Anda di halaman 1dari 25

KHROMATOGRAFY : TEKNIK PEMISAHAN KIMIA BERDASARKAN

PERBEDAAN MIGRASI DIFERENSIAL


SENYAWA DALAM FASE DIAM DAN FASE
GERAK
 GC : PENGEMBANGAN TEKNIK KROMATOGRAFI
DIMANA FASE GERAK ADALAH GAS
 TERDAPAT 2 JENIS GC : GLC DAN GSC

8
• Kromatografi Gas akan memisahkan campuran-campuran yang
mengandung banyak komponen dengan perbedaan titik didih rendah.
• Analisis cepat (biasanya 10 -15 menit)
• Sensitif (dengan detektor T.C.D. ppm, F.I.D. low ppm. E.C.D. ppb)
• Volume yang diperlukan sangat kecil ( 1 – 10 μl )
• Bisa dipakai untuk menganalisis berbagai macam campuran, hidrokarbon,
obat, pestisida, gas-gas dan steroid-steroid
• Mudah dioperasikan dan tekniknya terpercaya.
• Baik pada analisa kualitatif dan kuantitatif
• Hasilnya mudah ditafsirkan
Puncak kromatogram
Kualitatif ( dengan retensi waktu )
Kuantitatif ( daerah puncak adalah konsentrasi α)
• n = number of theoritical plates
• L = panjang kolom
• h = height equivalent to on theoritical plate (HETP)
cm, m
• μ = percepatan gas linier rata-rata cm/detik,
cm/menit
• α = retensi relatif dari dua puncak yang bersebelahan
• R = Resolusi dari dua puncak yang bersebelahan
• k’ = rasio (kapasitas) partisi
tm = waktu retensi yang teramati dari bahan
terlarut yang tidak tertahan ( waktu gas
tertahan, puncak udara, pencelupan air, solven
front dll) (cm, min)

tR = waktu retensi yang diukur dari awal (injeksi),


(cm, min).R menunjukkan puncak 1 dan 2

t’R = waktu retensi yang disesuaikan diukur dari


waktu bahan terlarut yang tidak tertahan (cm, min)

Wh = lebar puncak pada setengah tinggi (cm, min)


H menunjukkan puncak 1 dan 2

Wb = lebar dasar puncak ( pertemuan dua lereng


dengan garis dasar) (cm.min)

d = waktu antara puncak 1 dan 2 ( juga Δt antara


puncak 1 dan 2 (cm, min)
Kromatograf gas terdiri
dari gas pembawa, injektor, kolom, detektor dan sistem data.
Tipe kolom dan operasi menentukan desain dan
operasi dari sistem pemasukan sampel dan
detektor yang digunakan.
Injektor kolom kapiler mempunyai beberapa
perbedaan fundamental dari injektor konvensiona.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik
kolom.
Volume maksimum sampel yang dapat dimasukkan
pada pipa kapiler adalah 0,01 ml. Oleh karena itu
sampel yang dimasukkan harus memiliki
reproducibly. Hal ini bisa dilakukan dengan
menggunakan alat yang dinamakan Splitter
GC Pneumatik / Capillary GC
Sampel Gas
• Metode yang mudah untuk memasukkan gas-
gas adalah lewat katup sampling gas. Volume
gas dapat divariasikan tergantung pada ukuran
loop. Loop tambahan dapat dijadikan satu
untuk menjebak sampel dengan pendinginan.
Pemanasan pada loop kemudian bisa
melepaskan sampel.
KOLOM KROMATOGRAFI GAS

KOLOM Fungsi : sebagai tempat pemisahan sampel

Jenis : packed column dan kolom kapiler (open tubular)

Suhu
• Suhu kolom harus di atas titik lebur fase cair stasioner, tetapi harus
di bawah suhu maksimum yang diperbolehkan bagi fase stasioner
tersebut.
•Suhu optimum kolom tergantung pada titik didih sampel yang akan
dipisahkan dan derajat pemisahan yang dikehendaki.
•Suhu pemisahan dalam kolom dapat berupa isotermal dan
terprogram, suhu yang terprogram memberikan data pemisahan yang
lebih baik
KOLOM GAS KROMATOGRAFI & FASA DIAM

Awal tahun saat itu kolom yang digunakan sebagai fasa diam adalah
1950 jenis packed column berupa film tipis pada cairan yang
diperkuat dengan proses absorpsi pada permukaan padatan
pendukung

studi teoritis membuktikan bahwa kolom unpacked


memberikan pemisahan yang lebih bagus dibandingkan
packed dalam hal kecepatan dan efisiensi kolom.

