21-22 , Wahyu 21:1-5).
Jika kita meneliti isi Alkitab, maka kita akan mendapat
pengertian bahwa:

 Allah atau terkadang tertulis ALLAH indentik dengan


God (Inggris) yakni yang Mahatinggi, disembah oleh
para penganut monoteisme (Yudaisme, Kristen,
Katolik dan Islam) yang bersumber pada keimanan
yang dimiliki bapa Abraham (Kejadian 12).
 Allah adalah sosok pribadi yang bersifat roh – tidak
kelihatan (Injil Yohanes 4:23) , namun bukan sebuah
nama.
• TUHAN atau Tuhan adalah nama dari Allah
(Keluaran 3:15 & Yesaya 42:8)
Allah Orang Kristen

• Siapakah Allah orang Kristen?


• Apakah Ia sama dengan Allah yang dikenali dan
disembah agama-agama lain?
• Orang Kristen mengklaim bahwa Allah Trinitarian
adalah satu-satunya Allah yang hidup dan benar,
klaim ini bukan suatu bentuk arogansi rohani, tetapi
lebih merupakan manifestasi dari iman yang lahir dari
ajaran Alkitab.
• Allah Trinitas adalah sebuah doktrin yang mendasar
bagi iman Kristen; Kepercayaan atau ketidakpercayaan
pada Trinitas menandai Kekristenan sejati atau bukan.
• Namun demikian penalaran manusia tidak dapat
memahami Trinitas, demikian pula logika tidak dapat
menjelaskannya. Meskipun kata “Trinitas” tidak
terdapat dalam Alkitab, tetapi doktrin itu secara
gamblang diajarkan di Alkitab.
• Sejarah meneguhkan kebenaran ajaran Trinitas ini,
sekalipun sejak abad gereja mula-mula telah timbul
ajaran yang berusaha untuk menentang ajaran Trinitas
ini.
PENTINGNYA MENGERTI AJARAN TENTANG
TRINITAS

