Anda di halaman 1dari 16

KEBISINGAN (NOISE)

Kebisingan adalah suara yang tak


dikehendaki. Oleh Wall (1979) kebisingan
adalah suara yang mengganggu.Menurut
Kep Men-48/MEN.LH/II/1996, kebisingan
adalah suara yang tidak diinginkan dari
suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat
dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan
manusia dan kenyamanan lingkungan,
termasuk ternak, satwa dan sistem alam
Kebisingan
Adalah bunyi/ suara yang tidak diinginkan, tidak disukai yang
dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia.

● Menurut Teori Fisika 🡪 bunyi: rangsangan yang diterima oleh


syaraf pendengaran yang berasal dari suatu sumber bunyi.
Apabila syaraf pendengaran tidak menghendaki rangsangan
tersebut maka bunyi tersebut dinamakan sebagai suatu
Kebisingan
JENIS KEBISINGAN
1. Kebisingan kontinyu/Steady Noise, kebisingan yang datang
secara terus-menerus dalam waktu yang cukup lama.
Kebisingan seperti ini yang paling banyak ditemukan di tempat
kerja. Contoh: suara mesin pabrik, mesin generator.
2. Kebisingan impulsif/Impact or impulse Noise, kebisingan
yang ditimbulkan oleh suara tunggal atau bunyi yang pada saat
tertentu terdengar secara tiba-tiba. Contoh: suara ledakan bom
atau meriam, dan ledakan.
3. Kebisingan Intermitten/terputus-putus, kebisingan dimana
suara mengeras dan kemudian melemah secara perlahan-
lahan. Contoh: kebisingan oleh lalu lintas atau pesawat udara
yang tinggal landas.
SUMBER KEBISINGAN

Menurut Suma’mur, sumber bising dapat di klasifikasikan dalam 2 kelompok,


yaitu:

1. Bising Interior 🡪 berasal dari manusia, alat rumah tangga, atau mesin-mesin
gedung, misalnya radio, televisi, bantingan pintu, kipas angin, komputer, dan lain-
lain
2. Bising Eksterior 🡪 berasal dari kendaraan, mesin-mesin diesel, transportasi, dan
lain-lain.

Dari kedua sumber bising tersebut di atas, tingkat bising yang sangat tinggi di
produksi dalam beberapa bangunan industri oleh proses pabrik atau produksi.
SIFAT SUMBER BISING

Oleh Wisno (1996).


1. Sumber kebisingan statis: pabrik, mesin-
mesin industri/mesin yang tidak bergerak
2. Sumber kebisingan dinamis: mobil,
pesawat terbang, kapal laut.
KEBISINGAN MENURUT BENTUK
SUMBER SUARA YANG DIKELUARKAN

1. Berbentuk suatu titik/bola/lingkaran, misal


bising yang berasal dari mesin-mesin
industri/mesin yang tak bergerak

2. Berbentuk suatu garis misal kebisingan yang


timbul karena kenderaan-kenderaan yang
bergerak di jalan
DAMPAK KEBISINGAN
I. Indra Pendengaran
a. Trauma akustik, oleh sebab pemaparan tunggal terhadap intensitas kebisingan
yang sangat tinggi dan terjadi secara tiba-tiba, misal ledakan bom
b. Ketulian sementara (Temporary Threshol Shift/TTS), gangguan yang dialami
seseorang yang sifatnya sementara, daya dengar sedikit demi sedikit akan pulih
biasanya 3-7 hari dan paling lama tidak lebih dari 10 hari
c. Ketulian permanen (Permanent Threshold Shift/PTS) atau Noise Induced
Hearing Loss (NIHL) bila pekerja mengalami TTS dan berlangsung berulang-ulang
akan menjadi ketulian yang permanen dan hal ini terjadi setelah 10 tahun atau lebih

II. Efek Bukan Indra Pendengaran (Non Auditory Effect)


a. Gangguan komunikasi, mengganggu percakapan sehingga menimbulkan salah
pengertian dari penerimaan pembicaraan
b. Gangguan tidur (Sleep interference), menurut EPA (1974) manusia akan
terganggu tidurnya pada intensitas suara 33-38 dB dan bila tingkat intensitas
suara di ruang tidur mencapai 48 dB
c. Gangguan pelaksanaan tugas (Task interference)
terutama pada tugas-tugas yang membutuhkan
ketelitian atau pekerjaan yang rumit dan pekerjaan
yang membutuhkan konsentrasi tinggi
d. Perasaan tidak senang/mudah marah
e. Stres, menurunnya daya konsentrasi, cendrung
cepat lemah, gangguan komunikasi, gangguan
fungsi pendengaran secara bertahap, ketulian
/penurunan daya dengar yang menetap
Gangguan akibat Kebisingan:

Pengaruh Kebisingan terhadap tenaga kerja adalah sebagai berikut :


1.Gangguan fisiologis 🡪 dapat berupa peningkatan tekanan darah, nadi
dan dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris
2.Gangguan psikologis 🡪 berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,
emosi dll.
3.Gangguan komunikasi 🡪 dapat menyebabkan terganggunya pekerjaan,
bahkan bisa berakibat kepada kecelakaan karena tidak dapat mendengar
isyarat ataupun tanda bahaya.
4.Gangguan pada pendengaran (Ketulian)
Merupakan gangguan yang paling serius karena pengaruhnya dapat
menyebabkan berkurangnya fungsi pendengaran. Gangguan
pendengaran ini bersifat progresif tapi apabila tidak dilakendalikan dapat
menyebabkan ketulian permanen.
PENGUKURAN KEBISINGAN
Pengukuran bertujuan untuk :
membandingkan hasil pengukuran pada suatu saat
dengan standart atau Nilai Ambang Batas (NAB)
A.Pengukuran yang hanya sekedar pengendalian 🡪
dilakukan dimana pekerja menghabiskan waktu
kerjanya yaitu : pagi, siang dan sore.
B.Pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui efek
kebisingan terhadap pendengaran 🡪 dilakukan selama jam
kerja
ALAT PENGUKUR KEBISINGAN

Alat yang dipakai:

Sound Level Meter


(SLM)
NILAI AMBANG BATAS (NAB)
KEBISINGAN

● Menurut Permenakertrans No. 13 Tahun 2011


tentang NAB faktor fisika dan faktor kimia di Tempat
Kerja, NAB Kebisingan: 85 dB
● NAB kebisingan di tempat kerja 🡪 intensitas tertinggi
dan merupakan rata-rata yang masih dapat
diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan
hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu
terus-menerus tidak lebih dari dari 8 jam sehari atau
40 jam seminggunya.
Tingkat Kebisingan (dB) Pemaparan Harian

85 8 jam

88 4 jam

91 2 jam

94 1 jam

97 30 menit

100 15 menit
PROGRAM PENGENDALIAN
KEBISINGAN
Program pengendalian ada 3 cara :
1. Pengendalian sumber daya, teknik yang dilakukan :
a. Meredam bising/getaran yang ada
b. Mengurangi luas permukaan yang bergetar
c. Mengatur kembali tempat sumber
d. Mengatur waktu operasi mesin
e. Pengecilan atau pengurangan volume
f. Pembatasan jenis dan jumlah lalu lintas dll
2. Pengendalian pada media bising, dilakukan dengan :
a. Memperbesar jarak sumber bising dengan pekerjaan atau pemukiman
b. Memasang peredam suara pada dinding dan langit-langit
c. Membuat ruang kontrol agar dapat dipergunakan mengontrol pekerjaan
dari ruang terpisah
d. Bila sumber bising adalah lalu lintas, bisa dilakukan pembatasan jalan dengan
rumah/gedung/rumah sakit, penanaman pohon, pembentukan gundukan tanah,
pembuatan tembok/pagar, pembuatan jalur hijau dan dareah penyangga
3. Pengendalian pada penerima,ada beberapa cara :
a. Memberi alat pelindung diri : ear plug, ear
muff, dan helmet
b. Memberikan latihan dan pendidikan
kesehatan dan keselamatan kerja, khusus
tentang kebisingan
c. Tindakan pengamanan dengan cara
pemindahan tenaga kerja yang terkena bising
Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai