Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 8

Anggota
Ahmad Mufti :
1810313210002
Nor Hanifa Aziza 1810313120053
Tania Rahmah Febrianti 1810313120058
Dhea Wahyu Fitriyana 1810313120062
Penggunaan Sistem
Manajemen Biaya Untuk
Pengambilan Keputusan
Strategik - Pelanggan

Akuntansi
Manajemen
Lanjutan
Permasalahan dalam Perhitungan
Profitabilitas Pelanggan
Masalah pertama yang timbul dalam melakukan perhitungan profitabilitas pelanggan adalah
masalah pendapatan yang diterima perusahaan. Seringkali perusahaan memperoleh
pendapatan netto yang berbeda dengan harga jual yang diberikan kepada pelanggan.

Misalkan, dari harga jual yang tertera, perusahaan kemudian akan memberikan berbagai
macam diskon, seperti diskon untuk volume pembelian, diskon untuk pembayaran tepat
waktu, allowance yang diberikan pada distributor, sampai dengan ongkos angkut. Banyaknya
kebocoran-kebocoran ini disebut dengan pricing waterfall, yang menyebabkan pendapatan
bersih yang diterima perusahaan bisa secara signifikan berbeda dengan harga jual brutonya.

Perhitungan profitabilitas pelanggan yang akan dibahas dalam modul ini adalah:
● Activity Based Costing
● Customer Lifetime Value
Dari hasil perhitungan ABC tersebut akan
Analisis Profitabilitas ditemukan pelanggan yang pelayanannya
Pelanggan dengan Activity mahal (high-cost to serve customer) dan
Based Costing pelanggan yang pelayanannya murah (low-cost
to serve).

Activity based costing membantu perusahaan


untuk mengidentifikasikan biaya yang
dibutuhkan untuk melayani pelanggan. Prinsip
perhitungan activity based costing untuk
pelanggan pada dasarnya sama dengan
pembahasan dalam modul activity based
costing. Perbedaannya adalah obyek biaya
(cost object) yang dipakai adalah pelanggan.
Selain itu terdapat satu jenis tambahan
aktivitas, yaitu aktivitas tingkatan pelanggan
(customer level acitivties).
Lanjutan….
dari sudut profitabilitas, maka jenis-jenis
pelanggan. Sebagai berikut savvy
golongan pelanggan dimana perusahaan
Cheap mendapatkan marjin yang tinggi, namun
demikian golongan pelanggan ini juga
golongan dari pelanggan yang memiliki low mengharuskan perusahaan mengeluarkan
cost to serve yang rendah, namun demikian cost to serve yang tinggi juga.
pelanggan ini juga tidak mau membayar
mahal atas produk yang dihasilkan
perusahaan, sehingga marjin yang diperoleh
Aggressive
perusahaan dari pelanggan ini juga rendah jenis pelanggan yang cost to serve nya
tinggi, namun memiliki marjin yang
passive rendah. Pelanggan golongan ini
merupakan pelanggan yang
golongan yang memiliki cost to serve yang kemungkinan besar akan merugikan
rendah, namun demikian perusahaan perusahaan.
memiliki marjin yang tinggi dari pelanggan ini
Lanjutan….

Dari hasil perhitungan profitabilitas


pelanggan, sering ditemukan kurva yang
berbentuk ikan paus yang dinamakan
dengan whale curve. Dalam gambar
tersebut, terlihat bahwa 20% dari
pelanggan perusahaan menghasilkan
sekitar 180% dari total laba
perusahaan, sekitar 60% pelanggan
berikutnya kurang lebih impas, dan
20% pelanggan sisa menghasilkan
kerugian sebesar 80% dari total
keuntungan perusahaan.

Whale curve
Meningkatkan Mengelola Exam
Profitabilitas Pelanggan hubungan dengan conten
t

pelanggan
Memperbaiki proses bertujuan untuk membujuk pelanggan
mengefisiensikan aktivitas-aktivitas membeli lebih banyak lagi produk atau
yang dilakukan dalam melayani jasa perusahaan. Salah satu biaya
pelanggan, sehingga dapat melayani pelanggan yang tinggi adalah
menurunkan biaya. biaya perolehan dan biaya
mempertahankan pelanggan
Activity Based Pricing
menentukan harga berdasarkan Disiplin
aktivitas. Dalam hal ini perusahaan Lebih disiplin dalam
dapat memberikan pilihan-pilihan memberikan diskon dan
pada pelanggan, sesuai dengan allowances
aktivitas yang akan dilakukan untuk
melayani pelanggan tersebut.
Menghubungkan True Friends
Profitabilitas dan Merupakan pelanggan yang
loyal dan menguntungkan
Loyalitas Pelanggan bagi perusahaan.
Dalam hal ini ada empat golongan
pelanggan,yaitu: Bernacles
Jenis pelanggan yang
Butterflies loyal,namun perusahaan tidak
memperoleh profitabilitas
Merupakan jenis pelanggan tinggi.
yang loyalitasnya rendah, namun
memiliki profitabilitas yang
tinggi bagi perusahaan
Strangers
Merupakan kelompok
pelanggan yang tidak
diperhatikan perusahaan
Customer Lifetime Value
Konsep CLV akan menghitung berapa profitabilitas pelanggan
perusahaan bukan hanya dalam satu periode, namun dari
beberapa periode. Salah satu biaya besar yang dikeluarkan
perusahaan adalah biaya untuk memperoleh pelanggan (customer
acquisition cost). Biaya perolehan pelanggan tersebut dikeluarkan
dengan harapan agar pelanggan tidak hanya bertransaksi satu
kali, namun juga berkali-kali dalam beberapa periode.

—Someone Famous
2
itle. P5
Book T
Kesimpulan
Demi kelangsungan operasional perusahaan selain dari meningkatkankepuasaan
pelanggan untuk menciptakan suatu loyalitas pelanggan, perusahaan juga harus
melakukan evaluasi terhadap kinerja dan menganalisis laporan profitabilitas pelanggan
guna mencari dan menentukan nilai Customer LifetimeValue atau nilai umur pelanggan
untuk terus bekerja sama dengan perusahaanyang dinilai dari laba yang didapat dari
pelanggan dengan mengestimasi bahwalaba tersebut akan sama atau meningkat pada
beberapa tahun kedepan. Selaindaripada itu melakukan suatu evaluasi atas pelanggan dan
mengkategorikan pelanggan tersebut kepada hal yang menjadi prioritas dan
meningkatkanhubungannya dengan berbagai hal seperti memenuhi aspek ekspetasi
pelangganatas produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan melakukan evaluasi atas
program loyalitas. Hal ini dikarenakan ketika suatu pelanggan memutuskanhubungan
kerjasama atau beralih pada produk yang lain maka perusahaan akanmengeluarkan biaya
periklanan dan ketika peralihan itu dilakukan oleh pelangganyang memiliki profitabilitas
yang tinggi maka akan juga berdampak pada laba perusahaan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai