Anda di halaman 1dari 7

LAHAN SAWAH TADAH HUJAN

KELOMPOK 1

ANGGOTA:

- Adrian Ramadhan (150510180004)


- Ratri Ayu Azizah (150510180007)
- Natabella Julie Hasty (150510180036)
- Widi Septiadi (150510180095)
- Anastasya Putri (150510180114)
- Titania Fadhilah Mukhni (150510180165)
- Miftahul Ardli (150510180225)
Agroekosistem Lahan Tadah Hujan
Merupakan lahan dengan sumber pengairan utama bergantung atau berasal dari curah h
ujan. Lahan ini berproduksi pada saat musim hujan, lain halnya dengan musim kemarau dib
iarkan tidak diolah karena sulitnya air atau tidak ada sama sekali (Balittanah, 2018). Tingka
t produktivitas hasil dari lahan tadah hujan rendah dikarenakan tanah terdegradasi, tinggi
nya evaporasi, kekeringan, banjir, serta pengelolaan air. Produktivitas lahan tadah hujan ber
potensi meningkat dengan sistem pengelolaan air, serta dengan dilakukannya pemanen
an air hujan (dam parit, embung, long storage, dll.). Pemanenan air hujan dapat mengatasi
kekurangan air pada saat musim kemarau berlangsung (Zarwazi dan Nugraha, 2017). Bebe
rapa komoditas yang sering dibudidayakan pada lahan tadah hujan: Padi, jagung dan kedel
ai.
PENGEMBANGAN & PENERAPAN LAHAN TADAH HUJAN

• Banyaknya lahan pertanian yang dialihfungsi mengakibatkan hasil yang diperoleh dari
sektor pertanian berkurang, sehingga ketahanan pangan terganggu. Salah satu cara untuk
menanggulangi masalah tersebut adalah dengan perencanaan pertanian yang baik
seperti perencanaan tanam.
• Perencanaan tanam dapat dilakukan dengan mengatur pola tanam dan teknologi
peningkatan intensitas pertanaman sawah tadah hujan.
• Pola tanam yang baik akan menghasilkan produksi yang baik dengan memaksimalkan
ketersediaan air yang ada untuk memenuhi kebutuhan air dan menghindari kegagalan
panen.
• Produktivitas lahan sawah tadah hujan dapat ditingkatkan melalui peningkata intensitas
pertanaman.
OPTIMASI POLA TANAM PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KECAMATAN CIMANGGUNG
KABUPATEN SUMEDANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola


01 dan jadwal tanam lahan sawah tadah hujan
yang sesuai dengan kesetimbangan air dan
menghasilkan keuntungan maksimum bagi
petani di Kecamatan Cimanggung Kabupaten
Sumedang. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Jadwal tanam yang terbaik untuk Kecamatan


02 Cimanggung adalah November dasarian II (MT
I) dan Februari dasarian III (MT II) dengan
pola tanam: Padi-Padi; Padi-Jagung; Padi-
Tembakau; Padi- Timun; Padi-Jagung Manis;
dan Jagung-Jagung. Berdasarkan analisis
optimasi, pola tanam yang memberikan
keuntungan maksimum adalah Padi-Timun.
TEKNOLOGI PENINGKATAN INTENSITAS PERTANAMAN SAWAH
TADAH HUJAN DI SULAWESI TENGAH

Teknologi Peningkatan Intensitas Pertanaman Sawah Tadah Hujan Di Sulawesi Tengah.


Salah satu teknologi yang digunakan pada lahan sawah tadah hujan yaitu adalah dengan
pemeliharaan tanaman ratun yaitu pemeliharaan tunas tanaman padi yang tumbuh dari
tunggul yang telah dipanen. Varietas yang digunakan adalah varietas digul. Metode
menanam ini dapat memangkas biaya produksi.
(a) Persiapan untuk peimeliharaan tanaman ratun dimulai sejak dari tanaman padi pertama.
Persiapan meliputi pemupukan dengan menggunakan pupuk NPK (lengkap), dan memanen
dengan menyabit setinggi 10-20 cm dari atas tanah: (b) segera setelah panen selesai
dimasukkan air dalam petakan sawah dan digenangi setinggi 5 cm: (c) tanaman ratun
segera dipupuk dengan urea sebanyak lo0 kg/ha pada umur 10 hari setelah panen; (d)
untuk mencegah pertumbuhan tanaman pengganggu maka sebaiknya disemprot dengan
DMAG dengan dosis sebanyak 2 liter/ ha; dan (e) pengendalian hama dengan
pemberian insektisida Karbofuran dengan dosis 16 kgtha bersamaan dengan pemupukan
dasar

Vergara et al. ( 1988) mengemukakan bahwa kemampuan produk si tanaman ralun


ditentukan oleh sifat genetik, suhu. sinar matahari, ketersediaan air, tingkat
kesuburan tanah, dan keadaan hama dan penyakit tanaman.
Referensi
Bakhri, S., Hartono, Sannang, Z., & Purwaningsih, H. (2003). Teknologi Peningkatan Intensitas Pertanaman Sawah
Tadah Hujan di Sulawesi Tengah. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol. 6 No. 1,
16-28.

P, S. D., Suryadi, E., & Kamaraatih, K. D. (2016). Optimalisasi Pola Tanam pada Lahan Sawah Tadah Hujan di
Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Jurnal Teknoton Vol. 10 No. 1, 37-45.

Suastika, Wayan. 2018. Sistem Pengelolaan Lahan Tadah Hujan Mendukung Pengembangan Kawasan Pangan
dan Hortikultura. Diakses dari Balittanah, 27 September 2020.
http://balittanha.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/apbn2018/rptp/RPTP%20LTH%202018.pdf

Zarwazi, Lalu Muhamad dan Nugraha, Yudhistira. 2017. Rekomendasi Pengelolaan Lahan Berbasi Agroekosistem
dan Kesesuian Lahan. Agroekosistem dan Pengelolaan Lahan Komoditas Padi, 85-86. Diakses pada 27
September 2020.
https://www.researchgate.net/publication/320100619_REKOMENDASI_PENGELOLAAN_LAHAN_BE
RBASIS_AGROEKOSISTEM_DAN_KESESUAIAN_LAHAN
.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai