Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEGAWAT

DARURATAN BENCANA
‘GEMPA BUMI’
KELOMPOK 11
LAURA PIRI
NATHASYA SUMUAL
Pengertian gempa bumi.
◦Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan
sebagai getaran atau guncangan yang timbul di
permukaan bumi yang terjadi karena adanya
pergerakan lempeng bumi.
Etiologi
◦ Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan
lempeng bumi. Bumi kita ini memiliki lempeng-lempeng
yang suatu saat akan bergerak karena adanya tekanan atau
energi dari dalam bumi. Lempeng-lempeng tersebut bisa
bergerak menjauh (divergen), mendekat (konvergen) atau
melewati (transform). Gerakan lempeng-lempeng tersebut
bisa dalam waktu yang lambat maupun dalam waktu yang
cepat.
Proses Terjadinya Gempa
◦ Dalam proses gempa bumi ada yang dikenal dengan
hiposentrum dan episentrum. Hiposentrum adalah titik
pusat gempa yang berada dibawah permukaan bumi
sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa yang
berada di atas permukaan bumi. Pusat gempa atau
hiposentrum berada pada pertemuan lempeng benua
dan lempeng samudra yang saling bertumbukan dan
menimbulkan gelombang getaran. Lempeng samudra
Gelombang getaran tersebut merambat sampai pada
episentrum dan terus merambat ke segala arah di
permukaan bumi dengan cepat.
Disaster Management
Gempa Bumi

SEBELUM TERJADI GEMPA


• Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi
gempa bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang dapat
melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang
ambruk, misalnya di kolong meja .
• Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang
sangat dibutuhkan di tempat pengungsian
Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan
darurat misalnya:
◦Lampu senter beserta baterai cadangannya
◦Air minum
◦Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, dan
sebagainya
◦Makanan yang tahan lama seperti biskuit
◦Sejumlah uang, dan
◦Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan
darurat
-Mengencangkan mebel yang mudah rubuh agar tidak mudah rubuh di
saat terjadi gempa bumi.
- Memperhatikan kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak
pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau
pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan
menempelkan kaca film
- Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam kebakaran, Rumah sakit
dll.
-Kenalilah jalur evakuasi, khususnya daerah rawan Tsunami.
-Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa
SAAT TERJADI GEMPA BUMI
◦ Jika Anda sedang mengendarai mobil
◦ Jika Anda berada di dalam bangunan
◦ Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari
◦ Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll.
◦ Jika Anda tinggal atau berada di pantai
◦ Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan
goncangan ◦ Jauhi pantai untuk menghindari bahaya
tsunami.
◦ Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan
◦ Jika Anda tinggal di daerah pegunungan
◦ Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
◦ Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang
◦ Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda
mungkin terjadi longsoran
seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll
◦ Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila
terjadi rekahan tanah
Setelah terjadi gempa
◦Jika anda masih berada dalam gedung, maka keluarlah dengan tertib, jangan
gunakan Lift, gunakanlah tangga.
◦Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu listrik, kebocoran gas,
dinding retak dan sebagainya.
◦Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau berpotensi untuk roboh.
◦Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau
bahan-bahan yang merusak kaki.
◦Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh
pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
JURNAL

Judul jurnal :
PENGUATAN KESIAPSIAGAAN STAKEHOLDER DALAM PENGURANGAN RISIKO
BENCANA GEMPABUMI

Jurnal di buat oleh :


Hasrul Hadi, Sri Agustina, Armin Subhani.
Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi
PENDAHULUAN

◦ Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kerawanan bencana alam cukup tinggi.
Berdasarkan data World risk report 2018, Indonesia menduduki urutan ke36 dengan indeks risiko 10,36
dari 172 negara paling rawan bencana alam di dunia. Kondisi tersebut disebabkan oleh keberadaan
Indonesia secara tektonis yang menjadi tempat bertemunya tiga lempeng tektonik dunia (Eurasia,
IndoAustralia dan Pasifik) .
◦ Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (2009-2019) bencana alam gempabumi telah terjadi sebanyak 216
kali dengan jumlah korban hilang dan meninggal dunia sebanyak 637 jiwa, 8.687 korban luka-luka,
459.855 pengungsi, 602.223 unit rumah warga rusak serta 131 fasilitas umum yang juga mengalami
kerusakan.
Pembahasan
Manejemen bencana (Disaster Manejemen)meliputi :

1). mitigasi (mitigation) merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari suatu
ancaman.
2).kesiap-siagaan (preparedness) yaitu persiapan rencana untuk bertindak ketika terjadi (kemungkinan akan
terjadi) bencana.
3).tanggap darurat (emergency respons) yaitu upaya untuk menyelamatkan jiwa dan melindungi harta serta
menangani gangguan kerusakan dan dampak lain suatu bencana.
4).pemulihan (recovery) adalah suatu proses yang dilalui agar kebutuhan pokok terpenuhi.
‘DALAM PENILITIAN INI' ◦ Dalam penelitian ini, penulis mencoba
mengkaji bagaimana kesiapsiagaan
(preparedness) dari stakeholder utama, baik
komunitas pemerintah, komunitas keluarga,
maupun komunitas sekolah dalam menghadapi
bencana alam gempabumi.
Hasil pembahasan

• Komunitas pemerintah
◦ Komunitas pemerintah memiliki sebaran secara struktur mulai dari tingkat tertinggi (pusat) sampai tingkat terendah
(desa/kelurahan). memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat, membentuk jejaring dan memperkuat
interaksi sosial, mengorganisasikan, menjamin kesinambungan, mengoptimalkan potensi dan sumber daya.
• Komunitas masyarakat
◦ Komunitas masyarakat sekumpulan penduduk yang mendiami suatu wilayah dengan peraturan dan karakteristik tertentu
yang mengikutinya.Penguatan kesiapsiagaan pada komunitas masyarakat salah satunya dapat dilakukan dengan
pendekatan kelompok.Terutama dalam upaya meningkatkan pengetahuan mereka tentang bencana gempa bumi.
• Komunitas sekolah
◦ Selain komunitas pemerintah dan masyarakat, juga ada komunitas sekolah. mulai dari level paling bawah (Taman
kanak-kanak/Pendidikan Anak Usia Dini) sampai level tertinggi yakni perguruan tinggi.Upaya peningkatan
kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana alam gempa bumi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya
melalui simulasi, atau dengan integrasi strategi pembelajaran dan media pembelajaran.
KESIMPULAN

◦ Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam gempabumi menjadi keniscayaan untuk dimiliki seluruh
elemen stakeholder. Baik komunitas pemerintah, komunitas masyarakat maupun komunitas sekolah
harus terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaannya terutama adalah terkait kesiapan infrastruktur fisik
yang diikuti dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam tanggap darurat. Dengan demikian
ketika kesiapsiagaan stakeholder yang mana di dalamnya terdapat komunitas pemerintah, masyarakat
dan sekolah telah berada pada kategori sangat siap, maka di saat itulah risiko bencana gempabumi dapat
ditekan sekecil-kecilnya.
THANKYOU…

Anda mungkin juga menyukai