Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kisdat

Nama : Salsabila Latifah


NIM : 2010412046
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Adlis. Santoni
Komatografi Lapis Tipis (KLT)
Prinsip kerjanya memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang
digunakan. Teknik ini biasanya menggunakan fase diam dari bentuk plat silika dan fase geraknya disesuaikan
dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan. Larutan atau campuran larutan yang digunakan dinamakan eluen.
Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak
tersebut.

Gambar 1. Alat KLT

Gambar 2. Hasil Komatografi


Komatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah salah satu metode identifikasi dan pengujian kemurnian suatu senyawa
Pemisahan dalam kromatografi kertas melibatkan prinsip yang sama seperti kromatografi lapisan tipis,
yaitu :
1. Fasa diam biasanya adalah selembar kertas saring bermutu tinggi.
2. Fasa gerak adalah larutan pengembang yang merambat naik pada fasa gerak, membawa sampel
bersamanya.
3. Komponen sampel akan terpisah bergantung pada kekuatan adsorbsinya pada fasa diam versus
kelarutannya pada fasa gerak.
Cara Kerjanya dijelaskan di bawah ini
 Ketika sampel bahan kimia berwarna ditotolkan pada kertas saring, pemisahan warna-warna dari
sampel akan terjadi ketikan ujung kertas dicelupkan ke dalam pelarut.
 Pelarut berdifusi menaiki kertas, melarutkan berbagai molekul dalam sampel sesuai polaritas molekul
Gambar 3. Alat Komatografi Kertas
solut dan pelarut.
 Jika sampel mengandung lebih dari satu warna, artinya terdapat lebih dari satu macam molekul di
dalamnya.
 Semakin tinggi kelarutan molekulnya, semakin jauh migrasinya pada kertas.
 Hal yang sangat penting untuk dicatat adalah ketika menggunakan air (suatu bahan yang sangat
polar) sebagai pelarut, warna yang lebih polar akan berada pada posisi yang lebih tinggi pada kertas.
Jenis – jenis Komatografi Kertas
1.Kromatografi yang Menurun
Gambar 4. Hasil Komatografi Kertas
2.Kromatigrafi Kertas Menanjak
3.Kromatografi Kertas Naik-Turun
4.Kromatografi Kertas Radial
Komatografi Kolom
Kromatografi kolom adalah teknik pemisahan dan pemurnian dari suatu campuran
baik itu dalam fasa cair maupun padat untuk menghasilkan senyawa yang
diinginkan secara individu.

Fasa diam atau adsorben (penjerap) dalam kromatografi kolom adalah zat padat.
Fasa diam yang paling umum untuk kromatografi kolom adalah silika gel, diikuti
dengan alumina. Fasa gerak atau eluen dapat berupa pelarut murni atau campuran
pelarut.

Dua metode yang umum digunakan untuk preparasi kolom adalah: metode kering
Gambar 14. Bagan Kerja Komatografi Kolom dan metode basah.
• Pada metode kering, kolom pertama kali diisi dengan serbuk kering fasa diam,
kemudian kolom dialiri fasa gerak hingga seluruh kolom terbasahi
• Pada metode basah, fasa diam dibasahi dengan fasa gerak hingga menjadi
bubur di luar kolom, dan kemudian dituangkan perlahan-lahan ke dalam kolom

