Anda di halaman 1dari 28

Kimia unsur

golongan halogen
ANGGOTA KELOMPOK :
1.AHMAD JUHAIRI (02)
2.ILMA NUR ELVIANA (16)
3.LINDA KOMALASARI (18)
4.RIZKI TRI RAHMAWALDI (29)
5.RIZQUNA AMALIA (30)
Konfigurasi Elektron

No Unsur Konfigurasi
.
1. Fluorin (F) [He]2s2 2p5
2. Chlorin [Ne]3s2 3p5
(Cl)
3. Bromin [Ar]3d104s24p5
(Br)
4. Iodin (I) [Kr] 4d10 5s2 5p5
5. Astatin [Xe]4f145d106s2 6p5
Mengapa unsur halogen bersifat
elektronegatif?

Halogen merupakan senyawa yang sangat elektronegatif karena


mempunyai 7 elektron valensi (ns² np⁵) dan mudah menarik 1
elektron menjadi ion negatif agar susunan elektronnya stabil seperti
gas mulia (ns² np⁶).
Rumus molekul halogen dalam keadaan bebas

Unsur-unsur halogen dalam keadaan bebas terdapat sebagai


molekul diatomik
 Fluor (F 2 )
 Klor (Cl 2 )
 Brom (Br 2 )
 Iodium (I 2 )
 Astatin (At 2 ).
Fasa unsur halogen pada suhu kamar
Kereaktifan halogen

Kereaktifan halogen dapat dipelajari dari jari-


Cl
jari atomnya. Dari atas ke bawah, jari-jari
atom meningkat sehingga gaya tarik inti
Br
terhadap penerimaan (afinitas) elektron
makin lemah. Akibatnya, kereaktifan unsur-
unsur halogen dari atas ke bawah berkurang. I

At
Kelarutan halogen dalam air


  Untuk fluor   Untuk selain fluor

contoh : Contoh :

atau
Reaksi halogen dengan golongan lain

Golongan IA Golongan IVA Golongan VIIIA


2Na + Cl 2 → 2NaCl C + 2Cl 2 → CCl 4
Xe + F 2 → XeF2
Sn + 2Cl 2 → SnCl 4
2Na +Br 2 → 2NaBr Kr + F 2 → KrF2
Golongan VA
Golongan IIA 2P(s) + 3Cl 2 → 2PCl 3  
Ca + F 2 → CaF 2 2Bi + 3Cl 2 → 2BiCl 3
Golongan VIA
Mg + Cl 2 → MgCl 2
O₂ + 2F₂ → 2 OF₂
Golongan IIIA S₂ + 2F₂ → 2 SF₂
2Al + 3Cl 2 → 2AlCl 3
2B + 3Cl 2 → 2BCl 3
 Daya oksidasi halogen() dari atas ke bawah

Daya Oksidasi Halogen


a)    F 2 + 2e–             2F–, EO = +2,87 V
b)    Cl 2 + 2e–           2Cl–, EO = +1,36 V
c)    Br 2 + 2e–          2Br–, EO = +1,07 V
d)    I 2 + 2e–             2I–, EO = +0,54 V
Sifat oksidator dari atas kebawah semakin lemah, sehingga
halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.
 Daya reduksi halide() dari atas ke bawah?

Daya reduksi ion halida (X-) berkurang dari atas ke bawah. Data
potensial reduksi:
F 2 + 2e- → 2F- Eo= +2,87 Volt
Cl 2 + 2e- → 2Cl- Eo= +1,36 Volt
Br 2 + 2e- → 2Br- Eo= +1,06 Volt
I 2 + 2e- → 2I- Eo= +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami
reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I 2
karena memiliki potensial reduksi terkecil.
Unsur halogen direaksikan dengan basa kuat