• Pertama, Allah orang Kristen adalah Allah yang hanya


mau dikenal dan disembah sebagai Bapa, Putra dan
Roh Kudus.
• Allah ingin kita mempercayai dan mengimani Dia
bukan hanya sebagai Allah yang esa, yang
mengingatkan dan mengajarkan jalan keselamatan
dan kehidupan yang diperkenanNya, tetapi ia
menginginkan kita mengenalNya sebagaimana Dia
ada, yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus dengan
keunikanNya masing-masing.
• Alkitab menegaskan bahwa bahwa Allah tidak
mungkin dapat dikenali diluar dari apa yang Dia
sendiri singkapkan (Matius 16:17; Bandingkan
Yohanes 14:6; 15:16).
• Kedua, iman kepada Allah Trinitas adalah salah satu
keunikan iman Kristen yang membedakannya dari
iman semua agama-agama lain.
• Tanpa pengenalan akan Ketrinitasan Allah, perbedaan
antara iman Kristen dengan iman agama-agama lain
akan menjadi kabur.
• Alkitab menegaskan bahwa diluar kepercayaan
kepada Allah Trinitas tidak ada keselamatan (1
Yohanes 4:2-3).
• Ketiga, pengenalan tentang Allah Trinitas bukanlah
pengenalan rasional tetapi pengenalan iman yang
lahir kebenaran Alkitab.
• Penalaran manusia tidak dapat memahami Trinitas
dengan tuntas, demikian pula logika tidak dapat
menjelaskannya dengan tuntas. Tetapi karena Alkitab
menyatakannya maka kita menerimanya.
Allah Sang Pencipta
• Doktrin Kristen mengenai keselamatan bertumpu atas
fakta bahwa Allah yang menciptakan umat manusia.
Pandangan inipun bukan pandangan yang populer
pada masa kehidupan Yesus.
• Banyak filsuf dan para penganut aliran sesat dari
Yunani menyatakan bahwa Allah tidak mungkin
menciptakan dunia yang jahat ini, dan bahwa dunia
ini "memancar" dari Allah melalui suatu proses
alamiah, seperti riak-riak air "memancar" ketika
sebuah batu kerikil yang dijatuhkan ke dalam kolam.
• Akan tetapi, Perjanjian Lama menunjukkan bahwa
Allah menciptakan dunia berdasarkan inisiatif-Nya
sendiri.
• Ia memutuskan untuk melakukannya. Dan karena
Allah memutuskan untuk menciptakan dunia, Ia bisa
melakukan apa saja seturut kehendak-Nya (
Yes. 40:28; bdg. Rm. 1:20)
• Para penganut aliran yang menyimpang mengajarkan
bahwa kekuatan jahat telah merusak "pancaran" yang
keluar dari Allah, telah merusak dunia. Alkitab
mengajarkan bahwa Allah menciptakan dunia secara
sempurna dan membentuk manusia menurut rupa dan
gambar-Nya sendiri, tetapi manusia memutuskan
untuk memberontak kepada Allah (Kej. 3)
• Orang-orang Yunani yakin bahwa kekuatan kebaikan dan
kejahatan membuat dunia dalam keadaan macet; mereka
menduga bahwa kejahatan telah merusak kebaikan, dan
kebaikan telah menahan kejahatan sehingga tidak
menguasai seluruh dunia.
• Orang Kristen menolak pandangan ini; mereka
mengajarkan bahwa dunia ini masih tetap milik
Penciptanya, dan bahwa kekuatan kejahatan pada
akhirnya tidak akan menang. Kejahatan hanya
berpengaruh sejauh yang diizinkan Allah (
Rm. 2:3-10; 12:17-21).
Tindakan Allah sebagai Pembaharu
Kehidupan
• Pembaharuan lebih terfokus pada menjadi manusia
baru dan apa implikasi bagi kamu yang percaya pada
peran Allah sebagai Pembaharu dan pembaharuan
Allah berlangsung continue atau berkelanjutan.
• Pelajaran ini membahas mengenai bagaimana Allah
bertindak sebagai Pembaharu kehidupan. Pokok ini
penting untuk meyakinkan kamu bahwa Allah terus
bekerja dalam hidup manusia. Ia bukan hanya Allah
yang mencipta, memelihara dan menyelamatkan
namun Ia juga  membaharui ciptaan-Nya.
• Mengubah orang yang tidak percaya menjadi percaya
kepada kasih dan kekuasaan Allah.
• Tindakan Allah sebagai pembaharu juga berarti Ia
yang mengambil inisiatif untuk mendatangi manusia
dan membaharuinya.
• Pembaharuan hidup dinyatakan melalui Roh Kudus.
Manusia membutuhkan pembaharuan hidup supaya
dapat menikmati persekutuan yang benar dengan
Allah dan sesama.
• Pembaharuan yang dimaksud adalah: hidup kudus di
hadapan Allah dan manusia, mengubah cara berpikir
negatif menjadi berpikir positif, mengubah semua
sifat buruk yang ada dalam diri kita menjadi sifat baik
dan bertanggung jawab
Bagaimana Allah membaharui kehidupan

• Allah membaharui kehidupan melalui Roh Kudus.


• Kelahiran kembali serta pembaharuan manusia adalah
pekerjaan Roh Kudus.
• Namun demikian, manusia terus berjuang melawan
dirinya sendiri di dalam keinginan “daging” yang
takluk pada dosa. Jadi, karunia Roh Kudus tidak
membebaskan manusia dari penjajahan dosa yang
disebabkan oleh keinginan daging.
• Orang percaya membutuhkan pembaharuan hidup
secara terus menerus karena setiap saat manusia dapat
jatuh ke dalam dosa dan karena itu membutuhkan
pembaharuan.
BAB III Manusia Menurut Ajaran Kristen

• Manusia adalah ciptaan Allah yang ditempatkan di


tengah ciptaan lain sebagai pelayan pekerjaan Allah.
Manusia diciptakan dalam gambar Allah dengan
pengetahuan, kebenaran dan kekudusan.
• Sebagai gambar Allah manusia memiliki kehendak
bebas yang memiliki kemampuan bebas untuk taat
atau tidak pada hukum Allah.
• Manusia terdiri dari jiwa dan raga.
• Jiwa adalah suatu wujud yang abadi, tetapi yang
diciptakan juga sebagai bagian manusia paling luhur.
• Meskipun manusia dalam rupa lahiriah
mencerminkan kemuliaan Allah, tetapi gambar Allah
sebenarnya terdapat dalam jiwa.
• Hakikat manusia dalam pandangan iman Kristen
tentunya berpijak pada Alkitab. Khususnya dalam
Kitab Kejadian pasal 1, ayat 26 sampai 27. Perikop
ini berisi pernyataan Allah mengenai penciptaan alam
semesta, dan termasuk juga didalamnya mengenai
penciptaan manusia. Bahwa manusia diciptakan oleh
Allah, menurut rupa dan gambar Allah sendiri.
Pemikiran Modern Tentang Manusia

