Anda di halaman 1dari 19

Langkah-langkah melaksanakan

rujukan pada bayi dan anak balita


secara tepat
Dr. Nora Hajarsyah Sp A
Pendahuluan
Sistem rujukan
Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan rujukan
yang kurang cepat dan tepat
Rujukan merupakan suatu tanggung jawab yang tinggi
Tingginya angka kematian anak dan ibu terjadi akibat terlambatnya
mencapai fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai
Dengan adanya sistem rujukan, diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu karena rujukan ditujukkan
pada kasus yang tergolong berisikon tinggi
Kelancaran rujukan dapat menjadi faktor yang menentukan penurunan
angka kematian ibu dan perinatal
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu
dan bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika
menghadapi penyulit
Jika bidan lemah dan lalai dalam melakukan rujukan dapat berakibat fatal
bagi keselamatan ibu dan bayi
Rujukan adalah penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan
ke pelayanan kesehatan yang lebih memadai, kompeten, dan terjangkau
Tujuan
Dihasilkannya pemerataan upaya kesehatan dalam rangka penyelesaian
masalah kesehatan secara berdaya dan berhasil guna

Meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan secara


terpadu

Agar pasien mendapat pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan


yang lebih memadai dan mampu sehingga pasien dapat terselamatkan
dengan demikian dapat menurunkan AKI dan AKB
Rujukan medik adalah pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik
atas satu kasus yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal kepada
yang lebih berwenang dan mampu menangani secara rasional
Jenis rujukan medik dapat dibagi 3 jenis
Transfer of patient: Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik,
pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain
Transfer of specimen : pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap
Transfer of knowledge/personal : pengiriman tenaga yang lebih kompeten
atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan setempat
Posyandu
Dapat melakukan rujukan langsung ke
1. Puskesmas pembantu
2. Bidan desa/ klinik bersalin
3. Puskesmas rawat inap
4. Rumah Sakit pemerintah / swasta
Puskesmas pembantu dapat melakukan rujukan langsung ke RS tipe
c /D atau RS swasta

Puskesmas pembantu dapat melakukan rujukan langsung ke RS tipe


c /D atau RS swasta
Persiapan rujukan
Bidan : pastikan pasien didampingin oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dan memiliki kemampuan melaksanakan kegawat daruratan

Alat : bawa perlengkapan dan alat-alat yang diperlukan seperti


stetoskop, tensimeter, alat-alat resusitasi

Keluarga : beritahu keluarga tentang kondisi terakhir pasien dan alasan


mengapa pasien dirujuk
Persiapan rujukan
Bidan : pastikan pasien didampingin oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dan memiliki kemampuan melaksanakan kegawat daruratan

Alat : bawa perlengkapan dan alat-alat yang diperlukan seperti


stetoskop, tensimeter, alat-alat resusitasi

Keluarga : beritahu keluarga tentang kondisi terakhir pasien dan alasan


mengapa pasien dirujuk
Surat : persiapkan surat atau berkas rujukan yang berisi identitas
pasien, alasan rujukan, uraian hasil rujukkan dan obat-obatan yang
sudah diterima pasien selama dirawat serta jam pemberian obat

Obat : bawa obat-obat penting atau emergensi saat akan melakukan


rujukan

Kendaraan ; siapkan kendaraan yang memadai atau cukup baik untuk


melakukan rujukan dan memungkinkan pasien dalam kondisi yang
nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat
Keuntungan sistem rujukan
Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke tempat pasien , berarti
pertolongan dapat diberikan lebih cepat, murah dan secara psikologis
memberi rasa aman pada pasien dan keluarga

Dengan adanya penatara yang teratur diharapkan penegtahuan dan


keterampilan petugas daerah makin meningkat sehingga makin banyak
kasus yang dapat dikelola di daerahnya masing-masing

Masyarakat desa dapat menikmati tenaga ahli


Tingkat rujukan
Menentukan kegawatadaruratan pada tingkat bidan desa, pustu dan
puskesmas
Bidan desa : bila ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri
maka segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat karena
mereka belum dapat menetapkan tingkat kegawatdaruratan
Pustu dan puskesmas : tenaga kesehatan harus dapat menentukan
tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui sesuai dengan kewenangan
dan tanggung jawab. Mereka harus dapat menentukan kasus mana yang
boleh ditangani sendiri dan kasus maan yang harus dirujuk
Tempat tujuan rujukan
Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan
yang mempunyai kewenangan terdekat, termasuk fasilitas pelayanan
swasta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita
Memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya. Perlu
diberikan informasi tentang perlu penderita dirujuk untuk mendapat
pertolongan pada fasiliats pelayanan kesehatan yang lebih mampu
Menirim informasi pada tempat rujukan melalui telepon
Persiapan penderita
Sebelum dikirim keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih
dahulu
Keadaan umum perlu dipertahankan selama dalam perjalanan
Surat rujukan harus dipersiapkan sesuai dengan format rujukan
Seorang bidan harus mendampingin pasien dalam perjalanan menuju
tempat rujukan
Tindak lanjut pasien
Untuk penderita yang telah dikembalikan dan memerlukan tindak
lanjut maka dilakukan tindak lanjut sesuai dengan sran yang diberikan

Bagi penderita yang memerlukan tindak lanjut tapi tidak melapor maka
dilakukan kunjungan rumah
Rujukan kebidanan
Rujukan vertikal adalah rujukan dan komunikasi antara satu unit ke unit
yang telah lengkap
Indikasi rujukan
Riwata SC
Perdarahan pervaginam
Persalinan kurang bulan
KPD lebih dari 12 jam
KPD dengan mekonium yang kental
Ikterus
Anemia
Syok
Dehidrasi berat
Perlu pemeriksaan lebih lanjut
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai