Indra Supradewi
MENINGKATKAN :
• PROFESIONALISME
• CITRA BIDAN
VISI IBI TH 2003 - 2008
Satu-satunya wadah yang
mandiri, berdaya saing,
Visi IBI mempunyai wewenang
Pengesahan kepada bidan,
lembaga pendidikan dan
pengawasan mutu pelayanan
dalam mendukung
berhasilnya kiprah
profesionalisme bidan
Indonesia
LOGO
IKATAN BIDAN INDONESIA
Kesehatan Reproduksi ( ICPD, Cairo, 1994)
PEMERINTAH ?
LAKI-LAKI?
PEREMPUAN ?
HAK ASASI MANUSIA YG TERKAIT DENGAN
KESEHATAN REPRODUKSI
KEPUASAN,KEAMANAN, KENYAMANAN,
KESEHATAN REPRODUKSI & PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
IBU DAN BAYI SEHAT,TERWUJUDNYA KELUARGA IDEAL DAN BERKUALITAS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengetahuan, Keterampilan, Sikap Profesional
Bidan Manajemen kebidanan Perempuan
Etika, nilai, falsafah, Kemampuan beradaptasi,
kepekaan thd budaya, Standar asuhan berpartisipasi dlm asuhan,
kemampuan bertindak mengambil keputusan,nilai,
cepat. Strategi asuhan adanya dukungan
Filosofi asuhan
Proses alamiah, unik, holistik, otonomi, hak pilih, hak mengontrol diri, komprehensif, intervensi atas indikasi
berkesinambungan dan berdasarkan fakta
FILOSOFI ASUHAN KEBIDANAN
1. Bidan yakin bahwa kehamilan &
persalinan adalah suatu proses
alamiah dan bukan penyakit, namun
kondisi yang semula normal dapat
mendadak menjadi abnormal
STANDAR PENDIDIKAN
STANDAR KOMPETENSI
KRITERIA ASUHAN
STRATEGI ASUHAN
1. Altruisme
2. Menghargai otonomi
3. Mencegah tindakan berbahaya
4. Berperilaku baik/mencegah kerugian orang lain
5. Berlaku adil
6. Tepat Janji
7. Jujur
8. Menjaga kerahasiaan
9. Tanggung Jawab
PERILAKU PROFESIONAL
BIDAN
1. Bertindak sesuai dengan keahliannya dan didukung oleh
pengetahuan & pengalaman serta keterampilan
2. Bermoral tinggi
3. Berlaku jujur baik kepada orang lain maupun diri sendiri
4. Tidak melakukan tindakan coba-coba yang tdk didukung ilmu
pengetahuan profesi
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh
pertimbangan komersial
7. Memegang teguh etika profesi
8. Mengenal batas-batas kemampuan
9. Menyadari ketentuan hukum yang membatasi geraknya
MASALAH ETIK YANG SERING DIHADAPI
KONFLIK MORAL :
Pertentangan antara dua/lebih prinsip moral profesional
contoh : Ditemukan Down’s Syndrome perlu
pemeriksaan lanjutan untuk memastikan ? Diberitahu? Jika
benar terbukti ?
DILEMA MORAL
Pertentangan antara dua pilihan/alternatif (Campell,1984),
kedua pilihan tsb seakan-akan sama (Johnson,1990)
Seakan dipersimpangan jalan, tanpa petunjuk yang jelas
contoh : seorang primipara akan melahirkan bayi, ketika
bayi akan lahir tampak perineum tipis dan kaku
diperkirakan perlu episiotomi namun belum ada
persetujuan dari klien, demi keselamatan terpaksa
dilakukan episiotomi tanpa meminta persetujuan
PENCEGAHAN KONFLIK ETIK
1. INFORMED CONCENT
2. NEGOSIASI
3. PERSUASI
4. KOMITE ETIK
Dasar Pengambilan Keputusan Etik
1. Deontologi
memprioritaskan “tugas” atau “kewajiban”, tanpa
mengindahkan konsekuensinya, dimanapun
tempatnya dan kemampuan yang dimilikinya
2. Utilitarianisme
Tindakan utilitarianisme dinilai berdasarkan
kebahagiaan yang diciptakan, keuntungan atau
kebaikan, semakin dinilai benar/tepat,
mengutamakan efisiensi dari tindakan.
Aturan utilitarianisme, menilai suatu tindakan
menurut aturan moral, aturan yang baik yang
menghasilkan kebaikan,suatu tindakan dikatakan
benar jika berada dibawah aturan yang benar.
MALPRAKTIK
1. Ceroboh
2. Lupa
3. Gagal/Tidak mengkomunikasikan
4. Ketidaktahuan
5. Kurang pengetahuan
Dan lain-lain
INFORMED CHOICE
&
INFORMED CONCENT
INFORMED : pemberian informasi lengkap dan dimengerti,
Meliputi :
risiko, manfaat/keuntungan, kemungkinan timbulnya efek
samping, alternatif tindakan, kemungkinan yang terjadi jika
tindakan tsb tidak dilakukan