Manusia komunis:
• Materialism dialektis menolak kepercayaan kepada
Allah sebagai Pencipta dan karena itu menolak juga
kepercayaan akan penciptaan manusia menurut
gambar Allah.
• Manusia adalah “Makhluk biologis ekonomis”.
Sebagai makhluk biologis, ia pun “binatang menyusui
yang cerdas”.
• Yang dijadikan dasar pandangannya ialah makanan
(rezeki).

Manusia Humanis:
• Menurut teori ini, manusia selalu berusaha untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas dirinya.
Manusia juga ingin selalu mengaktualisasikan dirinya
dalam kehidupan yang bermakna.
• Setiap individu bereaksi terhadap situasi yang
dihadapinya sesuai dengan konsep diri yang
dimilikinya, dan dunia dimana ia
hidup.kencenderungan batiniah manusia selalu
menuju kesehatan dan keutuhan diri. Jadi, dalm
keadaan normal, manusia jalan (pekerjaan, karier atau
jalan hidup) yang mendukung pengembangan dan
aktualisasi dirinya.
Pandangan Kristen Tentang Hakekat
Manusia
Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah:
• Dalam Kejadian 1:26-27; 2:7 dinyatakan bahwa
manusia merupakan ciptaan Allah, bukan jelmaan
sebagian dari diri Allah, atau anak biologis-Nya
(baca: asal usul manusia menurut agama kristen).
• Manusia adalah hasil karya-Nya. Yang  diciptakannya
secara unik, berbeda dengan ciptaan-Nya yang lain.
Allah membentuk manusia dengan tangan-Nya
sendiri, dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya. Manusia dibentuk menurut rencana Allah.
Manusia diciptakan Menurut Gambar Allah:
• Dalam Kejadian 1:26-27 dinyatakan bahwa Allah
menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah,
baik laki-laki juga perempuan. Hal ini menyatakan
esistensi manusia yang unik dan dasyat, menunjukkan
perbedaan hakiki dan prinsipal antara manusia dengan
ciptaan Allah yang lain, sekaligus juga menunjukkan
terjalinnya hubungan yang intim antara Allah dengan
manusia (baca juga: arti Imanuel).
• Terdapat tiga arti dan makna gambar dan rupa Allah
dalam diri manusia, yaitu:
• (1) bahwa manusia adalah milik Allah, bukan
manusia. Allah telah memberi tanda/ simbol pada diri
manusia untuk menunjukkan kepemilikan-Nya.
• (2) bahwa manusia mempunyai hubungan timbal
balik. Kasih Allah yang diberikan kepada manusia
harus dibalas dengan cara mengasihi sesama dan
melaksanakan kewajibannya sebagai manusia.
• (3) bahwa manusia memiliki kebebasan dan
kemerdekaan. Allah memberikan hukum-hukum-Nya
pada manusia, namun manusia memiliki kebebasan
untuk patuh atau tidak patuh terhadap hukum
tersebut.
Manusia sebagai Makhluk Sosial:
• Manusia adalah makhluk sosial yang hidup
bermasyarakat (zoon politicon). Keutuhan manusia
akan tercapai apabila manusia sanggup
menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi
dan sosial.
• Sebagai makhluk sosial (homo socialis), manusia
tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri,
tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal
tertentu.
• Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan
dengan dirinya sendiri.
• setiap manusia saling membutuhkan satu sama
lainnya tentunya dalam hal yang positif. Saling
bersosialisasi antara satu sama lainnya membuat
interaksi yang kuat untuk mengenal kepribadian
manusia lain.
• Manusia sebagai makhluk sosial. Manusia sejak lahir
sampai mati selalu hidup dalam masyarakat, tidak
mungkin manusia di luar masyarakat.
Etika dan Pembentukan Karakter
Kristen
Apakah Etika Itu ?
• Kata Etika berasal dari bahasa Yunani ETOS yang
berarti “tempat tinggal”, kebiasaan (Luk 22:39, Kis
25:16), Adat istiadat (Kis 16:20-21), sifat, karakter,
cara berpikir, cara bertindak. Etos juga mempunyai
hubungan dimana kita tinggal dan kita berada
• Dalam bahasa Indonesia istilah etika adalah untuk
menjelaskan apakah kelakuan atau tindakan
seseorang itu baik atau  buruk dan norma-norma apa
yang dipakai.
• Dalam bahasa Indonesia istilah etika adalah untuk
menjelaskan apakah kelakuan atau tindakan
seseorang itu baik atau  buruk dan norma-norma apa
yang dipakai.
• Moralitas bergantung pada standar yang dimiliki
seorang manusia yang mempengaruhi hal baik dan
buruk yang dibuatnya, dan gol nilai yang ideal dari
prinsip-prinsip yang dimiliki seseorang sebagai
landasan dimana ia mengklaim dan mengevaluasi
sebagai kebenaran.
Arti Etika Dan Moral
• Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak (moral), sedangkan moral merupakan ajaran
tentang baik buruk perbuatan dan kelakuakn.
• DOUMA juga mengatakan  bahwa menurut asalnya,
kedua kata moral dan etika tidak berbeda tetapi
menurut penggunaannya berbeda. Sebab moral
 adalah segala kesusilaan yang berlaku sedangkan
etika adalah pertimbangan kesusilaan itu.
Fungsi Etika Dalam Kristen