 
 Reaksi dengan basa dipanaskan
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu panas halogen ( )
bereaksi membentuk halida ( X- ) dan perhalit ().
 3X2 + 6MOH →  5MX + MXO3 + 3H2O
 misalnya : 3Br2 + 6KOH →  5KBr + KBrO3 + 3H2O
3Br2 + 6OH-→  5Br- + BrO3- + H2O 
 Reaksi dengan basa dalam suhu kamar
Dengan basa kuat (MOH) halogen bereaksi membentuk halida(X- ) dan hipohalit ( XO-).
X2 + 2MOH →  MX + MXO + H2O
misalnya : Cl2 + 2NaOH →  NaCl + NaClO + H2O
Cl2 + 2OH-→  Cl- + ClO- + H2O
Unsur halogen dengan hydrogen dipanaskan

  
Reaksi halogen dan hidrogen dipanaskan
Semua halogen ( ) bereaksi dengan
hidrogen membentuk hidrogen halida ( HX )
+ → 2HX
contoh :
H2 + → 2HCl
H2 + → 2HBr
Sifat asam halida

 Asam halida (HX)


Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida
(HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam
halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan
senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX
semakin kuat. Urutan kekuatan asam : HF < HCl < HBr < HI  
Reaksi asam halida

Umumnya, asam-asam halida disintesis melalui pemanasan garam halida dengan


asam yang tidak
mudah menguap, seperti berikut ini.
 HF, dibuat dari garam CaF2 dan asam sulfat pekat. Reaksinya:
CaF2(s) + H2SO4(l)→CaSO4(s) + 2HF(g)
 HCl, dibuat dari natrium klorida dan asam sulfat pekat.
Reaksinya:
NaCl(s) + H2SO4(l)→NaHSO4(s) + HCl(g)
Pada suhu tinggi, hasil yang terbentuk adalah natrium sulfat:
NaCl(s) + NaHSO (l)→Na SO (s) + HCl(g)
 HBr dan HI, tidak dapat dibuat dengan H2SO4, sebab dapat
mengoksidasi Br– dan I– menjadi unsur-unsurnya. Dalam hal ini
digunakan asam fosfat. Reaksinya:
NaBr(s) + H3PO4(l)→HBr(g) + NaH2PO4(s)
Asam oksi

Bilangan Oksidasi +1, +3, +5, +7


Halogen dengan bilangan oksidasi positif terdapat dalam asam
oksihalogen dan senyawa antarhalogen. Fluorin tidak membentuk
asam oksi karena fluorin tidak mempunyai bilangan oksidasi positif.
Klorin, bromin dan iodin membentuk asam oksi dengan bilangan
oksidasi +1, +3, +5, +7. Asam-asam oksi itu sendiri umumnya tidak
stabil, tetapi garam-garamnya banyak yang stabil. Rumus kimia dan
nama umum dari asam oksi halogen terdapat pada tabel di bawah ini :
Tingkat asam oksi
Mineral yang mengandung unsur halogen

 
 Mineral yang mengandung klorin lainnya adalah silvit (kalium
klorida [KCl]), bischofite (MgCl2 ∙ 6H2O), karnalit (KCl ∙ ∙ MgCl2
6H2O), dan kainit (KCl ∙ ∙ MgSO4 3H2O).
 Flourin dapat Ditemukan dalam mineral fluorspar atau fluorit
CaF2.Mineral lain yang mengandung fluorn dalam klorit Na3AlF6
dan apatit 3Ca3(PO4)2.CaF2.
 Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral bromoargirit AgBr.
Pembuatan halogen
1. Pembuatan Fluorin (F2
Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garam hidrogen fluorida, KHF2
dilarutkan dalam HF cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai
±100oC). Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat dari baja, di mana sebagai katode
baja dan sebagai anoda karbon (grafit).
 Reaksi KHF2 → K+ + HF2-
HF2- → H+ + 2F
Katode: 2H+ + 2e → H2
Anoda : 2F- → F2 + 2e
Reaksi di atas perlu digunakan diafragma (pemisah berupa monel), untuk mencegah
terjadinyareaksi antara H2 dan F2 maka gas F2 yang terbentuk dapat ditampung dalam
wadah yang terbuat dari aliasi Cu dengan Ni
2. Pembuatan Klorin (Cl2)
  Air laut dan garam batu merupakan sumber utama Cl, untuk
mendapatkan Cl dapat dilakukan elektrolisis leburan NaCl, dan
elektrolisis larutan NaCl. 
Proses Downs
Elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair)
 Katode (besi) : Na+ + e → Na
 Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl 2 + 2e
Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl
dicampurkan dengan sedikit NaF (agar titik lebur turun dari 800oC
menjadi 600oC. Kontak (reaksi) antara logam Na dan gas Cl2
terbentuk digunakan lapisan besi tipis.
 
