Anda di halaman 1dari 32

SILOGISME

Prodi Ilmu Komunikasi


Telkom University
Semester Ganjil 2020 / 2021
Dosen : Indria Angga Dianita, S.Sos., M.A.B.
PENALARAN

PENALARAN ARGUMEN

• Kegiatan • Premis
menghubungka • Kesimpulan
n satu pemikiran
(proposisi)
dengan
pemikiran
lainnya untuk
menarik
kesimpulan.

INFERENSI
INFERENSI
• INFERENSI : kegiatan akal memunculkan
kesimpulan berdasarkan satu atau
beberapa premis.
• INFERENSI LANGSUNG : kesimpulan
ditarik hanya dari 1 premis.
• INFERENSI TIDAK LANGSUNG :
kesimpulan ditarik dari 2 atau lebih premis.
 silogisme.
SILOGISME
• “Argumen deduktif dimana kesimpulannya
ditarik dari 2 premis saja.”
• Silogisme selalu terdiri dari 3 proposisi : 2
proposisi yang berkedudukan sebagai premis +
1 proposisi yang berkedudukan sebagai
kesimpulan.
ATURAN DASAR SILOGISME
• Silogisme terdiri dari hanya 3 proposisi

• Tiap proposisi dirumuskan dalam salah satu


bentuk proposisi kategoris (proposisi tradisional)
yaitu proposisi A, E, I, dan O.
• Tiap silogisme hanya memuat 3 term, yaitu :
term mayor, term minor, term tengah.
ATURAN DASAR SILOGISME
• Silogisme terdiri dari hanya 3 proposisi

• Tiap proposisi dirumuskan dalam salah satu


bentuk proposisi kategoris (proposisi tradisional)
yaitu proposisi A, E, I, dan O.
• Tiap silogisme hanya memuat 3 term, yaitu :
term mayor, term minor, term tengah.
ELEMEN SILOGISME
• TERM MAYOR (p)  predikat dari kesimpulan.
• TERM MINOR (s)  subyek dari kesimpulan.
• TERM TENGAH (m)  term yang hanya muncul dalam
premis-premis : 1x dalam premis mayor, 1x dalam
premis minor. Tidak muncul dalam kesimpulan.
• PREMIS MAYOR  premis yang memuat term mayor.
• PREMIS MINOR  premis yang memuat term minor.
• KESIMPULAN  proposisi yang dimunculkan
berdasarkan premis mayor dan premis minor. Memuat
term mayor dan term minor.
RUMUS SILOGISME

AB

BC

Maka A  C
CONTOH SILOGISME
HUKUM (PATOKAN)
SILOGISME
HUKUM SILOGISME
1. Apabila terdapat satu premis particular, maka
kesimpulannya harus particular juga.
Contoh :
Semua yang halal untuk dimakan, menyehatkan.
Sebagian makanan tidak menyehatkan.
Jadi, sebagian makanan tidak halal untuk dimakan.
(Kesimpulan yang ditarik dalam silogisme ini tidak
boleh : Semua makanan tidak halal untuk dimakan)
HUKUM SILOGISME
2. Apabila salah satu premis negatif, maka
kesimpulannya harus negatif.
Contoh :
Semua koruptor tidak disenangi.
Sebagian pejabat adalah koruptor.
Jadi, sebagian pejabat tidak disenangi.
(Kesimpulan yang ditarik dalam silogisme ini
tidak boleh : Sebagian pejabat disenangi)
HUKUM SILOGISME

3. Kesimpulan yang ditarik dari dua premis


particular adalah tidak sah. (Paling tidak, satu
premis harus universal).
Contoh :
Beberapa orang kaya, kikir.
Beberapa pedagang adalah orang kaya.
Jadi, beberapa pedagang adalah kikir.
(Kesimpulan yang ditarik dalam silogisme ini
tidak menghasilkan kebenaran yang pasti)
HUKUM SILOGISME

4. Kesimpulan tidak dapat ditarik dari dua


premis negatif.
Contoh :
Mobil bukan binatang.
Kuda bukan mobil.
Jadi, kuda bukan binatang.
(Kesimpulan yang ditarik dalam silogisme ini
tidak benar)
HUKUM SILOGISME
5. Paling tidak, salah satu term tengah harus tertebar
(mencakup/didistribusi). Apabila terdapat dua premis
yang term tengahnya tidak tertebar, maka akan
menghasilkan kesimpulan yang salah.
Contoh :
Semua ikan berdarah dingin.
Binatang ini berdarah dingin.
Jadi, binantang ini adalah ikan.
(Kesimpulan yang ditarik dalam silogisme ini tidak sah,
karena bisa saja binatang tersebut bukan ikan)
HUKUM SILOGISME
6. Term predikat dalam kesimpulan harus konsisten
dengan term predikat dalam premis. Bila tidak, maka
kesimpulan yang ditarik menjadi salah.
Contoh :
Kerbau adalah binatang.
Kambing bukan kerbau.
Jadi, kambing bukan binatang.
(Kesimpulan yang ditarik dalam silogisme ini tidak sah,
“binatang” pada kesimpulan merupakan term negatif,
sedangkan pada premis merupakan term positif)
HUKUM SILOGISME
7. Term tengah haru bermakna sama, baik dalam premis
mayor maupun premis minor. Bila term tengah
bermakna ganda, maka kesimpulan menjadi tidak sah.
Contoh :
Bulan bersinar di langit.
Januari adalah bulan.
Jadi, Januari bersinar di langit.
HUKUM SILOGISME

7. Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu subyek, term


predikat dan term tengah. Apabila terdiri dari sebuah
term saja, maka kesimpulan tidak dapat ditarik, begitu
pula bila terdiri dari lebih dari tiga term.
BENTUK SILOGISME
BENTUK SILOGISME
1. Term tengah berkedudukan sebagai subjek dalam
premis payor, dan berkedudukan sebagai predikat
dalam premis minor.
Simbol : M P
S M
S P
Contoh :
Semua yang dilarang Tuhan mengandung bahaya.
Mencuri adalah perbuatan yang dilarang Tuhan.
Jadi, mencuri adalah mengandung bahaya.
BENTUK SILOGISME
2. Term tengah berkedudukan sebagai predikat dalam
premis mayor dan premis minor.
Simbol : P M
S M
S P
Contoh :
Semua tanaman membutuhkan air.
Tidak satupun benda mati membutuhkan air.
Jadi, tidak satupun benda mati adalah tumbuhan.
BENTUK SILOGISME
3. Term tengah berkedudukan sebagai subjek dalam
premis mayor dan premis minor.
Simbol : M P
M S
S P
Contoh :
Semua politisi pandai berbicara.
Beberapa politisi adalah sarjana.
jadi, beberapa sarjana pandai berbicara.
BENTUK SILOGISME
4. Term tengah berkedudukan sebagai predikat dalam premis
mayor, dan berkedudukan sebagai subyek dalam premis
minor.
Simbol : P M
M S
S P
Contoh :
Semua petani adalah manusia.
Semua manusia membutuhkan makan dan minum.
Jadi, semua petani membutuhkan makan dan minum.
ABSAH (VALID) & BENAR
ABSAH (VALID) & BENAR

• ABSAH (VALID)  berkaitan dengan


prosedur penarikan kesimpulan, apakah
sesuai dengan hukum (patokan) silogisme
atau tidak.
• BENAR  berkaitan dengan proposisi dalam
silogisme, apakah proposisi tersebut
didukung atau sesuai dengan
fakta/kenyataan atau tidak.
ABSAH (VALID) & BENAR

Kesimpulan yang dapat diakui adalah :

kesimpulan yang ditarik menggunakan

prosedur yang sah,

serta memiliki premis yang benar (sesuai

fakta/kenyataan)
VARIASI TIDAK VALID & TIDAK
BENAR
VARIASI TIDAK VALID & TIDAK
BENAR
1. Prosedur valid, premis salah, kesimpulan
benar.
Contoh :
Semua bunga berbau harum. (salah)
Semua parfum adalah bunga. (salah)
Jadi, semua parfum berbau harum. (benar)
VARIASI TIDAK VALID & TIDAK
BENAR
2. Prosedur tidak sah, premis benar, kesimpulan
salah.
Contoh :
Semua ikan berdarah dingin. (benar)
Hewan reptile bukan ikan. (benar)
Jadi, hewan reptile bukan berdarah dingin. (salah)
VARIASI TIDAK VALID & TIDAK
BENAR
3. Prosedur tidak valid, premis salah, kesimpulan
benar.
Contoh :
Sebagian besi bernyawa. (salah)
Sebagian logam bernyawa. (salah)
Jadi, sebagian logam adalah besi. (benar)
VARIASI TIDAK VALID & TIDAK
BENAR
4. Prosedur valid, premis salah, kesimpulan
salah.
Contoh :
Semua yang keras, tidak berguna. (salah)
Adonan roti adalah keras. (salah)
Jadi, adonan roti tidak berguna. (salah)
“Kesimpulan yang ditarik menggunakan prosedur yang
tidak absah (tidak valid) dan berdasarkan premis yang
tidak benar, merupakan kesimpulan yang tidak bernilai,
walaupun kesimpulan tersebut benar.

Karena, dalam silogisme, kita tidak menghadirkan sebuah


kebenaran baru, melainkan kebenaran yang sudah
terkandung dalam premis-premisnya.”

Anda mungkin juga menyukai