Anda di halaman 1dari 29

S M A N E G E R I 4 D E N PA S A R

I GUSTI PUTU
RANANTHA
MAS PRATAMA

SPINATOR (SPIRULINA METHANE REACTOR) : INOVASI


PROTOTIPE BIOGAS DARI MIKROALGA Spirulina sp.
BERBASIS BIODIGESTER PORTABLE TERINTEGRASI

NI LUH GINA RAHAYU


ANGGARANINGSIH
LATAR BELAKANG
Konsumsi energi Indonesia setiap
tahunnya terus meningkat sejalan
dengan peningkatan pertumbuhan
ekonomi nasional

Pemenuhan kebutuhan energi


dilakukan dengan mengekploitasi
hasil fosil seperti minyak bumi, gas,
dan batubara secara besar-besaran.

Akibatnya, terjadi penurunan


jumlah cadangan bahan bakar yang
memicu kenaikan harga dan
terjadinya krisis energi di Indonesia
LATAR BELAKANG

Dewasa ini dibutuhkan sumber


energi alternatif yang dapat
menggantikan peran dari bahan
bakar fosil.
Biogas adalah gas mudah
terbakar yang dihasilkan
dari proses fermentasi
bahan-bahan organik oleh
bakteri-bakteri anaerob
(bakteri yang hidup dalam
kondisi kedap udara).
LATAR BELAKANG

Bahan yang paling umum dimanfaatkan untuk


produksi biogas adalah limbah peternakan
Namun, ada beberapa bahan baku lain yang
potensial tetapi belum banyak dimanfaatkan
yaitu salah satunya mikroalga.
LATAR BELAKANG
Gurung dkk, (2013)
Menggunakan ganggang hijau Gurung dkk, (2013)
dan coklat dengan uji potensi Biomassa laut sangat penting
metana memperoleh hasil gas bagi anaerobik digestion untuk
metana mencapai 70%. Salah menghasilkan energi.
satu jenis ganggang hijau yaitu
Spirulina sp.
Hasil penelitian Passos dkk,(2013) Tsuhara dan Sawayana
Mikroalga yang dibudidayakan pada kolam  Mikrolaga sangat menjanjikan karena
air limbah melalui proses anaerobik laju pertumbuhan yang tinggi dan
digestion dan pelarutan dari microwave mempunyai kemampuan fiksasi
mampu menghasilkan gas methane hingga dibandingkan dengan tanaman lain.
78%.
LATAR
BELAKANG
Di sisi lain, Spirulina di
Indonesia dikenal sebagai
bahan pangan yang memiliki
tingkat protein dan
mikronutrien yang tinggi. FAO
menyebut bahwa Spirulina
dapat digunakan sebagai
makanan sehat bagi manusia.
LATAR
BELAKANG

Peluang yang dimiliki mikroalga ini memerlukan Perancangan Spinator (Spirulina methane
sistem agar dapat memberikan kontribusi untuk
reactor) yang memanfaatkan alga Spirulina sp.
masalah sumber energi terbarukan. Oleh karena itu,
mampu memurnikan gas hasil biogas. Sistem
dikembangan suatu rancangan bioreaktor
sederhana berbasis digester portable untuk terintegrasi pada biodigester portable ini akan
menghasilkan biogas. memberikan kinerja alat optimal.
RUMUSAN MASALAH

1 Bagaimana sistem rancang bangun reaktor


biogas dengan bahan alga Spirulina sp. ?

Bagaimana prediksi hasil kinerja rancang


2 bangun prototipe reaktor biogas dengan bahan
alga Spirulina sp. ?
Tujuan

Mendeskripsikan sistem rancang bangun Menganalisis prediksi hasil kinerja rancang


reaktor biogas dengan bahan alga Spirulina bangun reaktor prototipe biogas dengan
sp. bahan alga Spirulina sp.
MANFAAT PENELITIAN

1.4.3 Bagi masyarakat


1.4.2 Bagi peneliti dan
1.4.1 Bagi Siswa
pengkaji energi
Jika nantinya sudah terdapat
Sebagai wahana untuk instalasinya, maka dapat
Hasil rancang bangun ini
mengembangkan wawasan dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai informasi tambahan
dan ilmu pengetahuan dalam itu sendiri untuk mengurangi
untuk dilakukan kajian
pengembangan sumber energi penggunaan bahan bakar fosil
penelitian berikutnya.
alternatif ramah lingkungan. sekaligus menjaga lingkungan
tetap asri.
LANDASAN TEORI

Mikroalga
Biogas Spirulina sp.

 
 
Biogas merupakan campuran gas yang Mikroalga merupakan mikroorganisme yang
dihasilkan dari proses peruaraian senyawa menggunakan energi cahaya dan air untuk
organik dalam biomassa oleh bakteri alami memetabolisasi menjadi senyawa anorganik
metanogenik dalam kondisi anaerob. Pada Spirulina sp. merupakan mikroalga yang
umumnya biogas merupakan campuran 50-70 menyebar secara luas, dapat ditemukan di
% gas metana (), 30-40% gas karbondioksida
berbagai tipe lingkungan, baik di perairan
(), 5-10% gas hidrogen () dan sisanya berupa
gas lain. payau, laut dan tawar (Ciferri, 1983).
METODE PENELITIAN

Waktu dan Teknik Teknik


Tempat Jenis Data Pengumpulan Analisis Instrumen
Penelitian Data Data Penelitian

15 Juni 2017 • Data Primer • Teknik Studi Deskriptif Ea mea quodsi


aliquid sadipscing.
sampai 25 Pustaka kualitatif Sint nihil sit cu,
September • Teknik eam ad modus

2017 Di SMA
• Data perancangan
inermis.

Negeri 4 Sekunder alat


Denpasar
Instrumen
No.
1.
Bahan
Penelitian
Mikroalga Spirulina sp. + Air
Alat
Gelas silinder kaca berbentuk tabung
tanpa sekat berukuran volume 6 Liter
2. Kotoran ternak ayam Panci Aluminium
3. - Stirer besi dengan panjang 50 cm
4. - Pipa PVC
5. - Penampung biogas berbahan plastik
yang bervolume 50 liter
6. - Aerator akuarium
7. - 2 jenis valve berbeda (1 valve 3 sisi
dan 1 valve 2 sisi) dengan pipa pvc
yang terpasang
8. - Pressure Gauge
9.   Saringan sablon
10.   Regulator gas untuk kompor
11.   Kompor gas
4.1Sistem Rancang Bangun Reaktor Biogas dengan Bahan Alga Spirulina sp.

Spinator merupakan sebuah alat yang terintegrasi


  dengan fungsinya yaitu mengembangbiakkan

mikroalga yang diharapkan gas menghasilkan gas serta dapat digunakan sebagai biogas untuk
menghidupkan kompor. Selain menghasilkan biogas, Spinator ini nantinya akan memiliki sisa-
sisa mikroalga yang akan dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Dari gambar terlihat bahwa Spinator ini nantinya akan memiliki 3 bagian
utama yang terdapat pada nomor 1 yaitu kolam mikroalga, nomor 3 yaitu
biodigester, dan nomor 5 yaitu penampung biogas
MEKANISME SPINATOR 20
Pada kolam mikroalga, mikroalga Spirulina
Add Image
sp. dimasukan melalui bagian atas kolam yang
dapat dibuka tutup.
Alat ini juga akan dilengkapi dengan aerator
yang dapat membantu mempercepat
perkembangbiakan mikroalga dengan proses
aerasi.
Selain itu, untuk mengoptimalkan
perkembangbiakan alga ini, maka kolam alga
didesain berbentuk tabung yang memungkinkan
alga bergerak bebas tanpa terganggu sudut serta
bening yang memungkinkan masuknya cahaya
MEKANISME SPINATOR 21
 
Jika kolam alga sudah berwarna hijau tua, itu menandakan
bahwa mikroalga sudah siap untuk dipanen. Jika pada saat
Add Image
masa panen, kumpulan mikroalga tersebut mengasilkan gas ,
maka gas-gas yang dihasilkan pada saat proses
perkembangbiakan di sana akan dibawa ke dalam pipa
nomor 7 dan akan disalurkan hingga ke bagian nomor 4. Di
bagian tersebut, terdapat blower yang akan menyerap gas
CH4 ke penampung biogas (nomor 5)
Selanjutnya pada masa panen, di bagian bawah kolam alga
nantinya akan diletakkan saringan sablon yang bertujuan
untuk menyaring alga dengan air di kolam tersebut
Alga yang lolos saring, nantinya akan dikembangbiakkan
kembali di kolam alga tersebut sedangkan Alga yang tidak
lolos saring, nantinya akan diletakkan pada biodigester
(nomor 3)
MEKANISME SPINATOR 22
Setelah alga-alga yang tidak lolos
Add Image
saring tersebut diletakkan pada
biodigester, alga-alga tersebut akan
ditambahkan dengan pemicu / starter
penghasilan gas metana (CH4). Pada
penelitian ini, kotoran ternak yang
digunakan dapat berupa kotoran ayam
Kotoran ternak tersebut akan
dicampur dengan mikroalga ini dengan
perbandingan 1:1.
MEKANISME SPINATOR 23
Campuran tersebut dapat diaduk
Add Image
dengan stirer untuk meratakan campuran
tadi. Setelah itu, biodigester akan ditutup
rapat selama 12-16 hari agar proses
fermentasi anaerob dapat terjadi dengan
baik dan dapat menghasilkan biogas yang
sesuai harapan. Dalam rentang waktu
selama proses fermentasi berlangsung,
biodigester akan diletakkan di atas heater
yang diatur suhunya sebesar 30-40 ℃
untuk menstabilkan suhu saat fermentasi
MEKANISME SPINATOR 24
Fermentasi menghasilkan berbagai gas yang
Add Image bergerak ke dalam pipa dengan nomor 4. Di dalam
pipa itu, terdapat blower CH4 yang berfungsi untuk
menarik gas CH4 ke dalam penampung biogas
(nomor 5) sedangkan gas-gas lainnya, nanti akan
bergerak kembali ke dalam bagian dengan nomor 2
dimana dalam bagian itu nantinya akan terdapat
blower CO2 yang berfungsi untuk menarik CO2 itu
ke dalam kolam alga di nomor 1 yang dapat
digunakan kembali sebagai salah satu zat yang
dibutuhkan untuk perkembangbiakan mikroalga.
Selain itu, bahan organik sisa proses fermentasi
tadi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
MEKANISME SPINATOR 25
Add Image
Setelah semua hasil gas CH4
tertampung dalam penampung biogas
(nomor 5), maka selanjutnya akan
diadakan pengecekan hasil dengan
menyalurkan gas CH4 tadi ke dalam
kompor gas melalui regulator. Jika
api yang dihasilkan sudah berwarna
biru, maka dapat dikatakan penelitian
ini sudah berhasil.
RENCANA TEKNIK PENGUJIAN

