Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN BAHASA

INDONESIA DI SD
KELOMPOK 4

1. M.Basroni Rizal ( 858682957)


2. Ninik Fitrotun Ainiah (858682172)
3. Dian Mariana (858682617)
4. Awin Apriyanti (858682774)
5. Ardian Aries Eko (858683049)
MODUL 7
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
KB 1 Fokus Pembelajaran Bahasa Indonesia
A. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan berbahasa
Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran secara garis besar terdiri atas tiga
komponen, yaitu :
1. Kebahasaan
• Komponen kebahasaan terdiri atas dua aspek, yaitu :
Struktur kebahasaan yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan
kewacanaan.
• Kosakata
2. Kemampuan berbahasa
Terdiri atas empat aspek, yaitu :
• Kemampuan mendengarkan / menyimak
• Kemampuan membaca ( kedua kemampuan ini bersifat reseptif )
• Kemampuan berbicara
• Kemampuan menulis ( kedua kemampuan terakhir ini bersifat produktif )
3 Kesastraan
Dalam pembelajaran bahasa ada pemfokusan dari aspek – aspek tersebut, dengan
demikian ada pembelajaran bahasa dengan fokus keterampilan berbahasa, dan
ada pula pembelajaran bahasa dengan fokus sastra.
B. Pembelajaran bahasa indonesia dengan fokus sastra
Pada sat ini pembelajaran sastra ditekankan pada apresiasi sastra. Oleh karena itu,
teori- teori sastra diajarkan dengan persentase yang sangat kecil, dan tentu saja
semakin tinggi jenjang pendidikan siswa, teori – teori sastra itu perlu diajarkan
sebagai bekal pengetahuan untuk mengapresiasi karya sastra. Pembelajaran bahasa
indonesia dengan fokus sastra berarti dalam langkah – langkah pembelajarannya
semua kegiatan belajar mengajar difokuskan untuk mengapresiasi sastra apa lewat
pembacaan puisi, mendengarkan cerita rakyat atau yang lainnya.

C. Tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa indonesia dengan berbagai fokus


Adapun tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa indonesia dengan berbagai fokus
tersebut adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang ditekankan.
Kalau dilihat dari segi guru, pembelajaran bahasa indonesia dengan berbagai fokus ini
bertujuan untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di
kelas.
Kegiatan Belajar 2
Model Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran mendengarkan dan berbicara merupakan pembelajaran pertama yang


dapat dilakukan guru di kelas rendah maupun kelas tinggi. Karena guru perlu melakukan
analisis kebutuhan awal terhadap siswa-siswanya. Guru harus tahu latar belakang
kemampuan berbahasa masing-masing siswa. Dalam pembelajaran membaca di kelas
rendah guru dituntut memberikan pelajaran secara verbal sehingga anak dapat
mengerti yang dipelajari, oleh karen itu guru harus dapat :
• Memahami metode pembelajaran membaca kelas rendah
• Memahami teori belajar bahasa kedua
• Memilih media yang tepat
• Memahami organisasi kelas bahasa yang komunikatif dan integratif
Sedangkan untuk kelas tinggi, anak diajak dapat memahani apa yang dibaca, oleh
karena itu, guru harus dapat :
• Menguasai materi membaca
• Menguasai berbagai metode dan teknik pembelajaran membaca
• Menciptakan bahan membaca yang terkini dan sesuai dengan usia anak pada
masing-masing kelas
• Memahami keinginan anak
• Menjadikan anak gemar membaca
Untuk pembelajaran membaca pemahaman guru dapat menggunakan:
1. Teknik membaca sekilas (skimming),
2. Teknik membaca memindai (scanning), dan
3. Teknik SQ3R.

Yang perlu dikuasai sebagai guru bahasa yang profesional adalah teknik apa yang harus
digunakan. Pada pembelajaran kelas awal atau membaca permulaan guru dapat
menggunakan :

 Teknik atau metode SAS


 Metode global
 Metode permainan

Sedangkan untuk kelas tinggi dalam membaca pemahaman guru dapat menggunakan
teknik :
• Membaca nyaring
• Membaca ekstensif
• Membaca intensif dengan teknik scamble
• Membaca cepat
• Membaca skimming
• Membaca scanning
• Membaca Teknik SQ3R
A. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Keterampilan
Berbahasa
• Model Pembelajaran BI dengan Fokus Mendengarkan (Menyimak)
Dalam menyusun perencanaan untuk kelas rendah adalah kompetensi dasar, hasil
belajar yang diharapkan, materi, kompetensi dasar kebahasaan, tema dan
keterpaduan dalam pembelajaran, baik terpadu lintas kurikulum bidang dan terpadu
dalam satu bidang studi.

• Model Pembelajaran BI dengan Fokes Berbicara


Menurut Coles (1995) berbahasa lisan merupakan inti dari setiap kurikulum
pengajaran. Sebagian besar kegiatan belajar mengajar melalui media komunikasi
lisan. Setiap pembelajaran hendaknya tidak menyebabkan siswa menjadi pendiam
karena berbahasa lisan merupakan katalisator untuk perubahan kognitif dan afektif,
serta perkembangan berpikir kritis.

• Model Pembelajaran BI dengan Fokus Membaca


Membaca merupakan proses untuk memahami makna suatu tulisan. Kemampuan
membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut kerja sama antara
sejumlah kemampuan.

• Model Pembelajaran BI dengan Fokus Menulis


Menurut Pangestu (1996: 81) pembelajaran menulis diharapkan mampu
mengarahkan siswa ke usaha pengembangan sumber dayanya dan menjadikan
pembelajaran menulis lebih bermakna dan berharga bagi siswa.
B. Modul Pembelajaran Bahasa Dengan Indonesia Fokus Sastra

Pembelajaran sastra di SD lebih apada menikmati sastra. teori-teori sastra


diajarkan dengan presentase yang sangat kecil, semakin tinggi jenjang pendidikan
siswa, teori-teori sastra perlu diajarkan sebagai bekal pengetahuan siswa tentang
siswa. Karena dengan mempelajari sastra dapat diperoleh hiburan, pendidikan,
pengetahuan, teknologi dan ragam budaya. Menurut Sawyer dan Corner, dengan
membaca sastra dapat menolong anak-anak memahami dunia mereka, membentuk
sikap positif, dan menyadari hubungan yang manusiawi.
MODUL 8
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN
FOKUS MEMBACA
KB 1 Pembelajaran Bahasa Indonesia deng Fokus Membaca

A. Pengertian Pembelajaran Indonesia Dengan Fokus Membaca Sejak


kurikulum 1994,
pembelajaran bahasa Indonesia dari jenjang SD sampai SMA dilaksanakan secara
terpadu di antara empat keterampilan yang ada, yaitu keterampilan mendengarkan/
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam melatih keterampilan berbahasa
walaupun dalam praktiknya keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisah-
pisahkan satu sama lain, namun guru dapat memfokuskan salah satu dari keempat
keterampilan tersebut.

B. Tujuan Pembelajaran Membaca Di Kelas Rendah


Tujuan membaca di SD kelas rendah dapat ditentukan atau dicari guru melalui
pemahaman Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia yang tertera
dalam Peta Kompetensi untuk Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pembelajaran membaca meliputi :
 Pengajaran Membaca permulaan
 Pengajaran Membaca Nyaring
 Pengajaran Membaca dalam Hati
 Pengajaran Membaca Pemahaman
 Pengajaran Membaca Bahasa
 Pengajaran Membaca Teknik

C. Tujuan Pembelajaran Membaca Di Kelas Tinggi

Menurut Tarigan membaca di kelas tinggi melatih siswa dalamketerampilan


yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang mecakup aspek-aspek
berikut ini :
1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal)
2) Memahami signifikansi atau makna (antara lain maksud dan tujuan
pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca)
3) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk)
4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan
keadaan.
KB 2 Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Membaca

 Materi, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan


Fokus Membaca Materi merupakan bahan pembelajaran yang
berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan guru atau untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam kurikulum. Macam-macam metode/ teknik pembelajaran
membaca adalah : (Iing Sunarti dan Ida Nuhaida: 1992).

1. Metode Abjad/Alfabet Metode ini dimulai dengan memperkenalkan bentuk


huruf-huruf dengan pelafalannya untuk dihafalkan oleh siswa. Contoh :
konsonan /b/ yang dilafaklan /be/, konsonan /p/ yang dilafalkan /pe/
2. Metode Bunyi Metode ini disajikan bahan pelajaran yang berupa huruf-huruf.
Contoh : ibu i eb u : ibu
3. Metode Suku Kata Metode ini disajikan bahan berupa suku kata-suku kata.
Kemudian dirangkaikan menjadi kata dengan menggunakan tanda hubung.
Contoh : bu bu - ku
4. Metode Kata Metode ini siswa diperkenalkan dengan kata-kata. Kemudian
kata-kata tersebut diuraikan menjadi suku kata. Contoh : budi bu-di : budi 5.
Metode Kalimat Metode ini diberi nama juga Metode Global karena yang
disajikan kepada siswa adalah beberapa kalimat secara global. Contoh : Ani
murid baru
Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) Metode ini bertolak pada teori yang
berpendapat bahwa pada hakikatnya kalimat merupakan struktur
Contohnya : ini ibu budi

 Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Membaca Di Kelas


Rendah.

Persiapan mengajar untuk satu kali pertemuan yang diambil dari MSP (Model
Satuan Pembelajaran) disebut dengan Rencana Pengajaran (RP). MSP disusun
berdasarkan GBPP (Garis Garis Besar Program Pengajaran) dalam kurikulum 2004
disebut dengan silabus.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta
penilaiannya, dan pada lampiran diberi contoh silabus (yang dimaksud adalah
Rencana Pembelajaran) dengan format yang dapat dikembangkan oleh guru yang
disesuaikan dengan kebutuhan.

 Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Membaca Di


Kelas Tinggi

Pada hakikatnya pembelajaran dikelas tinggi sama dengan model pembelajaran


kelas rendah. Yang berbeda hanya kompetensi yang ingin dikembangkan yang
menyangkut pula materi pembelajarannya.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai