Anda di halaman 1dari 17

EKONOMI BISNIS

Memahami Model, pelaku ekonomi, perilaku konsumen


dan produsen dalam kegiatan ekonomi
Oleh : SEKAR WIDI ASIH
Agenda Style
01 Model Ekonomi

02 Pelaku Ekonomi

03 Perilaku Konsumen
dan Produsen
dalam Kegiatan
Ekonomi
Model Ekonomi
Model Pelaku Ekonomi

Model
Kegiatan
Ekonomi
Sederhana
(dua Sektor)
Konsep perekonomian dua
sektor merupakan konsep
perekonomian yang terdiri
dari dan sektor rumah tangga
dan sektor perusahaan.
Dalam perekonomian 2
sektor, tidak terdapat pajak
dan pengeluaran pemerintah.
Bukan hanya itu
perekonomian 2 sektor pun
tidak melakukan
perdagangan luar negeri
yakni tidak melakukan
kegiatan ekspor dan impor.
Model Pelaku Ekonomi

Model
dengan
campur
tangan
pemerintah
(tiga sektor)
Sistem Perekonomian
tiga sektor merupakan
perekonomian yg
terdiri dari sektor-
sektor rumah tangga,
perusahaan dan
pemerintah.
Model Pelaku Ekonomi

Model
kegiatan
ekonomi
terbuka
(empat
sektor)
Pada sistem
perekonomian terbuka,
terdapat empat sektor
pelaku ekonomi yaitu
sektor rumah tangga,
sektor perusahaan,
sektor pemerintah, dan
sektor luar negeri.
Pelaku Ekonomi
Pelaku Ekonomi
Rumah tangga konsumen (RTK)
01 Mereka adalah pelaku ekonomi yang utama karena rumah tangga konsumen
meminta barang dan jasa dari pasar barang dan jasa (output). Rumah tangga
konsumen juga menawarkan tenaga kerja, tanah, kapital, dan kewirausahaan.

Rumah tangga produsen/perusahaan (RTP)


02 Mereka adalah produsen/atau perusahaan yang dibentuk oleh pengusaha atau
wirausahawan dengan tujuan mencari laba dengan cara menggabungkan tenaga
kerja (sumber daya manusia), modal, dan tanah atau sumber daya alam untuk
menghasilkan barang dan jasa.

Pemerintah
03 Peranan rumah tangga pemerintah atau Negara dalam kegiiatan
ekonomi antara lain: a) pengatur; b) konsumen; c) sebagai produsen;
d) pembuat dan pelaksana aturan; e) menjamin kompetisi; dan e)
menyediakan barang publik.

Masyarakat Luar Negeri


04 Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang
berhubungan dengan transaksi luar negeri, sektor ini mencakup
ekspor dan impor barang dan jasa serta aliran modal yang berkaitan
dengan transaksi investasi perbankan.
Perilaku Konsumen
dan Produsen dalam
Kegiatan Ekonomi
1. Teori Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau
jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.

Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap


yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah
pembelian.

Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat


dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatankegiatan tersebut.
Ruang Lingkup Perilaku
Konsumen
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan
jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga
barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris
paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori
Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana
seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya,
dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga
tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang
diharapkannya.
Pendekatan Perilaku Konsumen
1. Pendekatan Kardinal 2. Pendekatan Ordinal
Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen
ukur. Makin banyak barang dikonsumsi makin dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan
besar kepuasan Terjadi hukum The law of konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva
deminishing Marginal Utility pada tambahan yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang
kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang
kepuasan yang diperoleh dari setiap unit sama.
tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula Ciri-ciri kurva indiferens :
a) Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan
kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu
mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia
atau saturation point tambahan kepuasan akan
menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
semakin turun ). Tingkat kepuasan yang semakin b) Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya
menurun ini dikenal dengan hukum Gossen. perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan
Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing
unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga barang yang dikonsumsi (marginal rate of
makin besar kepuasan makin mahal harganya. substitution)
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya c) Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh
guna marginal. kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens
yang berbeda
2. Teori Perilaku Produsen
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah kegiatan yang
membuat barang-barang,produksi juga sangat berkaitan
dengan nilai guna suatu barang.Di dalam produksi terdapat
proses produksi tertenyang harus dijalani sehingga bias
menghasilkan barang yang berguna.

Dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal :


1. Produksi Jangka Pendek
2. Produksi Jangka Panjang
Dua Hal dalam analisis teori produksi :
1. Produksi Jangka Pendek 2. Produksi Jangka Panjang
Dalam membahas teori produksi kita perlu Sebagaimana telah dijelaskan,produksi dalam jangka
membedakan pengertian jangka panjang dan panjang tidak terkait dengan jangka waktu proses
jangka pendek.Jangka pendek dan jangka produksi,tetapi lebih kepada sifat factor produkdi yang
digunkan . Dalam jangka panjang semua factor produksi
panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang
yang digunakan bersifat variable atau berubah-ubah.untuk
digunakan dalam proses produksi.Produksi dalam mempelajari produksi dalam jangka panjang kiata akan
jangka pendek bararti terdapat satu factor mempelajari kurva isoquant dan jumlah produk optimal.
produksi yang bersifat tetap,sedangkan factor a. Isoquant atau Isoproduk
produksi yang lainnya bersifat variable(berubah- Kurva isokuant atau isoproduk adalah kurva tempat
ubah).produksi dalam jangka panjang berarti kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua
semua factor produksi yang digunakan bersifat factor produksi untuk menghasilkan tingkat produksi
variable (berubah-ubah). yang sama.
b. Produksi optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan
konsep efisiensi ekonomis atau
efisiensi harga. Pemakaian faktor produksi dikatakan
efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan
maksimum.
3. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang digunakan dalam
proses produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya
lebih besar dibandingkan dengan jenis biaya lain.

Jenis-jenis Biaya Produksi :


1. Biaya bahan baku (direct material cost)
2. Biaya tenaga kerja (direct labour cost
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Proses Produksi
Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan berdasarkan
proses produksinya. Proses produksi dibagi menjadi 2
macam:
1. Produksi atas dasar pesanan
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan
melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan
yang diterima dari pihak luar. Perusahaan ini
mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan
harga pokok pesanan (Job order cost methode)
2. Produksi masa
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi
massa melaksanakan pengolahan produknya untuk
memenuhi persediaan di gudang yang umumnya
produknya berupa standar
Thank you

Anda mungkin juga menyukai