• Untuk mengetahui atau membandingkan mana


perilaku yang baik dan perilaku yang buruk
• Menjadikan umat Kristiani hidup dalam kedamaian,
kesejahteraan, dan keharmonisan di dalam cinta kasih
• Etika memberikan gambaran atau orientasi hidup bagi
umat Kristiani
• Etika membuat manusia dapat bertanggung jawab atas
hidupnya. Baik buruknya perbuatan yang dilakukan,
hasilnya akan dirasakan sendiri oleh orang yang
bersangkutan
• Membuat manusia menjadi lebih baik dari
yang sebelumnya
• Mengajak umat Kristiani untuk bersikap
rasional saat mengambil keputusan di tengah-
tengah kehidupan Kristiani
• Etika dalam Kristen mempengaruhi umat
Kristiani untuk selalu menjunjung tinggi
moralitas dalam kehidupan beragama
APAKAH KARAKTER KRISTEN ITU?

Pengertian Karakter Kristen


• Karakter adalah istilah psikologis yang menunjuk
kepada “sifat khas yang dimiliki oleh individu yang
membedakannya dari individu lainnya”. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Edisi Baru, Pustaka
Phoenix: Jakarta)
• Jadi, pada dasarnya karakter adalah sifat-sifat yang
melekat pada kepribadian seseorang.
• Sedangkan Kristen adalah sebutan bagi
seseorang yang telah menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi
serta meneladani hidup dan ajaran-ajaranNya
dalam kehidupan sehari-hari.
• Dengan demikian, karakter Kristen disebut
juga sifat-sifat Kristen, yaitu kualitas rohani
yang dimiliki seorang Kristen.
Pembentukan Karakter
• Setiap pribadi dikenali melalui sifat-sifat
(karakter) yang khas baginya.
• Pembentukan pribadi mencakup kombinasi
dari beberapa unsur yang tidak mungkin dapat
dihindari, yaitu unsur hereditas, unsur
lingkungan, dan kebiasaan.
• Unsur hereditas adalah unsur-unsur yang dibawa
(diwariskan) dari orang tua melalui proses kelahiran,
seperti keadaan fisik, intelektual, emosional,
temperamen dan spiritual;
• Unsur lingkungan mempunyai peranan dan pengaruh
yang besar dalam membentuk karakter dari pribadi
seseorang. Unsur lingkungan disini meliputi
lingkungan keluarga, lingkungan tradisi dan budaya,
serta lingkungan alamiah (tempat tinggal);
• Unsur kebiasaan adalah suatu tindakan atau
tingkah laku yang terus menerus dilakukan
menjadi suatu keyakinan atau keharusan.
Kebiasaan-kebiasan ini akan turut membetuk
karakter seseorang.

Anda mungkin juga menyukai