Gambar 15. Alat Komatografi Kolom


Komatografi Gas
Kromatografi gas (KG) merupakan metode pemisahan suatu campuran menjadi
komponen-komponen berdasarkan interaksi fasa gerak dan fasa diam. Fase gerak
berupa gas yang stabil sedangkan fase diam bisa zat padat atau zat cair.
Prinsip kerja KG hamper sama dengan HPLC, perbedaan utama pada GC dan
HPLC adalah fase geraknya. Pada HPLC menggunakan fase gerak cair yang
diberikan pressure tinggi menggunakan pompa. Sedangkan pada GC
menggunakan fase cair berupa gas yang dilewatkan ke kolom oven tanpa pompa.
Fungsi Komatografi Gas :
Gambar 12. Alat Komatografi Gas 1.Pemisahan senyawa dalam suatu sample
2.Menghitung kadar senyawa dalam suatu sample
3.Pengujian kemurnian suatu senyawa
4.Identifikasi senyawa yang ada pada suatu sample
5.Menyiapkan suatu senyawa murni dari suatu sample
Bagian-bagian alat KG yaitu, (1) material gas yang dipakai, (2) komponen yang
mengatur jumlah keluaran carrier gas, (3) gas carrier untuk fase gerak, (4) kolom
oven yaitu fase diam, (5) detector, (6) hasil komatografi dalam bentuk data hasil
Gambar 13. Skema Alat Komatografi Gas
Analisa sampel
HPLC
HPLC adalah singkatan dari High Performance Liquid Chromatography, atau
dikenal juga dengan istilah KCKT(Kromatografi Cair Kinerja Tinggi) merupakan
salah satu teknik kromatografi untuk zat cair yang biasanya disertai dengan
tekanan tinggi.

Fungsi HPLC adalah untuk menentukan atau mengukur atau menganalisa


kadar bahan aktif pada suatu sample(obat, makanan atau herbal). Pada
beberapa kasus yang berhubungan dengan obat herbal, alat ini digunakan
untuk menentukan marker pada suatu obat herbal

Jika pada kolom kromatografi hanya memanfaatkan gravitasi untuk proses


Gambar 10. Alat HPLC pemisahannya, pada alat HPLC terdapat pompa yang memberikan tekanan
pada proses pemisahan. Selain tekanan atau pressure, ada beberapa aspek lagi
yang perlu diperhatian, seperti : suhu atau temperature.

Prinsip kerja HPLC adalah pemisahan komponen analit berdasarkan


kepolarannya, setiap campuran yang keluar akan terdeteksi dengan detektor
dan direkam dalam bentuk kromatogram
MPLC
 MPLC adalah salah satu teknik Kromatografi “Preparatif” atau
metode pemisahan untuk mendapatkan hasil preparat. Yah intinya
teknik pemisahan yang tujuannya untuk mendapatkan hasil dalam
bentuk fisik bukan sekedar data untuk dianalisis.
 Prinsip kerjanya adalah  pompa akan menarik dan mengalirkan fase
gerak sesuai dengan settingan yang kita mau melewati kolom
sampel dan fase diam. Fase gerak yang membawa hasil pemisahan
kemudian melewati detektor dan akhirnya didapatkan fase gerak
yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Gambar 11. Alat MPLC  MPLC lebih kepada tujuan Preparatif dan HPLC lebih kepada
Analitik. MPLC bukan versi “low budget” dari HPLC karena
secara tujuan penggunaan sendiri sudah berbeda, dan kepanjangan
dari MPLC adalah Medium Pressure Liquid Chromatograohy
bukan Medium Performance Liquid Chromatogrpahy sebagaimana
yang kita tahu bahwa kepanjangan HPLC
adalah HIGH Performance Liquid Chromatogrpahy
Fraksinasi
 Fraksinasi adalah suatu proses pemisahan senyawa-
senyawa berdasarkan tingkat kepolaran.Jumlah dan
senyawa yang dapat dipisahkan menjadi fraksi berbeda-
beda tergantung pada jenistumbuhan. Pada prakteknya
dalam melakukan fraksinasi digunakan dua metode yaitu
denganmenggunakan corong pisah dan kromatografi kolom.
Corong pisah digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk
Gambar 16. Contoh Fraksinasi Minyak Bumi memisahkan antara dya fase pelarut.
 Tujuan fraksinasi adalah untuk memisahkan komponen-
komponen senyawa aktif dari ekstrak yang telah dihasilkan.
Pemisahan secara partisi cair-cair harus memiliki perbedaan
kelarutan antara pelarut dan zat terlarut serta kedua pelarut
yang digunakan tidak saling bercampur.