Akhir tahun open tubular column dibuat Permasalahan

1950-an kapasitas sampel yang kecil


kolom relatif cukup rapuh

Permasalahan mekanis yang berhubungan dengan


proses pemasukan sampel dan hubungannya
dengan kolom ke detektor

sulitnya coating kolom yang sifatnya


reproducibly,dan waktu hidup kolom yang pendek
Di akhir tahun
1970-an permasalahan dapat diatasi
Packed Kolum

•Kolom terbuat dari bahan kaca atau tabung logam.


•Panjang 2-3 meter dan diameter dalam berukuran 2-4
mm.
• Tabung-tabung ini dipak secara padat seragam, terbagi
secara baik dalam material packing atau padatan
pendukung, dicoated dengan sebuah lapisan tipis (0,05 –
1 μm) pada fasa diam cairan.
•Tabung berbentuk koil dengan diameter 15 cm dapat
dimasukkan ke dalam oven dengan baik.
Material Padatan Pendukung (serbuk penyangga)

•Memilikii luas spesifik yang besar yaitu lebih besar dari 1


m2/g.
•Bersifat lebam secara kimia, tapi harus dapat dibasahi dan
dapat dilapisi oleh lapisan tipis cairan fase stasioner yang
tebalnya seragam.
•Harus tahan panas, kuat secara mekanis, dan tersedia dalam
bentuk halus, seragam, dan berbentuk butir.

Serbuk penyangga yang banyak


digunakan adalah serbuk diatome, suatu
bahan bersilikat yang berpori yang berasal
dari sisa-sisa rangka diatome
KOLOM KAPILER / OPEN TUBULAR COLUMN

Tipe
Support-Coated Open Fase stasioner dilapiskan
Tubular (SCOT)
pada material pendukung
wall-Coated Open Tubular
Fase stasiner langsung dilekatkan
(WCOT)
pada dinding pipa kapiler

Fused-Silica Open •Jenis kapiler ini memiliki wall


Tubular (FSOT) lebih tipis dibandingkan bagian
penahan kacanya.
•Tabung yang dimiliki lebih kuat
dengan adanya perlindungan luar
dari proses coating poliimida
Perbandingan Tampilan Karakteristik Kolom

Tipe kolom
FSOT WCOT SCOT Packed

Panjang 10-100 10-100 10-100 1-6


Diameter dalam 0,1-0,3 0,25-0,75 0,5 2-4
Efisiensi (plate/m) 2000-4000 1000-4000 600-1200 500-1000
Ukuran sampel 10-75 10-1000 10-1000 10-106
Tekanan relatif Rendah Rendah Rendah tinggi
Kecepatan relatif Cepat Cepat Cepat lambat

Fleksibilitas Ya No No No
Kelembaman kimia Best poorest
•Bersifat non volatil .
Fasa Diam Cairan
•Ukuran uap kurang dari 0,1 torr pada suhu
penggunaanya.
•stabil terhadap panas.
• mempunyai nilai K yang sesuai dengan
komponen yang dianalisis.
• tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil.
• murni dan diketahui berat molekulnya.
• inert terhadap solut, dan bila bereaksi dengan
solut reaksinya harus cepat dan repersibel.

Pemilihan fasa diam fasa diam

Polar
Polaritas Semi Polar
Non Polar
Tipe Isotermal
Pada operasi isotermal, temperatur kolom dijaga
konstan. Batas temperatur maksimum dan
minimum dipengaruhi stabilitas dan karakter fisik
fase diam. Batas bawah ditentukan oleh titik beku
dan batas atas ditentukan oleh “bleed” dari fase
diam. Bleed adalah fase diam masuk ke detektor.
Secara umum pada mode operasional ini, injektor
dioperasikan 30oC diatas temperatur komponen
dengan titik didih maksimum (kolom kemasan
konvensional).
Pada kromatografi gas temperatur terprogram, temperatur oven dikendalikan
oleh sebuah program yang dapat mengubah tingkatan pemanasan yang
terjadi antara 0,25oC sampai 20oC. Sebuah oven massa rendah mengijinkan
pendinginan dan pemanasan cepat dari kolom yang dapat ditahan sampai
1oC dari temperatur yang diperlukan.

Pada operasi temperatur terprogram diperlukan pengendali aliran untuk


memastikan kesetabilan aliran gas. Kestabilan aliran sangat diperlukan
untuk mencapai stabilitas hasil detektor yang baik yang ditunjukan pada
garisbawah/baseline datar yang stabil. Fase diam harus stabil secara termal
melewati range temperatur yang lebar. Bleed dapat diganti dengan
menjalankan dua kolom yang identik secara tandem, satu untuk pemisahan
komponen dan yang lain untuk melawan “bleed”.
 Mempunyai sensitifitas yang tinggi untuk mengenali unsur dalam
bentuk gas. (1 volume terlarut : 1000 volume pelarut)
 Mempunyai respon yang linear terhadap jumlah unsur dengan
cakupan yang luas.
 Tidak bergantung pada kondisi operasi, seperti : kecepatan aliran.
 Mempunyai stabilitas baseline yang baik.
 Mudah perawatannya
 Mempunyai volume internal yang kecil (resolusi puncak)
 Mempunyai respon yang cepat untuk menghindari gugusan puncak
 Murah dan dapat dipercaya.
 DIFERENSIAL
MENGUKUR KONSENTRASI SESAAT ATAU LAJU SESAAT
MUNCULNYA KOMPONEN
SIGNAL DARI DETEKTOR DIFERENSIAL SERINGKALI
DIINTEGRASIKAN UNTUK KEPERLUAN ANALISIS
KUANTITATIF
 INTEGRAL
MENGUMPULKAN SIGNAL-SIGNAL SESAAT DAN
MENUNJUKAN SIGNALTOTAL YANG DIUKUR PADA SAAT
TERTENTU.
Signaldiperuntukan analisis kualitatif karena memudahkan interpretasi.
 Kromatogram yang diperoleh dengan detektor Integral

 Kromatogram yang diperoleh dengan detektor diferensial


 DETEKTOR DESTRUKTIF
FID : SENSITIF TAPI DESTRUKTIF
 DETEKTOR NON DESTRUKTIF
TCD : NON SELKTIF TAPI NON
DESTRUKTIF
 Flame Ionization Detector (F.I.D.)
 Thermal Conductivity Detector (T.C.D.)
 Electron Capture Detector (E.C.D.)
 Flame Photometric Detector (F.P.D.)
 Thermionic Spesific Detector N, P spesific
(T.S.D.)
 Photo Ionization Detector (P.I.D.)
Semua detektor tersebut diatas sangat berbeda dalam
prinsip operasionalnya, hal ini yang membuat
perbandingan menjadi sulit. Akan tetapi,terdapat
sejumlah karakteristik yang mana dapat digunakan
sebagai perbandingan yaitu :
 Selektivitas
 Sensitivitas
 Noise dan Kuantitas minimum yang dapat terdeteksi
 Linear range (rentang linier)
• Gas Pembawa sebagai fase gerak akan membawa komponen
sampel
melalui kolom menuju detektor.
• Gas pembawa harus inert, kering dan murni.
• Pemilihan gas pembawa ini tergantung pada detektor yang
digunakan,
ketersediaan, keamanan dan biaya.
• Gas pembawa yang umum digunakan adalah nitrogen, hidrogen,
helium dan argon.
• Pemilihan gas pembawa ini tidakmempengaruhi selektivitas.
Namun dapat mempengaruhi resolusi sebagai hasil dari perbedaan
laju difusi dan dapat mempengaruhi waktu analisis karena
kecepatan optimum gas pembawa akan berkurang sesuai dengan
pengurangan difusitas bahan terlarut.

Anda mungkin juga menyukai