I GUSTI PUTU
RANANTHA
MAS PRATAMA
Peluang yang dimiliki mikroalga ini memerlukan Perancangan Spinator (Spirulina methane
sistem agar dapat memberikan kontribusi untuk
reactor) yang memanfaatkan alga Spirulina sp.
masalah sumber energi terbarukan. Oleh karena itu,
mampu memurnikan gas hasil biogas. Sistem
dikembangan suatu rancangan bioreaktor
sederhana berbasis digester portable untuk terintegrasi pada biodigester portable ini akan
menghasilkan biogas. memberikan kinerja alat optimal.
RUMUSAN MASALAH
Mikroalga
Biogas Spirulina sp.
Biogas merupakan campuran gas yang Mikroalga merupakan mikroorganisme yang
dihasilkan dari proses peruaraian senyawa menggunakan energi cahaya dan air untuk
organik dalam biomassa oleh bakteri alami memetabolisasi menjadi senyawa anorganik
metanogenik dalam kondisi anaerob. Pada Spirulina sp. merupakan mikroalga yang
umumnya biogas merupakan campuran 50-70 menyebar secara luas, dapat ditemukan di
% gas metana (), 30-40% gas karbondioksida
berbagai tipe lingkungan, baik di perairan
(), 5-10% gas hidrogen () dan sisanya berupa
gas lain. payau, laut dan tawar (Ciferri, 1983).
METODE PENELITIAN
2017 Di SMA
• Data perancangan
inermis.
mikroalga yang diharapkan gas menghasilkan gas serta dapat digunakan sebagai biogas untuk
menghidupkan kompor. Selain menghasilkan biogas, Spinator ini nantinya akan memiliki sisa-
sisa mikroalga yang akan dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Dari gambar terlihat bahwa Spinator ini nantinya akan memiliki 3 bagian
utama yang terdapat pada nomor 1 yaitu kolam mikroalga, nomor 3 yaitu
biodigester, dan nomor 5 yaitu penampung biogas
MEKANISME SPINATOR 20
Pada kolam mikroalga, mikroalga Spirulina
Add Image
sp. dimasukan melalui bagian atas kolam yang
dapat dibuka tutup.
Alat ini juga akan dilengkapi dengan aerator
yang dapat membantu mempercepat
perkembangbiakan mikroalga dengan proses
aerasi.
Selain itu, untuk mengoptimalkan
perkembangbiakan alga ini, maka kolam alga
didesain berbentuk tabung yang memungkinkan
alga bergerak bebas tanpa terganggu sudut serta
bening yang memungkinkan masuknya cahaya
MEKANISME SPINATOR 21
Jika kolam alga sudah berwarna hijau tua, itu menandakan
bahwa mikroalga sudah siap untuk dipanen. Jika pada saat
Add Image
masa panen, kumpulan mikroalga tersebut mengasilkan gas ,
maka gas-gas yang dihasilkan pada saat proses
perkembangbiakan di sana akan dibawa ke dalam pipa
nomor 7 dan akan disalurkan hingga ke bagian nomor 4. Di
bagian tersebut, terdapat blower yang akan menyerap gas
CH4 ke penampung biogas (nomor 5)
Selanjutnya pada masa panen, di bagian bawah kolam alga
nantinya akan diletakkan saringan sablon yang bertujuan
untuk menyaring alga dengan air di kolam tersebut
Alga yang lolos saring, nantinya akan dikembangbiakkan
kembali di kolam alga tersebut sedangkan Alga yang tidak
lolos saring, nantinya akan diletakkan pada biodigester
(nomor 3)
MEKANISME SPINATOR 22
Setelah alga-alga yang tidak lolos
Add Image
saring tersebut diletakkan pada
biodigester, alga-alga tersebut akan
ditambahkan dengan pemicu / starter
penghasilan gas metana (CH4). Pada
penelitian ini, kotoran ternak yang
digunakan dapat berupa kotoran ayam
Kotoran ternak tersebut akan
dicampur dengan mikroalga ini dengan
perbandingan 1:1.
MEKANISME SPINATOR 23
Campuran tersebut dapat diaduk
Add Image
dengan stirer untuk meratakan campuran
tadi. Setelah itu, biodigester akan ditutup
rapat selama 12-16 hari agar proses
fermentasi anaerob dapat terjadi dengan
baik dan dapat menghasilkan biogas yang
sesuai harapan. Dalam rentang waktu
selama proses fermentasi berlangsung,
biodigester akan diletakkan di atas heater
yang diatur suhunya sebesar 30-40 ℃
untuk menstabilkan suhu saat fermentasi
MEKANISME SPINATOR 24
Fermentasi menghasilkan berbagai gas yang
Add Image bergerak ke dalam pipa dengan nomor 4. Di dalam
pipa itu, terdapat blower CH4 yang berfungsi untuk
menarik gas CH4 ke dalam penampung biogas
(nomor 5) sedangkan gas-gas lainnya, nanti akan
bergerak kembali ke dalam bagian dengan nomor 2
dimana dalam bagian itu nantinya akan terdapat
blower CO2 yang berfungsi untuk menarik CO2 itu
ke dalam kolam alga di nomor 1 yang dapat
digunakan kembali sebagai salah satu zat yang
dibutuhkan untuk perkembangbiakan mikroalga.
Selain itu, bahan organik sisa proses fermentasi
tadi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
MEKANISME SPINATOR 25
Add Image
Setelah semua hasil gas CH4
tertampung dalam penampung biogas
(nomor 5), maka selanjutnya akan
diadakan pengecekan hasil dengan
menyalurkan gas CH4 tadi ke dalam
kompor gas melalui regulator. Jika
api yang dihasilkan sudah berwarna
biru, maka dapat dikatakan penelitian
ini sudah berhasil.
RENCANA TEKNIK PENGUJIAN
Uji fungsional
Uji fungsional dilakukan dengan tujuan apakah hasil rancang bangun
dapat berfungsi sesuai dengan tujuan rancang bangunnya. Adapun ujinya
meliputi pemeriksaan saluran input udara pada tangki, pemeriksaan pada
badan tangki terhadap lubang yang dapat menimbulkan kebocoran, serta
memeriksa pelindung tangki dalam menahan tekanan biogas yang
diinjeksikan.
Uji kinerja
Uji kinerja dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja Spinator hasil
rancangan. Uji yang dilakukan diantaranya uji tekanan maksimal, uji
penyimpanan, dan uji pembakaran, serta uji kandungan biogas.
a) Uji tekanan maksimal tangki
b) Uji penyimpanan
c) Uji pembakaran
d) Uji kandungan biogas The Power of PowerPoint | thepopp.com
4.2 Prediksi Hasil Kinerja Rancang Bangun
Prototipe Reaktor Biogas dengan Bahan Alga
Spirulina sp.
Substrat Spirulina sp. pada
Kualitas dan kuantitas biogasprosesdari
anaerobicsp.digestion
Spirulina atau umum
yang dihasilkan dikenal
pada penelitian
sebagai metagenesis
Ardevol terdiri atas bahwa
(2015) menunjukkan empat
langkah sp. yang
Spirulina prosesmenjadi biologi pada
substrat untuk
mikroorganisme
produksi yang mengubah
biogas menghasilkan molekul
produksi rata-
kompleks
rata 350 mLmenjadi gasgram
biogas per metan dan dengan
substrat karbon
dioksida.
laju Empat langkah
pertumbuhan mikroalga terebut
0,62 adalah (1)
μsel/hari.
hidrolisis
Hal makromolekul,
ini disebabkan (2) acidogenesisi
oleh peran bakteri yang
dan pembentukan
populasinya melimpahasam volatile,reaktor
di dalam (3)
acetogenesis
biogas. atau pembentukan
Berikut disajikan asetat,
gambardan
(4) metanogenesis
mikrobiologi atau transformasi
pada proses asetat,
anaerobic
dan menjadi
digestion.
SIMPULAN 2
9
serta dapat digunakan sebagai biogas biogas per gram substrat dengan laju
pertumbuhan mikroalga 0,62 μsel/hari. Hal ini
untuk menghidupkan kompor. Adapun
disebabkan oleh peran bakteri yang
teknik pengujian yang dilakukan adalah populasinya melimpah di dalam reaktor biogas.
Uji fungsional dan Uji kinerja Sprirulina sp. sangat berpotensi untuk
dikembangkan menjadi substrat pada
pembuatan biogas karena kandungan protein
mampu mempercepat proses matagenesis
SARAN
BAGI
BAGI BAGI PENELITI
PEMERINTAH MASYARAKAT SELANJUTN
YA