3. Pembuatan Bromin (Br2)
Air laut juga sumber utama Br. Setiap 1 m3 air laut
terdapat 3 kg bromin (Br2). Bromin didapatkan dengan
cara mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air
laut.
 Cl(g) + 2Br–(aq) → 2Cl-(aq) + Br2(g)
 Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis.
 Br2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + Br–(aq) + BrO–(aq)
 
Reaksi hidrolisis dapat dicegah dengan cara
menambahkan H2SO4 pada air laut hingga pHnya 3,5.
Setelah pH air laut 3,5, baru dialiri gas Cl2 dan udara.
Gas Br2 yang diperoleh dimurnikan dari Cl2
4. Pembuatan Iodin (I2)
 
Yodium di alam hanya terdapat natrium Iodat (NaIO3).
Yodium dibuat secara reduksi ion yodat dengan produksi natrium
hidrogensulfit.
  ( IO3- + 6H+ + Se → ½I2 + 3H2O ) x 2
  ( HSO3- + H2O → HSO4- + 2H+ + 2e ) x 5
  Ganggang laut (mengandung KI) dikeringkan, abu dari
ganggan laut dicampur dengan air panas dan disaring. Larutan
yang terjadi diuapkan sementara zat-zat yang kurang larut
mengkristal. Sisa larutan kemudian dialiri gas Cl2.
2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(g)
 
5. Pembuatan Astatin (At)
 
Astatin diperoleh dari penembakan Bi dengan partikel α (He).
Astatin bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paropendek (8,1 jam)
Kegunaan halogen

Kegunaan senyawa fluorin, antara lain:


 a. CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.
b. Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk menguatkan gigi.
c. NaF, dapat digunakan dalam proses pengolahan isotop uranium, yaitu bahan bakar reaksi nuklir dan
digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan serangga
d. Teflon, bahan plastik tahan panas.
e. Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapat bereaksi dengan kaca.
f. SF6, sutau gas yang digunakan sebagai insulator
g. Kriolit (Na3AlF6¬), bahan yang digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al secara
elektrolisis.
Kegunaan senyawa klorin, antara lain: 

a. Cl2, digunakan sebagai disinfektan untuk membu.nuh kuman yang dapat


menyebabkan berbagai penyakit dan dapat menarik timah dari kaleng bekas,
membentuk SnCl4 kemudian direduksi menjadi timah murni
b. NaCl, digunakan sebagai garam dapur.
c. KCl, digunakan untuk pupuk.
d. NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
e. NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat digunakan
sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna.
f. Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.
g. ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
Kegunaan senyawa bromin antara lain:
 
a. NaBr, sebagai obat penenang saraf.
b. AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian
film dicuci dengan larutan Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr,
sehingga perak akan tertinggal pada film sebagai bayangan hitam.
c. CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.
d. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak
mengendap karena diubah menjadi PbBr2.
Kegunaan senyawa iodin, antara lain:

a. I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena


infeksi.
b. KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.
c. I2, digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung.
d. NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi
kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok.
e. Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati borok.
f. Perak iodida (AgI), digunakan dalam film fotografi
Astatin berupa padatan pada suhu kamar. Salah satu karakteristik
khusus dari astatin adalah tidak ditemukan di alam sama sekali! Astatin
dihasilkan oleh bombardir bismut dengan partikel alpha. Pemanfaatan
astatin belum ditemukan.
 

Anda mungkin juga menyukai