Uji fungsional
Uji fungsional dilakukan dengan tujuan apakah hasil rancang bangun
dapat berfungsi sesuai dengan tujuan rancang bangunnya. Adapun ujinya
meliputi pemeriksaan saluran input udara pada tangki, pemeriksaan pada
badan tangki terhadap lubang yang dapat menimbulkan kebocoran, serta
memeriksa pelindung tangki dalam menahan tekanan biogas yang
diinjeksikan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com


RENCANA TEKNIK PENGUJIAN

Uji kinerja
Uji kinerja dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja Spinator hasil
rancangan. Uji yang dilakukan diantaranya uji tekanan maksimal, uji
penyimpanan, dan uji pembakaran, serta uji kandungan biogas.
a) Uji tekanan maksimal tangki
b) Uji penyimpanan
c) Uji pembakaran
d) Uji kandungan biogas The Power of PowerPoint | thepopp.com
4.2 Prediksi Hasil Kinerja Rancang Bangun
Prototipe Reaktor Biogas dengan Bahan Alga
Spirulina sp.
  Substrat Spirulina sp. pada
Kualitas dan kuantitas biogasprosesdari
anaerobicsp.digestion
Spirulina atau umum
yang dihasilkan dikenal
pada penelitian
sebagai metagenesis
Ardevol terdiri atas bahwa
(2015) menunjukkan empat
langkah sp. yang
Spirulina prosesmenjadi biologi pada
substrat untuk
mikroorganisme
produksi yang mengubah
biogas menghasilkan molekul
produksi rata-
kompleks
rata 350 mLmenjadi gasgram
biogas per metan dan dengan
substrat karbon
dioksida.
laju Empat langkah
pertumbuhan mikroalga terebut
0,62 adalah (1)
μsel/hari.
hidrolisis
Hal makromolekul,
ini disebabkan (2) acidogenesisi
oleh peran bakteri yang
dan pembentukan
populasinya melimpahasam volatile,reaktor
di dalam (3)
acetogenesis
biogas. atau pembentukan
Berikut disajikan asetat,
gambardan
(4) metanogenesis
mikrobiologi atau transformasi
pada proses asetat,
anaerobic
dan menjadi
digestion.
SIMPULAN 2
9

  5.2 Kualitas dan kuantitas biogas dari Spirulina


5.1 Spinator merupakan sebuah alat
sp. yang dihasilkan pada penelitian Ardevol
yang terintegrasi dengan fungsinya (2015) menunjukkan bahwa Spirulina sp. yang
yaitu mengembangbiakkan mikroalga menjadi substrat untuk produksi biogas
yang diharapkan gas menghasilkan gas menghasilkan produksi rata-rata 350 mL

serta dapat digunakan sebagai biogas biogas per gram substrat dengan laju
pertumbuhan mikroalga 0,62 μsel/hari. Hal ini
untuk menghidupkan kompor. Adapun
disebabkan oleh peran bakteri yang
teknik pengujian yang dilakukan adalah populasinya melimpah di dalam reaktor biogas.
Uji fungsional dan Uji kinerja Sprirulina sp. sangat berpotensi untuk
dikembangkan menjadi substrat pada
pembuatan biogas karena kandungan protein
mampu mempercepat proses matagenesis
SARAN
BAGI
BAGI BAGI PENELITI
PEMERINTAH MASYARAKAT SELANJUTN
YA

Anda mungkin juga menyukai