Gambar 17. Fraksinasi Corong Pisah


Ekstraksi Maserasi

MaseraSi merupakan cara eksrtraksi yang sederhana. Istilah maseration berasal dari bahasa


laitin macere, yang artiya merendam jadi. Jadi masserasi dapat diartikan sebagai proses
dimana obat yang sudah halus dapat memungkinkan untuk direndam dalam mesntrum sampai
meresap dan melunakan susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut (ansel,
1989). Prinsip kerjanya yaitu:
Ekstraksi dingin, tanpa pemanasan (15-25 derajat C)
Merupakan pendahuluan pembuatan secara perolasi
Deskripsi :
• Sampel direndam dalam pelarut selama waktu tertentu tergantung pada ketentuan pada
Gambar 5. Alat Ekstraksi Maserasi masing-masing sediaan galenic, jika tidak diketahui, biasanya selama ½-2 jam
• Setelah direndam, cairan pelarut dikeluarkan dari alat maserasi
• Ekstrak kemudian dipekatkan sehingga diperoleh ekstrak dengan kekentalan yang
diinginkan
Ekstraksi Perkolasi

Perkolasi adalah cara penyaringan dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah
dibasahi. Prinsip kerjanya sebagai berikut:
• Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder
• Bagian bawahnya diberi sekat pori
Gambar 6. Jenis Perkolasi
• Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut
• Cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh
Cara kerja :

 10 bagian simplisia dibasahi dengan 2,5 bagian sampai 5 bagian cairan penyari

 Dimasukkan ke dalam bejana tertutup selama sekurang-kurangnya 3 jam

 Kemudian massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambal tiap kali ditekan hati-
hati
Gambar 7. Alat Perkolasi
 Setelah itu , dituangi cairan penyari secukupnya sampai cairan penyari mulai menetes dan masih tersisa
satu lapis cairan penyari di atas simplisia

 Lalu percolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam


Ekstraksi Sokletasi
Metode ekstraksi sokletasi merupakan suatu metode dengan cara pemanasan, pelarut yang digunakan akan mengalami
sirkulasi, dibandingkan dengan cara maserasi, ekstraksi sokletasi memberikan hasil ekstrak lebih. Prinsip sokletasi ini yaitu :
Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila
penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode

Fungsi dari masing-masing komponen dari instrumen alat sokletasi yaitu :

1. Kondensor berfungsi sebagai pendingin dan juga untuk mempercepat proses pengembunan.

2. Timbal berfungsi sebagai wadah sampel yang ingin diambil zatnya.

3. Pipa F berfungsi sebagai jalannya uap bagi pelarut yang menguap dari proses penguapan.

4. Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh kemudian jatuh ke labu alas bulat maka
hal ini dinamakan satu siklus.

5. Labu alas bulat berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya.

6. Hot plate berfungsi sebagai pemanas larutan.

Skema kerja

7. Pasang alat soklet

Gambar 8. Alat Sokletasi 8. Haluskan dan keringkan sampel

9. Bungkus sampel dengan kertas saring ( selongsong ), ikat dengan benang,masukkan ke dalam alat soklet

10. Masukkan pelarut sebanyak 1,5 x volume ekstraktor soklet

11. Lakukan sokletasi sampai pelarut tidak berwarna

12. Keluarkan sampel, panaskan untuk memisahkan pelarut dari senyawa hasil ekstraksi
Ekstraksi Destilasi
Destilasi adalah cara pemisahan zat cair dari campurannya
berdasarkan perbedaan titik didih atau berdasarkan kemapuan zat
untuk menguap. Dimana zat cair dipanaskan hingga titik didihnya,
serta mengalirkan uap ke dalam alat pendingin (kondensor) dan
mengumpulkan hasil pengembunan sebagai zat cair.
Prinsip dari destilasi adalah penguapan dan pengembunan kembali
uapnya dari tekanan dan suhu tertentu. • Tujuan dari destilasi
adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya dan memisahkan
cairan dari zat padat.

Gambar 9. Alat Destilasi


Cara Kerja :
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap,
dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.
Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Terdapat beberapa jenis destilasi, yaitu : destilasi sederhana,
destilasi fraksionasi, destilasi uap, destilasi vakum

Anda mungkin juga menyukai